Anda di halaman 1dari 3

DISTILASI

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui prinsip dasar distilasi, proses
distilasi, fungsi dari distilasi, mengetahui cara dan melatih keterampilan untuk menggunakan
peralatan dalam proses distilasi, dapat melakukan proses distilasi secara sederhana maupun
distilasi secara kompleks, mengetahui perbedaan antara distilasi sederhana dengan distilasi
campuran, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi suatu zat,
mengetahui hubungan proses distilasi dengan titik didih suatu zat, mengetahui hubungan
antara distilasi dengan volatilitas suatu zat, mengetahui titik didih (boiling point) pada
aquades dan alkohol.

3. METODE PRAKTIKUM
3.1. Materi
3.1.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah perangkat distilasi yang terdiri dari labu
distilasi, labu pendingin(condensor), labu penampung (collector), gelas ukur, termometer,
pemanas elektrik, stopwatch, dan serbet.

3.1.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades dan alkohol 96%.

3.2. Metode
3.2.1 Distilasi Sederhana
 Sebanyak 100 ml aquades disiapkan kemudian dimasukkan ke dalam labu distilasi
 Labu distilasi dirangkai dengan labu penampung (collector) dan labu pendingin
(condensor)
 Aquades yang berada dalam labu distilasi dipanaskan, dibiarkan hingga menguap,
kemudian ditampung distilat dalam labu penampung (collector)
 Distilasi dihentikan ketika tersisa kurang lebih 10% cairan (residu) dalam labu distilasi.
 Waktu yang diperlukan pada saat larutan pertama kali mendidih dan waktu akhir proses
distilasi dicatat.
 Suhu titik didih awal dan titik didih akhir distilasi dicatat.
 Langkah-langkah percobaan diatas dengan menggunakan alkohol 96% diulangi.

3.2.2 Distilasi Larutan (campuran)


 Sebanyak 50 ml aquades dan 50 ml alkohol 96% secara bersamaan ke dalam labu distilasi.
 Lalu labu distilasi dengan labu penampung dan labu pendingin dirangkai.
 Campuran larutan tersebut dipanaskan hingga menguap kemudian ditampung dengan
distilat pada labu penampung (collector).
 Distilasi dihentikan ketika cairan (residu) tersisa sebanyak kurang lebih 10% dalam labu
distilasi.
 Waktu pertama kali larutan mendidih dicatat dan waktu akhir distilasi dicatat.
 Titik didih awal dan titik didih akhir distilasi dari campuran dicatat.
EKSTRAKSI
1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ekstraksi adalah praktikan dapat melakukan proses ekstraksi
dengan bantuan labu pemisah, mengetahui prinsip dasar ekstraksi antara larutan
trikloroasetat dengan pelarut eter, mengetahui konsentrasi trikloroasetat dalam air,
membandingkan hasil trikloroasetat menggunakan satu tahap ekstraksi dan hasil
trikloroasetat menggunakan dua tahap ekstraksi, serta mengetahui fungsi eter,
trikloroasetat, indikator PP dan NaOH dalam proses ekstraksi.

2. MATERI METODE
3.1. Materi
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu pemisah (separatory funnel),
beaker glass, buret, statif, corong, labu Erlenmeyer, pipet tetes, pipet volume, pompa
pilleus, gelas arloji, botol penampung eter bekas, masker, dan sarung tangan.

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah vaselin, aquades, trikloroasetat,
larutan NaOH 0,2 M, indikator PP dan eter.

3.2. Metode
3.2.1. Persiapan
 Tutup dan cerak labu pemisah diolesi dengan menggunakan vaselin.
 Labu pemisah diisi dengan aquades dan dikocok beberapa kali. Cerak
dipastikan tidak bocor, kemudian aquades dibuang.
 Sebanyak 4 gram trikloroasetat dilarutkan dalam 50 ml aquades ke dalam
Erlenmeyer, lalu ditutup dengan gelas arloji.
3.2.2. Percobaan I : Menentukan konsentrasi awal TCA dalam air
 Sebanyak 5 ml larutan trikloroasetat dimasukkan dalam Erlenmeyer, dan
ditambahkan 5 tetes indikator PP.
 Buret diisi dengan larutan NaOH 0,2 M
 Larutan dititrasi dalam Erlenmeyer, sampai warna larutan berubah menjadi
merah muda.
 Volume NaOH yang digunakan untuk titrasi dicatat.
 Kemudian hitung massa trikloroasetat dengan rumus :
Massa trikloroasetat (g) = M NaOH x V NaOH (L) x BM trikloroasetat
Keterangan :
BM trikloroasetat = 163,38
3.2.3. Percobaan II : Ekstraksi TCA dengan satu tahap ekstraksi
 Sebanyak 5 ml larutan trikloroasetat dimasukkan dalam labu pemisah.
 Sebagai pelarut, eter ditambahkan sebanyak 10 ml.
 Labu pemisah dikocok dengan hati – hati dan lembut selama beberapa detik
sambil sesekali dibuka ceraknya untuk mengurangi tekanan yang dihasilkan
uap eter.
 Pengocokkan dilanjutkan dengan lembut sampai suara berdesis hilang.
Kemudian dikocok dengan agak kuat selama 1 – 2 menit.
 Cerak ditutup dan labu diletakkan dalam posisi tegak. (dengan disangga
menggunakan tangan)
 Tutup cerak dibuka dan dibiarkan sampai terbentuk dua lapisan cairan.
 Lapisan air dipisahkan (cairan bagian bawah) dan lapisan eter (cairan bagian
atas). Lapisan air dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan lapisan eter dibuang
ke dalam botol penampung eter bekas. (Massa jenis air lebih besar dari eter,
sehingga air akan berada pada lapisan bagian bawah).
 Sebanyak 5 tetes indikator PP ditambahkan.
 Kemudian dititrasi dengan NaOH 0,2 M (seperti pada percobaan I)
 Massa trikloroasetat dalam air dihitung dengan rumus:
Massa trikloroasetat (g) = M NaOH x V NaOH (L) x BM trikloroasetat
Keterangan :
BM trikloroasetat = 163,38
 Massa trikloroasetat dalam 10 ml eter dihitung dengan rumus:
Massa TCA eter = massa TCA air percobaan I – massa TCA percobaan II
3.2.4. Percobaan III : Ekstraksi TCA dengan dua tahap ekstraksi
 Sebanyak 5 ml larutan trikloroasetat diekstraksi dengan 5 ml eter (lakuka
dengan langkah – langkah seperti pada percobaan II)
 Lapisan air dipisahkan ke dalam beaker glass dan dibuang lapisan eter ke botol
penampung eter bekas.
 Lapisan air dituangkan kembali ke dalam labu pemisah dan diekstrak kembali
dengan 5 ml eter lain.
 Lapisan air ditampung dalam Erlenmeyer dan lapisan eter dibuang ke botol
penampung eter bekas.
 Sebanyak 5 tetes indikator PP ditambahkan dan dititrasi dengan NaOH 0,2 M.
 Massa trikloroasetat dalam air dihitung dengan rumus:
Massa trikloroasetat (g) = M NaOH x V NaOH (L) x BM trikloroasetat
Keterangan :
BM trikloroasetat = 163,38
 Massa trikloroasetat dalam 10 ml eter dihitung dengan rumus:
Massa TCA eter = massa TCA air percobaan I – massa TCA percobaan III

Anda mungkin juga menyukai