Anda di halaman 1dari 1

Nama: Muhammad Rizal Ramadhani

Nim: 201222018152831
LALU LINTAS
• Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dilaksanakan untuk mengoptimalkan penggunaan
jaringan Jalan dan gerakan Lalu Lintas dalam rangka menjamin Keamanan, Keselamatan,
Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
• Analisis Dampak Lalu Lintas
Setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan
menimbulkan gangguan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan wajib dilakukan analisis dampak Lalu Lintas.
• Pengutamaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, dan
Petugas yang Berwenang
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan yang bersifat
perintah, larangan, peringatan, atau petunjuk pada jaringan atau ruas Jalan pemasangannya
harus diselesaikan paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal pemberlakuan peraturan
Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau
peraturan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1).
Dalam keadaan tertentu untuk Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat melakukan tindakan: a.
memberhentikan arus Lalu Lintas dan/atau Pengguna Jalan; b. memerintahkan Pengguna
Jalan untuk jalan terus; c. mempercepat arus Lalu Lintas; d. memperlambat arus Lalu
Lintas; dan/atau e. mengalihkan arah arus Lalu Lintas.
• Tata Cara Berlalu Lintas
Setiap orang yang menggunakan Jalan wajib: berperilaku tertib; dan/atau mencegah hal-hal
yang dapat merintangi, membahayakan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, atau yang dapat menimbulkan kerusakan Jalan. Setiap orang yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud akan dikenai sanksi administratif.
• Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas
Penggunaan jalan untuk penyelenggaraan kegiatan di luar fungsinya dapat dilakukan pada
jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan desa. Penggunaan jalan yang
dimaksud adalah yang mengakibatkan penutupan Jalan dapat diizinkan jika ada jalan
alternatif. Dan pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupa
trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain.
• Hak Utama Pengguna Jalan untuk Kelancaran
Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan
berikut: a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas; b. ambulans
yang mengangkut orang sakit; c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada
Kecelakaan Lalu Lintas; d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia, dll.

Anda mungkin juga menyukai