memiliki kemampuan dan visi ke depan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Anggota BPUPKI merupakan
tokoh bangsa Indonesia dan orang-orang yang terpilih serta tepat mewakili kelompok dan
masyarakatnya pada waktu itu.
Peran Tokoh Perumus UUD 1945, Anggota BPUPKI telah mewakili seluruh wilayah Indonesia, suku
bangsa, golongan agama, dan pemikiran yang berkembang di masyarakat saat itu. Ada dua paham
utama yang dimiliki pendiri negara dalam sidang BPUPKI, yaitu nasionalisme dan agama. Pendiri negara
yang didasarkan pemikiran nasionalisme menginginkan negara Indonesia yang akan dibentuk
merupakan negara nasionalis atau negara kebangsaan, sedangkan golongan agama menginginkan
didasarkan pada salah satu agama. Berbagai perbedaan di antara anggota BPUPKI dapat diatasi dengan
sikap dan perilaku pendiri negara yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
BPUPKI melaksanakan sidang dengan semangat kebersamaan dan mengutamakan musyawarah dan
mufakat. Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 menyatakan, ” …Kita hendak mendirikan
negara Indonesia, yang bisa semua harus melakukannya. Semua buat semua!… ” Dari pendapat Ir.
Soekarno tersebut jelas terlihat bahwa para pendiri negara berperan sangat besar dalam mendirikan
negara Indonesia, terlepas dari para pendiri negara tersebut memiliki latar belakang suku dan agama
yang berbeda.
Sidang BPUPKI dapat terlaksana secara musyawarah dan mufakat. Hal itu dapat kalian lihat dari
pertanyaan Ketua BPUPKI, dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dalam sidang BPUPKI tanggal 16 Juli 1945,
yaitu :
”Jadi, rancangan ini sudah diterima semuanya. Jadi, saya ulangi lagi, Undang-Undang Dasar ini kita
terima dengan sebulat-bulatnya. Bagaimanakah Tuan-tuan? Untuk penyelesaiannya saya minta dengan
hormat yang setuju yang menerima, berdiri. (saya lihat Tuan Yamin belum berdiri). Dengan suara bulat
diterima Undang-Undang Dasar ini
Menu
☰MENU
BAHANAJAR
Semua tokoh yang menjadi anggota BPUPKI maupun PPKI tentu memiliki peran yang besar dalam
perumusan UUD 1945. Para tokoh itu merupakan putra terbaik bangsa yang mewakili kelompok dan
masyarakatnya pada waktu itu. Mereka menjadi wakil bangsa Indonesia yang memiliki kemampuan dan
visi ke depan untuk kebaikan bangsa.
Ir. Soekarno :
Sebagai anggota BPUPKI, sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ("PPKI"), berperan
dalam mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia, yang diberi nama Pancasila. Selain Muh Yamin, Ir
Sukarno juga menyampaikan usul dasar negara. Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian
dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Usul Sukarno sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah
usulan calon dasar negara yaitu lima prinsip, tiga prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula-lah yang
mengemukakan dan menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar) pada
rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa (Muhammad Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno.
Oleh karena itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila. Soekarno juga
berperan sebagai ketua Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara atau panitia sembilan yang berhasil
merumuskan Piagam Jakarta, dan lainnya.
Drs. Mohammad Hatta
Sebagai anggota BUPKI, sebagai Ketua Panitia Perancang Keuangan dan Perekonomian, sebagai anggota
Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara atau penitia sembilan yang berhasil merumuskan Piagam
Jakarta, memberi usulan tentang wilayah Negara.
Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 beberapa anggota
BPUPKI diminta untuk menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan “blue
print” Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Mohammad Yamin
menyampaikan usul dasar negara dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam pidato maupun secara
tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.
Supomo duduk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Setelah
BPUPKI dibubarkan dan dibentuk PPKI, Ia juga sebagai Ketua Panitia Kecil Perancang Undang-Undang
Dasar, dan lainnya
Mr.Ahmad Soebardjo
Beliau termasuk tokoh penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dalam memproklamasikan
kemerdekaan. Terkenal sebagai konseptor naskah teks proklamasi dan pembukaan UUD 1945. Ia
merupakan salah satu anggota panitia kecil atau panitia sembilan yang berhasil merumuskan Piagam
Jakarta dan juga sebagai anggota PPKI. Beliau juga merupakan konseptor yang ikut menyumbangkan
pikirannya dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada kalimat pertama yang
berbunyi : “ Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.
Cari...
finacahyani
14.01.2018
PPKn
terjawab
LIHAT JAWABAN
Iklan
Jawaban
4,1/5
16
kzul552
Ambisius
431 jawaban
Tokoh-tokoh yang turut berperan dalam perumusan UUD NRI Tahun 1945 yaitu sebagai berikut:
Ir. Soekarno.
Moh. Yamin.
Mr. Soepomo.
Moh. Hatta.
Achmad Soebardjo.
K.R.T Wongsonegoro.
R. Sorkardjo.
A.A Maramis.
Panji Singgih.
H. Agus Salim.
Soekirman Wirdjosandjojo.
Hoessain Djajadiningrat.
Radjiman Wediodiningrat.
Penjelasan:
Penyusunan Undang-Undang Dasar 1945 digagas oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). BPUPKI adalah organisasi bentukan bangsa jepang atas permenuhan janji untuk
memerdekaan Indonesia yang terbentuk pada tangagl 29 April 1945. Tugas BPUPKI yaitu untuk
mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan oleh sebuah negara yang berdaulat. Selama menjalankan
tugasnya BPUPKI telah menyelenggarakan dua kali sidang yaitu sidang pertama membahas penyusunan
perumusan dasar negara dan sidang kedua membahas penyusunan dasar konstitusi negara.
Pada sidang kedua BPUPKI yang diselenggarakan tanggal 10 sampai 16 Juli 1945. Agenda sidang kedua
ini yaitu merumuskan dasar konstitusi negara yaitu undang-udang dasar. Anggota BPUPKI yang turut
dalam sidang kedua ini adalah sebanyak 38 orang. Namun kemudian BPUPKI memecah anggotanya
menjadi 3 kelompok kecil yang bertugas untuk merumusakan rancangan undang-undang dasar,
merancang ekonomi dan keuangan, pembelaan negara.
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan UUD 1945 dan perannya adalah sebagai berikut:
Ir. Soekarno, sebagai anggota BPUPKI dan ketua panitia sembilan yang bertugas merancang rancangan
pembukaan UUD yang kemudian hasil rancangan mengusulkan Piagam Jakarta yang disahkan menjadi
Pembukaan UUD 1945 oleh BPUPKI. Selain itu, Soekarno juga turut berkontribusi memberikan usulan
rumusan dasar negara dan nama bagi rumsuan dasar negara tersebut bersama dengan tokoh lainnya
pada sidang pertama BPUPKI dan mengasilkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Moh. Yamin, sebagai anggota BPUPKI yang turut memberikan usulan mengenai rumusan perumusan
dasar negara yang kemudian disahkan menjadi Pancasila.
Mr. Soepomo, berperan sebagai ketua panitia kecila yang bertugas merumuskan isi rancangan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia berserta pasal-pasalnya bersama dengan anggota BPUPKI
lainnya. Beliau juga turut berkontribusi memberikan gagasan usulan rancangan dasar negara Indonesia.
Moh. Hatta, sebagai anggota BPUPKI dan ketua panitia perancangan perekonomian dan keuangan
Indonesia. Beliau turut serta menjadi anggota panitai sembilan yang bertugas merumuskan Piagam
Jakarta yang disahkan menjadi Pembukaan UUD 1945 oleh BPUPKI.
Mr. Ahmad Soebardjo, turut berperan sebagai anggota BPUPKI dan termasuk kedalam anggota panitia
sembian yang bertugas merumuskan Piagam Jakarta. Beliau juga turut berperan memberikan konsep
naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pembukaan UUD 1945.
Detail Jawaban:
Mapel: PPKN
Bab: 3. Pembelajaran Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kode: 7.9.3
#TingkatkanPrestasimu
TERIMA KASIH
16
4,1
(8 pilih)
8
9
10
11
12
TANYAKAN PERTANYAANMU
Kursus bahasa inggris memasak dan sejenisnya merupakan lembaga pendidikan non-formal. Fungsi
lembaga tersebut adalah memberikan .....
Sebutkan lembaga yang merupakan kepanjangan tangan dari lembaga hukum ! *tolong di jawab ya
kakak nanti aku follow tapi jangan ngasal
Sebutkan manfaat yang diberikan oleh tanggung jawab usaha terhadap lingkungannyatolong bantuan
nya kak makasih...
Sebelumnya
Berikutnya
Tanyakan pertanyaanmu
Situs ini menggunakan cookie berdasarkan kebijakan cookie . Kamu bisa menentukan kondisi
menyimpan dan mengakses cookie di browser
PERUSAHAAN
Tentang kami
Karir
Ketentuan Penggunaan
Kebijakan Privasi
Kebijakan Cookie
KOMUNITAS
Komunitas Brainly
Sumpah Kehormatan
Pedoman Komunitas
Brainly Insights
Menjadi Sukarelawan
BANTUAN
Daftar
Pusat Bantuan
Pusat Keamanan
PINDAI PR-MU
Silah
Peran Tokoh Perumus UUD 1945, Tokoh pendiri negara Indonesia merupakan putra terbaik bangsa yang
memiliki kemampuan dan visi ke depan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Anggota BPUPKI merupakan
tokoh bangsa Indonesia dan orang-orang yang terpilih serta tepat mewakili kelompok dan
masyarakatnya pada waktu itu.
Peran Tokoh Perumus UUD 1945, Anggota BPUPKI telah mewakili seluruh wilayah Indonesia, suku
bangsa, golongan agama, dan pemikiran yang berkembang di masyarakat saat itu. Ada dua paham
utama yang dimiliki pendiri negara dalam sidang BPUPKI, yaitu nasionalisme dan agama. Pendiri negara
yang didasarkan pemikiran nasionalisme menginginkan negara Indonesia yang akan dibentuk
merupakan negara nasionalis atau negara kebangsaan, sedangkan golongan agama menginginkan
didasarkan pada salah satu agama. Berbagai perbedaan di antara anggota BPUPKI dapat diatasi dengan
sikap dan perilaku pendiri negara yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
BPUPKI melaksanakan sidang dengan semangat kebersamaan dan mengutamakan musyawarah dan
mufakat. Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 menyatakan, ” …Kita hendak mendirikan
negara Indonesia, yang bisa semua harus melakukannya. Semua buat semua!… ” Dari pendapat Ir.
Soekarno tersebut jelas terlihat bahwa para pendiri negara berperan sangat besar dalam mendirikan
negara Indonesia, terlepas dari para pendiri negara tersebut memiliki latar belakang suku dan agama
yang berbeda.
Sidang BPUPKI dapat terlaksana secara musyawarah dan mufakat. Hal itu dapat kalian lihat dari
pertanyaan Ketua BPUPKI, dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dalam sidang BPUPKI tanggal 16 Juli 1945,
yaitu :
”Jadi, rancangan ini sudah diterima semuanya. Jadi, saya ulangi lagi, Undang-Undang Dasar ini kita
terima dengan sebulat-bulatnya. Bagaimanakah Tuan-tuan? Untuk penyelesaiannya saya minta dengan
hormat yang setuju yang menerima, berdiri. (saya lihat Tuan Yamin belum berdiri). Dengan suara bulat
diterima Undang-Undang Dasar ini. Terima kasih Tuan-tuan”.
Pertanyaan dari ketua BPUPKI dan tanggapan dari seluruh anggota sidang BPUPKI menunjukkan bahwa
para pendiri negara telah mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan serta mengutamakan musyawarah mufakat dalam membuat keputusan tentang dasar
negara dan Undang-Undang Dasar Negara 1945. Keberhasilan bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya, merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan negara.
itu dapat kamu lihat dari pertanyaan Ketua BPUPKI, dr. K.R.T Radjiman
hormat yang setuju yang menerima, berdiri. (saya lihat Tuan Yamin belum
Pertanyaan dari ketua BPUPKI dan tanggapan dari seluruh anggota sidang
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan serta
merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan
pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat guna merebut dan mempertahankan
Tahun 1945
Tokoh bangsa dan pendiri negara Indonesia merupakan putra terbaik bangsa
yang memiliki kemampuan dan visi ke depan untuk kebaikan bangsa Indonesia.
terpilih serta tepat mewakili kelompok dan masyarakatnya pada waktu itu.
golongan agama, dan pemikiran yang berkembang di masyarakat saat itu. Ada
dua paham utama yang dimiliki pendiri negara dalam sidang BPUPKI, yaitu
salah satu agama. Berbagai perbedaan di antara anggota BPUPKI dapat diatasi
yang bisa semua harus melakukannya. Semua buat semua!. . .” Dari pendapat
Ir. Soekarno tersebut jelas terlihat bahwa para pendiri negara berperan sangat