Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENGERTIAN/HAKIKAT ISLAM

DOSEN PENGAMPU : Drs.Shohib, M.ag

KELOMPOK 4 :

Dewi Maulidina Masyitoh [21090000061]

Dilla Nurrohmah [21090000071]

Doni Irawan [21090000090]

Sofi Arofatul Azizah [21090000093]

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini,kami menyadari jika makalah ini masih dibilang
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengahrapkan kritik dan saran dari
pembaca makalah ini. kami ucapkan terima kasih untuk semua orang yang telah
membaca ini.

Malang, 5 Oktober 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah ……… …………………………………………………...2

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………..2

1.4 Manfaat ………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..3

2.1 Islam secara Umum dan Khusus …………………………………………….3

A. Pengertian agama islam ………………………………………………………3

B. Pengertian agama islam menurut Nabi Muhammad SAW …………………..4

C. Pengertian agama islam secara khusus ……………………………………….4

2.2 Islam adalah agama yang sempurna………………………………………….5

BAB III PENUTUP …………………………………………………………….14

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………14

3.2 Saran ……………………………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan jumlah penduduk agama Islam terbesar di dunia, yang bahkan melebihi
negara Saudi Arabia. Pendidikan agama Islam tentunya sangat penting bagi masyarakat
Indonesia. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh negara tersebut. Yaitu pendidikan agama
juga berperan penting terhadap keutuhan suatu negara.

Agama Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah untuk seluruh
ummat manusia tanpa terkecuali. Bahkan pada saat kita baru lahir, kita telah dikenalkan
kepada Agama Islam. Diajarkan dan di didik mulai dari kecil hingga dewasa sesuai
dengan syariat Islam. Mulai dari berperilaku, hingga cara membaca dan mengamalkan
Al-Qur’an. Semuanya dapat kita pelajari dalam agama Islam.

Kemudian sebagai seorang muslim, tentunya kita harus mendalami tentang


agama Islam itu sendiri. Mulai dari pengertian dan hakikat agama Islam, hingga
mengetahui bahwa agama Islam merupakan agama yang sempurna dengan adanya Al-
Qur’an yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Sehingga kita dapat
memantapkan diri dan lebih meyakini bahwa agama Islam memang agama yang
sempurna dengan Al-Qur’an sebagai kitabnya.

Al-Qur’an sebagai sumber ilmu dan juga pedoman untuk seluruh ummat
manusia yang ada di bumi. Jika kita membaca Al-Qur’an dan memahami artinya, maka
kita akan menemukan banyak sekali pengetahuan di dalamnya. Bahkan sesuatu yang
tidak dapat dijelaskan pada masa itu, telah di jelaskan di dalam Al-Qur’an. Dan dengan
keistimewaan Al-Qur’an yang selalu terjaga keasliannya hingga akhir zaman.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Agama Islam secara umum

2. Pembahasan Islam Sebagai Agama yang Sempurna

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat agama islam


2. Untuk memahami dan mempelajari juga bahwa islam adalah agama yang
sempurna.

1.4. Manfaat

Penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini akan menambah ketaqwaan kita
terhadap Allah S.W.T. Sehingga kita dapat senantiasa bersyukur dan selalu
mengamalkan ajaran-Nya dengan perasaan ikhlas. Di samping itu, makalah ini juga
bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang ajaran
agama Islam yang selama ini penulis anut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Islam Secara Umum dan Khusus

A. Pengertian Agama Islam

Secara umum agama islam terdiri dari 2 kata yaitu agama dan islam yang mana
masing-masingnya memiliki arti tersendiri, Adapun agama berasal dari bahasa
sangsekerta yang memiliki arti “tradisi” dan Islam berasal dari bahasa arab yakni al-
islam yang artinya “berserah diri kepada tuhan(Allah Swt)”. Agama Islam ini memiliki
seperempat milliar lebih penganut, hal ini menjadikan agama islam mejadi agama yang
di akui seluruh dunia sebagai agama terbesar setelah kristen.Islam merupakan agama
yang di ridhoi oleh allah Subhanahu Wa Ta’ala karena agama islam adalah agama yang
paling benar dan paling sempurna serta agama yang membawa rahmat bagi seluruh
semesta alam. Selain itu agama islam adalah wahyu dari allah yang di turunkan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mana beliau adalah Nabi terakhir
yang di pilih allah. di dalam agama islam terdapat berbagai aturan maupun hukum yang
dapat di jadikan petunjuk dan tuntunan hidup bagi seluruh umat islam agar selamat dan
bahagia dunia dan akhirat. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman ;

َّ ‫ت‬
ِ‫َّللا‬ َ ‫ف الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
ِ ‫َاب ِإ ََّّل م ِْن بَ ْع ِد َما َجا َءهُ ُم ْالع ِْل ُم بَ ْغيًا بَ ْينَ ُه ْم ۗ َو َم ْن يَ ْكفُ ْر بِآيَا‬ ِ ْ ‫َّللا‬
َ َ‫اْلس ََْل ُم ۗ َو َما ا ْختَل‬ ِ َّ َ‫إِ َّن الدِينَ ِع ْند‬
‫ب‬
ِ ‫سا‬َ ِ‫س ِري ُع ْالح‬ َ َّ ‫فَإ ِ َّن‬
َ ‫َّللا‬

Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali
‘Imran Ayat 19).

3
B. Pengertian Agama Islam Menurut Nabi, Para Sahabat dan Ulama

 Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhamad menjawab pertanyaan dari Sayyidina Umar r.a, tentang Islam,
kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab Islam itu adalah “bahwa engkau
mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan bahawasanya Muhammad itu utusan
Allah, dan engkau mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan, dan engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika engkau sanggup
melakukannya“.

 Muhamad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri r.a

Islam ialah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Swt dengan mengesakan-
Nya serta melaksanakan syariat-syariat-Nya dengan penuh keikhlasan.

 Sayyidina Umar bin Khatab

Sayyidina Umar r.a menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang diturunkan
Allah SWT kepada Nabi Muhamad SAW. Adapun di dalam agama Islam terdapat 3
hal yaitu: Akidah, Syariat dan Akhlak.

 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab r.a

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab r.a menjelaskan bahwa Islam adalah
berserah diri kepada Allah dengan cara mengesakan Allah Swt tunduk serta patuh
kepada Allah Swt dengan melakukan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan-
perbuatan syirik dan dari para pelakunya.

4
B.Pengertian Islam secara khusus

Adapun islam dengan makna yang khusus adalah agama yang Allah telah mengutus
nabi-Nya, Muhammad shallahu alaihi wasallam dengannya. Karena sesungguhnya
setelah diutusnya rasul shallallahu alaihi wasallam tidak ada lagi selain agamanya (yang
dibawa oleh beliau) alaihi wasallam. Islam itu hanya terbatas pada mengikuti beliau
shallallahu alaihi wasallam, maka tidak tidak mungkin bagi orang yahudi untuk berkata:
saya adalah muslim, atau orang nasrani berkata pula: saya adalah muslim, setelah
diutusnya nabi shallallahu alaihi wasallam, sedangkan dia (orang yahudi dan nasrani
tersebut) tidak mau mengikuti ajarannya (nabi Muhammad shallahu alaihi
wasallam).Maka islam setelah diutusnya nabi adalah mengikutinya (nabi) shallahu
alaihi wasallam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (yang artinya): Katakan wahai
Muhammad, jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan
mencintai kalian (QS. Ali Imran: 31).

5
2.2 Islam Adalah Agama yang Sempurna

Islam merupakan agama yang sempurna. Karena Agama Islam memiliki Al-
Qur’an sebagai kitab sucinya. Al-Qur’an pada dasarnya merupakan pedoman bagi
ummat muslim bahkan seluruh ummat manusia. Walaupun umurnya sudah ribuan
tahun, tetapi isi dari Al-Qur’an masih relevan untuk digunakan pada masa sekarang. Al-
Qur’an juga tidak selalu menjelaskan dalam konteks Ibadah, aqidah dan muamalah.
Namun, hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari juga turut dijelaskan
dalam kitab ini. Seperti dalam hal pendidikan, sosial budaya, pembangunan dan
perekonomian. Yang tentunya sangat bermanfaat bagi manusia dalam menjalani
kehidupan dan tetap berada di dalam ajaran Allah.

Pedoman kehidupan dalam agama Islam telah benar adanya dan tidak di buat-
buat. Itu semua sesuai dengan Q.S Yusuf ayat 111.

Artinya : “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-
orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitabkitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”

A. Bidang Pendidikan
Islam merupakan agama yang mencakup hal yang luas, salah satunya di bidang
pendidikan. Pendidikan di dunia didasarkan untuk memperoleh siswa yang terdidik,
berakhlak mulia, dan mampu menjadi pendorong kehidupan selanjutnya. Islam berperan
penting dalam terbentuknya ini. Dimulai dari seorang pendidik yang harus mengajarkan
dan menjadi tauladan bagi setiap muridnya. “Dalam Islam pendidik merupakan sosok

6
yang memiliki pengetahuan sehingga mampu mendidik, mencerdasakan, mencerahkan
serta membebaskan manusia dari ketidaktahuan baik pada aspek dunia dan
akhirat”.(Nanang Hanafiah, 2010).
Perintah membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan sendiri telah di jelaskan dalam
hadist dan Q.S Al-Alaq ayat 1-5.1

Artinya: “Menuntut ilmu itu suatu kewajiban kepada setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Q.S Al-Alaq 1-5 :

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Bukti pengetahuan dalam Islam juga telah di jelaskan dalam Al-Qur’an seperti
kelahiran manusia yang di jelaskan dalam Q.S Al-Waqiah ayat 57-59, kemudian fungsi
gunung yang dijelaskan dalam Q.S Al Anbiya’ ayat 31 dan Q.S An Naba ayat 6-7. Ada
juga yang menjelaskan api dasar laut yang tentunya pada saat itu belum bisa di jelaskan
oleh ilmu pengetahuan namun telah terdapat dalam Al-Qur’an Surah At-Thur ayat 1-6.

1
Ahmad Zain Sarnoto, "Konsepsi Pendidik Yang Ideal Perspektif Al-Qur'an", Vol. 1 No 2, Juni 2012, Hal. 1.

7
B. Bidang Sosial Budaya
Pendidikan yang merupakan proses pembentukan karakter yang Islami tentunya
dapat menerapakan nilai-nilai keislaman dalam hubungan sosial kemasyrakatan tidak
hanya bersifat porsonal dan ritual belaka. Pendidikan yang diselenggarakan hendaknya
dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat yang kian maju dalam
perkembangan zaman modern. (Leni Nurmiyanti,2018).
Dalam perannya di masyarakat (Hablum Minannas). Hal tersebut sesuai dengan
Q.S Al-Hujurat ayat 13.2

Artinya : Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.

Agama Islam berperan untuk menjadi tatanan atau pedoman dalam berperilaku
terhadap sesama manusia di kehidupan masyarakat. Seseorang yang memahami Agama
Islam dalam bersosialisasi tentunya akan memiliki sikap yang baik dan seesuai dengan
ajaran Islam. Misalnya menurut Leni Nurmiyanti dalam Jurnal nya tentang Pendidikan
Agama Islam Sebagai Pondasi Sosial Budaya Dalam Kemajemukan, Manusia

2
Leni Nurmiyanti, "Pendidikan Agama Islam sebagai Pondasi Sosial Budaya dalam Kemajemukan", Vol. 1 No 2,
Juli 2018, Hal. 63.

8
menghargai tata aturan etika, sopan santun, baik aturan yang berlalu dalam kehidupan
sosial atau pun alamiah.3

Kebudayan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia yang beraneka ragam,
berlaku dalam masyarakat tertentu. dalam bahasa Arab, kata yang dipakai untuk
kebudayan adalah: al-Hadlarah, as-Tsaqafiyah atau Tsaqafah yang artinya juga
peradaban. Kata lain yang digunakan untuk menunjuk kata kebudayan adalah: Culture
(Inggris), Kultur (Jerman), Cultuur (Belanda). Dalam memahami budaya, kita dapat
melihat budaya dari dua sisi, yang pertama sisi objektif dan kedua sisi subyektif. Sisi
obeyektif budaya meliputi beraneka ragam sistem yang melembaga dan teorganisir,
diataranya unsur-unsur sistem politik dan pemerintahan, sistem pendidikan dan lainnya.
Sedangkan Sisi subyektif budaya meliputi norma-norma sosial, sikap, nilai, peran,
kepercayaan dalam masyarakat, serta kategori pikiran-pikiran para anggota masyarakat
budaya yang bersangkutan. Menurut Kroeher dan Kluckhohn, norma-norma budaya
dalam jangka panjang. Pola atau konfigurasi khusus dan nilai-nilai, sikap dan prilaku
serta struktur kelompok masyarakat tertentu membentuk budaya tersebut. Nilai-nilai
budaya ini adalah jiwa dari kebudayan dan menjadi dasar dari segenap wujud
kebudyaan. (Leni Nurmiyanti,2018).4

3
Leni Nurmiyanti, "Pendidikan Agama Islam sebagai Pondasi Sosial Budaya dalam Kemajemukan", Vol. 1 No 2,
Juli 2018, Hal. 67.

4
Leni Nurmiyanti, "Pendidikan Agama Islam sebagai Pondasi Sosial Budaya dalam Kemajemukan", Vol. 1 No 2,
Juli 2018, Hal 79-80.

9
C. Bidang Pembangunan
Islam merupakan agama yang sempurna untuk mengatur tatanan perekonomian
suatu negara. Dan tentunya jika menggunakan tatanan Al-Qur’an dan hadist akan
membuat tatanan perekonomian negara tersebut lebih teratur dan terarah.
Perintah untuk pembangunan sendiri telah di jelaskan dalam Q.S Al-Baqarah
ayat 30.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”
Sebagaimana dijelaskan Al-Qurţubî dalam kitab tafsirnya, bahwa ayat tersebut
mengandung arti perintah bersifat mutlak dan hukumnya adalah wajib agar manusia
memakmurkan kehidupan dengan melakukan pembangunan (Tira Nur Fitria, 2016).5
Menurut Tira Nur Fitria dalam jurnalnya yang berjudul Kontribusi Ekonomi
Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional pada tahun 2016 mengutip sebuah artikel
bahwa Di Indonesia, praktek ekonomi Islam, khususnya perbankan syariah sudah ada
sejak 1992. Diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank-bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Namun, pada decade hingga tahun 1998,
perkembangan bank syariah boleh dibilang agak lambat. Pasalnya, sebelum terbitnya
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, tidak ada perangkat hukum yang

5
Tira Nur Fitria, "Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional", Vol. 2 No 3, November 2016,
Hal. 30.

10
mendukung sistem operasional bank syariah kecuali UU No. 7 Tahun 1992 dan PP No.
72 Tahun 1992. Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 itu bank syariah dipahami sebagai
bank bagi hasil. Selebihnya bank syariah harus tunduk kepada peraturan perbankan
umum yang berbasis konvensional. Karenanya manajemen bank-bank syariah
cenderung mengadopsi produk-produk perbankan konvensional yang “disyariatkan”.
Dengan variasi produk yang terbatas. Akibatnya tidak semua keperluan masyarakat
terakomodasi dan produk yang ada tidak kompetitif terhadap semua produk bank
konvensional. 6 Dalam menjalankannya Perbankan Syari’ah memiliki beberapa kendala
antara lain:
 Permodalan
Belum adanya keyakinan yang kuat pada pihak pemilik dana akan prospek dan
masa depan keberhasilan Bank Syari’ah, sehingga ditakutkan dana yang
ditempatkan akan hilang. Masih kuatnya perhitungan bisnis keduniawian pada
pemilik dana sehingga ada rasa keberatan jika harus menempatkan sebagian
dananya pada Bank Syari’ah sebagai modal. Ketentuan terbaru tentang Permodalan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia relatif cukup tinggi

 Peraturan Perbankan
Peraturan Perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodir operasional
Bank Syari‟ah mengingat adanya sejumlah perbedaan dalam pelaksanaan
operasional Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional. Ketentuan-ketentuan
perbankan yang ada kiranya masih perlu disesuaikan agar memenuhi ketentuan
syari’ah agar Bank Syari’ah dapat beroperasi secara relatif dan efisien.

6
ira Nur Fitria, "Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional", Vol. 2 No 3, November 2016,
Hal. 32.

11
 Sumber Daya Manusia (SDM)
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman tentang perbankan
syari’ah. Dan masih kurangnya tenaga ahli dalam perbankan syari’ah. Para SDM
dituntut untuk memahami pengimplementasian dan praktek perbankan syariah.
 Pemahaman Ummat
Pemahaman sebagian besar masyarakat mengenai sistem dan prinsip Perbankan
Syari’ah belum tepat, bahkan diantara ulama dan cendekiawan muslim sendiri
masih belum ada kata sepakat yang mendukung keberadaan Bank Syari’ah, terbukti
dari hasil pretest terhadap 37 Dosen Fakultas Syari’ah dalam acara Orientasi
Perbankan yang telah dilakukan oleh Asbisindo Wilayah Jatim beberapa waktu
yang lalu memberikan jawaban yang tidak konsekuen dan cenderung ragu-ragu.

2.3 Tanda Kesempurnaan Islam


Kesempurnaan Islam ditandai dengan Syumuliyatul zaman (kesempurnaan
waktu), syumuliyatul minhaj (kesempurnaan pedoman hidup), dan syumuliyatul makan
(kesempurnaan tempat/ruang).

A. Syumuliyatul zaman
Syumuliyatul zaman maksudnya risalah Islam berlaku untuk semua zaman dan
generasi, bukan risalah yang terbatas oleh masa tertentu. Para nabi sebelum nabi
Muhammad SAW diutus untuk periode tertentu dan waktu yang terbatas. Sedangkan
Nabi Muhammad, diutus untuk umat manusia hingga akhir zaman. Namun, para nabi
tersebut pada hakikatnya memiliki kesatuan risalah (QS al-Anbiyaa ayat 25).

Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad),
melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
selain Aku, maka sembahlah Aku.

12
B. Syumuliyatul minhaj
Aspek ini meliputi al-asas, al-bina, danal-mu'ayyidat. Islam adalah risalah yang
sempurna bagaikan sebuah bangunan yang kokoh. Al-asas (fondasinya) adalah al-
aqidah (akidah). Islam menetapkan pedoman yang sempurna dalam hal akidah yang
berbicara tentang ketuhanan, alam semesta, manusia, kenabian, dan akhirat. Pedoman
semua hal itu terangkum dalam rukun iman. Dinding bangunan Islam (al-bina) adalah
al-akhlaq (akhlak) dan al-'ibadah (ibadah). Islam telah menggariskan pedoman akhlak
yang sempurna. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan kebaikan akhlak." (HR Ahmad).

C. Syumuliyatul makan
Maksud dari konsep ini adalah Islam merupakan pedoman hidup yang tidak
dibatasi oleh batas-batas geografis tertentu. Islam adalah adalah agama yang
disyariatkan untuk seluruh umat manusia yang meliputi berbagai suku dan bangsa. Hal
ini karena adanya wihdatul khaliq (kesatuan pencipta, yakni Allah SWT) dan wihdatul
kauni (kesatuan alam semesta yang merupakan ciptaan-Nya). Maka (menjadi logis)
ajaran-Nya, dinul Islam, wajib diserukan dan diberlakukan di seluruh dimensi ruang
ciptaan-Nya. Keterangan mengenai hal tersebut bisa dilihat di surah Al-A'raf ayat 158
dan Al-Anbiya ayat 107.

13
Q.S Al-A'raf ayat 158

Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan


Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang
beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah
dia, agar kamu mendapat petunjuk.”

Q.S Al-Anbiya ayat 107

Artinya : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk


(menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Agama Islam memiliki pengertian yang berbeda-beda mulai dari sisi pandang
umum hingga khusus (menurut nabi Muhammad saw, sahabat dan para ulama). Namun
pada hakekatnya agama Islam ialah sebuah agama yang di maksudkan untuk berserah
diri kepada Allah S.W.T. Yaitu ditunjukan dengan mempercayai bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah. Selain itu agama Islam juga
ditandai dengan melakukan rukun Islam yang berjumlah 5 serta melakukan perintah dan
meninggalkan larangan-Nya.

Di dalam ajarannya sendiri agama Islam memiliki kitab sebagai pedoman bagi
seluruh ummat manusia yaitu Al-Qur’an. Kitab ini dapat dikatakan sebagai kitab
penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, karena mempunyai ajaran yang tidak ada
dalam kitab sebelumnya. Dan telah di sempurnakan sesuai dengan zaman yang ada.
Dalam Al-Qur’an telah diatur mengenai akidah, ibadah dan muamalah. Tetapi di
samping itu, Al-Qur’an juga mengatur tentang kehidupan sosial kita. Contohnya dalam
bidang pendidikan, pembangunan ekonomi, dan sosial budaya. Itulah yang membuat
agama Islam menjadi agama yang sempurna.

3.2. Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.


Karena manusia tentunya tidak akan luput dari kesalahan. Maka dari itu, penulis
berharap kepada para pembaca tentang adanya kritik dan saran yang akan membangun
makalah ini agar menjadi lebih baik .

15
DAFTAR PUSTAKA

https://materibelajar.co.id/pengertian-islam-secara-umum/

https://www.atsar.id/2016/08/definisi-islam-secara-umum-dan-khusus.html?m=1

M Sunanto. (2007). Sejarah Islam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam.


Diakses pada 23 September 2021, dari http://senayan.iain-
palangkaraya.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4628&keywords=

Leni Nurmiyanti. (2018). Pendidikan Agama Islam Sebagai Pondasi Sosial Budaya
dalam Kemajemukan. Diakses pada 23 September 2021, dari https://e-journal.stit-
islamic-village.ac.id/istighna/article/view/4

Tira Nur Fitria. (2016). Kontribusi Ekonomi Islam Dalam Pembangunan Ekonomi
Nasional. Diakses pada 23 September 2021, dari http://www.jurnal.stie-
aas.ac.id/index.php/JEI/article/view/3

Ahmad Zain Sarnoto. (2012). Konsepsi Pendidik Yang Ideal Perspektif Al-Qur’an.
Diakses pada 23 September 2021, dari
https://jurnal.pmpp.or.id/index.php/profesi/article/view/112

Agung Sasongko. (2019). Syumuliyatul Islam. Diakses pada 23 September 2021, dari
https://www.republika.co.id/berita/popngp313/syumuliyatul-
islam#:~:text=Syumuliyatul%20zaman%20(kesempurnaan%20waktu)%2C,yang%20ter
batas%20oleh%20masa%20tertentu.

Sayid Qutub. (2011). Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Al Qur’an Dan Hadits.
Diakses pada 28 September 2021, dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/me
dia/publications/167158-ID-sumber-sumber-ilmu-pengetahuan-dalamal.

16
pdf&ved=2ahUKEwjR2vWxpqTzAhVWb30KHcdaAb4QFnoECAkQAQ&usg=AOvV
aw2qwcs0-pTjCgW-5bsrkqiD

Monitor.co.id. Bukti Keajaiban Al Qur’an Pada Ilmu Pengetahuan. Diakses pada 29


September 2021, dari https://www.google.com/amp/s/monitor.co.id/2017/12/30/bukti-
keajaiban-al-quran-pada-ilmupengetahuan/amp/

17
18

Anda mungkin juga menyukai