Infeksi malaria dapat terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk saja. Penyakit ini
tidak menular secara langsung dari satu individu ke individu lainnya. Penularan dapat
terjadi apabila ada kontak dengan darah penderita, misalnya seorang ibu hamil
menularkan kepada janin yang dikandungnya.
Penderita Malaria
Menurut WHO, pada 2015 terdapat 214 juta kasus malaria baru di seluruh dunia. Di
tahun yang sama, terjadi 438.000 kasus malaria yang berujung pada kematian.
Wilayah dengan angka kematian tertinggi adalah Afrika sebanyak 90 persen, diikuti
oleh Asia Tenggara sebanyak 7 persen.
Di Indonesia sendiri, prevalensi malaria pada tahun 2014 adalah 6 persen. Lima
provinsi dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah Papua, Nusa Tenggara Timur,
Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
Komplikasi Malaria
Malaria adalah penyakit serius yang bisa berakibat fatal apabila tidak segera
didiagnosis dan ditangani. Efek dari malaria biasanya lebih berat jika terjadi pada
wanita hamil, orang tua, anak-anak, dan bayi.
Diagnosis Malaria
Diagnosis malaria dapat dipastikan dengan memerhatikan gejala yang dialami
penderita, pemeriksaan fisik, serta tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test/RDT).
RDT dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan
malaria.
Pemeriksaan darah juga akan dilakukan untuk mengetahui apakah pasien juga
menderita anemia. Anemia adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi sebagai
akibat dari malaria.
Gejala Malaria
Gejala malaria paling cepat muncul sekitar satu minggu setelah Anda digigit nyamuk
Anopheles yang terinfeksi. Umumnya, masa inkubasi (waktu antara gigitan nyamuk
malaria dan dimulainya gejala) berlangsung 7-18 hari.
Lamanya masa inkubasi tergantung jenis parasit yang menginfeksi. Bahkan, ada
kasus malaria yang gejalanya baru muncul setahun setelah terinfeksi.
Gejala yang timbul sering kali ringan dan sulit diidentifikasi sebagai malaria, kecuali
dilakukan pemeriksaan darah. Beberapa gejala malaria mirip dengan gejala flu,
seperti:
Demam tinggi
Sakit kepala
Berkeringat
Menggigil
Muntah
Pada beberapa jenis malaria, demam muncul setiap 48 jam. Ketika suhu tubuh sedang
turun, Anda akan merasa kedinginan dan menggigil. Lantas, timbul demam yang
disertai keringat berlebihan dan rasa lelah. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung
selama 6-12 jam. Gejala malaria lainnya dapat berupa nyeri otot dan diare.
Kasus malaria paling berbahaya disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum. Jika
tidak ditangani dengan cepat, malaria jenis ini dapat menyebabkan komplikasi yang
dapat berakibat fatal, seperti masalah pernapasan atau kegagalan fungsi organ tubuh.
Pengobatan Malaria
Penderita malaria dapat sembuh total jika malaria diobati dan ditangani dengan benar.
Proses pengobatan harus segera dimulai setelah diagnosis diketahui. Obat antimalaria
yang akan diberikan dokter tergantung pada faktor berikut:
Jika terjadi kasus demikian, dokter akan menyarankan kombinasi obat antimalaria.
Apabila kasus malaria yang diderita cukup parah, obat akan diberikan dalam bentuk
cairan infus di rumah sakit.
Sedangkan, untuk malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax akan diobati
dengan:
Untuk penderita malaria yang sedang hamil, risiko terjadinya malaria parah akan
meningkat. Baik ibu maupun janin yang dikandung dapat mengalami komplikasi
serius. Dokter yang merawat penderita akan melibatkan dokter kandungan agar
pengobatan sesuai dengan kondisi.
Pencegahan Malaria
Cara paling efektif untuk mencegah malaria adalah dengan menjaga diri agar tidak
tergigit nyamuk. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit ini ditularkan ke manusia
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Ada banyak jenis
Plasmodium, tetapi hanya lima yang dapat menyebabkan infeksi di tubuh manusia.
Nyamuk ini biasanya menggigit manusia pada malam hari. Ketika nyamuk yang
terinfeksi menggigit manusia, parasit masuk ke tubuh melalui aliran darah.
Dari lima jenis parasit Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, kasus yang
paling banyak ditemukan di Indonesia hanya dua jenis:
Plasmodium falciparum
Ini adalah penyebab malaria paling umum dan menempati urutan pertama sebagai
penyebab kematian yang diakibatkan oleh malaria.
Plasmodium vivax
Parasit ini menimbulkan gejala yang sedikit lebih ringan daripada malaria yang
disebabkan Plasmodium falciparum. Namun, Plasmodium vivax dapat membuat
malaria kambuh kembali karena dapat bertahan di dalam organ hati selama tiga
tahun.
Waktu kemunculan gejala dari gigitan nyamuk atau masa inkubasi adalah:
Pada saat gigitan, parasit masuk ke aliran darah dan bergerak ke organ hati. Infeksi
awal akan terjadi dan berkembang di organ hati. Parasit kemudian kembali masuk ke
aliran darah dan menyerang sel darah merah.
Parasit menggunakan sel darah merah sebagai tempat berkembang biak. Dengan
interval reguler, sel darah merah yang sudah penuh parasit malaria akan meletus. Ini
menyebabkan ada lebih banyak lagi parasit yang berada di dalam aliran darah.
Sel darah merah yang sudah terinfeksi ini meletus setiap dua hingga tiga hari. Pada
saat hal itu terjadi, penderita malaria akan mengalami gejala demam, menggigil, dan
berkeringat.