Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Guru Profesional sebagai
Komunikator dan Fasilitator” dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini
dilakukan sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Teacher Profession. Makalah ini
menyajikan pengertian dan peranan guru profesional sebagai komunikator dan fasilitator.
Penyusunan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Endah Harumi, M.Pd, M.Si. selaku dosen pembimbing.
2. Bapak dan Ibu dosen STKIP PGRI Sidoarjo.
3. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2019A atas motivasinya sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya mahasiswa kependidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................... 2
1.5 Metode Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Guru Profesional....................................................................... 3
2.2 Guru Profesional sebagai Komunikator...................................................... 3
2.3 Guru Profesional sebagai Fasilitator........................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 9
3.2. Saran.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11
LAMPIRAN............................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat Penulisan
Bagi Mahasiswa :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian serta peran guru profesional sebagai
komunikator dan fasilitator.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran yang
diterima.
Bagi Guru :
1. Guru dapat mengetahui dan mengingat kembali pengertian serta peran guru
profesional sebagi komunikator dan fasilitator.
2. Guru dapat lebih memahami dan meningkatkan profesionalitasnya dalam
mendidik.
Bagi Dosen :
1. Dosen dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pengertian serta
peran guru profesional sebagai komunikator dan fasilitator.
2. Dosen dapat memberikan bimbingan kepada mahasiswa tentang materi yang
diulas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
karena itu, komunikator bisa mengukur berhasil dan tidaknya sebuah informasi atau pesan
yang sudah di sampaikan kepada komunikan.
Pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses pendidikan terdapat komponen
komunikator, komunikan, dan pesan yang disampaikan. Pendidikan bisa dipahami melalui
komunikasi karena adanya keterlibatan dua komponen penting yang terdiri dari seorang
guru sebagai komunikator dan peserta didik sebagai komunikan. Jika kegiatan belajar
mengajar atau pendidikan dilakukan dengan proses yang komunikatif, maka pendidikan
akan mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.
Interaksi antara guru dan peserta didik di kelas merupakan komunikasi kelompok
dan pada saat tertentu guru akan mengubah gaya komunikasi kelompok tersebut menjadi
gaya komunikasi antar personal. Dengan demikian di dalam kegiatan belajar mengajar itu
terjadi interaksi antara dua pihak yang mana peserta didik sebagai pembelajar sedangkan
guru adalah sebagai komunikator.
Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar memiliki peran yang sangat penting
karena menentukan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Agar peran guru
sebagai komunikator dapat terealisasi dengan baik, maka terdapat tiga kemampuan
mendasar yang harus dilaksanakan oleh guru, antara lain sebagai berikut:
1. Kemampuan guru di dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar.
2. Kemampuan guru di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
3. Kemampuan guru dalam menciptakan iklim yang komunikatif.
Tiga kemampuan mendasar yang dimiliki guru tersebut sering disebut sebagai
generic essential. Ketiga kemampuan tersebut sama-sama urgen, karena bagi setiap guru
yang terpenting tidak hanya mempunyai kemampuan merencanakan sesuai rancangan saja,
akan tetapi guru juga harus memiliki keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dan guru juga wajib mempunyai kemampuan menciptakan iklim yang
komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar.
Berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien tentu tidak
terlepas dari kemampuan guru dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif. Hal
itu dapat menimbulkan hubungan interpersonal yang menyenangkan antara guru dengan
peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik lainnya. Kegiatan belajar mengajar
yang berjalan dalam situasi sosial dan emosional yang kondusif mengakibatkan tiap
personal, baik guru maupun peserta didik, akan dapat melaksanakan peran dan tanggung
jawab masing-masing dengan baik.
4
Dalam menciptakan iklim komunikatif yang kondusif, guru seyogianya
memperlakukan peserta didik sebagai individu yang berbeda-beda dengan perlakuan yang
berbeda-beda pula sesuai dengan karakteristik masing-masing peserta didik yang unik.
Peserta didik satu sama lain memiliki kemampuan yang berbeda baik tentang minat
belajar, cara belajar, dan kecerdasan. Dengan demikian peserta didik membutuhkan
kebebasan dalam menentukan pilihannya yang disesuaikan dengan kemampuan
pribadinya.
Interaksi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar berkorelasi dengan
komunikasi antar peserta didik. Agar peserta didik ikut berpartisipasi dan berinteraksi
secara efektif, tentu kehadiran guru dalam mengelola interaksi tidak hanya terfokus satu
arah yaitu hanya guru kepada peserta didik saja, akan tetapi bagaimana interaksi itu
terbangun multi arah yaitu dari guru kepada peserta didik, peserta didik ke guru dan dari
peserta didik ke peserta didik lainnya. Berbagai upaya dari guru tesebut tidak lain
bertujuan mencapai pembelajaran yang optimal.
Agar materi pelajaran yang disajikan lebih komunikatif, maka penyampaian materi
pelajaran tentu tidak hanya dalam konteks di dalam kelas semata, akan tetapi bisa
dirancang untuk di luar kelas. Kegiatan belajar mengajar di kelas meliputi guru
menjelaskan materi pelajaran, peserta didik menyimak dengan baik, peserta didik
bertanya, dan sebaliknya guru memperoleh berbagai informasi dari para peserta didik dan
guru menjawab pertanyaan peserta didik dan secara bersama-sama antara guru dan peserta
didik mencari solusi memecahkan permasalahan yang ada. Dengan demikian, kedua belah
pihak antara guru dan peserta didik (komunikator-komunikan) sama-sama aktif, dan peran
yang lebih dominan terletak pada peserta didik yang lebih aktif. Pada akhir dari penyajian
materi pelajaran, guru melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa terhadap
materi yang telah dikomunikasikan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Guru profesional adalah suatu pekerjaan yang bersifat profesional yang
memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus ditekuni dan
dipelajari kemudian ilmu itu bisa diaplikasikan. Selain itu guru yang profsional
harus mempunyai komptensi khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan memiliki kemampuan
yang maksimal.
2. Guru sebagai komunikator dalam kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana
hubungan guru dengan peserta didik tidak bersifat “top-down” melainkan bersifat
kemitraan. Dengan kemitraan inilah guru akan berperan sebagai pembimbing dan
pendamping dalam segala aktivitas kegiatan belajar mengajar dan hal ini akan
menjadikan suasana pembelajaran bagi peserta didik menyenangkan dan
demokratis karena dengan menciptakan iklim komunikatif merupakan wahana
atau sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Guru sebagai fasilitator akan memberikan pelayanan yang baik dengan tujuan
untuk memberikankemudahan terhadap peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar, untuk mewujudkan guru sebagai fasilitator, maka guru perlu untuk
menyediakan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran yang relevan serta
menjadikan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
3.2 Saran
Bagi Mahasiswa :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian serta peran guru profesional
sebagai komunikator dan fasilitator.
2. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran
yang diterima.
Bagi Guru :
1. Agar guru dapat mengetahui dan mengingat kembali pengertian serta peran guru
profesional sebagi komunikator dan fasilitator.
9
2. Agar guru dapat lebih memahami dan meningkatkan profesionalitasnya dalam
mendidik.
Bagi Dosen :
1. Agar dosen dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pengertian serta
peran guru profesional sebagai komunikator dan fasilitator.
2. Agar dosen dapat memberikan bimbingan kepada mahasiswa tentang materi yang
diulas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arfandi, A., & Samsudin, M. A. (2021). Peran Guru Profesional sebagai Fasilitator dan
Komunikator dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan
dan Pedagogi Islam, 5(2), 37-45.
Kunandar (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikandan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Uzer, U. (2010). Menjadi Guru Profesional, Cet 20. Bandung: Remaja Rosda Kary.
Wina, S. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
11
LAMPIRAN
12