Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

PADA NY "N" UK 24 mg TM II
DENGAN LETAK SUNGSANG

Nama Mahasiswa
NIM

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan denan nidasi atau implantasi.
Kehamilan normal akan berlangsung dalam wkatu 40 minggu atau 10 bulan
lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin dan dalam kehamulan itu dibagi dalam 3
bulan. Triwulan ke-2 dari bulan ke 4-6. Triwulan ke-3 bulan ke 7-9 (Sarwono,
2017).
Hamil sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang,
kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
Kejadian sungsang berkisar antara 2% - 3% bervariasi diberbagai tempat.
Sekalipun kejadiannya kecil tapi mempunyai penyulit yang besar dengan
angka kematian sekitar 20% - 30%. Frekuensi terjadinnya letak sungsang
adalah 75% adalah completh breech presentasian 25% adalah complete
breech.
B. Klasifikasi
1. Letak bokong murni
 Teraba bokong
 Kedua kaki menjukir ke atas sampai kepala bayi
2. Letak bokong kaki sempurna
 Teraba bokong
 Kedua kaki berada di samping bokong
3. Letak bokong tidak sempurna
 Teraba bokong
 Disamping bokong teraba satu kaki
C. Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi terhadap
ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu.
Jumlah air ketuban relative banyak sehingga memungkinkan janin bergerak
dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam
presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan
terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang
karena bokong dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar daripada
kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas
difundus uteri, sedangkan kepala berada diruang yang lebih kecil di segmen
bawah rahim. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan
cukup bulan, frekuensi letak sumgsang lebih tinggi, sedangkan pada cukup
bulan, janin ditemukan dalam presentasi kepala.
Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang :
1. Faktor Ibu
kelainan bentuk uterus
kelainan uterus
2. Keadaan Plasenta
plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri
plasenta previa
3. Faktor Jalan Lahir
panggul sempit
tumor jalan lahir
4. Faktor Janin
tali pusat pendek/ lilitan tali pusat
hydrocephalus/ Ancepalus
kehamilan kembar
hidramnion
oligohidramnion
multi paritas

D. Diagnosa
1. Palpasi
Kepala teraba difundus, bagian bawah bokong dan punggung dikiri/kanan
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang leboh tinggi dari pusat
3. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os.sakrum, tuber isciadica dan anus, kadang-kadang kaki
(pada letak kaki).
4. Pemeriksaan foto rontgen
Bayangan kepala berada di fundus
E. Prognosis
1. Bagi ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan
tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi
mudah terkena infeksi.
2. Bagi bayi
Prognosa tidak begitu baik, karena adanya gangguan peredaran darah
plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir. Tali pusat
terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa asfiksia
F. Penatalaksanaan
1. Antenatal
 Kewaspadaan terhadap kasus letak sungsang dimulai sejak kehamilan
24 minggu.
 Apabila pada kehamilan 28-30 minggu masih didapatkan letak
sungsang, maka dilakukan USG untuk mencari kemungkinan adanya
kelainan letak plasenta (plasenta previa), cacat bawaan atau kelainan
bentuk rahim.
 Apabila pada pemeriksaan USG tidak ditemukan kelainan, maka
dicoba/ dilakukan versi luar ke letak kepala (tanpa paksaan). Dengan
catatan : bahwa tidak didapatkan suatu kontra indikasi untuk tindakan
versi luar (VL) yaitu panggul sempit, perdarahan antepartum, HT.
 Penderita diminta kontrol seminggu kemudian.
 Apabila versi luar gagal, penderita diminta kontrol seminggu
kemudian dan dicoba versi luar (VL) sekali lagi, bila gagal VL tidak
dilakukan lagi (Soetomo, 1994 : hal 60)
2. Persalinan sungsang
 Kaji ulang sungsang
Yakinkan bahwa semua kondisi untuk persalinan aman pervaginam
terpenuhi.
 Berikan dukungan emosional
Persiapkan sebelum tindakan untuk pasien, penolong operator asislem
dan kelahiran bayi pasang infus.
 Pencegahan infeksi sebelum tindakan
Lakukan semua prosedur dengan halus
 Bokong sempurna (fleksi kaki) atau bokong ikstensi kaki (Frank
breech)
 Melahirkan bokong dan kaki
Jika bokong telah mencapai vagina dan pembukaan lengkap, suruh ibu
mengedan bersama dengan his.
 Vagina perineum kaku, lakukan episitomi
 Biarkan bokong turun sampai skapula kelihatan
 Pegang bokong dengan hati-hati, jangan lakukan penarikan
 Jika kaki tidak lahir spontan, lahirkan satu kaki dengan jalan :
- Tekan belakang lutut
- Genggam tumit dan lahirkan kaki
- Ulangi untuk melahirkan kaki yang lain
 Pegang pinggul tetapi jangan menarik dan melahirkan lengan dengan
teknik brocht.
 Melahirkan lengan
 Lengan berada di dada bayi
 Biarkan lengan lahir spontan satu demi satu, jika perlu berikan
bantuan.
 Jika lengan pertama lahir angkat bokong ke arah perut ibu agar lengan
kedua lahir spontan.
 Jika lengan tidak lahir spontan, tempatkan 1 dan 2 jari disiku bayi dan
tekan agar tangan turun melewati muka setelah bokong dan kaki lahir
pegang pinggul. Perut 1800 sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi
yang terjungkal ke arah jari tangan. Bantu melahirkan dengan
masukkan 1 atau 2 jari pada lengan atas serta menarik tangan ke bawah
melalui dada sehingga siku dalam keadaan fleksi dan lengan depan
lahir.
 Melahirkan kepala dengan cara Mauriceaus mellivet.
Masukkan tangan kiri ke dalam vagina, letakkan badan bayi di atas
tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah menunggang kuda.
Tangan kanan mencekam tengkuk bahu bayi, jari tengah mendorong
oksipital sehingga kepala menjadi fleksi.
 Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tarik kepala
dengan memutar sesuai dengan jalan lahir.
G. Sikap dalam Menghadapi letak sungsang
Bidan yang menghadapi kehamilan dan persalinan letak sungsang sebaiknya :
1. Melakukan rujukan ke puskesmas, dokter keluarga atau dokter ahli untuk
mendapatkan petunjuk kepastian posisi bayi dalam rahim.
2. Bila ada kesempatan, melakukan rujukan penderita ke rumah sakit untuk
mendapatkan pertolongan persalinan yang optimal.
3. Bila terpaksa, melakukan pertolongan persalinan letak sungsang sebaiknya
bersama dokter puskesmas atau dokter keluarga.
4. Kepada penderita perlu diberikan KIE dan motivasi serta melakukan
perjanjian tertulis dalam bentuk “Informed consent”
Bidan mempunyai peranan penting untuk ikut serta menurunkan
angka kesakitan dan angka kematian ibu dan perinatal pada letak sungsang.

H. Penanganan
1. Sikap sewaktu hamil
Karena prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah
letak janin dengan versi luar. Tujuannya untuk merubah letak bokong
menjadi letak kepala. Hal ini dilakukan pada primi dengan kehamilan 3-4
Mg, multi dengan kehamilan 36 minggu dan tidak ada panggul sempit,
gamelli/ plasenta previa.
Syarat :
 Pembukaan kurang dari 5cm
 Ketuban masih ada
 Bokong belum masuk PAP
2. Pimpinan persalinan
Mekanisme persalinan letak sungsang yaitu:
 Persalinan bokong
 Persalinan bahu
 Persalinan kepala
I. Cara melahirkan bahu dan lengan
1. Cara klasik (Deventer)
Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan os.sakrum
dan jari lanilla dilipat paha. Kemudian janin ditari kearah bawa, sehingga
skapula berada dibawah simfisis, lalu lahirkan bahu dan lengan belakang,
kemudian lengan depan.
2. Cara lovset
Estela sumbu bahu lahir janin berada dalam usuran muka belakang,
tubuhnya ditarik ke bawah lalu dilahirkan bahu serta lengan belakang.
setelah itu janin diputar 90 sehingga bahu depan menjadi bahu belakang,
lalu dikeluarkan seperti biasa.
3. Cara Mueller
Tarik janin vertical kebawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan cara
melahirkan bahu-lengan depan bisa spontan/dikait dengan satu jari
menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas, lalu
bahu-lengan belakang dikait menyapu kepala.
4. Cara Bracht
Bokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sakrum, kemudian
janin ditarik ke atas. Biasannya hal ini dilakukan pada janin kecil dan
multipara.
5. Cara Potter
Dikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin ke bawah
dan menekan dengan 2 jari pada skapula. Badan janin diangkat ke atas
untuk melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan skapula
belakang.
J. Melahirkan kepala
1. Mauriceau
Memasukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah kekiri= jari kiri,
mengarah kekanan = jari kanan). Letakkan anak menungging pada
lengan sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik ke
bawah sampai rambut dan kepala dilahirkan. Kegunaan jari dalam mulut
hanya untuk menambah fleksi kepala.
2. De snoo
Tangan kiri menadah perut dan dada serta 2 jari diletakkan dileher
(Menungging kuda). Tangan kanan menolong menekan diatas simfisis.
Perbedaanya dengan mauricau ialah disini tangan tidak masuk dalam
vagina.
3. Wigand martin-Winckel
Satu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin
sedang jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah. Tanagn lain menekan
di atas symfisis/fundus.
4. Naujeks
Satu tangan memegang leer janin dari depan, tanagn lain memegang leer
pada bahu, tarik janin ke bawah dengan bantuan dorongan dari symfisis.
POHON MASALAH

Hamil

TM III Fisiologis

Letak

Faktor Predisposisi
a. Paritas tinggi
Palpasi → leopold I : TFU sesuai dengan umur
b. Janin multipel
kehamilan, pada bagian fundus
c. Hidramnion
teraba bokong
d. Oligo hidramnion
leopold II : puka/puki
e. Hidrosefalus
leopold III : presentasi kepala
f. Anensefalus
leopold IV : V
g. Tumor
h. Pernah sungsang
i. Anomali uterus
j. CPD Sungsang

Hamil dengan sungsang

Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan
1. Gravida?
2. Riwayat kembar Obstetri Rontgen USG
3. Tumor a. Palpasi
4. Riwayat sungsang b. DJJ : setinggi/lebih tinggi dari umbilikus
c. Periksa dalam

Masalah: cemas
Penatalaksanaan

Aterm Premature
INTERVENSI
No Dx/mx/keb. Intervensi Rasional
G... P...... Uk Tujuan :
mg dengan 1. Agar kehamilan ibu dapat
letak sungsang berlangsung dengan normal
2. Keadaan janin dalam keadaan
baik dan sehat
Kriteria Hasil :
- Letak janin normal pada fundus
uteri terletak bokong, bagian
terendah kepala
- Persalinan berlangsung normal
tidak ada komplikasi baik pada
ibu maupun janin

Intervensi
1. Kaji pertumbuhan uterus dan 1. Dapat terdeteksi dini adanya letak dan
tinggi fundus pada setiap pertumbuhan janin normal/tidak
kunjungan
2. Kaji DJJ 2. Dengan mengkaji DJJ dapat diketahui
kondisi janin dan posisi/ letak janin
3. Anjurkan ibu melakukan 3. Dengan posisi menungging/bersujud
latihan menungging/bersujud dapat membantu pemutaran presentasi
bokong menjadi presentasi kepala

4. Anjurkan ibu rutin kontrol 4. Dengan rutin kontrol dapat diketahui


kondisi ibu dan letak janin dalam
posisi berubah/tetap
Mx : ibu cemas Tujuan : ibu tidak merasa cemas
Kriteria hasil :
- TTV dalam batas normal
- TD: 110/70-130/80 mmHg
Intervensi
1. Beri KIE pada ibu 1. Dengan memberikan penjelasan dapat
mengurangi kecemasan ibu dan ibu
mengerti akan kondisi kehamilannya
Keb: KIE Tujuan: Ibu mengerti kondisinya
mengenai Kriteria hasil:
kehamilan Ibu dapat melakukan instruksi
dengan letak yang diberikan
sungsang Intervensi:
1. Berikan informasi tentang 1. Dengan memberikan informasi ibu
janin dalam rahim, serta akan mengetahui keadaan janinnya
hilangkan kekhawatiran ibu sehingga ibu tidak merasa khawatir
pada keadaan janinnya
2. Kaji sistem pendukung yang 2. Bantuan dan perhatian orang yang
tersedia untuk klien/pasangan tidak meliputi pemberi perawatan,
sangat penting dalam waktu stres dan
ketidak menentuan ini
3. Anjurkan pengungkapan rasa 3. Dapat membantu menurunkan
takut anrietas, dan merangsa identifiikasi
perilaku koping
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 2018. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC


Manuaba, Ida Bagus Gde. 2019. Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2019. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
TINJAUAN KASUS

Format Askeb ANC Fisiologis

ASUHAN KEBIDANAN PADA


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….

Tanggal pengkajian :…………………………………………… Jam :


…………………………………….
No register :……………………………………………

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama pasien : Ny. "N"
Umur : 24 th
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Alamat rumah : Jambean

Nama suami : Tn. "R"


Umur : 29 th
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Tani
Penghasilan : Rp. 600.000/bulan

2. Alasan datang
Kunjungan pertama kunjungan ulang 

3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa cemas dengan kandungannya karena
pergerakan janin semakin aktif
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit dan tidak sedang menderita
penyakit jantung, asma, hepatitis, TBC, ginjal, diabetes mellitus,
hipertensi, dan HIV/ AIDS.
b. Penyakit sekarang
Ibu tidak pernah menderita penyakit dan tidak sedang menderita
penyakit jantung, asma, hepatitis, TBC, ginjal, diabetes mellitus,
hipertensi, dan HIV/ AIDS
c. Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung, asma
maupun kencing manis,dan penyakit kronis lainya. Dalam keluarga
tidak ada yang memiliki riwayat hamil kembar

5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 th
Lama haid : 5-7 hari
Banyaknya : 2x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Dismenorhoe : -
Fluor albus : -
Jumlah : -
Warna/bau : -
HPHT : 22 Oktober 2020
HPL : 31 Juli 2021

b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas Usia anak
persalinan Kehamilan persalinan persalinan kehamilan JK BB PB

1 2015 9 bulan PMB spontan Bidan Tidak ada Perempuan 3300 47 40 hari 5 tahun

2018 9 bulan PMB spontan Bidan Tidak ada Perempuan 3500 48 40 hari 2 tahun

2 Hamil Ini

c. Riwayat Kehamilan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan ke 3 Dengan usia kehamilan 24
Minggu :
ANC TM I : 2 kali
Keluhan : Ibu mengatakan sering
mual-mual di pagi hari saat
hamil muda
Hasil pemeriksaan : Keadaan ibu dan janin baik
Terapi : tablet penambah darah
(Novabion 1x1), Kalsium
1x1 dan vitamin
Penyuluhan yg didapat : kebutuhan gizi dan
mengkonsumsi makanan
yang mengandung banyak
serat seperti sayuran-
sayuran hijau dan buah-
buahan yang banyak
mengandung asam folat
seperti buah jeruk, alpukat
dan pisang
ANC TM II : 1 kali
Keluhan : Ibu merasakan sering kram
Hasil pemeriksaan : Keadaan ibu dan janin baik
Terapi : Tablet penambah darah
(Novabion 1x1), vitamin
dan Kalsium 1x1
Penyuluhan yg didapat : - nutrisi
- istirahat
- latihan menungging

TT yang pernah didapat : 3 kali


T1 : tgl Tidak terkaji
T2 : tgl Tidak terkaji
T3 : tgl Tidak terkaji
T4 : tgl Tidak terkaji
T5 : tgl Tidak terkaji
Status TT : T Lengkap
Gerak fetus dalam 24 jam terakhir seringkali

6. Riwayat KB
Menjadi peserta KB :
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB
7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 7 th
Usia pertama menikah : 17 th
8. Riwayat Psikososial
Keluarga menerima dan sangat senang dengan kehamilan ini. Ibu dan
keluarga siap dengan kehadiran anggota keluarga baru. Suami dan
Keluarga selalu mendukung Ibu dengan rutin mengantarkan Ibu untuk
memeriksakan kehamilannya
9. Riwayat Budaya
Tidak memiliki pantangan dalam makan dan minum. Mengikuti
budaya dalam adat jawa acara 3 bulanan dan 7 bulanan dalam
kehamilan untuk acara selamatan
10. Perilaku kesehatan
Jamu : Konsumsi
Merokok : Tidak
Minum minuman keras : Tidak
11. Pola kebiasaan sehari-hari
No Pola Sebelum Hamil Selama Hamil
Kebiasaan
1 Nutrisi Makan: 3x /hari, porsi Makan: 3x /hari, porsi
sedang, nasi, lauk, sayur, sedang, nasi, lauk,
buah sayur, buah
Minum: 6-8 gelas /hari, Minum: 6-8 gelas
air putih, teh /hari, air putih, teh
Keluhan : Tidak ada
2 Eliminasi BAK: 4-5x/hari (cair, BAK : 6-7x/hari
kekuningan, bau khas) (cair, kekuningan, bau
BAB : 1x/hari (lunak, khas)
kekuningan, bau khas) BAB:1x/hari (lunak,
kecoklatan, bau khas)
Keluhan : Tidak ada
3 Istirahat Siang : siang 1-2 jam Siang : siang 1-2 jam
Malam : 6-8 jam Malam : 6-8 jam
4 Personal Sehari Ibu mandi 2 x, Sehari Ibu mandi 2 x,
Higiene menggosok gigi menggosok gigi 2 x,
2 x, berganti pakaian 2 x, berganti pakaian 2 x,
dan keramas 2 hari dan keramas 2 hari
sekali. berganti pakaian sekali, berganti
dalam 3 x, 3-4 x/hari, pakaian dalam 3 x
ganti pembalut 3x sehari
5 Aktivitas melakukan pekerjaan memasak, mencuci,
rumah seperti,  menyapu, membersihkan
memasak dan rumah dan kadang –
membersihkan rumah kadang ibu olah raga
jalan pagi
6 Seksual Seminggu 3-4 kali 1 kali seminggu

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : compus mentis
Keadaan emosional : stabil
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x /menit
Suhu : 368 oC
RR : 20x/mnt
TB : 153 cm
BB sekarang : 54 kg
BB sebelum hamil : 46 kg
LILA : 25,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : - warna rambut hitam - tidak ada ketombe
- tidak rontok - tidak ada benjolan
Muka : - terdapat chloasma gravidarum
Mata : - tidak oedema pada pulpebra ka/ki
- konjungtiva merah muda tidak anemis ka/ki
- sklera putih tidak ikterus ka/ki
Hidung : simetris ka/ki, tidak ada sekret ka/ki, tidak ada polip
ka/ki
Mulut dan gigi: lidah bersih
gigi : bersih, tidak caries, tidak ada yang tanggal
gusi : tidak epulis
Telinga : tidak ada serumen ka/ki
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran kelenjar vena jugularis
Axilla : bersih, pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
ka/ki
Dada : Payudara: ada pembesaran ka/ki
belum ada pengeluaran ka/ki
simetris ka/ki
bersih ka/ki
papilla mammae menonjol ka/ki
tidak ada strie ka/ki
tidak ada benjolan ka/ki
Abdomen : pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan
tidak ada linea alba/linea nigra
tidak ada luka bekas operasi
Punggung : posisi tulang belakang : normal
Ekstremitas : simetris ka/ki pada kaki dan tangan
tidak varises pada kaki ka/ki
tidak oedema pada tungkai ka/ki
Genetalia : keadaan perineum : utuh
warna vulva : bersih
pengeluaran pervagina: tidak
warna : tidak
pembengkakan kel. bartholini: tidak/tidak
Oedema : tidak
b. Palpasi
Leopold I : 21 Cm
Leopold II : puki
Leopold III : presentasi bokong
Leopold IV : W
c. Auskultasi
DJJ : punctum maksimum : di atas pusat
tempat : kiri
frekuensi : 140 x/menit
teratur/tidak : teratur
d. Perkusi
Reflek patella : positif ka/ki

e. Pemeriksaan Panggul Luar


Distantia spinarum : 24 cm
Distantia cristarum : 27 cm
Konjugata eksterna : 20 cm
Lingkar panggul : 86 cm
Distansia tuberum : 11 cm
3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,8 gr/dl
4. USG (jika ada) : BPD, FL, AFI, EFW, AC (tanggal pemeriksaan)

II. INTERPRETASI DATA DASAR


A. Diagnosa: GIII P2002 Uk 24 mg dengan letak sungsang

DS: Ibu mengatakan hamil 8 bulan dan ini anak pertamanya Ibu
mengatakan terasa gerakan janin yang aktif
DO:
KU ibu : baik
Keadaan emosional : stabil
Kesadaran : compus mentis
TTV TD : 120/80 mmHg
N : 80x /mnt
S : 368 oC
RR : 20x /mnt
TB : 153 cm
BB: 54 kg
Palpasi Leopold I : 21 cm
Leopold II : puki
Leopold III : presentasi bokong
Leopold IV : W

Auskultasi DJJ:
punctum maksimum : diatas pusat
frekuensi : + 140x /menit
teratur/tidak : teratur
B. Masalah: ibu merasa cemas
Ds: ibu mengatakan merasa cemas dengan kehamilan ini karena gerakan
janin sangat aktif
Do: KU : baik
Kesadaran : compos mentis
Keadaan emosional : stabil
Ibu tampak gelisah dan cemas
Ibu sering bertanya kepada bidan
TD : 120/80 mmHg

III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Dx Potensial: Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
dx: GIII P2002 UK 24 mg dengan letak sungsang
Tujuan : Tidak terjadi komplikasi pada persalinan
Kriteria hasil:
- Letak janin normal, pada fundus uteri letak bokong, bagian terendah
bagian kepala
- Persalinan berlangsung normal tidak ada komplikasi baik pada ibu
maupun janin
Intervensi :
1. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus uteri setiap kunjungan
R/ Dengan mengkaji secara rutin dapat terdeteksi dini adanya kelainan
letak dan pertumbuhan janin
2. Kaji DJJ
R/ Dengan mengkaji DJJ dapat diketahui kondisi janin dan posisi janin
3. Anjurkan ibu latihan menungging dan bersujud
R/ Dengan menungging/bersujud dapat membantu pemutaran
presentasi bokong menjadi presentasi kepala
4. Anjurkan ibu rutin kontrol
R/ Dengan rutin kontrol dapat diketahui kondisi ibu dan letak janin
dalam posisi berubah/ tetap
Mx: ibu merasa cemas
Keb: KIE mengenai kehamilan dengan letak sungsang
Tujuan:
- Ibu tidak merasa cemas

Kriteria hasil:
- TTV dalam batas normal
- TD 110/70-130/80 mmHg

Intervensi:
1. Beri KIE pada ibu
Tujuan: ibu mengerti kondisinya
Kriteria hasil:
Ibu dapat melakukan intruksi yang diberikan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal: 9 April 2021 16.05 WIB
Dx : GIII P2002 UK 24 mg dengan letak sungsang
1. Mengkajii pertumbuhan uterus dan tinggi fundus uteri setiap periksa
2. Mengkaji DJJ
3. Menganjurkan ibu latihan menungging dan bersujud
4. Menganjurkan ANC secara rutin
Mx : ibu merasa cemas
Keb: KIE mengenai kehamilan dengan kehamilan sungsang
1. Memberikan informasi tentang janin dalam rahim, serta menghilangkan
kekhawatiran ibu
2. Mengkaji sistem pendukung yang tersedia untuk klien
3. Menganjurkan pengungkapan rasa takut

VII. EVALUASI
Tanggal 9 April 2021 : 16.15 WIB

Dx : GIII P2002 UK 24 mg dengan letak sungsang


S : ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang dilakukan

O : ibu mengangguk tanda mengerti

A : G111P2002 UK 24 mg dengan letak sungsang


P:
1. anjurkan ANC rutin
2. anjurkan latihan menungging

Mx : Ibu Merasa Cemas

S : ibu mengatakan sudah agak tenang

O : ibu mampu menerima keadaan kandungannya

A : masalah cemas teratasi

P : berikan KIE pada ibu

VIII. CATATAN PERKEMBANGANGAN

Tidak ada
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

……………………………… …………………………

Anda mungkin juga menyukai