Critical Book Report Fixxxxxxxxxxxx
Critical Book Report Fixxxxxxxxxxxx
DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh:
INRIYANI SITANGGANG
(3163331017)
A EKSTENSI 2016
2018
CRITICAL BOOK REPORT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Book Review “ Geografi
budaya politik”dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Critical book
review ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan Critical book review ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya
menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan laporan dari kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan Critical book review ialah, mudah-mudahan
apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari rekayasa ide ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun,
Inriyani Sitanggang
2
CRITICAL BOOK REPORT
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
3
CRITICAL BOOK REPORT
BAB I
PENDAHULUAN
Buku Utama
Buku Pembanding
4
CRITICAL BOOK REPORT
BAB II
RINGKASAN BUKU
Dalam bahasa Indonesia demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai
jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya). Demografi
mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-
perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas),
mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). Struktur penduduk
meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-
ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Demografi murni (pure demography) atau dapat juga disebut de- ngan denografi formal
(formal demography) hanya mendeskripsikan atau menganalisis variabel-variabel demografi
seperti yang telah dicon- tohkan di atas, yaitu hubungan antara naik turunnya tingkat fertilitas
dengan struktur demografi di suatu daerah. Studi kependudukan (population studies) lebih luas
dari kajian demografi murni, karena di dalam memahami struktur dan proses kependudukan di
suatu daerah, faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan, misalnya, dalam memahami trend
fertilitas di suatu daerah tidak hanya cukup diketahui trend pasangan usia subur, tetapi juga
faktor sosial budaya yang ada di daerah tersebut.
Sensus Penduduk sering pula disebut cacah jiwa mungkin mempu- nyai sejarah setua
sejarah peradaban manusia. Ada tanda-tanda penca- cahan penduduk telah dilaksanakan di
Babilonia 4000 tahun sebelum Kristus, begitu pula di Mesir 2500 BC dan di Cina 3000 BC. 7
Pada abad ke 16 dan 17 beberapa sensus penduduk telah dilaksanakan di Italia, Sisilia, dan
Spanyol. Pada masa itu cacah jiwa dilaksanakan untuk tujuan militer, pemungutan pajak, dan
perluasan kerajaan. Sensus Penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pengumpulan,
5
CRITICAL BOOK REPORT
pengolahan, penyajian, dan penilaian data penduduk yang menyangkut antara lain; ciri-ciri
demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Dibandingkan dengan metode penelitian yang
lain, sensus penduduk mempunyai ciri-ciri yang khas dalam pelaksanaannya.
Sensus Penduduk bertujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada di suatu negara,
ini berarti pada hari pelaksanaan sensus, petugas sensus akan datang ke rumali tangga-rumah
tangga untuk mencacah seluruh anggota rumah tangga yang ada. Penduduk yang dicacah
meliputi penduduk de jure (penduduk yang resmi berdomisili di daerah tersebut) dan penduduk
de facto, penduduk yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada jangka waktu tertentu tetapi
tidak termasuk penduduk resmi bagi wilayah yang bersangkutan. Walaupun pengumpulan data
dalam sensus
Kesalahan cakupan adalah kesalahan di mana tidak seluruh penduduk tercacah, dan bagi
yang tercacah ada sebagian dari mereka tercacah dua kali. Namun demikian hal itu tidak begitu
berarti (significance) sehingga jumlah penduduk yang dihasilkan dari hasil sensus penduduk
dianggap sudah benar. Kesalahan isi pelaporan (error of contens, meliputi kesalahan pelaporan
dari responden, misalnya kesalahan pelaporan tentang umur. umumnya di negara-negara sedang
membangun (sedang berkembang) responden tidak mengetahui umur mereka dengan pasti, dan
untuk pencatatan umur petugas sensus hanya memperkirakan umur mereka Sering petugas
sensus dilengkapi dengan kalender umur (age calendar) yang menghubungkan umur responden
dengan kejadian-kejadian penting baik nasional maupun lokal, namun demikian masih tetap
dijumpai kesalahan pelaporan umur.
Di Jawa Sensus Penduduk tahun 1930 dilaksanakan secara de facto sedangkan di luar
Jawa dilaksanakan secara de jure. Sensus penduduk berikutnya dilaksanakan tahun 1980, 1990,
dan pelaksanaannya sesuai dengan pelaksanaan sensus penduduk tahun 1971 yang dilaksanakan
dalam dua tahap. Pencacahan sensus lengkap dilaksanakan pada tanggal 20 September hingga 30
Oktober 1980, dan tahap pencacahan sensus sampel dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 31 Ok-
tober 1980. Pada hari sensus diadakan penyesuaian daftar pertanyaan yang telah diisi karena
adanya kelahiran, kematian, penduduk yang datang dan pergi selama proses pencacahan. Untuk
melengkapi keterangan dan rumah tangga, dalam sensus tahun 1980 dilakukan juga
pengumpulan data yang menyangkut Potensi Desa (PODES). Kegiatan ini dilakukan dari tanggal
20 September hingga 15 November 1980 (Azwar Rasjid, 1981). Pencacahan dilaksanakan dalam
6
CRITICAL BOOK REPORT
dua tahap. Seluruh penduduk dicacah dalam sensus lengkap yang mengumpulkan beberapa
keterangan pokok penduduk sedang sensus sampel mencakup keterangan rinci dari sebagian
penduduk. Pelaksanaan sensus dimulai pada pertengahan bulan September dan berlangsung
hingga tanggal 31 Oktober 1990 tengah malam. Sensus Penduduk tahun 2000 hanya
dilaksanakan sensus lengkap. Seperti telah disebutkan di muka, pelaksanaan Sensus Penduduk
tahun 2000 dilaksanakan tanggal 30 Juni 2000. Begitu pula untuk sensus selanjutnya di mana
hari H adalah tanggal 30 Juni.
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani 'Demos' yang berarti rakyat atau penduduk
dan Grafein' yang artinya menulis Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan
mengenai rakyat atau penduduk Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard
dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares
pada tahun 1885. Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah. mengenai pembagian
cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah penduduk menjadi dua, yaitu yang
bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah penducuk dari segi
genetis dan biologis.
7
CRITICAL BOOK REPORT
mengundang banyak masalah. Tetapi ini tidak berarti pada zaman dahulu masalah penduduk
belum ada.
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa
mendatang. Misalnya dalam suatu negara terdapat penduduk umur tua (45 tahun lebih) lebih
banyak, maka dapat diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah dan
angka kematian yang tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang rendah.
Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita, bisa mengakibatkan
rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuh- annya. Ketidakseimbangan itu akan
memengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi umur penduduk biasanya
digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut
mempunyai ciri penduduk tua atau muda.
8
CRITICAL BOOK REPORT
BAB III
ANALISIS BUKU
Buku ini juga mempunyai karakteristik khusus yang akan dikembangkan pada siswa atau
pun dikalangan mahasiswa dan memiliki tujuan pembelajaran yang bermanfaat untuk
seseorang pembaca buku. Yang bertujuan saat membaca seorang pembaca harus tahu
tentang kompetensi apa yang harus akan dicapai pada setiap baba tau pun sub bab yang
yang ada dibuku ini. Sehingga pembaca tidak bosan untuk membaca buku ini dan dilihat
dari gaya bahasa dan stuktur bahasa yang digunakan sangat bagus, makna yang tersirat
dalam setiap kalimat cukup menantang kemampuan berpikir seorang mahasiswa.
Bahasa buku yang mudah untuk dimengerti, sehingga membantu pembaca untuk
memahami dan mengikuti pembahasan yang dipaparkan dalam buku tersebut.
Banyak materi dari pendapat para ahli sehingga banyak pendapat yang melandasi setiap
kenyataan dengan akurat. Sehingga dengan teori-teori tersebut menjadi salah satu
keunggulan dari buku pertama ini.
Buku Utama Buku utama “Demografi Umum” kelebihan dari buku ini ialah cukup
detail dimana karenakan materi yang dibahas terarah dan lengkap, bahasa yang mudah
di pahami, diketik dengan tulisan yang rapi dan disusun dengan paragraf yang bagus.
Penggunaan kalimat yang mudah dipahami, isi dari buku utama ini pula cukup lengkap,
sehingga cocok untuk menjadi referensi bagi yang membutuhkan untuk keperluan nya
mengenai geografi kependudukan atau demografi. Dalam buku ini juga lengkap
membahas tentang fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), migrasi, mobilitas
penduduk, dan juga sensus.
9
CRITICAL BOOK REPORT
Pembahasan nya cukup lengkap dan tidak hanya mencakup kepada inti-inti
pembahasannya saja. Dan buku ini mudah dipahami oleh para mahasiswa dari bidang dan
jenjang yang berbeda-beda. Sedangkan dilihat dari kelemahannya buku pembanding
“Dasar-dasar Demografi” yang diterbitkan oleh Lembaga Demografi bahasa yang
digunakan kurang menarik dan sulit untuk dipahami seorang pembaca karena bahasanya
yang digunakan masih berantakan dan menggunakan kalimat yang sulit dipahami.
Setiap bab pada buku ini tidak memiliki rangkuman pada setiap babnya.
10
CRITICAL BOOK REPORT
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Buku utama yang berjudul “Demografi Umum” dan buku pembanding yang berjudul “Dasar-
dasar Demografi” sudah dapat dikatakan sebagai buku yang sangat cocok untuk referensi yang
digunakan dalam perkuliahan, karena isi dan materinya kedua tersebut sudah dapat dipahami
penulis. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa maupun umum untuk bahan
bacaan dan bahan ajar, karena materi dan pembahasannya sudah bagus dan menarik, jadi
menurut penulis kedua buku ini cocok dan bagus digunakan sebagai referensi bagi para pembaca.
Karena maaterinya itu sangat mengupas secara detail materi-materi dari kedua tersebut. Dan juga
buku ini sangat bermanfaat bagi kalangan mahasiswa untuk menambah wawasannya mengenai
demorafi.
11
CRITICAL BOOK REPORT
DAFTAR PUSTAKA
Mantra, Ida Bagoes (2009). Demografi Umum. Yogyakarta: Bumi Aksara. Lembaga Demografi
12