Anda di halaman 1dari 12

A.

Hasil 
1. MSDS H2SO4
a. Sifat-sifat fisika senyawa
1) Titik leleh : tidak tersedia informasi
2) Titik didih : tidak tersedia informasi
3) Tekanan Uap : 1 mm Hg @ 145.8  C
4) Kepadatan Uap :< 0,3 @ 25 C
5) Kelarutan dalam air : dapat larut
6) Bentuk dan bau : cairan bening dan tidak berbau
7) Titik nyala : tidak tersedia informasi
b. Toksisitas
1) Menyebabkan resiko kanker
2) Bersifat Korosif dan menyebabkan kerusakan jaringan
3) Menyebabkan karat 
4) Dapat berakibat fatal pada bagian yang terpapar
c. Efek Kesehatan
1) Bersifat menghancurkan jaringan tubuh
2) Dicurigai sebagai penyebab kanker
3) Menyebabkan infeksi kulit
4) Menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, dan pernapasan
5) Menimbulkan rasa terbakar hebat pada kulit, mata atau saluran napas,
dan saluran pencernaan
6) Mengakibatkan kejang-kejang
7) Menyebabkan edema saluran napas dan paru-paru
d. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
1) Jika mengenai kulit segera bilas menggunakan air mengalir selama 10-15
menit
2) Apabila terkena mata segera bilas menggunakan air mengalir selama 15
menit dan mencari pertolongan medis 
3) Bila terhirup segera mencari udara segar, jika masih sesak dapat diberi
nafas buatan atau oksigen
4) Jika tertelan maka berikan beberapa gelas air dan susu, namun jangan
berikan apapun jika tidak sadarkan diri 
e. Reaktivitas
1) Stabil
2) Material yang harus dihindari pengoksidasian, logam, bases, amines 
3) Memiliki asap beracun pada Sulfur Oksida
f. Penyimpanan
1) Simpan di tempat yang dingin, kering, dan mempunyai ventilasi yang
baik
2) Meletakan asam sulfat jauh dari material yang tidak cocok
g. Pembuangan limbah
1) Serap tumpahan dengan lap basah kemudian letakkan dalam tempat
sampah kimia atau dinetralkan dengan basa lemah
h. Kelengkapan pengamanan
1) Menggunakan kaca mata dan pelindung muka
2) Menggunakan pakaian yang tepat untuk melindungi kulit
3) Menggunakan sarung tangan yang disetujui NIOSH 
i. Prosedur pengamanan
1) Penanganan dan penyimpanan: hindari kontak langsung dengan asam,
menghirup uap atau kabut. Bekerja dalam lemari asam atau dengan
ventilasi yang baik. Pengenceran dilakukan dengan menambah asam
sedikit demi sedikit ke dalam air dan bukan sebaliknya karena sangat
eksotermik. Simpan asam dalam wadah yang kuat di tempat berventilasi
dan dingin, jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar dan logam. 
2) Tumpahan dan kebocoran:jangan sentuh tumpahan asam karena dapat
merusak kulit atau pakaian. Dapat merusak lantai. Menetralkan
tumpahan dengan larutan soda atau kapur, sebelum disiram dengan air.
Hati-hati terhadap tempat rendah karena uap lebih berat dari udara.
Gunakan alat pelindung diri dalam menangani tumpahan asam.  
3) Alat Pelindung Diri: Filter penyerap asam atau respirator udara. Safety
goggles dan pelindung muka. Gloves (CPE, neoprene, PE), pakaian kerja
2. MSDS NaOH
a. Sifat‐sifat fisika dan kimia senyawa
1) Titik leleh : 318ºC (604ºF)
2) Titik didih : 1390ºC (2534ºF)
3) Tekanan Uap : Diabaikan
4) Kepadatan uap : >1
5) Kelarutan dalam air : Larut
6) Penampilan dan bau : Kristal Deliquescent putih
7) Titik nyala : tidak mudah terbakar
8) Persentase penguapan per volume :0
9) Tingkat penguapan standar : N/A
10) Suhu menyala sendiri : NA/
11) Lower Flamm. Limit in Air : N/A
12) Upper Flamm. Limit in Air : N/A
b. Toksisitas
1) Korosif
c. Efek kesehatan
1) Berbahaya jika tertelan
2) Berbahaya jika terhirup
3) Menyebabkan iritasi dan luka bakar
d. Pertolongan pertama pada kecelakaan
1) Panggil dokter
2) Untuk kontak mata atau kulit, segera bilas dengan air paling kurang
selama 15 menit sembari melepaskan pakaian yang terkontaminasi
3) Jika tertelan, jangan dibuat muntah. Dan jangan memasukkan apapun ke
dalam mulut orang yang tidak sadarkan diri
4) Jika terhirup, hirup udara segar. jika sulit bernafas berikan oksigen. Jika
tidak bernafas, berikan pernafasan buatan.
5) Berikan air atau susu dalam jumlah yang banyak
6) Dapatkan pertolongan medis segera
e. Reaktivitas
1) Stabil
2) Jauhkan dari air, suhu ekstrim dan material yang tidak sesuai
3) Jauhkan dari suasana asam, cairan yang mudah terbakar, organic
halogens, logam dan nitro compounds.
4) Produk dekomposisi bahaya ; Natrium Oksida
5) Polimerisasi berbahaya tidak akan terjadi
f. Penyimpanan
1) Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
2) Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik
3) Tempatkan jauh dari bahan-bahan yang tidak kompatibel
g. Pembuangan limbah
1) Pindahkan ke wadah logam yang sebaiknya tertutup untuk pembuangan
limbah ke fasilitas yang telah disetujui
h. Kelengkapan pengamanan
1) Menggunakan proteksi pernapasan yang disetujui NIOSH/MSHA
2) Menggunakan sarung tangan yang tepat untuk mencegah kulit terpapar
3) Menggunakan kaca mata debu dan pelindung wajah.
4) Menggunakan pakaian yang tepat untuk mencegah kerusakan kulit.
i. Prosedur pengamanan
1) Mencuci tangan setelah terpapar senyawa NaOH.
2) Memakai proteksi pernapasan saat sedang menggunakan senyawa
NaOH.

3. MSDS HCL
a. Sifat‐sifat fisika senyawa
1) Bentuk : cairan bening
2) Bau : tidak berbau
3) Tekanan uap : 1 mm Hg @ 145.8 ° C
4) Kepadatan uap : <0.3 @ 25 ° C
5) Kelarutan dalam air : dapat larut 
6) Titik cair : informasi tidak tersedia
7) Titik didih : informasi tidak tersedia
8) Titik nyala : informasi tidak tersedia
b. Toksisitas
1) Korosif
2) Iritasi parah
c. Efek kesehatan
1) Berbahaya jika tertelan
2) Berbahaya jika terhirup uap atau asapnya
3) Berbahaya apabila terkena pada kulit
4) Dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, saluran pencernaan, dan
saluran pernapasan.
d. Pertolongan pertama pada kecelakaan
1) Kulit : Bila terjadi kontak, segera basuh kulit dengan air minimal 15
menit saat membersihkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Bersihkan secara menyeluruh pakaian dan sepatu sebelum digunakan
kembali.
2) Mata : Basuh mata dengan air selama minimal 15 menit, buka tutup
pelupuk mata beberapa kali. Segera cari pertolongan medis.
3) Pernapasan : segera cari udara segar. Jika tidak bisa bernapas, berikan 
pernapasan buatan, jika masih sulit bernapas, berikan oksigen.
4) Tertelan : Berikan beberapa gelas susu atau air. Akan terjadi beberapa
kali muntah, tapi jangan dipaksakan. Jangan memasukkan apapun
kedalam mulut orang yang tidak sadar.
e. Reaktivitas
1) Berisiko Meledak dengan : Logam basa, konsentrasi sulfuric acid 
2) Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan
: carbides, lithium silicide, Fluorin 
3) Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami kontak
dengan : Aluminium, hydrides, formaldehyde, Logam, alkali kuat,
Sulfida Reaksi eksoterm dengan: Amin, potassium permanganate, garam
oxy halogenic acids, semi metallic oxides, senyawa hidrogen
semimetalik, Aldehid, vinyl methyl ether
f. Penyimpanan
1) Menyimpan ditempat yang dingin dan kering
2) Menyimpan pada ruangan yang memiliki ventilasi yang baik dan jauh
dari material yang tidak cocok seperti pengoksidasi, logam, dan basa.
g. Pembuangan limbah
1) Buang pada tempat sampah kimia.
2) Netralkan dengan basa lemah lalu buang pada wastafel.
h. Kelengkapan pengamanan
1) Perlindungan tangan menggunakan sarung tangan yang disetujui NIOSH.
2) Perlindungan mata dengan kacamata dan pelindung muka.
3) Menggunakan pakaian yang tepat untuk mencegah paparan pada kulit.
i. Prosedur pengamanan
1) Penanganan : mencuci tangan yang bersih setelah memegang
2) Saat menangani api menggunakan alat bantu pernapasan dan pakaian
pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan kulit dan pakaian.

4. MSDS Alkohol
a. Sifat‐sifat fisika senyawa
1) Bentuk: cair kental
2) Penampilan: tak berwarna
3) Bau: ringan, menyenangkan
4) pH: Tidak tersedia
5) Tekanan Uap: 59,3 mmHg @ 20 ° C
6) Kepadatan uap: 1,59
7) Tingkat Penguapan: Tidak tersedia
8) Viskositas: 1,200 cP @ 20 ° C
b. Toksisitas
1) Karsinogenesis: ACGIH: A4 - Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen
manusia
2) Epidemiologi: Etanol menghasilkan fetotoxicity.
3) Teratogenesis: Oral, Manusia - wanita: TDLo = 41 gram / kg.
4) Reproduksi Efek: Intrauterine, Manusia - wanita: TDLo = 200 mg/ kg.
5) Mutagenik: Penghambatan DNA: Manusia, Limfosit = 220 mmol/L
c. Efek kesehatan
1) Kontak Mata: Menyebabkan gangguan mata. Dapat menyebabkan
kepekaan terhadap cahaya. Dapat menyebabkan kerusakan reaksi kimia
dan kornea.
2) Kontak Kulit: Menyebabkan gangguan pada kulit. Dapat menyebabkan
sianosis pada ekstremitas.
3) Tertelan: Dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan ditandai
mual, muntah dan diare. Dapat menyebabkan keracunan sistemik dengan
asidosis. Dapat menyebabkan pusat depresi sistem saraf, yang ditandai
dengan kegembiraan, diikuti oleh sakit kepala, pusing, mengantuk, dan
mual. Stadium lanjut dapat menyebabkan stroke, pingsan, koma dan
kematian mungkin karena kegagalan pernapasan.
4) Inhalasi: Inhalasi konsentrasi tinggi dapat menyebabkan efek sistem
saraf pusat ditandai dengan mual, pusing sakit kepala,, tak sadarkan diri
dan koma. Menyebabkan gangguan saluran pernapasan. Dapat
menyebabkan efek kecanduan dalam konsentrasi tinggi. Uap dapat
menyebabkan pusing atau sesak napas.
5) Paparan kronis: Dapat menyebabkan efek pada reproduksi dan janin.
Percobaan laboratorium telah menghasilkan efek mutagenik. Penelitian
pada hewan memiliki melaporkan perkembangan tumor. Kontak yang
terlalu lama dapat menyebabkan hati, ginjal, dan kerusakan jantung.
d. Pertolongan pertama pada kecelakaan
1) Jika tertelan maka : jangan dimuntahkan, jika korban sadar dan waspada
minum susu atau air 2-4 gelas. Jika tidak sadar segera cari bantuan medis
jangan pernah memberi apapun melalui mulut pada yang pingsan
2) Jika pada kontak mata maka : perlahan mengangkat kelopak mata dan
bertahap siram dengan air lalu panggil bantuan medis
3) Jika pada kontak kulit maka : lepas pakaian dan jika ingin digunakan
cuci terlebih dahulu, kulit yang terkena siram dengan air dan sabun 
4) Inhalasi maka : Hindari paparan dan langsung bawa ke ruangan dengan
udara yang segar, jika tidak bernafas segera beri bantuan pernafasan,
namun jika kesulitan bernafas berikan oksigen dengan bantuan medis,
jangan dari mulut ke mulut
e. Reaktivitas
1) Polimerisasi yang Berbahaya: Tidak akan terjadi.
2) Titik Didih: 78 ° C
3) Pembekuan / Melting Point: -114,1 ° C
4) Dekomposisi Suhu: Tidak tersedia
5) Kelarutan: larut
6) Spesifik Gravity / Densitas: 0,790 @ 20 ° C
7) Molecular Formula: C2H5OH
8) Molekul Berat: 46,0414
f. Penyimpanan
1) Simpan dalam wadah tertutup
2) Simpan di daerah sejuk dan kering serta berventilasi baik
3) Jangan simpan dekat perchlorates, peroksida, asam kromat atau asam
nitrat
g. Pembuangan limbah
1) Pembuangan alkohol bisa dilakukan dengan cara menetralkan terlebih
dahulu dan membuangnya ke tempat khusus, jangan sampai
membuangnya ke sungai atau sumber air lainnya tanpa proses penetralan.
h. Kelengkapan pengamanan
1) Mata: Pakailah kacamata pelindung atau kimia kacamata keselamatan
seperti yang dijelaskan oleh mata OSHA dan peraturan perlindungan
wajah dalam 29 CFR 1910.133 atau Standar Eropa EN166.
2) Kulit: Pakailah sarung tangan pelindung untuk mencegah pajanan kulit.
3) Pakaian: Gunakan pakaian pelindung untuk mencegah pajanan kulit.
4) Respirator: Program perlindungan pernapasan yang memenuhi OSHA 29
CFR itu 1910,134 dan ANSI Z88.2 persyaratan atau Standar Eropa EN
149 harus diikuti setiap kali kondisi tempat kerja menjamin penggunaan
respirator itu.
i. Prosedur pengamanan
1) Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Gunakan hanya di
daerah berventilasi baik. Tanah dan wadah ikatan ketika mentransfer
material. Gunakan percikan-bukti peralatan dan perlengkapan peledakan
bukti. Hindari kontak dengan mata, kulit pakaian, dan. Kontainer kosong
mempertahankan residu produk (cair dan / atau uap) dan dapat
berbahaya. Simpan wadah tertutup rapat. Hindari kontak dengan panas,
percikan dan nyala api. Hindari konsumsi dan inhalasi. Jangan menekan,
potong, las, melas, solder, bor, menggiling, atau mengekspos kontainer
kosong untuk panas, percikan atau api terbuka.
2) Penyimpanan: Jauhkan dari panas, percikan, dan api. Jauhkan dari
sumber api. Simpan dalam wadah tertutup. Jauhkan dari kontak dengan
oksidasi bahan. Simpan di, daerah sejuk dan kering, berventilasi baik
jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel. Flammables-daerah. Jangan
simpan dekat perchlorates, peroksida, asam kromat atau asam nitrat.

5. MSDS Air Raksa


a. Sifat‐sifat fisika senyawa
1) Keadaan fisik : logam berat berbentuk cair, sedikit menguap
pada suhu kamar, berwarna putih keperakan, dan tidak berbau
2) Berat jenis : 13,6 (air=1) 
3) Titik didih : 356,72° C
4) Titik leleh : -39 ° C
5) Tekanan uap : 0,002 MmHg (25° C)
6) Kerapatan uap : 1,009 pada 25° C (air=1)
7) Berat jenis uap: 3,62 (udara=1)
8) Tegangan permukaan : 470 dynes/cm pada 20° C
9) Viskositas : 1,55 mPa.detik pada 20° C
10) Tidak larut dalam air 
11) Larut dalam asam nitrat 
b. Toksisitas
1) Data Toksisitas  
a) TDLo manusia (pria) – subkutan     254 mg/kg
b) TDLo manusia (pria) – oral              43 mg/kg
c) TCLo manusia (pria) – terhirup        44300 µg/m3 selama 8 jam
d) TCLo manusia (wanita) – terhirup    150 µg/m3 selama 46 hari
2) Data Mutagenik
a) Analisis  sitogenetik : target sel untuk manusia berdosis 150
μg/m3 tidak dilaporkan 
3) Data Karsinogenik 
a) GHS         : Tidak karsinogenik
b) IARC        : Grup 3 (bukti pada manusia dan hewan tidak cukup)
c) ACGIH      : A4 (tidak dapat diklasifikasikan sebagai karsinogen
pada manusia)
4) Data iritasi/korosi : Tidak tersedia 
5) Data Teratogenik : Tidak tersedia 
6) Data Tumorigenic : TCLo intraperitoneal – tikus 400 mg/kg selama
14 hari, terputus-putu
7) Data efek Reproduktif : 
a) TCLo tikus jantan – terhirup 890 ng/m3/24 jam selama 16 minggu
b) TCLo tikus jantan – terhirup 7440 ng/m3/24 jam selama 16 minggu
c) TCLo tikus betina – terhirup 1 mg/m3/24 jam, 1 – 20 hari selama
masa kehamilan, secara berkelanjutan
8) Efek Lokal : iritasi terhirup
9) Organ sasaran : Sistem imunitas, susunan syaraf pusat dan ginjal
10) Kondisi medis yang diperburuk oleh paparan : gangguan ginjal, susunan
syaraf sampai sistem pernapasan 
c. Efek kesehatan
1) Terhirup : 
a) Jangka pendek : Sesak nafas, radang tenggorokan, iritasi saluran
pernapasan, mual dan diare dan asidosis dan kerusakan ginjal.
b) Jangka panjang : Tremor dan eretisme, insomnia, kerusakan ginjal
kronis, penurunan fungsi reproduksi dan penurunan daya ingat dan
mental.
2) Tertelan :
a) Jangka pendek : Rasa terbakar pada mulut ,mual dan mutah.
b) Jangka panjang : Dapat menyebabkan kerusakan pada organ
pencernaan 
3) Kontak mata 
a) Jangka pendek : Iritasi dan kemerahan pada bola mata, radang
selaput ikat mata atau inflamasi 
b) Jangka panjang : Keracunan air raksa pada lensa mata, perubahan
warna lensa mata, kebutaan permanen pada mata
4) Kontak dengan kulit 
a) Jangka pendek : Dapat membuat iritasi pada kulit, dermatitis
b) Jangka panjang : Kulit menjadi peka dan efek sistemik sebagai mana
halnya terhirup dalam jangka panjang 
d. Pertolongan pertama pada kecelakaan
1) Bila terhirup, segera pindahkan ke udara terbuka
2) Bila tertelan segera panggil dokter, bila korban dalam keadaan sadar,
usahakan agar korban muntah.
3) Beri susu pada korban untuk menetralisir racun
4) Beri telur pada korban untuk meningkatkan daya tahan tubuh
e. Reaktivitas
1) Stabil
2) Bereaksi dengan asam nitrat membentuk uap NOx yang beracun
3) Bereaksi dengan sulfur membentuk HgS
f. Penyimpanan
1) Menyimpan dalam wadah yang kuat dan tertutup
2) Dihindarkan dari suhu yang tinggi
3) Saat melakukan destilasi harus dalam sistem tertutup
g. Pembuangan limbah
1) Ion raksa dalam air dapat diendapkan dengan sulfida, sedangkan
tumpahan atau uap dapat diikat dengan penyerap seperti karbon aktif
yang mengandung belerang.
2) Apabila limbah dibuang dengan penguburan maka harus dengan dinding
yang terbuat dari beton agar tidak merembes.
h. Kelengkapan pengamanan
1) Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan dara tekan
2) Meenyiapkan alat-alat pemadam kebakaran
i. Prosedur pengamanan
1) Penanganan dan Penyimpanan :
a) Bekerja dengan air raksa harus berada di tempat yang memiliki
ventilasi cukup dan sirkulasi udara yang baik. Tetesan air raksa
mudah melompat apabila tertumpah, oleh karena itu perlu dipasang
dulang air di bawah tetesan air raksa.
b) Simpan air raksa dalam wadah yang kuat dan tertutup
c) Hindari suhu tinggi
d) Destilasi air raksa harus dilakukan dalam sistem tertutup
Bahan inkompatibel : asetilen, klor dioksida dan monoksida.
2) Tumpahan dan Kebocoran:
a) Bila tertumpah pindahkan air raksa dengan pompa vakum (disedot)
ke dalam botol. Butiran-butiran Hg yang amat kecil dapat diikat
dengan kalsium sulfida dan belerang.
b) Simpan tumpahan air raksa dalam botol tertutup.
c) Buang ke tempat pembuangan limbah B-3 atau didistilasi.
Alat Pelindung Diri : alat pelindung pernafasan dengan udara tekan
(self contained breathing apparatus, SCBA) untuk menghindari
paparan uap.

Anda mungkin juga menyukai