PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah agar mahasiswa dapat mengetahui:
1. Pengertian Ekstraksi Cair-Cair.
2. Prinsip Dasar dari Ekstraksi Cair-Cair.
3. Metode dari Ekstraksi Cair-Cair.
4. Koefisien Distribusi.
5. Kesempurnaan Hasil Ekstraksi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ekstraksi Padat-Cair
Pada ekstraksi padat-cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut
dipisahkan dari bahan padat dengan bantuan pelarut. Pada ekstraksi, yaitu
ketika bahan ekstraksi dicampur dengan pelarut, maka pelarut menembus
kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan ekstrak. Larutan ekstrak
dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk di bagian dalam bahan ekstraksi.
Dengan cara difusi akan terjadi kesetimbangan konsentrasi antara larutan
tersebut dengan larutan di luar bahan padat.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai unjuk kerja ekstraksi atau
kecepatan ekstraksi yang tinggi pada ekstraksi padat-cair, yaitu:
a) Karena perpindahan massa berlangsung pada bidang kontak antara fase
padat dan fase cair, maka bahan itu perlu sekali memiliki permukaan yang
seluas mungkin.
b) Kecepatan alir pelarut sedapat mungkin besar dibandingkan dengan laju
alir bahan ekstraksi.
c) Suhu yang lebih tinggi (viskositas pelarut lebih rendah, kelarutan ekstrak
lebih besar) pada umumnya menguntungkan unjuk kerja ekstraksi.
2. Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi cair - cair adalah suatu metode ekstraksi yang menggunakan corong
pisah sehingga biasa juga disebut dengan ekstraksi corong pisah. Ekstraksi cair-
cair merupakan suatu teknik di mana suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat
bersentuhan dengan suatu pelarut kedua (biasanya organik) yang pada hakekatya
tidak tercampurkan. Pemisahan yang dapat dilakukan, bersifat sederhana, bersih,
cepat dan mudah. Dalam banyak kasus, pemisahan dapat dilakukan dengan
mengocok-ngocok dalam sebuah corong pemisah selama beberapa menit. Teknik
ini sama dapat diterapkan untuk bahan-bahan dari tingkat jumlah maupun yang
berjumlah banyak.
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara
teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika,
bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam.
logam. Proses inipun digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan
ekstrak hasil ekstraksi padat cair. Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila
pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya
karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau
tidak ekonomis. Seperti halnya pada proses ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-
cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara intensif
bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna
mungkin.
Ekstraksi cair-cair (liquid extraction, solvent extraction): solute dipisahkan
dari cairan pembawa (diluen) menggunakan solven (pelarut) cair. Campuran
diluen dan solven ini adalah heterogen ( immiscible, tidak saling campur), jika
dipisahkan terdapat 2 fase, yaitu fase diluen (rafinat) dan fase solven (ekstrak).
Perbedaan konsentrasi solute (zat terlarut) di dalam suatu fasa dengan konsentrasi
pada keadaan setimbang merupakan pendorong terjadinya pelarutan
(pelepasan) solute dari larutan yang ada. Gaya dorong (driving force) yang
menyebabkan terjadinya proses ekstraksi dapat ditentukan dengan mengukur
jarak system dari kondisi setimbang.
Dalam hal yang paling sederhana, bahan ekstraksi yang cair dicampur
berulang kali dengan pelarut segar dalam sebuah tangki pengaduk (sebaiknya
dengan saluran keluar di bagian bawah). Larutan ekstrak yang dihasilkan setiap
kali dipisahkan dengan cara penjernihan (pengaruh gaya berat).
Yang konstruksinya lebih menguntungkan bagi proses pencampuran
dan pernisahan adalah tangki yang bagian bawahnya runcing (yang
dilengkapi dengan perkakas pengaduk, penyalur bawah, maupun kaca
Intip yang tersebar pada seluruh ketinggiannya). Alat tak kontinu yang
sederhana seperti itu digunakan misalnya untuk mengolah bahan dalam
jurnlah kecil,atau bila hanya sekali-sekali dilakukan ekstraksi.
Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang
digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Martunus & Helwani,
2004;2005):
1. Kemampuan tinggi melarutkan komponen zat terlarut di dalam campuran.
2. Kemampuan tinggi untuk diambil kembali.
3. Perbedaan berat jenis antara ekstrk dan rafinat lebih besar.
4. Pelarut dan larutan yang akan diekstraksi harus tidak mudah campur.
5. Tidak mudah bereaksi dengan zat yang akan diekstraksi.
6. Tidak merusak alat secara korosi.
7. Tidak mudah terbakar, tidak beracun dan harganya relatif murah.
Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap (bath),
ekstraksi kontinyu dan ekstraksi counter current.
baik dalam larutan maupun pelarut organik. Perlu diketahui bahwa didalam air:
CHA = [HA(aq)] + [A-(Aq)] sedangkan dalam pelarut organik, HA tidak
mengalami penguraian berarti sehingga C(org) = [HA(org)]. Berdasarkan penjelasan
ini dapat dituliskan:
[ HA (org)]
D= [ HA ( air ) ] +[ A (air )] …………………………………..(2)
Dimana [A] adalah hasil penguraian HA dalam air, yang dapat diganti dengan
[A] = Ka [HA]/[H3O+]…………………………………(3)
Sehingga rumus D diatas disusun ulang menjadi,
H 3 O+¿
[ HA air ] + Ka [ HA ( air ) ] /¿
( )
D= [HA (org)]
¿
H 3 O+¿
¿
H 3 O+¿ C (org)
={ ¿ }= C(air)
¿
Ka x ¿
¿
Jika ekstraksi dilakukan satu kali lagi memakai volum pelarut organik yang
sama jumlahnya dengan yang dipakai pertama kali, akan di dapat,
Va
A2 = A0 x | DV 0+Va |2…………………………………(5)
Persamaan 5 diatas adalah sisa mmol HA yang tertinggal dalam air setelah
ekstraksi dua kali. Secara umum jika dilakukan ekstraksi n kali, setiap kali
memakai jumlah V0 yang sama dapat diturnkan bahwa siasa HA tertinggal dalam
air adalah,
Va
An = A0 x | DVa +Va |n……………………………….(6)
Dengan memakai konsentrasi analitik awal dan akhir HA dalam air, rumus
terakhir diatas dapat disusun ulang menjadi,
Va
(Ca)n = (Ca)0 x | DVa +Va | .…………………………...(7)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekstraksi cair - cair adalah suatu metode ekstraksi yang menggunakan corong
pisah sehingga biasa juga disebut dengan ekstraksi corong pisah. Ekstraksi cair-
cair merupakan suatu teknik di mana suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat
bersentuhan dengan suatu pelarut kedua (biasanya organik) yang pada hakekatya
tidak tercampurkan.
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara teknis
dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika, bahan-bahan
penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam. logam. Proses
inipun digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil
ekstraksi padat cair.
Prinsip metode ini didasarkan pada zat terlarut dengan perbandingan tertentu
antar dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter, kloroform, karbontetra
klorida, dan karbon disulfida.
Ekstraksi cair-cair dilakukan dengan cara pemisahan komponen kimia
diantara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur. Dimana sebagian komponen
larut pada fase pertama, dan sebagian larut pada fase kedua. Lalu kedua fase yang
mengandung zat terdispersi dikocok, dan didiamkan sampai terjadi pemisahan
sempurna dan terbentuk dua lapisan. Yakni fase cair dan komponen kimia yang
terpisah. Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap
(bath), ekstraksi kontinyu dan ekstraksi counter current.
3.2 Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan, maka dari itu kami sangat mengharapkan bantuan dari
dosen pembimbing agar kiranya memberikan kritikan maupun saran yang sifatnya
membangun demi kelengkapan materi tugas kali ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://myblognursyayati.blogspot.com/2014/05/laporan-partisi-cair-cair-
fitokimia.html
http://wahidblank09.blogspot.com/2013/10/ekstraksi-cair-cair.html
https://www.academia.edu/7179806/Ekstraksi_Pelarut_Cair-Cair
http://phantasii.blogspot.com/2013/10/ekstraksi.html