Analisis Strategi Bertahan Dan Strategi Pemasaran The Royal Beach Seminyak Bali Hotel Di Masa Pandemi Covid (Autorecovered)
Analisis Strategi Bertahan Dan Strategi Pemasaran The Royal Beach Seminyak Bali Hotel Di Masa Pandemi Covid (Autorecovered)
Diajukan Oleh:
Nama : Desak Siwi Made Reva Aprilia
NIM : 19.21.1.12007
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Strategi Pemasaran The Royal Beach Seminyak Bali Hotel untuk Meningkatkan
waktu sesuai dengan batas yang ditentukan. Penulisan paper ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Seminar Pariwisata dan sebagai topik skripsi
kekurangan dalam Paper Seminar Pariwisata ini, akhir kata dengan segala puji syukur
dan kerendahan hati, mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyajian yang
masih jauh dari sempurna ini. Penulis akan sangat menghargai apabila ada kritik dan
penulisan selanjutnya. Semoga Paper seminar pariwisata ini dapat berguna dan
Terselesaikannya Paper pariwisata ini tidak lepas dari peran serta dan bantuan
dari berbagai pihak mulai dari pengumpulan data serta pada tahap penyusunan. Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
1. Prof. Dr. I.B. Gede Udiyana, SE, M.Si, Ak selaku ketua Stimi Handayani
Denpasar Bali.
ii
2. Wayan Arya Paramarta, SE, MM selaku Ketua Jurusan Prodi Manajemen
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen STIMI Handayani Denpasar
5. Teristimewa keluarga tercinta, Ayahanda Dewa Ketut Teken dan Ibunda Jero
Putu Suci selaku orang tua, yang telah banyak memberikan semangat,
dorongan, baik moril maupun materi, dan doa restu, serta bantuan-bantuan
6. Yang terkasih Gede Widia Agustana yang telah memotivasi dan selalu
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PRAKATA ...............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
B. Penelitian Sebelumnya..............................................................26
C. Kerangka Pemikiran..................................................................30
iv
DAFTAR BAGAN
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adanya sejarah perjalanan yang dilakukan sejak jaman dahulu kala yang
merupakan salah satu pulau kecil di Indonesia yang terkenal sebagai destinasi wisata.
Keindahan alam dan keunikan budaya masyarakatnya sudah tidak asing lagi di mata
dunia. Hal tersebut menjadikan Bali sebagai pulau pariwisata terbaik di dunia dan
demikian, tidak mengherankan bila Bali sering dicatat sebagai destinasi wisata favorit
menempati urutan ke- 4 dalam hal penyumbang devisa setelah komoditi minyak dan
gas bumi serta minyak kelapa sawit dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13%
(BPS, 2016; Kemenpar, 2017), Saat ini sektor pariwisata telah ditetapkan sebagai
penerimaan pajak. Pariwisata juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan
1
mengurangi pengangguran karena pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang
diakumulasikan dari pendapatan masyarakat dengan cara menjual barang dan jasa
wisata, jasa wisata ini meliputi hotel, restaurant, biro perjalanan, dan barang-barang
cindera mata.
Namun pada awal tahun 2020, Bali sudah tidak eksis lagi dengan
2019 dalam keseharian bisa mencapai angka 17.192 orang, sedangkan persentase
penghuni kamar di Bali mencapai angka sekitar 60% (Bali.bps.go.id, 2020). Hingga
Agustus 2019, pajak yang diterima pemerintah di Bali dari unsur hotel dan restaurant
2
Hotel dan Restoran (PHR) terbesar di Bali dengan nilai Rp. 1, 488 triliun, sementara
di posisi kedua ada Gianyar dengan jumlah Rp. 215,995 miliar, sedangkan Kota
Denpasar adalah Rp. 169,257 miliar dan Karangasem sebesar Rp. 20,944 miliar.
Adapun Buleleng angkanya Rp. 20,384 miliar, Klungkung Rp. 15,902 miliar,
Kabupaten Tabanan Rp. 11,356 miliar dan Jembrana Rp. 2,601 miliar serta Bangli
Hal ini disebabkan karena virus yang menyebar dengan cepat ke seluruh
negara di dunia termasuk Inodnesia. Penyakit ini disebut Covid-19, virus ini berasal
dari negara China tepatnya di kota Wuhan. Ditambah lagi, Pada tanggal 11 Maret
pandemic global. Setelah pengumuman ini, beberapa negara melarang orang asing
Edaran nomor: 7194 tahun 2020 mengenai panduan tindak lanjut penyebaran Covid-
19 Pemprov Bali, surat edaran ini bertuliskan kegiatan keramaian tempat hiburan
tempat atau fasilitas umum dan pembatasan moda transportasi darat, laut dan udara.
tempat, hiburan wisata dan khususnya bidang perhotelan yang terkena dampak paling
signifikan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mencatat saat ini sudah ada
1.642 hotel di seluruh Indonesia yang terpaksa tutup karena wabah Covid-19. Ketua
3
Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani
menyebutkan bahwa dari 1.642 hotel tersebut, hotel yang paling banyak tutup ada di
Jawa Barat sebanyak 501 hotel, disusul oleh Bali sebanyak 281 hotel, dan Jakarta 100
kehilangan pendapatan hingga puluhan triliun. “Dari wisatawan asing potential loss-
nya bisa sampai Rp 60 triliun, sementara dari wisatawan asing yang datang ke hotel
2020). Tidak hanya hotel, restaurant dan tempat hiburan wisata, tercatatnya jumlah
karyawan yang terkena dampak pandemi Covid-19 di Bali telah mencapai 73.397
orang karyawan yang dirumahkan, sedangkan yang di PHK sebanyak 2.625 orang,
Sebagian besar karyawan berasal dari peruhasaan yang bergerak dibidang pariwisata
Salah satu jasa wisata penunjang industri pariwisata yang sangat mendasar
adalah sektor perhotelan yang merupakan salah satu elemen paling vital. Bisnis
perhotelan adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi sebagai
bentuk sarana dalam upaya memenuhi kebutuhan wisatawan. Hotel merupakan salah
satu hal penting dan juga berkaitan dengan sektor pariwisata, menurut Spillane (1994:30) ada
3 peranan utama dalam industri pariwisata. Mereka yang mencari kepuasan atau
kesejahteraan lewat perjalanan mereka (wisatawan atau tamu). Mereka yang tinggal dan
berdomisil dalam masyarakat yang menjadi alat pariwisata (tuan rumah atau penduduk
setempat). Mereka yang mempromosikan dan menjadi perantaranya (bisnis pariwisata atau
perantara). Hotel juga dapat diartikan sebagai bentuk akomodasi yang dikelola secara
4
layanan penginapan, makanan, dan minuman (SK. Menhub. RI. No. PM 10 / PW. 391
/ phb – 77). Akomodasi merupakan faktor penting dalam unsur – unsur pokok
Pandemi Covid-19 bagai mimpi buruk dalam sektor ekonomi negara, khususnya pada
sektor pariwisata, tidak akan ada yang bisa menafsirkan kapan dan bagaimana pandemi
Covid-19 akan berakhir dengan kehidupan normal seperti sediakala, namun pada dasarnya
pemerintah Indonesia telah menetapkan kehidupan New Normal per Juni 2020 pasca pandemi
membaik, pusat perbelanjaan sudah mulai beroperasi dan hotel – hotel di Bali sudah mulai
re-opening kembali walaupun hotel – hotel tersebut belum sepenuhnya beroperasi 100%,
tidak banyak hotel yang mencoba kembali bangkit dengan kondisi pasca pandemi, terlebih
lagi pihak manajemen kewalahan dengan biaya operasional gedung, listrik dan perawatan
The Royal Beach Seminyak Bali Hotel adalah salah satu hotel bintang 5 yang
bernaung di bawah manajemen Accor Company International. The Royal Beach Seminyak
Bali Hotel didirikan pada tahun 1993 di bawah manajemen Imperial Tokyo, tahun 2003 hotel
ini mengganti manajemennya menjadi Sofitel, dan perubahan nama terakhir adalah The
Royal Beach Seminyak Bali Hotel di tahun 2010, The Royal Beach Seminyak Bali Hotel
memiliki 128 kamar dan 17 villa dengan private swimming pool. Keistimewaan hotel ini
memiliki kemewahan traditional interior dan terletak pada kebun seluas 4,5 hectar yang indah
dengan memiliki akses langsung ke pantai seminyak. The Royal Beach Seminyak Hotel juga
5
sangat menitikberatkan pada konsep Tri Hita Karana dengan mendapat banyak piagam
Semenjak adanya pandemi Covid 19, The Royal Beach Seminyak Bali Hotel
mengalami penurunan drastis pada tingkat hunian kamar dan juga pada revenue hotel, hotel
ini sempat tutup selama 2 bulan karena himbauan dari pemerintah, Juni 2020 mereka mulai
mencoba beroperasi kembali. Pada dasarnya kesulitan yang dihadapi hotel berbintang 5 di
Bali adalah harga kamar yang akan kalah bersaing dengan hotel bisnis atau boutique hotel
yang lebih terjangkau, termasuk hotel ini dengan sasaran pasar tamu yang 60% berasal dari
Australia, 30% Eropa, dan sisanya tamu Asia, sehingga adanya Covid-19 menjadi tantangan
yang berat bagi The Royal Beach Seminyak Hotel untuk tetap beroperasi dengan mengubah
pangsa pasar ke domestik, permasalahan muncul saat hotel ini mulai beroperasi Kembali,
dengan biaya operasional yang tidak sedikit, gaji karyawan dan beban operasional akibat
pemeliharaan gedung pun mulai dipikirkan oleh pihak manajemen terkait. The Royal Beach
Seminyak Hotel mencoba bertahan dengan mencari strategi – strategi baru yang kreatif agar
tetap dapat beroprasi dengan baik dan mampu menambah revenue hotel sepanjang tahun
2020. Strategi yang paling penting adalah pemasaran dan strategi bertahan dibawah tekanan
pandemi Covid-19.
Fenomena tersebut menjadi salah satu dasar kuat untuk melakukan penelitian
dengan menganalisis lebih dalam lagi tentang strategi pemasaran dan strategi bertahan The
Royal Beach Seminyak Bali Hotel di masa pandemi Covid-19. Penting dan mendesaknya
penelitian tentang Anilisis Stategi Pemasaran The Royal Beach Seminyak Bali Hotel
di masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan tingkat hunian kamar dapat dilihat
dari sisi perjuangan hotel di Bali yang tetap bangkit demi mempertahankan pariwisata
6
sebagai devisa negara dengan melihat sisi kontras tentang betapa kerasnya dampak
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
Covid -19?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bisa dilihat dari dua sisi, yaitu manfaat secara teoritis dan
1. Manfaat teoritis
Strategi pemasaran serta strategi bertahan The Royal Beach Seminyak Bali
7
Hotel dan kaitannya dengan pandemi Covid 19 yang berdampak pada sektor
pariwisata.
a. Bagi Penulis
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
9
Menurut peninjauan secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari
bahasa sansekerta yang terdiri atas dua suku kata yaitu "pari” dan "wisata". Pari
ulang atau ”Musanef, 1996 : 8”. Pariwisata tidak hanya bisa diartikan secara
hubungan dan gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan
tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-
usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh
Hans Buchi, Pariwisata adalah peralihan tempat untuk sementara waktu dan
11”.
Robert Mc. Intosh Shashi Kant Cupta Pariwisata adalah gabungan gejala
dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah serta
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan ini
9 Tahun 1990 Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha- usaha yang terkait di
10
b. Unsur kegiatan (perjalanan)
pergerakan roda ekonomi nasional. Investasi pada bisnis penyedia jasa traveling,
bisnis perhotelan, souvenir, transportasi darat, laut dan udara, sampai dunia
perbankan pun turut terimbasi bisnis pariwisata ini. Dampak lain dari maraknya
industri pariwisata ini adalah terserapnya tenaga kerja lokal. Singkatnya bisnis
dalam negeri. Sampai saat ini lebih kurang 76 persen pendapatan nasional berasal
bisnis pariwisata ini lumpuh, maka tidaklah mengherankan jika sebagian besar
11
roda ekonomi nasional pun terkena dampaknya.Dalam bisnis Anda bisa
keramahan, pelayanan dan membangun sumber daya manusia yang unggul, maka
bukan hanya pelanggan akan datang melainkan juga tidak sabar memberi tahu
teman mereka betapa bagusnya kepribadian, lingkungan, batin dan pesona bisnis
pariwisata Indonesia.
yang cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu
bersaing dengan negara – negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu akan
Pandemi mengakibatkan krisis total pada industri pariwisata Bali. Ini bukan
pertama kali pariwisata Bali ditimpa krisis, karena sebelumnya Bali dilanda
SARS, serangan terorisme, gunung meletus, namun harus diakui bahwa pandemi
Covid-19 yang paling parah. Sebagai krisis baru, belum ada penelitian dampak
12
pandemi Covid-19 terhadap industri perhotelan di Bali. Berita tentang dampak
ini hanya memenuhi wacana publik di media massa. Meskipun demikian, secara
umum, kajian tentang kaitan krisis dengan pariwisata sudah banyak dilakukan
para ahli.
Tiga kajian kajian awal tentang pariwisata dan pandemi dipublikasikan oleh
Gossling et al. (2020), Quiki et al. (2020) dan Jamal et al. (2020). Gossling et al.
(2020) memberikan paparan tentang dampak virus corona yang telah menjadi
lawan dunia, karena tidak adanya vaksin dan kapasitas medis yang terbatas untuk
mengobati penyakit, maka usaha non medis menjadi jalan utama dalam
dan anjuran tinggal di rumah yang berakibat pertumbuhan ekonomi paling parah
sejak Perang Dunia II, sehingga mempengaruhi lebih dari 90% populasi dunia
untuk tidak melakukan pertemuan publik dan mobilitas masyarakat serta aktivitas
pariwisata yang sebagian besar berhenti pada Maret 2020. Ada temuan unik dari
Qiu et al. (2020), bahwa selama pandemi berlangsung ada usaha unik dari
masyarakat lokal yakni mendorong kontribusi lebih bagi penduduk yang lebih
lebih mengerti secara digital dan lebih sering terhubung ke internet dari pada
tentang krisis pandemi secara real time. Dengan demikian, selama wabah Covid-
13
tindakan pemulihan krisis setelah pandemi. Menurut Jamal et al. (2020),
fenomena wabah Covid-19 sejak Desember 2019 yang bermula di Wuhan Cina
dan belum berakhir hingga kini, seharusnya dapat menjadi pembelajaran penting
bagi masyarakat dunia, sebab wabah penyakit dan sebuah pandemic yang lainnya
akan menjadi sesuatu yang semakin sering terjadi. Penyebabnya adalah karena
seluruh dunia.
al. (2006) mengungkapkan bahwa adanya wabah tersebut telah berdampak buruk
pada industri perhotelan di Korea, sehingga selama enam bulan industri hotel di
dan rencana aksi untuk implementasinya harus dipersiapkan dan selalu waspada
serta siap bertindak, sehingga tim khusus yang menangani krisis juga harus
dilatih dengan lebih baik untuk membuat keputusan yang inovatif dan efektif
diambil oleh hotel dari berbagai segmen dalam menangani SARS. Agar hotel
dapat bertahan di masa-masa sulit, selain memotong biaya dan menjelajahi pasar
14
efektif. Ringkasnya, kewirausahaan dan inovasi adalah elemen kunci
3. Manajemen Strategi
Strategi berasal dari kata dalam bahasa Inggris “strategic”. Arti kata dari
adalah “seni dan ilmu untuk merencanakan dan pengarahan dari operasi militer
dalam skala besar (art and science of planning and divecting large scale military
tidak mampu bersaing dengan perusahaan lainnya maka perusahaan tersebut akan
organisasi.
15
1) Manajemen strategik sebagai formulasi strategik untuk meningkatkan
motivasi karyawan.
Terdapat beberapa konsep dasar yang selalu muncul dalam manajemen strategik
16
melakukan sesuatu yang lebih baik dari pada pesaing lain, atau melakukan
Dengan demikian adanya strategi- strategi manajemen akan memperkuat system dan
perusahaan, hal lain yang dapat mendukung bertahannya sebuah hotel karena ada
4. Strategi Pemasaran
17
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sedangkan manajemen
konsumen. Ada beberapa konsep yang ada dalam pemasaran, hal ini
ini berorientasi pada proses produksi (internal). Asumsi yang diyakini adalah
gampang diperoleh.
18
Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi
teknik penjualan dan kegiatan promosi secara insentif dan agresif agar
fungsional lainnya.
19
Konsep Pemasaran Sosial, konsep ini beranggapan bahwa konsumen
b. Analisa SWOT
yang datang.
antara lain :
a) Hak paten
20
d) Brandname yang kuat
a) Reputasi buruk
b) Regulasi baru
c) Barang pengganti.
21
a) Pertanyaan atau saran
b) Penjualan
c) Marketplace
Strengths And Weaknesses Dalam suatu analisis biasanya terdapat analisis kekuatan
dan kelemahan. Untuk itu dapat menggunakan analisis SWOT. External Analysis
Strategi bertahan dan pemasaran penuh dengan peluang-peluang baru dan ancaman.
perusahaan.
detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler & Amstrong (2008, p48), bauran
karakteristik yaitu : tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, tidak tahan lama,
aneka ragam. Seperti yang telah diketahui konsep pemasaran berorientasi kepada
22
a) Strategi Produk
pada kenyataan bahwa produk dengan ciri fisik dan penampilannya dapat
b) Strategi Harga
atau tetap.
c) Strategi Promosi
langsung.
d) Strategi Distribusi
produsen ke konsumen.
sampai sejauh mana jumlah kamar yang terjual jika dibandingkan dengan seluruh
jumlah kamar yang mampu untuk dijual. Tingkat hunian kamar yang tinggi
sebuah hotel maka akan dapat memberikan keuntungan dan penghasilan yang
23
tinggi bagi hotel tersebut. Hal ini dikarenakan kamar sebagai sebagai produk
utama yang memberikan profit margin yang paling tinggi dibandingkan dengan
produk – produk hotel lainnya seperti laundry, bar, restaurant, room service, dan
lain sebagainya.
diukur secara presentase yaitu membandingkan jumlah kamar yang terisi dengan
jumlah kamar yang tersedia pada periode tertentu, misalnya: harian, bulanan,
pada tamu yang datang dan menginap di hotel tersebut, tetapi juga dapat dicapai
melalui
di hotel tersebut. Dari tingkat hunian kamar ini, dapat dilihat maju mundurnya
usaha hotel tersebut dalam bulan – bulan apa saja hotel berada dalam keadaan
low season dan high season. Di dalam penelitian ini, tingkat hunian kamar yang
yang berhasil akan terlihat dari tingkat hunian kamarnya. Maka dapat
24
diperoleh dari hasil penjualan kamar hampir setengah dari pendapatan hotel
rata – rata.
tingkat hunian kamar antara lain adalah lokasi hotel, fasilitas hotel,
pelayanan kamar, harga kamar dan promosi. Berikut ini penjelasan tentang
a) Lokasi Hotel
membuat tamu menjadi lebih lama tinggal. Hal ini dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi tingkat hunian kamar pada hotel tertentu.
b. Pelayanan Hotel
25
yang istimewa. Standar pelayanan harus bersifat unik dan khas sehingga
menginap.
c. Harga Kamar
bidang jasa maka dalam penetapan harga kamar harus diimbangi dengan
d. Promosi
atau pun resort melalui media – media promosi agar calon tamu dapat
6. Penelitian Sebelumnya
26
Penelitian oleh Soehardi, Lina Purnamaasih, dan Diana Rapitasari dari
Asing dan Domestik serta Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Indonesia di
touris asing dan domestic di Indonesia, karena semakin panjang pandemi yang
Penelitian oleh Putu Eka Wirawan dari jurnal yang berjudul ‘Strategi
terdapat enam strategi bertahan yang dilakukan oleh ketiga hotel dalam kajian
ini, hampir semua hotel di Bali juga melakukan hal saya sama berikut. Pertama,
memberhentikan karyawan sementara waktu tanpa batas yang jelas kapan mereka
produk nonkamar secara online kepada kenalan dan mantan pengguna kamar
semakin hotel. Kelima, melakukan dengan model “pay now stay later”. Keenam,
27
melakukan penolakan pengembalian uang booking dengan mengganti rescedule
kunjungan.
menghasilkan temuan bahwa strategi pemasaran yang di lakukan oleh Hotel Inna
Parapat dalam situasi Pandemi Covid 19 adalah dengan memanfaatkan SDM dan
28
B. Kerangka Pemikiran
Pandemi Covid-19
ANALISIS SWOT
29
Hotel , dengan melihat kasus pandemi Covid-19 di tahun 2020 sebagai hambatan
berbintang. Oleh sebab itu perlu adanya analisis SWOT dalam menentukan strategi
pemasaran. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu faktor internal
yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal yang terdiri dari
peluang dan ancaman. Analisis yang dilakukan ini memungkinkan untuk mengetahui
upaya dalam meningkatkan tingakat hunian kamar The Royal Beach Seminyak Bali
30
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Obyek Penelitian
Adapun yang dimaksud objek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran
2. Subyek Penelitian
Adapun yang dimaksud dengan subjek penelitian, adalah orang, tempat, atau
Bahasa Indonesia, 1989: 862). Adapun subjek penelitian dalam tulisan ini,
adalah Pihak Manajemen The Royal Beach Seminyak Bali Hotel khususnya
Subjek penelitian yang dimaksud yaitu Room Division Manager, Front Office
Manager, Director of Sales serta para staff petugas hotel yang memiliki
31
B. Definisi Operasional Variabel
Strategi berasal dari kata dalam bahasa Inggris “strategic”. Arti kata
diantaranya adalah “seni dan ilmu untuk merencanakan dan pengarahan dari
operasi militer dalam skala besar (art and science of planning and divecting
melainkan melakukan sesuatu yang lebih baik dari pada pesaing lain, atau
32
Dengan demikian adanya strategi- strategi manajemen akan memperkuat
maupun perusahaan, hal lain yang dapat mendukung bertahannya sebuah hotel
karena ada system promosi pada bidang pemasaran yang kuat pula.
2. Strategi Pemasaran
Analisa SWOT
33
lingkungan disamping mengurangi kelemahan dan meminimalisasi ancaman
yang datang.
bagi perusahaan.
sampai sejauh mana jumlah kamar yang terjual jika dibandingkan dengan seluruh
jumlah kamar yang mampu untuk dijual. Tingkat hunian kamar yang tinggi
sebuah hotel maka akan dapat memberikan keuntungan dan penghasilan yang
tinggi bagi hotel tersebut. Hal ini dikarenakan kamar sebagai sebagai produk
utama yang memberikan profit margin yang paling tinggi dibandingkan dengan
produk – produk hotel lainnya seperti laundry, bar, restaurant, room service, dan
lain sebagainya.
34
Metode perhitungan tingkat hunian kamar pada sebuah hotel umumnya
diukur secara presentase yaitu membandingkan jumlah kamar yang terisi dengan
jumlah kamar yang tersedia pada periode tertentu, misalnya: harian, bulanan,
pada tamu yang datang dan menginap di hotel tersebut, tetapi juga dapat dicapai
melalui
di hotel tersebut. Dari tingkat hunian kamar ini, dapat dilihat maju mundurnya
usaha hotel tersebut dalam bulan – bulan apa saja hotel berada dalam keadaan
low season dan high season. Di dalam penelitian ini, tingkat hunian kamar yang
hunian adalah tolak ukur keberhasilan sebuah hotel. Sementara itu, Sulastiyono
(2008:269) menuliskan bahwa hotel yang berhasil akan terlihat dari tingkat
1. Jenis Data
35
Jenis data digunakan dalam penelitian ini adalah data jenis data Kualitatif dan
Kuantitatif dikumpulkan dalam penelitian ini adalah struktur organisasi dan
dokumen lain yang diperlukan.
a). Data Kualitatif
Data kualitatif atau disebut juga data naratif, adalah data dalam penelitian
yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak
dapat dihitung. Oleh karena itu, data ini disebut data kualitatif karena
berdasarkan kualitas dari suatu objek atau fenomena.
Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur,
dihitung, serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka. Umumnya,
data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang jelas
dan sudah ada instrumen ukurnya. Biasanya data kuantitatif diperoleh ketika
melakukan penelitian yang bersifat statistik.
2. Sumber Data
Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari subjek
Division, Front Office dan Sales di The Royal Beach Seminyak Bali
Hotel yang pada saat bekerja baik itu berupa laporan – laporan dan hasil
wawancara.
36
Yaitu cara pengumpulan data tertulis yang diperoleh dengan cara
yaitu
1. Observasi
pada objek penelitian. Dalam hal ini dilakukan observasi atau pengamatan
langsung, yang kemudian dicatat pada buku catatan yang atau diary
digunakan untuk menulis hal–hal yang didapat pada saat mengamati kegiatan
tersebut.
2. Wawancara
dengan responden dalam hal ini adalah pihak Manajemen dan para staff yang
Tujuan dari metode ini digunakan untuk mendapat jawaban langsung dari
37
ketika melakukan wawancara agar hal yang dibahas tidak jauh melebar dari
materi, sedangkan buku catatan berfungsi untuk mencatat semua data yang di
3. Dokumentasi
seperti daily report, foto - foto, dan fakta–fakta yang ditemukan sebagai
acuan dalam penyelesaian penelitian ini. Dalam hal ini digunakan kamera
Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kualitatif dengan menguraikan data yang diteliti dengan cara
suatu fenomena sosial atau alam sistematik, faktual, dan akurat (Burhan Burhin,
Seminyak Bali Hotel pada masa Pandemi Covid-19 . Adapun metode penyajian
hasil penelitian adalah berupa narasi yang merupakan urain dan interpretasi dari
hasil wawancara, observasi, dan dengan menggunakan canva IFAS / EFAS dalam
analisisnya.
38
BAB IV
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Pada tahun 1993, hotel ini yang terlihat seperti kekaisaran bali yang.
Dengan Gaya art deco dari lobi dan bangunan utama yang mengesankan
terinspirasi oleh desain arsitek dan desainer terkenal Frank Wright. Seni
dan budaya Bali dirayakan di seluruh resort hotel. Ukiran batu Bali
sebagai seni lokal dan kerajinan tangan yang elegan menonjolkan lebih
39
dari 4,5 hektar taman tropis yang hijau, yang dirancang oleh arsitek
lanskap terkenal, “Bill Bensley”.
Pada tahun 2003, grup AccorHotels mulai mengelola resort ini di bawah
pimpinan Sofitel Seminyak dan pada tahun 2010 berganti nama menjadi
MGallery, dengan koleksi hotel unik yang berkesan oleh AccorHotels.
Resort ini menerapkan konsep keyakinan orang di Bali prinsip itu adalah
keseimbangan harmoni yang dikenal sebagai Tri Hita Karana yang berarti
keseimbangan hubungan antara manusia dan pencipta, antara manusia dan
sesama dan antara manusia dan lingkungan. Resort ini telah mendapat
penghargaan yaitu “Super Platinum Tri Hita Karana Award”, penghargaan
tertinggi yang diberikan properti yang berhasil menerapkan konsep Tri
Hira Karana. Oleh karena itu , The Royal Beach Seminyak membantu
melestarikan kehidupan liar yang tinggal di hotel dengan berjalan melalui
taman yang rimbun, tamu dapat melihat berbagai jenis burung liar di
sekitar kolam terutama di pagi hari, tupai melompat dari pohon kelapa ke
pohon lain dan yang paling unik dan istimewa adalah biawak menjadi
daya tarik tersendiri bagi para tamu.
Selain desain taman tropis yang luar biasa, hotel ini telah menanam lebih
dari tiga puluh pohon yang dinyatakan sebagai tanaman langka dan punah
oleh pemerintah bali. Tanaman tropis yang dipilih dengan cermat dan
dirancang secara profesional menjadi seni di taman tropis yang unik dan
telah menciptakan setiap suasana khusus dan mengubahnya menjadi hal
yang luar biasa di jantung daerah Seminyak. Selaras dengan desain taman
tropis, sepanjang taman dibuat dari batu palimanan; Batu alam yang kami
pilih karena karakteristiknya yang indah dan dikirim langsung dari Bukit
Palimanan, Jawa Barat.
40
B. STRUKTUR ORGANISASI
41
BAB V
A. HASIL PENELITIAN
1. Strategi Pemasaran The Royal Beach Seminyak Bali Hotel di Masa Pandemi
Covid-19
42
marketing telah Menyusun berbagai teknik promosi yang dimulai dari
1. Strategi Produk
berenang dengan promosi yang sangat menarik. Jadi para tamu yang akan
restaurant.
kecuali kamar dan mendapatkan 4 botol bir dan satu Loyang pizza. Family
“All Day Happy Hours” dari pukul 11.00 am -09.00 pm dengan harga Rp
43
2. Strategi Harga
3. Strategi Promosi
Promosi yang dilakukan adalah melalui iklan media sosial dan aplikasi
pihak hotel juga melakukan sistem promosi “pay now stay later”, yakni
dengan Batasan periode hingga 2021 dengan harga spesial dibawah harga
44
Branding produk yang di
Standar hotel bintang 5, akses
kegiatan MICE
bali.
45
bertaraf international.
(O) Mengoptimalkan
Pemasaran dari mouth to
kamar.
Menjangkau kegiatan
promosi seluas-luasnya
46
advertisement.
THREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
Menambah variasi pada
Munculnya
Menjalin hubungan yang erat
promosi produk dan
saingan dari pihak dengan para tamu dengan
menawarkan paket harga
lain yang mencoba memberikan even yang terjangkau
agar dapat menjangkau
menawarkan kepercayaan yang tinggi
pasar domestic dan
harga lebih dengan memberikan harga
mancanegara.
Melakukan
terjangkau dengan special maupun keuntungan renovasi
Hotel.
2. Strategi Bertahan The Royal Beach Seminyak Bali Hotel Menghadapi Pandemi
Covid-19
maka dari itu The Royal Beach Seminyak Bali menyususn strategi –
strategi manajemen agar mampu bertahan dalam masa krisis seperti ini.
47
a. Pengelolaan Karyawan
Indikator Kompensasi upah atau gaji karyawan pada saat covid-19 ditinjau
karyawan kontrak, training, maupun daily worker hal ini juga dilihat dari
All Safe adalah adalah tim yang dibentuk The Royal Beach Seminyak Bali
kontroling segala hal yang berkaitan dengan covid-19 agar karyawan dan
para tamu yang menginap merasa sudah aman untuk berkunjung dengan
Pengawasan yang dilakukan oleh tim All Safe Manajemen agar dapat
menjaga kualitas kerja dari karyawan, selain itu untuk menjaga agar
48
karyawan tetap disiplin dalam menjalankan protokol Covid-19 dalam
pandemic Covid-19.
department agar selalu sesuai standar setiap hari dan selalu melaksanakan
kerja.
organisasi bsinis yang telah dibangun tidak tergilas oleh persaingan global
49
dan terhambat perkembangannya karena terlambat mengantisipasi (Asbari,
Kesuksesan dari The Royal Beach Seminyak Hotel karena memiliki tim
manajemen yang kuat dan hebat, dalam kondisi pandemi Covid-19 team
hasil pencapaiannya
untuk umum, agar dapat mengurangi cost operasional yang tinggi dan
tetap menjaga pysical distancing karena jarak villa yang lebih private
dibandingkan kamar.
50
3. melakukan permohonan restrukturisasi kredit dengan surat rekomendasi;
mereka tetap keep in touch atau berkomunikasi agar para konsumen yang
secara penuh dan ada juga yang masih tetap ingin untuk menyewa apabila
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian di atas dapat disimpulan beberapa hasil wawancara oleh pihak
tanggung jawab yang berbeda, adanya Team All Safe yang bertugas
51
karyawan maupun tamu sesuai dengan standar protokol kesehatan, serta
2. Stretegi pemasaran pada The Royal Beach Seminyak Bali Hotel dapat di
paket promosi yang lebih terjangkau guna menarik tamu agar lebih
B. SARAN
dan Pemasaran The Royal Beach Seminyak Bali Hotel pada masa
pariwisata ini. Maka penting adanya rencana yang matang dari pihak
hal ini baru terjadi pertama kali maka rancangan urgensi pemulihan
52
Begitu juga di bidang pemasaran, dengan lebih mempertimbangkan
tetapi juga agar memberikan promosi yang dapat menarik tamu domestic.
53
DAFTAR PUSTAKA
Hunger, D.J., Dan Wheelen, L. Thomas. Strategic Management And Business Policy,
Thirteenth Edition. United States Of America: Pearson, 2012.
Kim, Samuel Seongseop, Hejin Chun, and Heesung Lee. (2005). “The Effects of
SARS on the Korean Hotel Industry and Measures to Overcome the Crisis: A
Case Study of Six Korean Five-Star Hotels.” Asia Pacific Journal of Tourism
Research, Vol. 10, No. 4, pp 369-377.
Kuncoro, M. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetetif. Jakarta:
Erlangga.
Lo, Ada, Catherine Cheung, and Rob Law. (2006). “The Survival of Hotels During
Disaster: A Case Study of Hong Kong in 2003”. Asia Pacific Journal of Tourism
Research, Vol. 11, No. 1, pp 65-79.
Masatip,Anwari. 2020. Marketing Strategy Analysis of the Inna Parapat Hotel in a
Covid-19 Pandemic Situation. Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-
0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Juli – Desember 2020, Vol. 8 No.2
Nuruddin., Rahmawati ,Ni Nyoman., Wirawan ,Putu Eka., Pujiastuti ,Sri. 2020.
Strategi Bertahan Bali Di Masa Pandemi Covid-19 Journal of Bali Studies p-
ISSN 2088-4443 # e-ISSN 2580-0698 Volume 10, Nomor 02, Oktober 2020
http://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali
1
Nv. 2020. Data karyawan dirumahkan dan d PHK tanpa gaji diakses dari website
https://www.nusabali.com/berita/75674/13772-karyawan-di-denpasar-phk-dan-
dirumahkan-tanpa-gaji diunduh pada tanggal 10 November 2020
Sakti, Guntur. 2019. “Siaran Pers Pariwisata diproyeksikan jadi penyumbang devisa
terbesar lima tahun kedepan” diakses dari website
https://www.kemenparekraf.go.id/post/siaran-pers-pariwisata-diproyeksikan-jadi-
penyumbang-devisa-terbesar-lima-tahun-ke-depan diunduh pada tanggal 10
November 2020.
Sudiyono, R. N., Goestjahjanti, F. S., Asbari, M., Fayzhall, M., Yani, A., Winanti,
Yuwono, T., Nurasiah, Yulia, Y., Singgih, E., & Chidir, G. (2020). Meningkatkan
Komitmen dan Kinerja Dosen : Apa Peran Manajemen Perguruan Tinggi ?
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 337–352.
https://ummaspul.ejournal.id/Edupsycouns/article/view/489/283
Sugiari, Luh Putu. 2020. Data Hotel yang tutup di Bali diakses dari website
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200402/12/1221662/wah-puluhan-hotel-di-bali-
tutup-operasional- diunduh pada tanggal 9 November 2020.
Sumarni, Murti. 2014. Pengantar Bisnis Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan
Yogyakarta:Liberti Yogyakarta
Soehardi. Purnamaasih,Lina., Rapitasari, Diana 2020. Dampak Pandemik Covid-19
Terhadap Kunjungan Turis Asing dan Domestik serta Tingkat Hunian Kamar
Hotel Bintang di Indonesia. Jurnal Kajian Ilmiah (JKI) e-ISSN: 2597-792X,
ISSN: 1410-9794 Vol. 20 No. 3 (September 2020), Halaman: 291 – 308
Solihin, I., (2012), Manajemen Strategik, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta. Thee
Kian Wie., (1994) Industrialisasi di Indonesia Beberapa Kajian, Cetakan Pertama,
Penerbit LP3ES, Jakarta.