Anda di halaman 1dari 13

Makalah Campak

Kelompok 6

1. Jean Christina A
2. Nabilah
3. Putri Jayanti
4. Sri Wahyuni
5. Zella Youl P

XII.C

SMK PRATIDINA MAKASSAR TAHUN AJARAN 2019\2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua orang.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari Bapak\Ibu guru demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar,22 Oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi.........................................................................................................................2

B. Etiologi.........................................................................................................................

C. Patofisiologi.................................................................................................................

D. Tanda dan Gejala.........................................................................................................

E. Komplikasi...................................................................................................................

F. Masa Inkubasi.............................................................................................................

G. Pencegahan..................................................................................................................

H. Pengobatan..................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................................................7

B. Saran.............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Campak sering menyerang anak anak balita. Penyakit ini mudah
menular kepada anak anak sekitarnya, oleh karena itu, anak yang menderita Campak
harus diisolasi untuk mencegah penularan. Campak disebabkan oleh kuman yang disebut
Virus Morbili. Anak yang terserang campak kelihatan sangat menderita, suhu badan
panas, bercak bercak seluruh tubuh terkadang sampai borok bernanah. Biasanya penyakit
ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi
yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara
pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan
mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita
morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus,
bila ia menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan
seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati
atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.
Morbili / campak adalah penyakit akut yang disebabkan virus campak yang
sangat menular pada umumnya menyerang anak-anak. Menurut kriteria diagnostiknya,
ada 4 stadium campak meliputi stadium tunas, stadium prodormal / kataral, stadium
erupsi, dan stadium konvalesensi. Gejala klinis morbili meliputi demam mencapai 400C,
pilek, batuk, konjungtivitis, ruam erupsi makulopapular, dan koplik’s spot (merupakan
tanda pathognomonis penyakit campak, bentuk bintik tidak teratur dan kecil berwarna
merah terang, pada pertengahan di dapat noda putih keabuan, mula-mula 2-6 bintik).
Pada pasien ini masih di observasi febris hari ke-2 dengan suspek morbili. Untuk terapi
medikamentosa diberikan infus KAEN 3A, antipiretik (parasetamol), ambroxol, vitamin
A dan C. Sedangkan untuk Supportifnya, pasien diminta untuk istirahat, dan pasien
dirawat di bangsal isolasi untuk mencegah penularan ke pasien lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Campak?
2. Bagaimana Pencegahannya?
3. Bagaimana Pengobatannya?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan
measles dalam bahasa inggris atau dikenal dengan sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa)
atau kerumut (dalam bahasa Banjar) atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan
suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai dengan demam, lemas, batuk,
konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata /konjungtiva) dan bintik merah di kulit
(ruam kulit).
Ada beberapa pengertian tentang campak menurut beberapa ahli, yaitu :
1. Campak atau morbili adalah penyakit virus akut, menular yang di tandai dengan
3 stadium yaitu stadium prodromal (kataral), stadium erupsi dan stadium
konvalisensi, yang di manifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak
koplik (Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).
2. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan
gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam,
scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson,
EGC, 2000).
3. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari
seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan (Brunner & Suddart, vol 3,
2001).

B. Etiologi

. Manusia merupakan satu-satunya Campak disebabkan oleh paramyxovirus, virus


dengan rantai tunggal RNA yang memiliki satu tipe antigen pejamu alami bagi penyakit ini.
Virus campak mengenai traktus respiratorius atas dan kelenjar limfe regional dan menyebar
secara sistemik selama viremia yang berlangsung singkat dengan titer virus yang rendah.

C. Patofisiologi
Penyebab campak adalah measles virus (MV), genus virus morbili,
familiparamyxoviridae. Virus ini menjadi tidak aktif bila terkena panas, sinar, pH asam,
ether, dan trypsin dan hanya bertahan kurang dari 2 jam di udara terbuka. Virus campak
ditularkan lewat droplet, menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring. Virus
ini masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian atas, juga kemungkinan melalui
kelenjar air mata.
Dua sampai tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada
kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua
sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.
Adanya giant cells dan proses peradangan merupakan dasar patologik ruam dan infiltrat
peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang tersebar pada
otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata
merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi.
Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal infeksi
(pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai timbul ruam makulopapuler
warna kemerahan. Virus dapat berkembang biak juga pada susunan saraf pusat dan
menimbulkan gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan
hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah
menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada awalnya
terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.

D. Tanda Dan Gejala


Gejala mulai timbul dalam waktu :
a. 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
a. Panas badan
b. Nyeri tenggorokan
c. Hidung meler ( Coryza )
d. Batuk ( Cough )
e. Bercak Koplik
f. Nyeri otot
g. Mata merah ( conjuctivitis )
b. 2-4 hari akan muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik), dan
kemerahan di kulit yang terasa agak gatal muncul
c. 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Kemerahan dikulit ini bisa berbentuk
kemerahan yang mendatar maupun kemerahan yang menonjol. Pada awalnya
kemerahan tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher
sebelah samping.
d. Dalam waktu 1-2 hari, kemerahan menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai,
sedangkan kemerahan di wajah mulai memudar.
e. Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, kemerahan meluas serta suhu
tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita
mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
f. Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa
hari diikuti dengan kemerahan jerawat yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh
dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

E. Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa
komplikasi yang bisa menyertai campak
1. Infeksi bakteri: Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita
mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3. Ensefalitis (infeksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.

F. Masa Inkubasi
Masa tunas/ inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih 10 – 20 hari dan kemudian
timbul gejala-gejala yang di bagi dalam 3 stadium, yaitu :
1. Stadium Kataral atau Prodromal
Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai dengan panas, lesu, batuk-batuk dan mata
merah. Pada akhir stadium, kadang-kadang timbul bercak Koplik`s (Koplik spot)
pada mukosa pipi/daerah mulut, tetapi gejala khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak
Koplik ini berupa bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang
dikelilingi daerah kemerahan. Koplik spot ini menentukan suatu diagnose pasti
terhadap penyakit campak.
2. Stadium Erupsi
Batuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas tinggi, kadan-
kadang anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash (bercak merah yang spesifik),
timbul setelah 3 – 7 hari demam. Rash timbul secara khusus yaitu mulai timbul di
daerah belakang telinga, tengkuk, kemudian pipi, menjalar keseluruh muka, dan
akhirnya ke badan. Timbul rasa gatal dan muka bengkak
3. Stadium Konvalensi atau penyembuhan
Erupsi (bercak-bercak) berkurang, meninggalkan bekas kecoklatan yang disebut
hiperpigmentation, tetapi lama-lama akan hilang sendiri. panas badan menurun
sampai normal bila tidak terjadi komplikasi.

G. Pencegahan
1. Menurut Measles Factsheet, diakses pada 22 November 2013
Penyakit campak dapat menyebar melalui inhalasi (pernafasan) sehingga perlu
dilakukan pencegahan, diantaranya :
a. Saat seseorang terinfeksi campak yaitu pada 4 hari setelah terserang ruam, hal ini
penting bahwa penderita tersebut harus tetap tinggal dirumah untuk mengurangi
kemungkinan menyebar kepada orang lain.
b. Perlindungan terbaik melawan campak adalah melalui imunisasi dengan vaksin yang
disebut MMR. Vaksin tersebut memberikan perlindungan terbaik terhadap infeksi
campak, seperti pada mumps dan rubella.
c. Vaksin MMR sekarang ini dianjurkan untuk dosis pertama diberikan pada bayi usia
12 bulan dan dosis kedua pada usia 4 tahun. Dengan demikian, dua dosis MMR
memberikan perlindungan terhadap campak hingga lebih 98% dari imunisasi tersebut.
d. Banyak orang dewasa kebal terhadap campak sebab mereka telah terinfeksi pada
waktu anak-anak, pada remaja belum perrnah mendapat campak atau telah menerima
imunisasi campak.
e. Setiap orang yang lahir pada atau setelah tahun 1966 tidak kebal terhadap campak,
akan mendapat 2 dosis imunisasi MMR. Vaksin tersebut terutama digunakan oleh
pekerja kesehatan, pekerja anak atau orang yang berpergian ke luar negeri.
2. Menurut Donna L. Wong. 2003
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin
biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman
(vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk
MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-
6 tahun. selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan
makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
3. Menurut Brunner & Suddarth, 2001
a. Gamma Globulin
Pemberian gamma globulin atau serum konvalesens selama masa inkubasi dapat
mencegah dan memperingan manifestasi klinik campak. Pemberiannya melalui suntikan
intramuskuler dengan dosis yang sesuai dengan umur penderita. Dengan pemberian
gamma globulin tidak terjadi imunitas yang efektif, melainkan hanya mengurangi gejala-
gejala klinik yang timbul.
b. Vaksinasi
Vaksin yang dibuat dari virus hidup dan dilemahkan sehingga tidak virulen lagi ini
diberikan melalui suntikan subkutan. Sebagian dari penerima vaksin akan mengalami
infeksi ringan campak tanpa mengalami gangguan pada alat pernapasan dan sistem saraf
pusat serta mengalami ruam kulit yang ringan dan tidak tetap. Juga dilakukan dengan
pemberian ”live attenuated meales vaccine” mula-mula digunakan strain Edmonston B,
tetapi karena ”strain” ini menyebabkan panas tinggi dan eksantem pada hari ke-7 sampai
hari ke-10 setelah vaksinasi, maka strain Edmonston B diberikan bersama-sama dengan
globulin gamma pada lengan yang lain. Sekarang digunakan starin Schwars dan Moraten
dan tidak diberikan globulin gamma. Vaksin tersebut diberikan secara subkutan dan
menyebabkan imunitas yang berlangsung lama. Pada penyelidikan serologis ternyata
bahwa imunitas tersebut mulai mengurang 8-10 tahun setelah vaksinasi. Dianjurkan
untuk memberikan vaksi morbili tersebut pada anak umur 15 bulan yaitu karena sebelum
umur 15 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk anti bodi secara baik karena
masih ada anti bodi dari ibu. Tetapi dianjurkan pula agar anak yang tinggal didaerah
endemis morbili dan terdapat banyak tuberkulosis diberikan vaksinasi pada umur 6 bulan
dan revaksinasi dilakukan pada umur 15 bulan.

H. Pengobatan
Penderita Campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan.Sehingga pengobatannya bersifat
symptomatic, yaitu memperbaiki keadaan umum atau untuk mengurangi gejalanya saja
dalam hal ini :
1. kompres dengan air hangat bila demam tinggi namun dapat diberikan antipiretik bila
suhu tinggi parasetamol 7,5-10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam
2. anak memerlukan istirahat di tempat tidur
3. ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap 2-6 jam, dosis
maksimum 600 mg/hari.
4. Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu
5. narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan.
6. Mukolitik bila perlu.vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium
kataral sangat bermanfaat. Pemberian vitamin A 100.000 IU per oral satu kali.
Vitamin A dosis tinggi ( menurut rekomendasi WHO dan UNICEF)
7. Usia 6 bln-1 thn :100.000 unit dosis tunggal p.o
8. Umur > 1 thn : 200.000 unit dosis tunggal p.o
9. Dosis tersebut diulangi pada hari ke-2 dan 4 minggu kemudian bila telah didapat
tanda defisiensi vitamin A. Apabila terdapat malnutrisi maka pemberian vitamin A
ditambah dengan 1500 IU tiap hari.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Campak ialah penyakit menular, secara epidemiologi merupakan penyebab utama
kematian terbesar pada anak. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh virus RNA
dari family paramixoviridae, genus Morbilivirus , yang ditularkan secara droplet. Gejala
klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium
konvalesensi. Campak dapat dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan
isolasi penderita. Serta pada Technical Consultative Groups (TGC) Meeting di Dakka
Bangladesh tahun 1999, menetapkan bahwa reduksi campak di Indonesia berada pada
tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahap ini terjadi
penurunan kasus dan kematian yang tajam, dan interval terjadinya KLB relative lebih
panjang.

B. Saran
Kita harus menerapkan pola hidup sehat, utamanya untuk anak dan balita perlu
mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga status gizi anak pun menjadi lebih baik.
Selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.
Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau karena hal
tertentu dokter menunda pemberian imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak
berdekatan dengan anak lain atau orang lain yang sedang demam dan jika sudah terkena
penyakit ini sebaiknya secepatnya berobat dan jika dalam kondisi yang lebih akut
sebaiknya perlu dirujuk ke rumah sakit.
DAFTAR PUSAKA

https://makalahsekolah96.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-penyakit-
campak.html?m=1
http://myblogabdulmalikdarmin.blogspot.com/2015/01/makalah-campak.html?
m=1
https://aniromaningsih.blogspot.com/2015/05/makalah-campak.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai