Anda di halaman 1dari 7

Fikih Imam

Ahmad
Kelompok 8
Hana Intishar (2112140170 )
Desi Rahmawati (2112140176)
Andini Putri Lestari (2112140152)

Pengantar Ilmu Fikih


Dosen pengampu : Muhammad Norhadi, S.Th.I,
Hukum Tata Nergara
Ahmad ibnu Muhammad ibnu Hanbal ibnu
NAMA Asad ibnu Idris ibnu Abdullah ibnu Hasan al-

Biografi Lahir
Syabaniy

di Baghdad pada bulan Rabiul Awal tahun


ImamAhma 164H/780 M

d Imam Ahmad adalah imam keempat dari fuqaha’ Islam,imam


bagi umat Islam,Mufti bagi bangsa Irak serta seorang yang
alim dengan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.memiliki
sikap zuhud,dikenal orang-orang yang hidup semasanya
bahwa Imam Ahmad memilki sifat-sifat luhur dan tinggi.
Imam Ahmad merupakan tokoh utama mazhab
Hanbali,sebelumnya terdapat 2 istilah dalam mazhab
Hanbali yaitu,Hanbali dan Hanabilah.Hanbali adalah pendapat
yang dinisbahkan kepada Imam Ahmad ibn Hanbal.Hanabilah
merupakan orang yang mengikuti hasil ijtihad dari Imam
Ahmad dalam masalah hukum fikih.
Dasar-Dasar Ibnu Qayim Al-Jauziyah Muhammad bin Abu Bakar dalam
kitabnya I’lam al-Muwaqqi’in menuturkan, “fatwa-fatwa

Mazhab
Imam Ahmad bin Hanbal dibangun di atas dasar utama yaitu :

1. Nash-nash atau teks-teks Al-Qur’an dan Hadis. Jika ia


mendapatkan nash ia memberikan fatwa berdasarkan nash
tersebut dan ia sama sekali tidak berpaling pada yang lainnya
yang bertentangan dengannya atau orang yang
menentangnya.

2. Diantara dasar pokok fatwa Imam Ahmad adalah fatwa


sahabat. Imam Ahmad mengatakan jika ia mendapatkan
fatwa sahabat dan pada sebagian sahabat yang lain juga
ditemukan fatwa yang tidak bertentangan ia tidak akan
berpaling pada selain fatwa tersebut,
3. Fatwa sahabat yang lebih dekat dan selaras dengan Al-Qur’an dan sunnah apabila terjadi
perbedaan pendapat diantara mereka, dan ia tidak keluar dari fatwa-fatwa mereka.

4. Hadist mursal dan hadist dha’if jika tidak ada sesuatu yang menolaknya dan ini yang lebih
dikuatkan dan diutamakan daripada qiyas analogi.

5. Qiyas ketika kebutuhan terhadapnya sangat mendesak dharurat ika Imam Ahmad tidak
menemukan nash tidak pula fatwa sahabat atau salah seorang dari mereka dan tidak ada atsar
mursal maupun dha’if dalam persoalan ini, ia mempergunakan dasar kelima, yaitu qiyas.

para ulama’ berselisih pandangan tentang posisi imam


ahmad ibn hanbal sebagai ulama’yang ahli dalam bidang
fiqh, sebab kenyataanya imam ahmad ibn hanbal tidak
terlalu mempertimbangkan adanya pendapat-pendapat
saat menghadapi perbedaan dalam masalah fiqh di
kalangan fuqoha’, mengingat posisinya sebagai ahl Al-
Hadits, sehinggga beliau tidak dimasukkan kedalam
kelompok al-fiqh, sebab dasar pijakan fiqhnya lebih
banyak ke al-Hadist.
Karya dan Pengikut
Fikih Imam Ahmad
a) al-Musnad
b) Kitab Tafsir al-Qur’an
c) Kitab al-Nasikh wa al-Mansukh
d) Kitabb al- Muqaddam wa al-Muakhkhar fi
al-Qur’an
e) Kitab Jawabatu al-Qur’an
f) Kitab al-Tarikh
g) Kitab Manasiku al-Kabir
h) Kitab Manasiku al-Saghir
i) Kitab Tha’atu al-Rasul
j) Kitab al-‘Illah
k) Kitab al-Shalah
Imam Ahmad menyakini bahwa ilmu pengetahuan tidak mudah didapatkan,sehingga Imam Ahmad
dapat mengetahui ketinggian nilai para ahli dalam ilmu pengetahuan.Karna hal inilah beliau sangat
menghormati guru-gurunya. Adapun murid-murid Imam Ahmad di antaranya:
1) Sholeh ibn Ahmad ibn Hanbal
2) Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal
3) Ahmad ibn Muhammad ibn Hani Abu Bakar al-Atsran
4) Abdul Malik ibn Abdul Hamid ibn Mihran al-Maimuni
5) Ahmad ibn Muhammad ibn al-Hajjaz Abu Bakar al-Marwazi
6) Harab ibn Ismail al-Handholi al-Kirami
7) Ibrahim ibn Ishaq al-Harbi

Mazhab Hanbali atau Fikih Imam Ahmad menjadi semakin dikenal hingga menjadi mazhab resmi
pemerintahan kerajaan Saudi Arabia. Setelah terdapat tokoh yang memperbarui dan melengkapi
pemikiran mazhab Hanbali terutama bidang mu’amalah,yaitu Syeikh al-Islam Taqiyyudin ibn
Taimiyah (w. 728),Ibn al-Qayyim al-Jauziyah (w. 752 H) murid Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin
Abdul Wahhab (w. 1206 H).
Terima
Kasih

Mohon maaf apabila ada salah dan kurangnya.

Anda mungkin juga menyukai