Anda di halaman 1dari 6

Review Paper Mengenai Cobit 5

Judul Analisis Kebutuhan Stakehokder Dalam Rangka Mengembangkan Model


Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Kerangka Kerja Cobit 5 Pada
Perguruan Tinggi

Tahun 2020

Penulis Frasnsiskus Adikara, S.Kom, MM, dan Ari Pambudi, S.Kom, M.Kom

Reviewer Adinda Camila Sekar Aulia (21990000429)

Tanggal 19 September 2021

Mata Kuliah Tata Kelola TI

Link Jurnal https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Article-17167-5_0554.pdf

Abstrak

Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) sudah sangat dibutuhkan agar
pengembangan dan penggunaan teknologi informasi yang dimiliki menjadi maksimal, sehingga
diperlukan sebuah analisis kebutuh stakeholder di perguruan tinggi sebagai langkah awal
mengembangkan model tata kelola perguruan tinggi. Metodologi penelitian yang digunakan
untuk dapat melakukan analisis dengan cara melakukan observasi dan survey menggunakan
kuesioner dan webpooling, kemudian secara statistik hasilnya dianalisis dan diambil kesimpulan.
Subjek penelitian menggunakan studi kasus tata kelola teknologi informasi di Universitas Esa
Unggul, responden penelitian melingkupi stakeholder pengguna teknologi informasi yaitu
pejabat struktural Universitas, mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas. Hasil yang didapat
adalah analisis keadaan tata kelola teknologi informasi yang ada di Universitas Esa Unggul baik
data invetaris teknologi informasi yang ada juga gambaran kebutuhan dari sudut pandang
stakeholder. Dari hasil ini bisa dilanjutkan untuk bahan penelitian selanjutnyayaitu
pengembangan model tata kelola teknolgi informasi perguruan tinggi berdasarkan kerangka kerja
COBIT 5.

Pendahuluan Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan manusia


semakin terasa dan berkembang begitu pesat, salah satunya
pada institusi perguruan tinggi, sekarang ini hamper semua
perguruan tinggi menerapkan penggunaan teknologi informasi
sebagai pendukung kegiatan operasional dalam hal mengajar
serta administrasi suatu unit terkait dengan kegiatan usaha
institusi. Berkenaan dengan hal tersebut maka dibutuhkan
sebuah pengembangan akan model tata kelola yang
dibutuhkan oleh institusi dalam bidang tata kelola teknologi
informasi (IT Governance) dengan menggunakan kerangka
kerja COBIT 5, langkah awal yang dilakukan ialah dengan
melakukan analisis terhadap kebutuhan stakeholder yang ada.

Tujuannya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui


pengembangan model tata kelola teknologi informasi yang
dibutuhkan oleh instuisi perguruan tinggi dengan
menggunakan kerangka kerja COBIT 5, selain itu juga
sebagai bahan analisis akan kebutuhan stakeholder dan
menjadi bahan penelitian selanjutnya bagi sebuah
pengembangan model tata kelola teknologi informasi
perguruan tinggi berdasarkan kerangka kerja COBIT 5 dalam
bentuk lebih lanjut.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab


pertanyaan mengenai penelitian yang telah berlangsung
adalah dengan dengan menggunakan cara observasi, survey,
dan melakukan analisis statistik yang kemudian diberikan
analisis akan kebutuhan stakeholder dalam suatu lembaga,
pada kasus ini lembaganya ialah Universitas Esa Unggul.

Hasil dan Pembahasan Pada metode penelitian sebelumnya dilakukan observasi


secara menyeluruh pada bagian bagian terkait, selain itu juga
diadakan survey dengan beberapa responden yang terdapat
didalamnya, adapun responden yang diusung dalam
pengambilan survey ialah mahasiswa, dosen, serta karyawan.
Dalam pemilihan responden dipilih pihak-pihak yang
memiliki keterkaitan atas tata kelola ti dalam perguruan
tinggi. Dalam penelitian ini lingkup penelitian yang
digunakan secara menyeluruh adalah dengan membuat model
tata kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Dalam
hal ini difokuskan pada bagian domain EDM (Evaluate,
Direct, dan Monitor), selain itu penerapan teknologi informasi
yang berjalan di dalam kampus adalah hal yang perlu ditilik
lebih jauh, penggunaan ruang beserta komputer yang bekerja
di dalamnya.

Adapun penyediaan perangkat keras, perangkat lunak, dan


server yang berjalan di dalamnya demi memenuhi kebutuhan
dan fasilitas yang dimiliki oleh kampus, hal tersebut menjadi
poin penting dalam penilaian yang berlangsung. Adapun hasil
dari penelitian tersebut adalah:
1. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas
komputer yang ada dalam kampus: sangat puas (43%),
puas (47%), tidak puas (9%), sangat tidak puas (1%).
2. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas
infrastruktur teknologi informasi pendukung (Internet,
Fax, Telepon): sangat puas (15%), puas (37%), tidak
puas (36%), sangat tidak puas (12%).
3. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas sistem
informasi/perangkat lunak pendukung yang
diterapkan: sangat puas (5%), puas (24%), tidak puas
(45%), sangat tidak puas (26%).
4. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kemampuan
dosen menerapkan teknologi informasi: sangat puas
(12%), puas (51%), tidak puas (28%), sangat tidak
puas (9%).
5. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan
pelaksana tata kelola teknologi informasi: sangat puas
(7%), puas (64%), tidak puas (23%), sangat tidak puas
(6%).
6. Tingkat kepuasan karyawan terhadap komputer dan
infrastruktur teknologi informasi pendukung (Internet,
Fax, Telepon): sangat puas (8%), puas (89%), tidak
puas (3%), sangat tidak puas (0%).
7. Tingkat kepuasan karyawan terhadap sistem
informasi/perangkat lunak pendukung yang tersedia:
sangat puas (5%), puas (37%), tidak puas (51%),
sangat tidak puas (7%).
8. Tingkat kepuasan karyawan terhadap pelayanan
pelaksanaan tata kelola teknologi informasi: sangat
puas (3%), puas (50%), tidak puas (45%), sangat tidak
puas (2%).
9. Tingkat kepuasan dosen terhadap komputer dan
infrastruktur teknologi informasi pendukung (Internet,
Fax, Telepon): sangat puas (6%), puas (92%), tidak
puas (2%), sangat tidak puas (0%).
10. Tingkat kepuasan dosen terhadap sistem
informasi/perangkat lunak pendukung yang tersedia:
sangat puas (3%), puas (36%), tidak puas (59%),
sangat tidak puas (2%).
11. Tingkat kepuasan dosen terhadap pelayanan
pelaksanaan tata kelola teknologi informasi: sangat
puas (4%), puas (56%), tidak puas (36%), sangat tidak
puas (4%).

Berdasarkan survey yang dilakukan sebelumnya dinyatakan


bahwa kepuasaan akan responden pada fasilitas komputer
sangatlah puas, sedang untuk ketersediaan perangkat lunak
dan sistem informasi dinilai masih sangat kurang. Dalam hal
ini dapat ditentukan gambaran atau kebutuhan stakeholder
untuk membentuk nilai tata kelola teknologi informasi di
Universitas (sesuai dengan prinsip dasar pertama COBIT 5).
Maka dari itu yang bisa dikembangkan dari analisis
sebelumnya ialah perlu diadakannya pengembangan Sistem
Informasi/penyediaan perangkat lunak yang lebih baik dalam
operasional Universitas sehingga mendukung ketersediaannya
infrastruktur Teknologi Informasi.

Kesimpulan Setelah melakukan proses pengumpulan data dan analisis


kebutuhan stakeholder, dapat disimpulkan beberapa hal
berikut:
1. Universitas Esa Unggul memiliki benuk infrastruktur
Teknologi Informasi yang baik sehingga mampu
mendukung adanya kegiatan operasional dan proses
pembelajaran yang berlangsung.
2. Adanya infrastruktur ini sendiri diperlukan dukungan
dengan memberikan dan memperhatikan mengenai
keberadaan sistem informasi dana tau perangkat lunak
yang baik sehingga bisa lebih memberikan kepuasan
kepada para stakeholder.
3. Perlu adanya pengembangan dalam bidang tata kelola
teknologi informasi untuk menjadikannya lebih baik
dan tata kelola yang sesuai dengan best practice yang
nyata dalam lapangan, khususnya teknologi informasi
yang ada di dalam Universitas Esa Unggul untuk
berjalan lebih baik kedepannya.

Kelebihan Dalam hal perancangan dan pembentukan tata kelola


teknologi dalam bidang operasional dan pengajaran kampus
menggunakan COBIT 5 dinilai cukup efektif, terlebih
diketahui bahwa COBIT 5 secara tegas memisahkan antara
tata kelola dengan sitem pengaturan (manajemen) dalam suatu
usaha. Dimana dalam bidang tersebut memudahkan institusi
untuk melakukan pemisahan antara proses operasional dengan
tata kelola.

Kekurangan Dalam hal ini yang dinilai kurang adalah penyediaan fasilitas
perangkat lunak yang mendukung kinerja sistem tata kelola TI
sehingga dapat menyebabkan efek berupa pelayanan dan
pelaksanaan tata kelola TI tidak berjalan secara efektif dan
baik.

Anda mungkin juga menyukai