Anda di halaman 1dari 9

JENIS-JENIS PENELITIAN

Jenis-jenis penelitian terbagi atas tiga kelompok, yakni penelitian berdasarkan


pendekatan, penelitian berdasarkan fungsi, dan jenis penelitian berdasarkan tujuan.

A. Penelitian Berdasarkan Pendekatan

Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua jenis penelitian, yaitu
penelitian kuantitatif dan kualitatif (Sugiyono, 2005).

a) Penelitian kuantitatif

Penelitian ini berdasarkan pada konsep positivisme yang bertolak dari asumsi
bahwa realita bersifat tunggal, faced, stabil, lepas dari kepercayaan dan
perasaan perasaan individual. Penelitian kuantitatif bertujuan mencari
hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial
yang terukur. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian
tertutup, sudah tersusun sempurna sejak awal.

b) Penelitian kualitatif

Penelitian ini berdasarkan konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan


bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisah-pisah. Realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial
meliputi persepsi dan pandangan pandangan individu dan kolektif, diteliti
dengan menggunakan manusia sebagai instrumen. Penelitian kualitatif lebih
diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif
partisipan. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka
(emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data.
B. Penelitian Berdasarkan Fungsinya

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan


ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik. Secara umum dan mendasar dapat
dibedakan tiga jenis penelitian, yaitu penelitian dasar atau basic research,
penelitian terapan atau applied research dan penelitian evaluasi atau evaluative
research (Suwarsih, 2006).

a) Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure


research) atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada
pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan
hasilnya untuk kepentingan praktik. Jenis penelitian ini memberikan
sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori teori. Bertolak
dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, penelitian dasar diarahkan
untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena fenomena alam
dan sosial. Tujuan penelitian dasar adalah menambah pengetahuan kita
dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, serta meningkatkan
pencarian dan metodologi ilmiah.

b) Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan


praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi mencari
solusi tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu. Jenis penelitian ini
menguji manfaat dari teori teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan
analitis dalam bidang bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan
dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang
merupakan tindakan langsung.
c) Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan


dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses
ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun
lembaga. Jenis penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan,
sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Penelitian
evaluasi berbeda dengan evaluasi formal. Evaluasi formal bisa dilakukan oleh
para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya, tidak membutuhkan latihan
latihan khusus. Untuk dapat melakukan penelitian evaluasi membutuhkan
latihan khusus dalam beberapa disiplin ilmu, metodologi dan keterampilan
berhubungan dan komunikasi secara interpersonal. Ada dua jenis penelitian
evaluasi, yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan
(policy study). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk
memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan
suatu kegiatan (Lexi Moleong, 2004). Penelitian tindakan menekankan, baik
pada proses maupun hasil dari perubahan perubahan strategi dan teknik yang
digunakan. Analisis kebijakan mengevaluasi kebijakan pemerintah untuk
membantu para penentu kebijakan memberi rekomendasi rekomendasi yang
praktis. Penelitian kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang
lalu atau yang berlaku sekarang, dan diarahkan untuk :

1) Meneliti formulasi kebijakan, sasarannya siap siap saja

2) Menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan sesuatu kebijakan

3) Menguji keefektifan dan keefisienan kebijakan.

C. Penelitian Berdasarkan Tujuannya


Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, eksplanatif,
penelitian eksperimen, penelitian ex post facto, penelitian partisipasi, dan
penelitian pengembangan.

a) Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan


suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para
peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan
seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus
tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas.

b) Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi atau


memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan
datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskriptif
dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional (correlational
studies) dan kecenderungan (trend studies). Melalui penelitian korelasional,
selain dapat dicari korelasi antara dua atau lebih dari dua variabel juga dapat
dihitung regresinya. Melalui perhitungan regresi ini, baik regresi parsial
maupun multiple dapat diprediksi dampak atau kontribusi dari satu atau lebih
dari satu variabel terhadap variabel lainnya.

c) Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatori dilakukan ketika belum ada atau belum banyak


penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. Penelitian
eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antara fenomena atau variabel.

d) Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan satu satunya metode penelitian yang benar


benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat. Peneliti
mengatakan bahwa metode eksperimen dapat mewakili pendekatan yang
paling sahih dalam memecahkan masalah, baik secara praktis maupun secara
teori. Pada pihak lain, Donald Ary (2004) menambahkan bahwa umumnya
penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling tangguh
(sophisticated) dalam pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini, paling sedikit
dapat dilakukan dalam satu kondisi yang dapat dimanipulasikan, sementara
kondisi lain dianggap konstan dan kemudian pengaruh perbedaan kondisi
atau variabel tersebut dapat diukur.

e) Penelitian Ex Post Facto

Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex


post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau
meninjau variabel-variabel. Kerlinger (2002) mendefinisikan ex post
facto sebagai “pencarian empirik yang sistematik dalam ilmuwan tidak dapat
mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau
karena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Gay (2002) mengatakan
bahwa dalam jenis penelitian ini, peneliti berusaha untuk menentukan sebab,
atau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok
individu. Dalam artian, peneliti mengamati bahwa kelompok kelompok yang
berbeda pada beberapa variabel dan kemudian ia berusaha untuk
mengidentifikasi faktor utama penyebab perbedaan tersebut.
f) Penelitian Partisipatori

Bonnie I. Cain, penulis buku Parsticz’patory Research: Research with


Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas
diketahui tentang penelitian partisipatori adalah dalam istilah yang berciri
negatif dan juga dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau yang
ingin diatasi. Metodologi dan definisi tersebut belum demikian jelas siapa
pencetusnya. Beberapa ahli menyarankan bahwa lebih berguna melihat
penelitian partisipatori sebagai masalah yang ditujukan untuk mengumpulkan
pengetahuan baru dengan orang-orang (sebagai partisipan) yang mampu
menetapkan pengetahuan tersebut.

g) Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode


penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk
tersebut (Putra, 2011). Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal.
Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang
Ilmu Alam dan Teknik serta ilmu-ilmu Teknologi Informasi.

PERMASALAHAN YANG DIPILIH :

Dalam pertemuan ini, saya tertarik untuk membahas permasalahan yang terjadi di
sosial media yaitu mengenai kredibilitas seorang influencer dalam mempromosikan
produk atau brand dalam akun sosial medianya. Media sosial dan situs jejaring sosial
saat ini telah secara dramatis memengaruhi cara orang menerima informasi dan berita.
Penggunaan media sosial telah menjadi kebiasaan di beberapa kelompok umur,
terutama di kalangan generasi muda dan milenial. Salah satu cara untuk
mempromosikan suatu merk atau produk kepada khalayak adalah melalui influencer
endorsement. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, pengeluaran untuk pemasaran
influencer telah tumbuh secara eksponensial. Menurut Hovland dan Weiss (1951),
kredibilitas komunikator atau sumber pesan merupakan faktor penting dalam
persuasifnya. Berdasarkan hal tersebut, saya tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan kredibilitas influencer terhadap minat beli konsumen
menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Dimana
pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengisian survey oleh para responden,
yaitu generasi millenial yang paling tidak mengikuti satu influencer dalam akun
Instagram pribadinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terjemahan Arief Furchan,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Bahtiar, Akmal. 2021. Jenis-Jenis Penelitian Menurut Para Ahli [online].


https://titikdua.net/jenis-jenis-penelitian/. Diakses pada 1 Oktober 2021 pukul 16.09

Gay, G. (2002). Preparing for culturally responsive teaching. Journal of Teacher


Education, 53, 106-116.
Kerlinger, F. N. 2002. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Terj. Landung R.
Simatumpang. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Taktik Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Alfabeta.

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Putra, Nusa. 2011. Research and development Penelitian dan pengembangan:suatu


pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta

Hovland, Carl I., dan Walther Weiss (1951), ‘’The Influence of Source Credibility on
Communication Effectiveness, ‘’ Public Opinion Quarterly, 15 (4), 635-50.

Anda mungkin juga menyukai