Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Keluhan Utama
DO : Klien tampak murung, tidak mau makan apa yang disajikan. Pasien
tidakdapat tidur sejak 2 hari yang lalu dan sering menangis pada malam
hari padahal selama ini pasien merupakan anak yang ceria dan banyak
bercerita tentang kejadian yang dialami selama meninggalkan rumah untuk
bekerja atau beraktivitas. Pasien lebih banyak mendominasi pembicaraan
dan selalu bertanya tentang penyakitnya, fokus pertanyaan hanya berkisar
bagaimana saya b isa bekerja dengan hanya satu kaki? Apa yang akan
dikatakan orang lain, teman dan bos saya dengan kondisi saya saat ini?
Bagaimana nasib saya selanjutnya hancurlah karier saya dan hidup saya.
2. Proses terjadinya Masalah
a. Fakto Predisposisi yang menyebabkan timbulnya harga diri rendah
meliputi :
1) Biologis
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota
keluaga yang mengalami gangguan jiwa. Selain itu adanya riwayat
penyakit kronis atau trauma kepala merupakan salah satu faktor
penyebab gangguan jiwa.
2) Psikososial
Masalah psikososial yang dapat menyebabkan timbulnya harga diri
rendah adalah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan,
penolakan dari lingkungan dan orang terdekat serta harapan yang
tidak realistis. Kegagalan berulang, kurang mempunyai tanggung
jawab personal dan memiliki ketergantungan yang tinggi pada
orang lain meupakan faktor lain yang menyebabkan gangguan
jiwa. Selain itu klien dengan harga diri rendah memiliki penilaian
yang negatif terhadap gambaran dirinya, mengalami krisis
identitas, peran yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis.
3) Faktor Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri rendah
adalah adanya penilaian negatif dari lingkungan terhadap klien,
sosial ekonomi rendah, pendidikan yang rendah serta adanya
riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh kembang anak.
b. Faktor Prepitasi
Faktor prepitasi dapat menimbulka harga diri rendah antara lain :
1) Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan
pengalaman psikologis yang tidak menyenangkan, menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan, menjadi pelaku, korban
maupun saksi dari perilaku kekerasan.
2) Ketegangan peran : ketegangan peran dapat disebabkan karen
(a) Transisi peran perkembangan : perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan seperti transisi dari masa kanak-
kanak ke remaja.
(b) Transisi peran situasi : terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
(c) Transisi peran sehat-sakit : merupakan akibat pergeseran dari
kondisi sehat sakit. Transisi ini dapat dicetuskan antara lain
karena kehilangan sebagian anggota tubuh, perubahan ukuran,
bentuk, penampilan atau fungsi tubuh. Atau perubahan fisik
yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal, prosedur
medis dan keperawatan.
3. Pohon Masalah

Isolasi sosial :
Menarik diri

Cor problem

Harga diri rendah

Gangguan citra tubuh


4. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

5. Analis Data dan Masalah Keperawatan

Data Masalah
Data Subyektif : Harga Diri Rendah
Pasien mengatakan merasa hancurnya
karier dan dihidupnya dan pasien tampak
murung, pendiam dan tidak tidur sejak 2
hari yang lalu, sering menangis pada
malam hari.

Data Obyektif :
Klien tidak mau memulai pembicaraan
dan bila menjawab seperlunya.

6. Implementasi dan Evaluasi


Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Gangguan konsep diri : Klien dapat membina S : Klien mengatakan
harga diri rendah hubungan saling percaya "Nama saya B", Terima
dengan perawat. kasih mau membantu
1. Menyapa klien dengan saya, saat ini saya merasa
ramah baik verbal biasa-biasa saja.
maupun non verbal, O : - Klien mau
salam terpiotik mengungkapkan
2. Memperkenalkan diri perasaannya kepada
dengan sopan dan perawat
menanyakan nama klien, - Kontak mata klien saat
nama panggilan yang di berbicara kurang, klien
sukai sambil berjabat menatap lawan bicara
tangan hanya sekilas
3. Menjelaskan tujuan - Klien sedang
interaksi menunduk, suara klien
4. Menciptakan pelan
lingkungan yang tenang, - Klien bicara seperlunya
membuat kontrak dengan A : Tujuan tercapai
jelas (waktu, tempat dan (Klien tampak membina
topik pembicaraan) hubungan saling percaya
5. Memberikan dengan perawat)
kesempatan pada klien P:
untuk mengungkapkan Lanjutkan intervensi :
perasaannya Tahap Klien
6. Menyediakan waktu ( Menganjurkan pada
untuk mendengarkan klien untuk mengingat
klien nama perawat,
7. Mengatakan pada klien mengidentifikasi
bahwa ia adalah seorang kemampuan dan aspek
yang berharga serta positif yang di miliki)
mampu menolong dirinya
sendiri

7. Tindakan Keperawatan

a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih di miliki klien :

1). Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien,
seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan
terdekat

2). Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan
pasien
b. Membantu klien menilai kemampuan dapat digunakan

1). Mendiskusikan dengan pasien, kemampuan yang masih dapat digunakan saat
ini

2). Bantu pasien menyebutkan dan memberikan penguatan terhadap kemampuan


diri yang di ungkapkan pasien

3). Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif

c. Membantu klien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan di latih

1). Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan di
pilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari

2). Membantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri, dan kegiatan apa saja yang perlu bantuan, minimal dari keluarga,
dan kegiatan apa yang butuh bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien

d. Melatih kemampuan yang di pilih pasien

1). Mendiskusikan dengan pasien, untuk melatih kemampuan pertama yang


dipilih

2). Melatih kemampuan pertama yang dipilih

3. Berikan dukungan dan pujian pada klien dengan latihan yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai