Tahun 2020
Penulis Frasnsiskus Adikara, S.Kom, MM, dan Ari Pambudi, S.Kom, M.Kom
Abstrak
Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) sudah sangat dibutuhkan agar
pengembangan dan penggunaan teknologi informasi yang dimiliki menjadi maksimal, sehingga
diperlukan sebuah analisis kebutuh stakeholder di perguruan tinggi sebagai langkah awal
mengembangkan model tata kelola perguruan tinggi. Metodologi penelitian yang digunakan untuk
dapat melakukan analisis dengan cara melakukan observasi dan survey menggunakan kuesioner
dan webpooling, kemudian secara statistik hasilnya dianalisis dan diambil kesimpulan. Subjek
penelitian menggunakan studi kasus tata kelola teknologi informasi di Universitas Esa Unggul,
responden penelitian melingkupi stakeholder pengguna teknologi informasi yaitu pejabat
struktural Universitas, mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas. Hasil yang didapat adalah
analisis keadaan tata kelola teknologi informasi yang ada di Universitas Esa Unggul baik data
invetaris teknologi informasi yang ada juga gambaran kebutuhan dari sudut pandang stakeholder.
Dari hasil ini bisa dilanjutkan untuk bahan penelitian selanjutnyayaitu pengembangan model tata
kelola teknolgi informasi perguruan tinggi berdasarkan kerangka kerja COBIT 5.
Hasil dan Pembahasan Pada metode penelitian sebelumnya dilakukan observasi secara
menyeluruh pada bagian bagian terkait, selain itu juga diadakan
survey dengan beberapa responden yang terdapat didalamnya,
adapun responden yang diusung dalam pengambilan survey
ialah mahasiswa, dosen, serta karyawan. Dalam pemilihan
responden dipilih pihak-pihak yang memiliki keterkaitan atas
tata kelola ti dalam perguruan tinggi. Dalam penelitian ini
lingkup penelitian yang digunakan secara menyeluruh adalah
dengan membuat model tata kelola TI menggunakan kerangka
kerja COBIT 5. Dalam hal ini difokuskan pada bagian domain
EDM (Evaluate, Direct, dan Monitor), selain itu penerapan
teknologi informasi yang berjalan di dalam kampus adalah hal
yang perlu ditilik lebih jauh, penggunaan ruang beserta
komputer yang bekerja di dalamnya.
Kekurangan Dalam hal ini yang dinilai kurang adalah penyediaan fasilitas
perangkat lunak yang mendukung kinerja sistem tata kelola TI
sehingga dapat menyebabkan efek berupa pelayanan dan
pelaksanaan tata kelola TI tidak berjalan secara efektif dan
baik.