0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan tanah primer dan sekunder beserta alat-alatnya, sifat fisik benih yang mempengaruhi mesin tanam, jenis mesin penanam berdasarkan sumber tenaganya, jenis mesin penanam padi berkendara dan berjalan, faktor yang mempengaruhi pemilihan alat pertanian, konstruksi mesin penggiling jagung, tujuan pengeringan hasil pertanian, dan faktor yang mempengaruhi proses pengering
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan tanah primer dan sekunder beserta alat-alatnya, sifat fisik benih yang mempengaruhi mesin tanam, jenis mesin penanam berdasarkan sumber tenaganya, jenis mesin penanam padi berkendara dan berjalan, faktor yang mempengaruhi pemilihan alat pertanian, konstruksi mesin penggiling jagung, tujuan pengeringan hasil pertanian, dan faktor yang mempengaruhi proses pengering
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan tanah primer dan sekunder beserta alat-alatnya, sifat fisik benih yang mempengaruhi mesin tanam, jenis mesin penanam berdasarkan sumber tenaganya, jenis mesin penanam padi berkendara dan berjalan, faktor yang mempengaruhi pemilihan alat pertanian, konstruksi mesin penggiling jagung, tujuan pengeringan hasil pertanian, dan faktor yang mempengaruhi proses pengering
020119081 2A 1. primary tillage adalah alat yang digunakan untuk pengolahan lahan pertama, biasanya menggunakan bajak. yang dilakukan pada pengolahan pertama itu seperti memecah, meotong dan membalikkan tanah. alat-alatnya yaitu bajak singkal, bajak piring, bajak pisau berputar, chisel dan subsoil. secondary tillage adalah alat yang digunakan untuk pengolahan tanah supaya menjadi gembur, membuta drainase, membuat bedengan, menenggelamkan sisa-sisa tanaman dan dicampur dengan lapisan tanah bagian atas. alat-alat yang digunakannya yaitu perata dan penggembur, garu 2. Beberapa sifat fisis benih yang dapat memengaruhi mesin tanam biji-bijian Yaitu: Ukuran Bentuk keseragaman bentuk dan ukuran densitas per satuan volume ketahanan terhadap tekanan terhadap tekanan pada gesekan 3. acam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu: Alat penanam dengan sumber tenaga manusia Alat penanam dengan sumber tenaga hewan Alat penanam dengan sumber tenaga traktor Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama, baik jenis yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik hewan atau traktor. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: Pembukaan alur atau lubang Mekanisme penjatuhan benih Penutupan alur atau lubang 4. 1. Rice Transplanter Walking Type : a. operator berjalan perlahan di belakang mesin b. kapasitas kecil 4 jam per hektar c. dapat dilakukan seorang operator d. daya tampung rak sedikit e. dalam satu baris terdiri dari satu mata alat tanam f. bahan bakar sedikit g. menggunakan bahan bakar bensin h. kapasitas mesin kecil i. operasi tanam lebih kecil
2. Rice Transplanter Riding Type
a. operator berada di depan duduk menyetir dan mengendarai mesin tanam b. kapasitas besar 2 jam per hektar c. dilakukan 2 orang, 1 operator dan 1 tenaga penanam d. daya tampung rak lebih banyak e. dalam satu baris terdiri dari dua mata alat tanam yang berputar f. bahan bakar lebih banyak g. menggunakan bahan bakar diesel h. kapasitas mesin lebih besar i. operasi tanam lebih besar 5. Mengapa demikian, hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantara nya pertama keadaan kelas kemampuan para petani, hal ini brdasarkan kualitas SDA mayoritas diindinesia. Yang kedua ialah karena kontur atau kondisi lahan petani diindonesia yang menyulitkan untuk akses alsintan. Yang ketiga karena kepemilikan lahan yang sedikit. Adapun solusinya diharapkan pengadaan alsintan bagi para petani harus disesuaikan dengan kebutuhan yang nnyata dilapangan. 6. Konstruksi thresher tipe drum (silinder) tipe tertutup dimaksudkan bahwa dalam pengoperasiannya apabila jerami dipotong pendek, maka cara pengumpanannya boleh secara “masuk penuh” (throw in) Sedangkan apabila jerami dipotong panjang perontokan dilakukan secara “ditahan” (hold on) 7. Pada prinsipnya, pengeringan hasil pertanian dan perkebunan bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terkandung pada bahan sampai pada kadar air yang diinginkan. Tujuan mengurangi kadar air adalamenghambat pertumbuhan mikroorganisme, reaksi enzimatik, dan reaksi lainnya yang memperburuk produk pertanian dan perkebunan tersebut 8. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pengeringan antara lain suhu, kelembaban udara, laju aliran udara, kadar air awal bahan dan kadar air akhir bahan. 9. Proses pengeringan juga harus memperhatikan suhu udara dan kelembaban. Suhu udara yang tinggi dan kelembaban udara yang relatif rendah dapat mengakibatkan air pada bagian permukaan bahan yang akan dikeringkan menjadi lebih cepat menguap. Hal ini dapat berakibat pada terbentuknya suatu lapisan yang tidak dapat ditembus dan menghambat difusi air secara bebas. Kondisi ini lebih dikenal dengan case hardening