Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan karunia serta rahmatNya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kekesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
ataupun materi nya. Kritik kontruksi serta saran dari pembaca yang kami nantikan dan harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3
BAB I .................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
A. Pengertian Paradigma .................................................................................................................... 5
B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan ............................................................................... 6
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya .................................................. 7
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum ............................................................. 8
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama Bangsa ............ 9
C.Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan ................................................ 10
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Poleksosbudhankam ..................................... 10
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang politik ................................................. 10
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang ekonomi.............................................. 11
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial budaya ..................................... 11
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang Hankam ............................................. 12
Pancasila sebagai Paradigma Pembaharuan Hukum dan Pengembanggan HAM ............. 12
BAB III ............................................................................................................................................ 14
PENUTUP ....................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diartikan
kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan Negara
Di sini Pancasila bersifat paradigm dalam arti ia sengaja dipilih untuk menjamin
suatu kesatuan dan integrasi politik yang bernama Republik Indonesia. Kedudukan ini
secara mencolok nampak dalam penetapan kembali sila-sila Pancasila ke dalam
Pembukaan UUD 1945. Artinya, Pancasila harus dilihat sebagai visi bersama bagi
pencapaian-pencapaian tujuan negara yang diperjuangkan. Yang kedua, Pancasila juga
dikukuhkan sebagai wawasan politik atau ideologi negara. Posisi semacam ini tak pelak
menjadikan Pancasila sebagai arena yang terbuka terhadap pemaknaan politik. Pemaknaan
terhadap Pancasila terus berkembang dan berubah sesuai dengan konteks historis pada
suatu masa tertentu. Pada masa demokrasi parlementer (liberal) misalnya, Pancasila
merupakan rujukan bagi pelaksanaan praktik sistem pemerintahan liberal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paradigma?
2. Bagaimana Pancasila sebagai paradigma pembangunan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian dari paradigma
2. Mengetahui pancasila sebagai paradigma pembangunan
3. Mengetahui sumber nilai dan paradigma pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma
Paradigma adalah sebuah istilah yang sering kali digunakan dalam disiplin
intelektual. Paradigma adalah sebuah model dalam teori ilmu pengetahuan. Kamu
mungkin memahaminya juga sebagai kerangka berpikir.
Paradigma memiliki fungsi sebagai dasar untuk seseorang berinteraksi dengan
lingkungannya. Hal ini sesuai dengan tujuan paradigma sendiri, yaitu membentuk
kerangkan pemikiran dalam mendekati dan terlibat dengan berbagai hal atau dengan orang
lain.
Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu, yang memengaruhinya
dalam berpikir. Dalam penelitian, teori paradigma dapat membantu para ilmuwan untuk
dapat bekerja dalam suatu kerangka teoretis yang luas.
Paradigma adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan
mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku.
Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di
terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya,
dalam disiplin intelektual
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma adalah model dalam teori ilmu
pengetahuan. Selain itu, kamu juga mungkin sering kali mendengar bahwa paradigma
adalah kerangka berpikir. Paradigma adalah model utama, pola atau metode (untuk meraih
beberapa jenis tujuan). Sering kali paradigma merupakan sifat yang paling khas atau dasar
dari sebuah teori atau cabang ilmu.
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari
hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Oleh karena itu, pembangunan sosial
budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia
yang berbudaya dan beradab. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-
manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita
menjadi manusia adil dan beradab.
Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar
penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh wilayah
Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan bangsa.
Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai
puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan –
kebudayaan di daerah:
1. Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun golongan sosial dan
komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2. Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap
warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan,
maupun golongannya
3. Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat
majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa
yang berdaulat
4. Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan
masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui
musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang
mendahulukan kepentingan perorangan
5. Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
• Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung
jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara
keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut
sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan
Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Penyelenggaraan
sistem pertahanan semesta didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga
negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana pemerintahan dari
rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masalah pertahanan negara
dan bela Negara sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan
Negara.
Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi, yang di
dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-muatan konstitusi, yaitu:
Hukum tertulis seperti UUD termasuk perubahannya, demikian juga UU dan peraturan
perundang-undangan lainnya, harus mengacu pada dasar negara Dengan demikian,
substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan perwujudan atau penjabaran sila-
sila yang terkandung dalam Pancasila. Artinya, substansi produk hukum merupakan
karakter produk hukum responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujuan
aspirasi rakyat).
• Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama
Bangsa
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama Bangsa Indonesia
sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun. Indonesia adalah Negara yang
majemuk, bhinneka dan plural. Indonesia terdiri dari beberapa suku, etnis, bahasa dan
agama namun terjalin kerja bersama guna meraih dan mengisi kemerdekaan Republik
Indonesia kita.
Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan oleh banyak kalangan karena
ada beberapa kasus kekerasana yang bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa yang
terjadi di Indonesia hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini karena
mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Masyarakat muslim di Indonesia memang
terdapat beberapa aliran yang tidak terkoordinir, sehingga apapun yang diperbuat oleh umat
Islam menurut sebagian umat non muslim mereka seakan-seakan merefresentasikan umat
muslim.
Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya kerukunan umat beragama
perspektif Piagam. Lima prinsip yang terdapat dalam piagam Madinah mengisyaratkan:
1. Persamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara tanpa diskriminasi yang
didasarkan atas suku dan agama
2. Pemupukan semangat persahabatan dan saling berkonsultasi dalam menyelesaikan
masalah bersama serta saling membantu dalam menghadapi musuh bersama. Dalam
analisis dan interpretasi sosiologis dari agama
Hal ini didasarkan pada postulat bahwa homogenitas agama merupakan kondisi kesetabilan
politik. Sebab bila kepercayaan yang berlawanan bicara mengenai nilai-nilai tertinggi
(ultimate value) dan masuk ke arena politik, maka pertikaian akan mulai dan semakin jauh
dari kompromi.
Pembangunan nasional dirinci diberbagai bidang antara lain politok, ekonomi, social
budaya, pertahanan dan keamanan yang penjabarannya tertuang pada GBHN.
Pembangunan yang sifatnya humanitis dan pragmatis harus mendasarkan pada hakekat
manusia sebagai pelaksana sekaligus tujuan pembangunan, sebagai pengembangan
Poleksosbudhankam, maka pembangunan pada hakekatnya membangun manusia secara
utuh, secara lengkap, meliputi seluruh unsure hakekat manusia yang monopluralis.
• Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang politik
Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku
politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka
pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan
kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem
politik demokrasi bukan otoriter.
Pancasila sebagai paradIgma pembangunan politik, artinya bahwa nilai-nilai pancasila
sebagai wujud cita-cita Indonesia diimplementasikan sebagai berikut :
• Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya agama dan
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendahulukan kepentingan rakyat/demokrasi dalam pengambilan keputusan.
• Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan perioritas kerakyatan berdasarkan konsep
mempertahankan kesatuan bangsa.
• Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan
yang adil dan beradab.
• Nilai-nilai kejujuran, toleransi harus bersumber pada nilai-nilai ketuhanan YME.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa Indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya merupakan keinginan dari bangsa
Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan Pancasila secara subjektif akan memperkuat
pengamalan Pancasila secara objektif. Pengamalan Pancasila ini harus di lakukan dalam berbagai
bidang kehidupan di negara Indonesia agar Pancasila benar-benar berperan sebagaimana Fungsi
dan kedudukannya dan supaya tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia mudah terwujud.
B. Saran
Dewasa ini pengamalan pengamalan Pancasila semakin memudar terlebih lagi di era
globalisasi, sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera
ditangani dengan cara meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang
seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
itu, perlu adanya kesadaran dari setiap warga negara akan pentingya pengamalan pancasila dan
mempertahankannya.
Daftar Pustaka
https://www.gudangmateri.com/2010/09/pancasila-sebagai-
paradigmapembangunan.htmll
https://www.gudangmateri.com/2010/09/paradigma-dalam-
implementasipancasila.html
https://aadesanjaya.blogspot.com/2010/04/pancasila-sebagai-paradigma.html
https://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan/