Anda di halaman 1dari 42

AKUNTANSI KEUANGAN

DAN STANDAR AKUNTANSI

Nurwati, S.Sos., M.Ak


“Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya untuk menyediakan informasi yang
kuantitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas-entitas ekonomi, yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam
pembuatan pilihan-pilihan yang beralasan diantara berbagai alternatif tindakan
yang tersedia.” (Statement of the Accounting Principles Board No. 4, p. 40)

Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis


Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas
dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal
tertentu
Sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut
perusahan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak-pihak internal maupun
eksternal, yg meliputi investor, kreditor, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan
pemerintah

Akuntansi manajerial adalah


Proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisaan, dan pengkomunikasian
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan,
mengevaluasi dan mengendalikan operasi sebuah organisasi
Pemakai Utama laporan Keuangan

Investor
Pemerintah Masyarakat
Dewan Direksi
Analysts Manajemen Suppliers
Karyawan
Customers Karyawan
Creditors
Pelaporan Keuangan
Laporan
Neraca, Laporan
Pada laba Arusrugi,
Suatu kas untuk rentang waktu
Waktuuntuktertentu,
rentang melaporkan
waktu
tertentu, jumlah kas yang
tertentu,
Melaporakandihasilkan
melaporkan
sumber dan digunakan oleh
daya aktivaperusahaan
yang bersih
dimilikimelalui
yang tiga tipe aktivitas;
dihasilkan
perusahaan Operasi,oleh operasi
Investasi dan Pendanaan.
(aktiva,
perusahaan
Kewajiban, Laporan dan Aruskas merupakan laporan
(pendapatan),
ekuitas keuangan
atau yang
modalaktivapaling objektif karena
bersihtidak
pemilik. yangmenggunakan
digunakan berbagai estimasi
(beban),
dandan penilaian
selisihnya akuntansi yang
yang dibutuhkan
disebut untuklaba menyusun neraca
bersihdan laporan laba rugi
Estimasi dan penilaian
akuntansi dimuat
dalam catatan atas
laporan keuangan.
• Harta
• Kewajiban
• Ekuitas, or Harta Bersih
• Investasi oleh Pemilik
• Distribusi kpd Pemilik
• Laba Komprehensif
• Pendapatan
• Beban
• Keuntungan
• Kerugian
Aset/Harta (assets):
 Suatu manfaat ekonomik masa datang
 Dikuasai oleh perusahaan
 Timbul akibat telah terjadinya suatu transaksi

Kewajiban (liabilities):
 Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
 Menjadi kewajiban pada saat pelaporan
 Timbul akibat telah terjadinya suatu transaksi
Ekuitas (equity):
Dari sudut pemilik:
 Hak residual pemilik atas aset setelah dikurangi
semua kewajiban.

Dari sudut perusahaan (kesatuan usaha):


 “Utang” perusahaan kepada pemilik yang
dipandang sebagai pihak luar.
Ekuitas biasa disebut dengan modal.
Investasi dari pemilik (investments by owners):
 Kenaikan ekuitas akibat setoran sumber
ekonomik ke perusahaan oleh pemilik.

Distribusi ke pemilik (distributions to owners):


 Penurunan ekuitas akibat transfer aset dari
perusahaan kepada pemilik.
 Dari sudut perusahaan, transfer ini dapat dipandang
sebagai semacam pelunasan “utang” kepada
pemilik.
 Dalam perusahaan perseorangan, distribusi ini
disebut dengan prive atau pengambilan.
Pendapatan (revenues):

 Aliran masuk sumber ekonomik (kas atau aset


lainnya) ke dalam perusahaan atau kenaikan aset
yang berasal dari penyerahan barang atau jasa
sebagai kegiatan utama atau sentral perusahaan.

Penyerahan barang atau jasa pada umumnya


terjadi karena transaksi penjualan.
Biaya (expenses):

 Aliran keluar sumber ekonomik (kas atau aset lainnya) dari


perusahaan atau timbulnya kewajiban akibat penyerahan barang atau
jasa sebagai kegiatan utama atau sentral perusahaan.

Keluarnya barang dagangan akibat penjualan merupakan biaya.

Expense secara salah banyak diterjemahkan menjadi beban. Kesalahan


ini harus diluruskan.
Untung (gains):
 Kenaikan aset bersih yang timbul akibat transaksi
yang bersifat periferal atau insidental.

Rugi (losses):
 Penurunan aset bersih yang timbul akibat
transaksi yang bersifat periferal atau insidental.

Istilah ini juga digunakan untuk menunjuk laba bersih


negatif (bila biaya melebihi pendapatan).
Laba (net atau comprehensive income):
 Jumlah rupiah bersih yang didapat oleh perusahaan
setelah semua pendapatan dan untung dikurangi
dengan semua biaya dan rugi.

Catatan:
Istilah penghasilan digunakan untuk menerjemahkan istilah
income. Istilah laba sebenarnya sudah bermakna bersih yang
merupakan padan kata untuk istilah net income. Namun
dalam pemakaiannya, sering digunakan istilah laba bersih
untuk menegaskan.
Prinsip Penyajian Elemen dalam LK:

 Aset umumnya disajikan atas dasar kelancarannya.


 Kewajiban umumnya disajikan atas dasar kelancaran atau
prioritas pihak yang didahulukan.
 Pendapatan disajikan lebih dahulu baru kemudian
diperhitungkan biaya yang diperkirakan menghasilkan
pendapatan.

Catatan:
Biaya merupakan upaya untuk mendapatkan pendapatan. Tanpa upaya
tersebut perusahaan tidak mempunyai sesuatu (barang atau jasa)
yang berdaya atau bernilai tukar. Oleh karenanya, tidak tepatlah
menyebut biaya sebagai beban.
Penyajian Subklasifikasi Elemen SK:
Neraca

Aset Kewajiban dan Ekuitas


• Aset lancar  Kewajiban lancar
 Kewajiban jangka panjang
• Investasi jangka panjang
 Ekuitas (rincian bergantung
• Tanah, bangunan, dan pada bentuk perusahaan)
perlengkapan
• Aset tak berwujud
• Aset lain-lain
Penyajian Subklasifikasi Elemen LK:
Statemen Laba-Rugi

• Pendapatan Rpxxx
xxx
• Biaya
Rpxxx
Laba operasi
• Pendapatan (biaya) nonoperasi xxx
Laba sebelum pajak Rpxxx
xxx
• Pajak penghasilan taksiran
Rpxxx
Laba (penghasilan bersih)
Penyajian Subklasifikasi Elemen SK:
Statemen Aliran Kas
• Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
xxx
Pengeluaran untuk
Rpxxx
Aliran bersih
• Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
Pengeluaran untuk xxx
Aliran bersih Rpxxx
• Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
Pengeluaran untuk xxx
Rpxxx
Aliran bersih
Kenaikan (penurunan) kas Rpxxx
Laporan Arus kas
Cash From Op $ 973,000
Cash From Inv (1,188,000)
Cash From Fin 245,000
Net Increase $ 30,000
Beg. Cash 80,000
End. Cash $ 110,000

neraca 12/31/05 Neraca 12/31/05


Laporan Laba rugi
Cash $ 80,000
Revenues $12,443,000 Cash $ 110,000
Other 4,550,000
Expenses 11,578,400 Other 4,975,000
Total $4,630,000
Net Income $ 864,600 Total $5,085,000
Liabilities $2,970,000
Liabilities $2,860,400
Stock 900,000 Laporan laba di tahan Stock 1,000,000
R/E 760,000
R/E 1,224,600
Total $4,630,000
Total $5,085,000
R/E 12/31/04 $ 760,000
Net Income 864,600
Dividends (400,000)
R/E 12/31/05 $1,224,600
Tujuan keseluruhan dari
pelaporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang
berguna untuk pengambilan
keputusan.
 Kegunaan.
 Dapat dimengerti.
 Target pembaca: investors and creditors.
 Penilaian terhadap arus kas masa depan.
 Evaluasi sumber daya ekonomi.
 Fokus utama pada laba.
Usefulness/Kegunaan

Pelaporan keuangan harus menyediakan


informasi yg berguna bagi pihak investor
yg sudah ada maupun investor potensial
dan kreditor.
Understandability/
Dapat dimengerti

Laporan keuangan merupakan informasi yang


dapati dimengeri oleh pemakai laporan
keuangan dengan pengetahuan akuntansi dan
bisnis yang cukup memadai serta pemakai yang
mau mempelajari dan menganalisis informasi
yang disajikan.
Target
Audience/pembaca

Walaupun ada banyak pemakai potensial


dari laporan keuangan, tujuan dari laporan
keuangan ini terutama untuk investor dan
kreditor.
Assessing Future Cash Flows/ penilaian
terhadap arus kas masa depan

Pelaporan keuangan harus dapat


memberikan informasi yang berguna dalam
mengakses jumlah, waktu, dan
ketidakpastian (resiko) dari arus kas
prospektif.
Evaluasi Sumber Daya Ekonomi

Pelaporan keuangan juga harus dapat menyediakan


informasi tentang aktiva, hutang dan ekuitas
pemilik perusahaan untuk dapat membantu
investor, kreditor dan pihak lain dalam
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan dan likuiditasnya serta kemampuanya
membayar hutang jangka panjang..
Primary Focus on Earnings/
Fokus utama pada laba

Informasi tentang laba perusahaan, yang


diukur dengan akuntansi akrual, biasanya
menyediakan dasar yang lebih baik untuk
memprediksi kinerja dimasa yang akan
datang daripada informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas saat ini .
Untuk dapat dipahami, para pemakai laporan
keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang
Dapat Dipahami memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi

Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut


Relevan mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari


pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
Keandalan dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah
uang untuk unsur laporan keuangan yang
disajikan dalam neraca dan laporan laba
rugi komprehensif.
Berbagai dasar pengukuran:
1. Biaya Historis/Historical cost
2. Biaya Kini/Current cost
3. Nilai realisasi/penyelesaian
4. Nilai Kini
 Akuntan Publik/Public
accounting.
 Akuntan Perusahaan/
Company accounting.
 Lainnya (analis, bankir,
konsultan).
 Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan
laporan keuangan sehingga laporan keuangan antar-entitas menjadi lebih
seragam. Manajemen lebih mudah menyusun laporan keuangan karena
pedoman memberikan ketentuan cara penyusunan tersebut.
 Standar akuntansi berisikan pedoman penyusunan laporan keuangan,
Standar akuntansi terdiri atas kerangka konseptual penyusunanan
laporan keuangan dan pernyataan standar akuntansi.
 Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas 4 standar,
sering disebut 4 pilar Standar Akuntansi yaitu SAK, SAK-ETAP, SAK
syariah, dan SAP
 Digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas
publik, yaitu entitas terdaftar atau dalam proses
pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang
menggunakan dana masyarakat)

 Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia,


melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan
adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012.
 Digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan
untuk tujuan umum
 Standar ini mengadopsi IFRS untuk small medium
enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan :
1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif
2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan
properti investasi setelah tanggal perolehan hanya
menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan
menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar
3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan,
beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut
ketentuan pajak
 Digunakan untuk entitas yang memiliki transasksi
syariah atau entitas berbasis syariah.

 Bank syariah menggunakan dua standar dalam


menyusun laporan keuangan. Sebagai entitas yang
memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah
menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi
syariahnya menggunakan PSAK syariah.
 Digunakan untuk menyusun laporan keuangan
instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah.
 Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum
menggunakan secara penuh (full adoption) standar
akuntansi internasional atau International Financial
Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di
Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US
GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting
Standard), namun pada beberapa pasal sudah
mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi
yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum
menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
 Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi
domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki
tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-item pengungkapan
akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula,
manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam
menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan
informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan
lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid
untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan
(Petreski, 2005).
 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa
Standar akuntansi internasional (IFRS) akan mulai
berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara
keseluruhan atau full adoption. Pada tahun 2012
tersebut diharapkan Indonesia sudah mengadopsi
keseluruhan IFRS, sedangkan khusus untuk
perbankan diharapkan tahun 2010. Dengan
pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai
sejauhmana adopsi IFRS dapat diterapkan dalam
Laporan Keuangan di Indonesia, bagaimana sifat
adopsi yang cocok apakah adopsi seluruh atau
sebagian (harmonisasi), dan manfaat bagi perusahaan
yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian
Indonesia pada umumnya, serta bagaimana kesiapan
Indonesia untuk mengadopsi IFRS.
 IFRS merupakan standar yang digunakan sebagai panduan
untuk pelaporan keuangan secara global. IFRS merupakan
Standar, Interpretasi dan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (dengan tidak adanya Standar atau
Interpretasi) yang diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi
Internasional (IASB).
 Hingga saat ini sudah hampir 100 negara mengizinkan
penggunaan IFRS untuk penyusunan laporan keuangan oleh
perusahaan publik.
 Proses penyusunan standar internasional mulai beberapa dekade yang
lalu sebagai upaya oleh negara-negara industri untuk menciptakan
standar yang dapat digunakan oleh negara-negara berkembang dan kecil
tidak/belum mampu membangun standar akuntansi mereka sendiri.
Tetapi karena dunia bisnis saat ini sudah menjadi lebih global, pihak-
pihak regulator, investor, perusahaan besar dan perusahaan jasa audit
mulai menyadari pentingnya memiliki standar umum di semua bidang
yang terkait dengan pelaporan keuangan.
 Globalisasi sektor keuangan dan bisnis telah menyebabkan lebih dari
12.000 perusahaan di hampir seratus negara untuk mengadopsi IFRS.
Pada tahun 2005, Uni Eropa (UE) mulai mensyaratkan perusahaan yang
tergabung dalam negara-negara anggotanya mencatatkan sahamnya di
bursa efek Uni Eropa-diatur untuk menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi sesuai dengan IFRS. Australia, Selandia Baru dan Israel pada
dasarnya mengadopsi IFRS sebagai standar nasional mereka.

Anda mungkin juga menyukai