Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Followers

@flickabags Di Instagram

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan dalam
kehidupan manusia dengan berkembangnya jaringan internet. Segala sesuatu yang
pada awalnya terasa ribet dan susah, saat ini berubah menjadi mudah dan praktis.
Kemajuan teknologi informasi membawa kemudahan bagi manusia untuk beraktifitas
terutama dalam mencari informasi dan mendapatkan informasi yang dapat diakses
secara mudah dimanapun dan kapanpun. Perkembangan internet inilah yang
kemudian melahirkan media sosial, dimana penggunanya dapat berinteraksi secara
tidak langsung tanpa halangan jarak dan waktu. Orang-orang bisa dengan mudah
berinteraksi dengan orang lain atau mencari teman baru melalui media sosial dari
berbagai daerah dan negara tanpa batasan ruang dan waktu. Media sosial yang
biasanya dipakai orang-orang untuk berkomunikasi ialah Twitter, Facebook,
Instagram, Line, WhatsApp, dan sebagainya. Kehadiran media sosial mampu
memudahkan kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi tidak hanya terdapat pada beberapa bidang saja,
imbas dari perkembangan tekonologi juga dirasakan di bidang perdagangan.
Perkembangan teknologi membawa dampak perdagangan bebas yang memiliki
jaringan luas serta tidak terkendala jarak dan waktu. Dunia bisnis dan perdagangan
saat ini tidak hanya mengandalkan media konvensional sebagai media promosi
mereka, tetapi lebih banyak menggunakan media modern dalam komunikasi mereka
terhadap konsumen. Kemajuan teknologi internet membawa perubahan bagi
kehidupan manusia. Telah banyak dijumpai bahwa perkembangan internet membawa
kemudahan dan kepraktisan dalam kehidupan sehari-hari.
Globalisasi kemudian mendorong lahirnya persaingan bisnis yang tinggi. Hal
ini tidak lain akibat dari semakin meluasnya jaringan pemasaran dan target pasar serta
kemudahan dalam memasarkan suatu produk melalui internet. Persaingan bisnis
melalui internet tidak dapat dilihat secara langsung karena berhubungan dengan dunia
maya. Keloyalan konsumen terhadap suatu brand atau perusahaanlah yang dapat
memenangkan persaingan bisnis ini. Oleh karena itu salah satu hal yang wajib
diterapkan bagi perusahaan untuk mendapatkan keloyalan konsumen adalah
membangun komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien. Dalam dunia bisnis
komunikasi pemasaran merupakan hal yang wajib untuk dilakukan, karena tanpa
adanya komunikasi kepentingan sebuah bisnis atau perusahaan tidak akan tercapai.
(Somad & Priansa, 2014: 5).
Komunikasi pemasaran membantu pebisnis untuk mengenalkan produk, cara
mendapatakan produk tersebut, manfaat yang diperoleh setelah menggunakan produk,
harga dan kualitas produksi, serta hal-hal yang terkait dengan pemasaran produk.
Kotler dan Keller (2008: 172), mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai sebuah
sarana dimana seorang produsen mengenalkan, mempersuasi, dan menunjukkan
konsumen terhadap produknya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi pemasaran menjadi inti dari kegiatan bisnis yaitu bagaimana perusahaan
atau produsen menentukan strategi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam
mempertahankan dan mengembangkan persuahaan. (Reza, 2016: 66).
Di era ini proses pemasaran tidak luput dari pemanfaatan jaringan internet
yaitu media sosial yang banyak digunakan oleh pebisnis yaitu Instagram. Instagram
adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengunggah gambar atau vidio
milik individu disertai dengan caption yang menarik. Instagram merupakan media
sosial yang memiliki banyak pegguna dari usia remaja hingga dewasa. Sehingga
potensi Instagram sebagai media pemasaran sangat besar. Banyak perusahaan atau
pemilik usaha yang memanfaatkan Instagram sebagai strategi komunikasi pemasaran
mereka. Instagram dapat digunakan untuk mengenalkan produk atau jasa, media
promosi, dan branding perusahaan.
Menurut data yang dirilis oleh We Are Social Hootsuite, pengguna media
sosial di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 175 juta pengguna. Pengguna ini
mengalami kenaikan sebanyak 17% atau 25 juta dari tahun sebelumnya. Sebanyak
69,2 juta pengguna media sosial adalah pengguna Instagram. (Andi Dwi Riyanto,
“Hootsuite (We Are Social): Indonesian Digital Report 2020,” diakses pada 20 Mei
2021). Sehingga Instagram dapat dikatakan sebagai media sosial yang banyak
peminat dan penggunanya.
Andreas Kaplan dan Michael Haenieln (2010) menyatakan media sosial
adalah sekelompok aplikasi berbasis internet yang membangun fondasi akan ideology,
teknologi dan web , dimana akan mempengaruhi pemikiran dan output dari si
pengguna aplikasi sehingga tercipta suatu keputusan tertentu. Dari pendapat tersebut
dapat terlihat bahwa brand yang menggunakan media social untuk
mengkomunikasikan produknya terhadap pelanggan secara tidak langsung akan
mempengaruhi pemikirannya sehingga akan menciptakan suatu keputusan pembelian
pada benak konsumen.

Setiap bisnis atau brand pasti memiliki strateginya masing-masing untuk


mengenalkan sebuah produk kepada pelanggan. Pengenalan produk kepada pelanggan
ini merupakan sebuah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk
mempengaruhi, memberikan informasi, dan mempersuasi calon pelanggan agar mau
melakukan pembelian pada produk yang telah ditawarkan. Sciffman dan Kanuk
(2007) mengatakan bahwa adanya pengaruh eksternal, munculnya kebutuhan akan
suatu produk, pengenalan produk dan evaluasi informasi merupakan hal yang dapat
menimbulkan suatu minat beli konsumen. Dari pendapat tersebut dapat terlihat bahwa
dengan adanya komunikasi pemasaran produk kepada konsumen melalui media social
yang dikuti dengan rasa butuh terhadap produk yang ditawarkan tersebut, akan
menimbulkan suatu minat beli pada diri konsumen tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh antara komunikasi pemasaran terhadap keputusan
pembelian followers @flickabags di Instagram?
2. Bagaimana pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan
pembelian followers @flickabags di Instagram?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh komunikasi pemasaran terhadap
keputusan pembelian followerrs @flickabags di Instagram
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi pemasaran
terhadap keputusan pembelian followers @flickabags di Instagram
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan
baca Mahasiswa dan yang memberikan landasan dan pengetahuan baru
khususnya pada jurusan Ilmu Komunikasi
b. Peneliti ingin memberikan kontribusi ilmiah dalam kajian kuantitatif dalam
mengungkapkan pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan
pembelian followers @flickabags di Instagram.

2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan baru
bagi peneliti dalam memahami metode penelitian kuantitatif dan memahami
komunikasi pemasaran melalui media sosial.
b. Lembaga atau universitas
Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan kontribusi
positif dalam bagi praktisi komunikasi
c. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
masyarakat umum tentang pengaruh komunikasi pemasaran melalui media
sosial.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan atau informasi dari
seoarang komunikator kepada komunikan. . Komunikasi digunakan untuk mencari
makna dan mengubah perilaku manusia atas pesan yang dikomunikasikan. Menurut
Liliweri (2011), komunikasi adalah pertukaran ide-ide, komunikasi adalah transisi
informasi yang dihasilkan oleh pengiriman stimulus dan direspon oleh penerima.
Sedangkan menurut Mulyana (2011), komunikasi adalah sebuah proses dimana
seseorang atau kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi untuk saling terhubung antara satu dengan lainnya. Pada umumnya
komunikasi dilakukan secara verbal dan non verbal.
Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012) merupakan proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dengan
nilai orang lain. Menurut Swastha (2001), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan bisnis yang terdiri atas perencanaan, penentuan harga, promosi, dan
pendistribusian barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan pengertian ahli tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah sebuah proses dalam kegiatan bisnis
untuk mengenalkan produk yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk
menyenangkan hati pelanggan dan mendapatkan keuntungan.
Menurut Kotler dan Keller (2012), komunikasi pemasaran adalah sarana yang
digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk
dan merek yang mereka jual. Sutisna (2002) mengartikan komunikasi pemasaran
sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dengan penjual dan
merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baikSehingga komunikasi pemasaran
adalah sebuah bentuk komunikasi atau penyampaian pesan dari perusahaan kepada
calon pelanggannya dengan memberikan informasi seputar produk atau jasa yang
dijual guna mendapatkan keuntungan dan kepuasan konsumen.
Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada
konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam
apa, serta dimana dan kapan. Konsumen dapat mempelajari tentang produk apa, siapa
yang memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa keunggulan nya,
dapat diperoleh di mana, dan bagaimana caranya memperoleh produk itu. Dengan
demikian komunikasi pemasaran memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan
untuk mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada pasar sasaran secara lebih
luas, bahkan dapat berkontribusi terhadap ekuitas merek dengan menanamkan merek
dalam ingatan dan menciptakan citra (image) merek, serta mendorong penjualan, dan
memperluas pasar.
B. Keputusan Pembelian
Nugroho (2003) mendefinsikan keputusan pembelian sebagai proses
pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk melakukan evaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Alma (2013)
mengartikan keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang
dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi,
promosi, physical evidence, people, dan, process. Sehingga membentuk suatu sikap
pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa
respons yang muncul produk apa yang akan dibeli.
Kotler, Bowen, dan Makens (1999) mengatakan terdapat dua faktor yang
menyebabkan seseorang melakukan keputusan pembelian yakni (1) Situasi yang tidak
terduga dan (2) Sikap diri terhadap orang lain. Lebih lanjut Dharmmesta dan Handoko
(2008) menyebutkan terdapat enam keputusan yang mendasari seorang konsumen
melakukan keputusan pembelian suatu produk, yakni:
1. Pemilihan produk, yakni bagaimana memusatkan perhatian konsumen agar
mau mengeluarkan uang dan membeli suatu produk dan menjadikan
produk sebagai alternatif.
2. Pemilihan merk, yakni bagaimana mengetahui pertimbangan konsumen
dalam memilih sebuah merk serta menentukan merk apa yang ingin
ditawarkan.
3. Pemilihan produsen, yakni bagaimana konsumen memilih produk yang
ingin dibeli berdasarkan pada lokasi yang dekat, harga yang murah,
persediaan jenis dan variasi barang yang lengkap.
4. Waktu pembelian, yakni penting untuk menentukan kapan melakukan
promosi atau pemasaran produk karena setiap konsumen memilki waktu
yang berbeda-beda untuk membeli produk yang dicari.
5. Jumlah pembelian, yakni menyediakan barang yang lebih banyak untuk
menghindari kosongnya barang akibat barang yang dijual telah habis
terborong
6. Metode pembayaran, yakni bagaimana menyediakan layanan pembayaran
yang memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi.
C. Instagram
Atmoko (2012) mendefinisikan Instagram sebagai sebuah aplikasi dari
smartphone yang khusus digunakan untuk media sosial, merupakan salah satu bentuk
dari media digital yang memiliki kesamaan dengan Twitter. Perbedaannya terletak
pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi dengan
penggunanya. Instagram merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk menshare
foto dan video kepada pengikut akun tersebut. Instagram adalah salah satu sosial
media yang merupakan hasil dari pengembangan media digital. Frommer (2010)
mendefinisikan Instagram sebagai sebuah layanan yang digunakan untuk sharing foto
dan video dan sebuah jaringan sosial yang memungkinkan terjadinya interaksi dan
membagikannya di platform lain. Sedangkan menurut Frewerdi et. al (2015),
Instagram merupakan sebuah media yang mampu terhubung dengan media sosial
lainnya dan memungkinkan untuk menerapkan filter pada gambar yang mereka
bagikan.
Instagram adalah salah satu bentuk produk hasil dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Instagram merupakan salah satu media sosial yang
memiliki banyak pengguna terutama kalangan muda. Menurut Yusuf (2017),
pengguna aktif Instagram mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada bulan April
2017, pengguna aktif Instagram mencapai 800 juta pengguna setiap bulannya dan
angka ini akan terus bertambah. Berbeda dengan media sosial lainnya, Instagram
memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya. Sejak kemunculannya pada tahun
2010, Instagram selalu memperbarui layanan atau fitur yang dimiliki sehingga
pengguna merasakan kesenangan saat memainkan media sosial ini. Adapun fitur-fitur
Instagram pada saat ini adalah:
1. Pengikut (follower) dan mengikuti (following)
2. Mengunggah foto /video disertai dengan caption.
3. Filter yang unik dan bermacam-macam. Pengguna juga dapat membuat
filter buatannya sendiri yang kemudian dibagikan kepada pengguna
Instagram lainnya
4. Direct Massage (DM)
5. Label foto (Hastag)
6. IG TV
7. Reels
8. Instastory
9. Like
10. Arsip foto
11. Closefriend
12. Siaran langsung (Live)
13. Kamera
Operasionalisasi Konsep

Operasionalisasi konsep adalah proses yang dilakukan peneliti untuk menurunkan


konsep-konsep penelitian menjadi bagian-bagian supaya mudah dipahami dan dapat diukur
(Ismail, 2015). Dalam penelitian ini terdapat konsep yang dapat diturunkan dalam beberapa
bagian sehingga memudahkan peneliti untuk melanjutkan penelitian. Adapun operasionalisasi
konsep disajikan dalam tabel dibawah ini:

No. Konsep Variabel Dimensi Indikator


1. Komunikasi Komunikasi Iklan -Frekuensi iklan
pemasaran adalah sarana yang pemasaran (Advertising) melalui media
digunakan (Variabel X/ sosial
perusahaan dalam upaya independent -Kemenarikan
untuk menginformasikan, variable/ variabel iklan melalui
membujuk, dan mengingatkan bebas) media sosial
Pemasaran Online -Frekuensi
konsumen baik secara
melalui media pemasaran yang
langsung maupun tidak
sosial (Online dilakukan melalui
langsung tentang produk dan
anda social media sosial
merek yang mereka jual
media Marketing)
(Kotler & Keller, 2012)
Promosi -Program
penjualan (sales discount kepada
promotion) pelanggan
-Give away atau
hadiah kepada
pelanggan
Hubungan dengan -Ketanggapan
publik (public customer service /
relation) seller dalam
menjawab
pertanyaan dan
menangani
keluhan
konsumen
-Kemudahan
akses
menghubungi
seller atau
costumer sevice
2. Keputusan pembelian adalah Keputusan Pilihan produk Pemilihan produk
tahap dalam proses pembelian sesuai denngan
pengambilan keputusan (Variabel Y/ kebutuhan
Pemilihan merk Loyalitas
pembeli di mana konsumen dependent
terhadap merk
benar-benar membeli (Kotler variable/ variabel
Pilihan produsen Harga yang lebih
dan Amstrong, 2014). terikat)
murah
dibandingkan
produsen lain
Jumlah pembelian Banyaknya
pembelian barang
Waktu pembelian Frekuensi
pembelian barang
Metode Kemudahan
pembayaran melakukan
transasksi
pembayaran

Daftar Pustaka

Alma, Buchari. (2003). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Liliweri, A. (2011). Komunikasi Antar Personal. Jakarta: Remaja Rosdakarya


Andreas Kaplan & Michael HaenLein. (2010).User Of The World, Unite! The Challenges
and Opportunities Of Social Media. Business Horizons

Atmoko D. B. (2012). Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta: Media Kita.

Bowen, J., Kotler, P., & Makens, J. (1999) . Marketing For Hospitality And Tourism . New
Jersey: Prentice Hall.

Dharmmesta, B.S. & Handoko, T.H. (2008). Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta.

Frommer, D. (2010). Here's How To Use Instagram. Business Insider.

Irawan, E., & Yusuf, Y. (2017). Instagram Sebagai Gaya Hidup Masyarakat Kota
Pekanbaru (Studi Komunitas Instagram Di Kota Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau
University).

Ismail, N. (2015). Metodologi Penelitian Untuk Studi Islam. Yogyakarta : Samudra Biru

Kotler, P. & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip – prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Mulyana, D. (2011). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya

Nugroho J. S. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media

Priansa, D. J. & Somad, R. (2014). Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala


Sekolah. Bandung : CV Alfabeta

Reza, F. (2016). Strategi Promosi Penjualan Online Lazada. Co. Id. Jurnal kajian
komunikasi, 4(1), 63-74.

Riyanto, Andi Dwi. (2020). Indonesian Digital Reports 2020. Diakses pada 3 Mei 2021, dari
https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2020/

Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

Swastha, B. (2001). Manajemen Penjualan.Yogyakarta : BFSE

Anda mungkin juga menyukai