Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK STUDI DAN PENELITIAN “PRINCIPIUM”

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jln. Ir.Sutami, No.36A, Surakarta 57126
E-mail : ksp_principium_fhuns@yahoo.co.id

TERM OF REFERENCE
Law Discussion Room I
Menilik Laju Deforestasi : Antara Pemulihan Ekonomi atau Ancaman Bagi Alam

A. Gambaran Umum
Indonesia sebagai negara yang berdaulat, memiliki tujuan dan tanggung jawab untuk
“…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum...”1 Tanggung jawab tersebut, diwujudkan de- ngan berbagai
cara dan upaya. Di antara- nya, pembangunan dengan tetap menjamin hak setiap warga negara
untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat2 bagi generasi masa kini dengan
tetap memperha- tikan kepentingan generasimasa mendatang.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan negara, pembangunan nasional dilakukan oleh
semua komponen bangsa. Pembangunan nasional yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
pemerintah melalui suatu sistem perencanaan pada prinsipnya bertujuan untuk mendukung
koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin ter- ciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara
Pemerintah dan pemerintah daerah; men- jamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.3
World Bank dan International Monetary Fund memprediksi di akhir tahun 2020
ekonomi global akan memasuki resesi dengan penurunan laju ekonomi ke negatif 2,8%, turun
6% dari pertumbuhan ekonomi global di periode sebelumnya, yang juga diikuti dengan laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menurun hingga negatif 0,09%, khususnya karena
penurunan di sektor pariwisata dan perdagangan akibat pandemi Covid-19. 4 Prediksi ini

1 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


2 Pasal 28H ayat (1) UUD 1945.
3 Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
4
https://madaniberkelanjutan.id/2021/03/26/pengoptimalan-jasa-lingkungan-hutan-untuk-mewujudkan-
pembangunan-ekonomi-tanpa-deforestasi diakses pada 13 November 2021
direspon oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang berpotensi meningkatkan investasi
di Indonesia, salah satunya melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sayangnya,
kebijakan-kebijakan tersebut dianggap lebih banyak menguntungkan investor dan cenderung
mengorbankan aspek kelestarian lingkungan. Hutan kemudian menjadi taruhan yang utama atas
dipermudahnya kegiatan investasi. Pasalnya, sejak dulu, kegiatan investasi seperti perkebunan
atau pertambangan banyak mengorbankan hutan sebagai trade-off untuk pembangunan
ekonomi.
Selama ini, banyak yang menganggap hutan memiliki fungsi lingkungan yang tinggi,
namun tidak sebanding dengan beban biaya (cost centre) yang dikeluarkan. Padahal, jika dikaji
lebih dalam, hutan pada dasarnya memiliki jasa lingkungan yang tidak hanya berfungsi sebagai
sistem penyangga kehidupan, namun juga dapat dioptimalkan manfaatnya dalam menyokong
perekonomian Indonesia. Jasa lingkungan hutan sebagai provisioning (penyediaan), regulating
(regulasi iklim, air, dan tanah), cultural (pendidikan dan rekreasi), maupun supporting (produksi
primer dan siklus hara) dapat dimanfaatkan secara ekonomi, tentunya dengan pengelolaan
secara berkelanjutan.
Angka deforestasi di Indonesia berubah secara fluktuatif. Pada tahun 2019-2020,
misalnya, angkanya terus berkurang. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) menunjukkan luas deforestasi Indonesia pada periode 2019-2020 mengalami
penurunan sampai 75 persen, atau sebesar 115,5 ribu hektar, dibandingkan periode 2018-2019
yang mencapai 462,5 ribu hektar.Angka ini meningkat jika dibandingkan periode 2017-2018
yang sebesar 439,4 ribu hektar. Sedangkan pada tahun 2016-2017 angkanya mencapai 480 ribu
hektar. Lalu pada periode 2015-2016, yang memiliki angka deforestasi tertinggi dalam enam
tahun terakhir, sebesar 629,2 ribu hektar. Secara total, dalam kurun waktu 6 tahun, angka
deforestasi mencapai 2,1 juta hektar.5
Dari data tersebut diperlukan sebuah pengoptimalan jasa lingkungan hutan yang secara
ekonomi dapat menjaga hutan terjaga dari deforestasi karena hutan dapat memberikan
pemasukan yang cukup bagi negara dan masyarakat, disamping hanya sebagai beban biaya
seperti yang dianggap selama ini. Pengoptimalan ini dapat dilakukan melalui skema ekowisata
dan perdagangan jasa lingkungan tanpa menghilangkan sedikitpun unsur ekosistem dari hutan
itu sendiri.

5
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/03/hutan-indonesia-berkurang-21-hektar-sepanjang-
2015-2020 diakses pada 13 November 2021
B. Pembagian Narasumber & Penentuan Topik
1. Narasumber 1 (Greenpeace Indonesia)
• Dampak Deforestasi
• Pengaruh laju Deforestasi
• Kerusakan alam akibat pembangunan
2. Narasumber 2 (Dosen Hukum Lingkungan FH UNS)
• Pandangan Hukum Lingkungan terhadap laju Deforestasi
• Pengaruh kepentingan pembangunan ekonomi terhadap lingkungan
• Solusi hukum mengatur kegiatan ekonomi yang berdampak terhadap lingkungan

C. Tujuan Kegiatan
1. Sebagai sarana pengembangan intelektualitas mahasiswa dibidang ilmiah salah satunya
dengan berdiskusi bersama di bidang hukum khususnya.
2. Sebagai media pengembangan berpikir kritis terhadap permasalahan-permasalahan
nyata yang aktual.
3. Mengembangkan pola pikir mahasiswa untuk dapat berpikir kritis, logis, dan solutif
terhadap permasalahan nyata yang ada disekitarnya.
4. Meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya peranan hukum dalam
permasalahan pembangunan ekonomi tanpa mengesampingkan keberlanjutan
lingkungan hidup.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan ini akan diselenggarakan pada :
Hari,Tanggal : Sabtu, 27 November 2021
Waktu : Pukul 09.00 WIB - selesai
Tempat : Zoom Meeting

E. Metode Penyampaian
Metode penyampaian materi yang dapat dilakukan yaitu penyampaian secara aktif-
interaktif, sehingga diharapkan peserta Law Discussion Room (LDR) II dapat berdiskusi
dengan baik dan aktif untuk menggali solusi yang baik dalam menghadapi permasalahan
nyata yang ada disekitar kita.
Untuk mempermudah pembicara dalam menyusun materi berikut rincian poin yang
dapat disampaikan oleh pembicara :

1. Penjelasan tentang tanggung jawab negara dalam menjaga keberlanjutan


lingkungan hidup.
2. Penjelasan tentang peranan hukum dalam mewujudkan pembangunan ekonomi
melalui green economy.
3. Penjelasan tentang tindakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam
mewujudkan pembangunan ekonomi melalui green economy.
4. Penjelasan tentang pandangan mengenai kerusakan alam yang terjadi akibat
proyek pembangunan ekonomi.
5. Penjelasan tentang solusi guna menciptakan lingkungan hidup yang terjaga
dalam mewujudkan pembangunan ekonomi.
F. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam Law Discussion Room (LDR) II ini adalah seluruh
peserta yang datang pada hari acara.

G. Penutup
Demikian Term of Reference (TOR) ini kami buat sebagai petunjuk dan penggambaran
mengenai kegiatan Law Discussion Room (LDR) II serta memberikan ruang lingkup
materi yang akan disampaikan, untuk kemudian dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai