Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis
1. Pengertian analisis
Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau perbuatan) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab ataupun duduk perkara). Analisis
juja bisa diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti secara keseluruhan.analisis adalah kegiatan yang terdiri dari
penyelidikan, penguraian dan penelaahan suatu informasi serta ditujukan untuk
memperoleh suatu pengetahuan dan pemahaman yang benar dan
lengkap[ CITATION Mak06 \l 1057 ].
Analisis adalah suatu metode pemikiran dengan tujuan menguraikan suatu
hal menjadi bagian-bagian sehingga tanda dari hal tersebut dapat dipahami,
hubungan antara bagian tersebut dan fungsi bagian-bagian dalam satu kesatuan
utuh [ CITATION Kom01 \l 1057 ]. Sedangkan Harahap dalam Septian [CITATION
Yun20 \n \t \l 1057 ] , berpendapat bahwa analisis adalah suatu kegiatan
pemecahan atau penguraian suatu unit menjadi unit yang lebih kecil.
Kegiatan analisis dilaksanakan pada bagian akhir agar dapat diketahui
masalah-masalah yang terjadi saat kegiatan tersebut berlangsung. Dalam arti lain
analisis adalah upaya menyelidiki sebab-sebab yang muncul akibat adanya
kesenjangan dalam suatu peristiwa.
2. Jenis-jenis analisis
Pada penelitian kualitatif data dianalisis sejak awal penelitian. Analisis
data menjadi pegangan selanjutnya dan lebih difokuskan selama berada di
lapangan pada saat pengumpulan data. Menurut Miles & Huberman [CITATION
Mat92 \n \t \l 1057 ] pada penelitian kualitatif antara kegiatan pengumpulan data
dan analisis data tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hal ini
dikarenakan antara kedua kegiatan tersebut terjadi secara simultan prosesnya tidak
linier tetapi bersiklus dan interaktif.
a. Reduksi Data
Mereduksi dapat diartikan sebagai kegiatan menyortir data antara data
yang berhubungan dengan penelitian dan data yang tidak berhubungan dengan
penelitian yang dilaksanakan. Manfaat dari reduksi data sendiri adalah peneliti
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai arah penelitian serta membantu
peneliti dalam proses pengumpulan data selanjutnya. Dalam penelitian kuantitatif
reduksi data dapat disamaartikan dengan proses pengolahan data [ CITATION
Hen18 \l 1057 ].
Peneliti akan mengumpulkan data yang diperoleh dari proses wawancara
dan menyebaran angket dan selanjutnya data tersebut akan direduksi dengan
memilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian yakni menganalisis hambatan
maupun alternatif pembelajaran biologi di MA Al-Fadlliyah Tasikmalaya.
Sedangkan jika ada data yang tidak sesuai dengan hal tersebut maka data akan
ditiadakan.
b. Penyajian Data
Data yang disajikan berbentuk uraian yang dapat mempermudah peneliti
dalam membaca fenomena yang terjadi dilapangan dan diharapkan dari uraian
tersebut peneliti dapat merencanakan langkah kerja selanjutnya.
c. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan pada proses ini masih bersifat temporer, maksudnya
kesimpulan sangat terbuka kemungkinan untuk berubah. Perubahan ini didasarkan
pada penemuan-penemuan dilapangan bersamaan dengan proses pengumpulan
data. Hasil dari penarikan kesimpulan ini diharapkan merupkan hasil temuan
terbaru dan bersifat orisinil yang belum pernah ditemukan oleh peneliti
sebelumnya. Adapun bentuk dari penemuan ini berupa gambaran menyangkut
suatu objek ataupun berupa deskripsi yang sebelumnya masih belum bersifat jelas [
CITATION Hen18 \l 1057 ].
B. Hambatan
1. Pengertian Hambatan
Hambatan merupakan suatu hal yang menghambat, menghalangi dan
merintangi seumua aspek kehidupan suatu individu yang dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menghambat individu tersebut dalam mencapai
suatu tujuan [ CITATION Ham92 \l 1057 ].
Hambatan pada kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu hal
yang tampak dan dapat dimanifestasikan dalam suatu bentuk tingkah laku. Oleh
sebab itu, agar tujuan bembelajaran dapat terwujud, maka peserta didik
diharapkan mampu menghadapi hambatan-hambatan dengan baik sehingga
pelaksanaan pembelajaran dapat bejalan dengan lancar [ CITATION She19 \l 1057 ].

C. Solusi
1. Pengertian Solusi
Solusi merupakan jalan yang yang ditempuh dalam suatu penyelesaian
masalah tanpa tekanan. Tekanan yang dimaksud dapat berarti objektivitas dalam
pelaksanaan solusi tanpa memaksakan kehendak pihak tertentu serta sesuai
dengan pedoman atau aturan yang berlaku. Jika subjektivitas dalam suatu solusi
terjadi, maka kemungkinan bear solusi tersebut bukan merupakan solusi terbaik
[ CITATION Mun11 \l 1057 ].
Ada beberapa tahapan yang harus ditempuh untuk mendapatkan solusi
terbaik yakni mengenali terlebih dahulu masalah yang terjadi, kemudian mencari
bukti dan fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut serta faktor yang
menyebabkan masalah tersebut terjadi dan langkah terakhir yakni
mempertimbangkan solusi yang bisa dilakukan agar menyelesaikan hal tersebut.
Selanjutnya Hudiono[CITATION Bam07 \n \t \l 1057 ], mengemukakan
bahwa dalam menentukan solusi melibatkan aktivitas kognitif yang rumit dan
memunginkan untuk menjalankan proses dan strategi. Kegiatan yang
dikategorikan sebagai kegiatan pemilihan solusi adalah menyelesaikan persoalan
matematis contohnya mencari persamaan kuadrat yang didapatkan setelah
melaksanakan proses tertentu.

D. Belajar dan Pembelajaran


1. Pengertian belajar
Belajar merupakan kegiatan individu secara sengaja yang merujuk pada
aktivitas pada aspek mental dan memungkinkan terdapat suatu perubahan pada
individu tersebut. Dengan demikian, dapat berarti pula bahwa belajar dapat
disebut baik jika tingkat keaktifan mental dan jasmani suatu individu semakin
tinggi begitupun jika keaktifan mental dan jasmani suatu individu rendah maka
proses belajar suatu individu dapat dikatakan kurang maksimal.
Belajar juga sering diartikan sebagai hubungan seseorang dengan
lingkungan tempat ia hidup. Lingkungan yang dimaksud adalah objek-objek
dimana individu tersebut mendapatkan pengetahuan baik pengetahuan yang baru
didapatkan maupun pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan sehingga
timbul perhatian dan memungkinkan terjalinnya interaksi[ CITATION Aun13 \l
1057 ].
Selanjutnya Gasong[CITATION Din18 \n \t \l 1057 ] menyebutkan belajar
berkembang dalam tiga pandangan. Proses belajar terjadi ketika individu
memperdalam pengetahuan kemudian tersimpan pada ingatan yang memungkin
hal tesebut sulit untuk hilang. Terdapat istilah “wrong memory” yang dikenal luas
dalam dunia belajar dimana wrong memory merupakan suatu kondisi individu
yang berupaya mengontruksi pengetahuannya serta belajar untuk aktif.
Maka semakin jelaslah gambaran mengenai belajar dan dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar adalah sebuah cara yang ditempuh peserta didik
berkaitan dengan tempat hidup sekitarnya didalam ruang lingkup pembelajaran.
Hal inilah dapat mejadikan peserta didik mendapatkan pengetauan dan
keterampilan serta pembentukan watak, sikap dan kepercayaan dengan lebih
mudah[ CITATION Moh18 \l 1057 ].
Jika melihat menurut perspektif agama Islam belajar adalah suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap individu mulai dari lahir sampai
meninggal dunia. Hal ini menegaskan pentingnya belajar bagi umat manuisa.
Maka dari itu, terdapat beberapa komponen penting yang harus jadi fokus utama
dalam pengembangan konsep operant conditioning. Komponen tersebut ialah:
a. Pemilihan stimulus
Terdapat dua jenis stimulus yakni generalisasi yang memungkinkan seuatu
individu merespon terhadap stimulus lain yan berubungan dengan individu
tersebut tanpa melalui proses latihan. Stimulus lainnya yaitu diskriminasi
merupakan bentuk stimulus yang memunkinkan suatu individu yang melalui
proses latihan hanya memebrikan respon pada satu stimulus.
b. Memberikan penguatan
Adalah hal yang sangat penting pemberian penguatan saat belajar
mengajar dilaksanakan. Salah satu tujuan dari peguatan adalah agar terciptanya
keadan yang kondusif saat pembelajaran, meningkatan rasa ingin tahu siswa dan
meminimalisir prilaku negatif dari peserta didik. Penguatan ini sangat tepat
diberikan kepada peserta didik saat peserta didik tersebut dalam kondisi
mendapatkan masalah dengan penguatan tersebut diharapkan peserta didik
tersebut mampu menghadapi masalah dan menyelesaikannya.
c. Mengetahui tahapan dalam pembentukan tingkah laku
Prosedur pembentukan tingkah laku menurut Skinner sebagai berikut:
(1) Identifikasi penguat berupa reaward
(2) Menganalisis komponen kecil yang akan berguna bagi pembentukan prilaku
tersebut dan diurutkan secara tepat.
(3) Menggunakan urutan komponen yang telah dibuat dan mengidentifikasi
reaward.
(4) Membentuk perilaku sesuai urutan yang dibuat. Jika kompoen pertama
terlaksana maka reaward diberikan sampai dengan komponen akhir sehingga
perilaku akan terbentuk[ CITATION Mar17 \l 1057 ].
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran hakikatnya merupakan proses pengaturan atau
pengorganisasian lingkngan sekitar siswa sehingga menjadi stimulus dan menjadi
pendorong siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Selain itu,
pembelajaran juga dapat disebut sebagai upaya untuk membimbing dan membantu
siswa dalam proses belajar. Tugas guru sebagai pembimbing dilatar belakangi
oleh banyaknya siswa yang terhambat dalam proses belajar [ CITATION Sya06 \l
1057 ].
Interaksi edukatif adalah interaksi yang sadar akan tujuan dan merupakan
ciri dari terjadinya proses pembelajaran. Interaksi ini bersumber dari guru yang
bertindak sebagai orang yang mendidik dan kegiatan belajar secara pedagogis
kepada siswa dengan proses secara sistematik melalui tahapan-tahapan tertentu
meliputi perancangan, pelaksanaan dan pengevaluaisan. Oleh karena itu interaksi
sangat dibutuhkan demi terciptanya proses pembelajaran efektif dan sesuai tujuan
[CITATION Muh14 \l 1057 ].
Diketahui bahwa belajar adalah keadaan dimana suatu individu yang
sedang dalam proses menemukan pengetahuan, kemampuan dan karakter yang
lebih matang dari sebelumnnya. Agar hal tersebut dapat terwujud maka individu
menghendaki dirinya berinteraksi dengan individu lain disekitarnya. Lingkungkan
ini telah diatur sedemikian rupa membentuk suatu sistem yang dinamakan
pembelajaran.
3. Pembelajaran Biologi
Menurut Retno [CITATION Sit19 \n \t \l 1057 ] , biologi berasal dari kata
bahasa yunani yaitu bios dan logos. Bios yang artinya kehidupan dan logos artinya
ilmu. Selanjutnya Campbell, dkk [CITATION Nei02 \n \t \l 1057 ] menyebutkan
bahwa biologi adalah ilmu tentang kehidupan, sudah berakar di dalam diri
manusia. Biologi adalah ilmu yang diperuntukkan untuk orang-orang denga
pemikiran yang selalu berpetualang. Biologi membawa kita sendiri maupun orang
lain memasuki hutan, gurun, lautan dan lingkungan lain, dimana berbagai bentuk
kehidupan beserta lingkungan fisiknya berpadu membentuk jaringan-jaringan
kompleks yang disebut ekosistem
Saat kejayaan peradaban Islam di Spanyol pembelajaran biologi sudah
mulai dilakukan terutama oleh ilmuwan islam benama Ar-Razi yang mulai
melakukan pengelompokan terhadap hewan dan tumbuhan [ CITATION MedFE \l
1057 ]. Mempelajari biologi merupakan upaya memahami fakta, konsep dan
prinsip dari alam semesta, karena biologi merupakan kumpulan pengetahuan yang
bersifat imiah. Oleh karena itu, untuk memahaminya tidak hanya diperlukan kerja
ilmiah saja. Perlu juga pemahaman-pemahaman yang sebelumnya telah ada.
Dapat dikatakan pembelajaran biologi sebagai upaya transfer pengetahuan dari
satu individu kepada individu lainnya dari sumber yang telah tersedia dialam
dengan bantuan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Diharapkan dari
pembelajaran biologi inilah siswa mampu memperoleh kecakapan dan
keterampilan dalam mempelajari objek kebiologian[ CITATION Pri18 \l 1057 ].
Selain itu ilmu biologi dapat memungkinkan siswa berinteraksi dengan
lingkungan sekitar dan didukung oleh kecanggihan teknologi yang berkembang
pesat,diharapkan mampu membantu mengimplementasikan dalam praktek dengan
maksimal.

E. Wabah pandemi Covid-19


1. Pandemi Covid-19
Pandemi berasal dari dua suku kata yaitu : Pan dan demos, dimana pan
artinya “semua” dan demos artinya “orang”. Pandemi adalah menyebarnya
penyakit dari orang ke orang dengan pesat. Pandemi didefinisikan bagaikan
epidemi yang terjadi disemua daerah didunia, atau pun tempat yang luas, melintasi
batasan internasional[ CITATION Mas20 \l 1057 ]
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan
muncul diakhir tahun 2019. Virus ini dapat menyerang manusia serta dapat
memicu pneunomia. Pneunomia adalah kondisi dimana paru-paru dan saluran
pernafasan lain terinfkesi virus, selain itu virus corona ini juga mampu bermutasi
secara cepat sehingga dikategorikan kedalam virus yang berbahaya. Virus ini telah
melanda seluruh dunia sejak permulaan tahun 2020 [CITATION Bud \l 1057 ].
2. Pembelajaran saat wabah pandemi Covid-19
Menurut Prahedhiono [CITATION Hen20 \n \t \l 1057 ] , pembelajaran saat
pandemi merupakan pembelajaran untuk membangun pemikiran tanpa harus
melakukan pertemuan- secara fisik, sedangkan pasca pandemi covid-19
merupakan pembelajaran personal dan pembelajaran secara sosial, dimana
individu telah menjadi sosok yang matang dalam konsep diri. Pandemi wabah
covid19 mebawa cerita sendiri dalam perkembangan pendidikan berbasis
teknologi dan informasi. Pendekatan pembelajaran jarak jauh (distancing learning)
berbasis IT menjadi pilihan banyak lembaga pendidikan untuk meyelenggarakan
pembelajaran dimasa physical dan sosial distancing ini.
Pembelajaran berasis IT merupakan salah satu inovasi yang dilakukan
yang paling memungkin dilakukan saat wabah Covid-19 dengan menggunakan
pendekatan terbaik sesuai dengan konteks yang berlaku. Pembelajaran ini
mengarah pada penggunaan ponsel sebagai pengubung satu sama lain dalam
rentang jarak yang luas. Walapun tak sedikit pihak yang menentang karena alasan
efektivitas, namun setidaknya sejauh ini strategi inilah yang paling mungkin
dilakukan[ CITATION Fit20 \l 1057 ].
Berdasarkan keputusan Kemendikbud No, 15 Tahun 2020, menyatakan
bahwa pelaksanaan pembelajaran dari rumah adalah untuk memastikan hak
individu agar tetap mendapatkan hak belajar meskipun dlam keadaan pandemi
covid-19. Tujuan lainnya untuk melindungi masyarakat yang berada dalam
naungan pendidikan dari dampak covid-19 serta mencegah penyebaran virus ini
dalam satuan pendidikan. Tujuan lain dari pemberlakuan sekolah dari rumah
adalah untuk memastikan pihak yang terkait dengan satuan penddidikan baik itu
peserta didik, guru, pihak sekolah maupun orang tua/wali mendapatkan dukungan
psikososial[ CITATION IKe20 \l 1057 ].
Pelaksanaan pembelajaran saat wabah covid-19 sangat perlu
memperatikan faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
tersebut. Faktor pendukung tersebut diantaranya:
(1) Tenaga pendidik harus memiliki penguasaan terhadap media dengan sangat
baik, hal ini mendorong pembelajaran menjadi lebih inovatif.
(2) Teknologi merupakan suatu keharusan dalam upaya penyelenggaraan
pembelajaran saat wabah covid-19
(3) Desain pembelajaran harus sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan, hal ini
merupakan faktor penentu keberhasilan pembelajaran saat pandemi covid-19.
Desain ini seharusnya menjadi perhatian penting bagi tenaga pengajar.
Pembelajaran dalam jaringan secara intens merupakan sesuatu yang baru
dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, desain yang dibuat perlu rancangan
dengan sangat matang. Jika tidak, hasil yang didapatkan dari sebuah
pembelajaran menjadi tidak maksimal.
(4) Faktor lain yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dalam
jaringan sebagai sebab dari mewabahnya virus covid-19 adala ketersediaan
layanan pendukung. Layanan pendukung ini dapat berupa adanya pelatihan
dan ketersediaan alat komunikasi [ CITATION Hen20 \l 1057 ]

Anda mungkin juga menyukai