Anda di halaman 1dari 16

GEOPOLITIK INDONESIA

diajukan untuk memenuhi tugas Kewarganegaraan

disusun oleh : kelompok 5


Rian Toni Pratama (4441190074)
Najwa Salsabila (4441190153)
Cakra Nuralam (4441190165)
Agung Gumelar (4441190149)
Ermala Naila Putri (4441190110)
Khoirunnisa Nuraini (4441190146)
Nurfitriah Sagita (4441190

2D

Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan
judul “Geopolitik Indonesia”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang Geopolitik
yang ada di Indonesia. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi diri kami sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif


sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Serang, 3 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................3
2.1 Pengertian Geopolitik ...........................................................................................3
2.2 Pengertian Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik ............................................4
2.3 Hakikat dan Asas Wawasan Nusantara ................................................................5
a. Unsur Dasar Wawasan Nusantara............................................................7
b. Kedudukan Wawasan Nusantara..............................................................7
2.4 Hubungan Geopolitik dengan Otonomi Daerah ...................................................8
a. Pengertian Otonomi Daerah ...................................................................8
b. Permasalahan Otonomi Daerah.............................................................10
2.5 Hubungan Geopolitik dengan Geostrategis.........................................................10
BAB III PENUTUP ......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
3.2 Saran ...................................................................................................................12
Daftar Pustaka .............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam,


Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya
akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan
dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad


terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah
berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di
kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan
sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara
juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman
dan sejahtera (Pembukaan UUD’45AlineaIV)  perlu pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan
kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus
globalisasi.

Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara.Dalam
perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi
diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain. Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat
dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia,
keluarga,masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara
fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu
bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan
nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang
merupakan kepanjangan dari geografi politik.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari geopolitik?


2. Apa pengertian wawasan nusantara sebagai geopolitik?
3. Apa yang termasuk kedalam hakikat dan asas wawasan nusantara?
4. Bagaimana hubungan geopolitik dengan otonomi daerah?
5. Bagaimana hubungan geopolitik dan geostrategi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari geopolitik.


2. Mengetahui pengertian wawasan nusantara sebagai geopolitik.
3. Mengetahui yang termasuk ke dalam hakikat dan asas wawasan nusantara.
4. Mengetahui hubungan geopolitik dengan otonomi daerah.
5. Mengetahui hubungan geopolitik dan geostrategi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik dari bahasa Yunani Γη (bumi) dan Πολιτική (politik), secara luas


merujuk pada hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau
internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan
pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik
merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami,
menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel
geografi. Variabel geografi tersebut umumnya mengarah pada: lokasi geografis
negara atau negara yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat, iklim
wilayah tempat negara tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber
daya alam, dan perkembangan teknologi. Secara tradisional, istilah ini lebih
digunakan pada dampak geografi terhadap politik, namun pemakaiannya telah
berubah dalam satu abad terakhir untuk mencakup konotasi yang lebih luas.

Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik


dan ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai
pemikiran yang mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif
kekuatan daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara
konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia,
identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan
darat.

Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah,


dan ilmu sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam
berbagai skala. Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala
aspek ilmu sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan
internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional. Selain itu,
studi geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan aktor
politik internasional, kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen
geografis, hubungan yang menciptakan sistem geopolitik.

Berikut ini pengertian tentang geopolitik menurut para ahli:


 Frederich Ratzel (1844-1904)

3
Seorang penggagas geopolitik menurutnya Geopolitik ialah sebagai ilmu
bumi politik (Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik
ini bahwa kekuatan suatu negara itu harus mampu untuk mewadahi
pertumbuhannya. Maksudnya semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati
oleh sekelompok politik (kekuatan), makin memungkinkan kelompok politik
terseebut untuk tumbuh. Negara ialah sebagai suatu organisme yang memerlukan
ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, serta juga mati.

 Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)

Rudolf & Karl mengembangkan geopolitik ini ialah sebagai Geographical


Politic yang menitik beratkan kepada analisis fenomena geografi dari aspek
politik geografi menyangkut kependudukan, ekonomi sosial, serta juga
pemerintahan, bahwa negara tidak sekedar satuan biologis juga memiliki
inteketualitas.

 Rudolp Kjellen (1864-1922)

Menurutnya Geopolitik (Geographical Politic), yang dicetuskan oleh


seorang sarjana ilmu politik Swedia bernama Rudolp Kjellen pada 1900,
didalama rangka mengemukakan suatu system politik yang menyeluruh,
melingkupi demopolitik, ekonomopolitik, sosiopolitik, kratopolitik, termasuk
juga itu geopolitik. Kjellen lantas melanjutkan ajaran Ratzel mengenai teori
organisme. Kjellen ini menegaskan bahwa negara merupakan suatu organism
yang dianggap ialah sebagai “prinsip dasar”.

 Karl Haushofer (1869-1946)

Menurut Beliau Geopolitik merupakan landasan ilmiah bagi tindakan


politik didalam perjuangan demi kelangsungan hidup suatu organisasi negara
untuk dapata memperoleh ruang hidupnya (lebensraum)”. Konsep geopolitik
yang dikembangkan oleh Karl Haushofer mencakup semua system politik
pandangan Kjellen.

2.2 Pengertian Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik

Wawasan Nusantara merupakan sebuah cara pandang Bangsa Indonesia


rakyat, bangsa dan juga wilayah NKRI, yang meliputi darat, laut dan udara di
atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan juga
Pertahanan Keamanan. Hingga akhirnya wawasan nasional tersebut menjadi
pandangan atau bisa dibilang visi suatu bangsa dalam menuju tuannya. Meski di
pandang sebagai visi, namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional.Wawasan nasional ini berarti keseluruhan wilayah Indonesia ini tak
hanya terdiri dari daratan dan laut saja, namun juga udara di atasnya. Semua itu

4
dipandang sebagai ruang hidup yang utuh atau satu. Wawasan nusantara ini
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Konsepsi wawasan nusantara
dihasilkan dari pandangan masyarakat Indonesia pada konstelasi lingkungan di
tempat tinggalnya. Bisa disimpulkan, wawasan nusantara adalah penerapan dari
teori geopolik bangsa ini.

Dilihat dari istilah, Wawasan Nusantara berasal dari dua kata, yaitu
Wawasan dan Nusantara. Wawasan sendiri berasal dari Bahasa jawa yaitu wawas
yang artinya pandangan, penglihatan indrawi atau tinjauan, dan dipadukan
dengan mawas yang artinya meninjau, melihat dan memandang. Untuk itu bisa
diartikan, jika wawasan ini artinya pandangan, penglihatan, tujuan, tanggap
indrawi. Wawasan ini merupakan cara pandang atau cara melihat.Jika wawasan
nusantara merupakan visi bangsa. Visi sendiri bisa diaritkan sebagai keadaan
atau rumusan umum terkait dengan keadaan yang diinginkan. Wawasan nasional
ini adalah visi bangsa Indonesia yang ada sangkutpautnya dengan masa depan.
Visi ini sesuai dengan konsep wawasan nusantara, yaitu menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah satu dan utuh pula.

Geopolitik asalnya dari dua kata yaitu, kata geo dan politik. Jika dilihat
dari asal katanya, tentu kita sudah tahu jika geopolitik tidak lepas dari
pembahasan terkait hal geografi dan politik. Geo itu artinya bumi atau planet.
Geografi tidak jauh membahas soal tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati
suatu ruang di muka bumi, ini menurut Preston E. James.Pengertian di atas
menegaskan bahwa geografi berkaitan dengan kaitannya antara manusia dengan
lingkungan tempat tinggalnya. Kata geo dalam geopolitik disandingkan dengan
politik yang memiliki arti kekuatan. Kekuatan di sini tak bukan sembarang
kekuatang karena sudah didsasarkan pada sejumlah pertimbangan dasar untuk
menentukan sebuah kebijaksanaan nasional dan untuk mewujudkan tujuan
nasional.

Geopolitik merupakan sebuah pertimbangan dasar di dalam


penyelenggaraan negara yang didasarkan pada letak geografisnya. Dalam
memenangkan sebuah perlombaan, tentu kita harus memahami dulu medan yang
akan menjadi tempat perlombaan sehingga bisa mengetahui strategi terbaik apa
yang tepat untuk digunakan dalam perlombaan itu. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan negara. Suatu negara pasti membutuhkan geopolitik dalam menentukan
pembinaan politik nasional yang didasarkan pada kondisi dan situasi geografis
untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan negara tersebut. Indonesia
yang merupakan negara kepulauan dan bangsa yang sangat menjemuk punya
geopolitik tersendiri, yaitu wawasan nusantara.

2.3 Hakikat dan Asas Wawasan Nusantara

5
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian
cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan
aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh
demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia . Demikian juga produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan
bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti
kepentingan daerah, golongan dan orang per orang.Asas wawasan
nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya
komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap
kesepakatan.
Asas wawasan nusantara terdiri dari :

•Kepentingan yang sama


Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa
Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain.tujuan
yang sama adalah

•Keadilan
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha dan
kegiatan, baik orang perorangan, golongan, kelompok maupun daerah

•Kejujuran.
Yang berarti keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta
ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak
didengarnya.

•Solidaritas
Yang berarti diperlukannya rasa seti kawan, mau memberi dan berkorban bagi
orang lain tanpa meniggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

•Kerjasama
Berarti adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
sehingga kerja kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang
lebih besar dapat tercapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.

•Kesetiaan
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi
tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam ke Bhinekaan.
Jika kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini goyah apalagi ambruk, dapat
dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan dalam ke Bhinekaan bangsa

6
Indonesia akan hancur berantakan. Ini berarti hilangnya negara kesatuan
Indonesia.

a) Unsur Dasar Wawasan Nusantara

1.    Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi


seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan
alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan
dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat
adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.

2.  Isi (Content)

Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta


tujuan nasional.

3.  Tata laku (Conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :

-Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.

-Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.

Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa


berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang
tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

b) Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh


seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.Wawasan Nusantara
dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sebagai
berikut:

7
a. Landasan Idiil 
- Pancasila (dasar negara)  

b.  Landasan Konstitusional
-UUD 1945 (Konstitusi negara) 

c. Landasan Visional
- Wasantara - (Visi bangsa)    

d. Landasan Konsepsional               
- Ketahanan - Nasional (Konsepsi Bangsa)       

e. Landasan Operasional
- GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa)  

2.4 Hubungan Geopolitik dengan Otonomi Daerah

a) Pengertian Otonomi Daerah


Istilah otonomi berasal dari kata Latin authos yang berarti “sendiri” dan
nomos berarti “mengatur dan mengurus”. Beberapa penulis memberi arti otonomi
sebagai “zelwetgeving” atau pengaturan perundang-undangan sendiri atau
pemerintahan sendiri. Pengertian otonomi berkaitan erat dengan pengertian
sentralisasi dan desentralisasi kekuasaan. Sentralisasi adalah pola kenegaraan
yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik, ekonomi, dan sosial di
pemerintah pusat. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem NKRI. Dalam penyerahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada daerah terdapat beberapa bentuk atau ketentuan sebagai
berikut:
a. Dekonsentrasi, yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
pusat kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan atau kepada
instansi vertical di wilayah tertentu.
b. Tugas Pembantuan, yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
dan atau desa dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/ kota kepada
desa untuk melaksanakan tugas tertentu.1
Pasal 18 ayat (1) UUD 1945 (amandemen kedua) menyatakan bahwa
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi dibagi atas yaitu kabupaten dan kota, yang setiap provinsi,
kabupaten, dan kota memiliki pemerintahan daerah yang diatur oleh Undang-
Undang”. Dengan merujuk pada pasal 18 ayat (1) UUD 1945 (amandemen
kedua) ini, kemudian pemerintah menerbitkan Undang-Undang No.32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah yang dikenal dengan Undang-Undang Otonomi
Daerah.

1
Tri Dwi Sulisworo, Dikdik Wahyuningsih, Arif Baehaqi, Geopolitik Indonesia, (Universitas Ahmad
Dahlan)

8
Otonomi daerah di indonesia merupakan keniscayaan reformasi setelah
kebijakan sentralistik orde baru yang menempatkan kekuasaan penyelenggaraan
pemerintah kepada pemerintah pusat. Sentralistik dianggap tidak mampu
mempercepat tercapainya tujuan nasional bangsa indonesia sebagaimana
digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat.
Menurut Sudirwo (2002) rasional pelaksanaan otonomi daerah adalah:
1) Otonomi daerah menjamin akan memperkokoh persatuan dan
kesatuan
2) Otonomi daerah menjamin pembangunan berdasarkan potensi dan
aspirasi masyarakat daerah
3) Otonomi daerah menjamin sistem pemerintahan menjadi adil
proporsional
4) Otonomi daerah menjamin adanya kepastian kewenangan antara
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota
5) Otonomi daerah menjamin adanya ketegasan sistem alokasi,
penyelenggaraan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.

Sudirwo menyatakan terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam rangka


melaksanakan otonomi daerah adalah sebagai berikut:
1) Pemahaman masyarakat tentang otonomi daerah belum merata
2) Perubahan sikap mental sesuai dengan otonomi daerah belum merata
3) Kelembagaan pemerintah sesuai otonomi daerah belum selesai
terbentuk
4) Penafsiran beberapa kepala daerah tentang otonomi daerah yang
keliru
Meskipun pelakasanaan otonomi daerah diserahkan kepada pemerintah
daerah, bukan berarti semua urusan pemerintahan diserahkan kepada daerah. Ada
beberapa urusan strategis nasional yang tidak diserahkan kepada pemerintah
daerah., urusan atau kewenangan itu meliputi:
1) Politik luar negeri
2) Pertahanan keamanan
3) Peradilan
4) Moneter dan fiskal
5) Agama
6) Kewenangan bidang lain yang meliputi kebijakan tentang:
a. Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan
nasional secara makro
b. Dana perimbangan keuangan
c. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian
nasional
d. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia
e. Konservasi
f. Standarisasi nasional
Pelaksanaan desentralisasi dalam otonomi daerah diharapkan akan membawa
konsekuensi terhadap layanan kepada masyarakat secara optimal. Kewenangan

9
otonomi daerah yang bulat dan utuh tersebut harus menekankan pada asas
desentralisasi yang luas, nyata, dan bertanggungjawab, artinya adalah otonomi
daerah yang nyata, daerah memiliki keleluasaan untuk mengatur bidang
pemerintahan sekaligus peningkatan pelayanan kepada rakyat, sedangkan otonomi
daerah yang bertanggungjawab mengandung arti bahwa mengembangkan
kehidupan demokrasi, terbinanya hubungan yang serasi antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah serta hubungan antar daerah tetap terjaga persatuan dan
kesatuan.

b) Permasalahan Otonomi Daerah


Berbagai masalah dalam implementasi otonomi daerah dapat berasal dari
sikap menta; para penguasa daerah dan rakyatnya, perolehan keuangan daerah,
atau kualitas aparatur pemerintah daerah.
a. Sikap mental para penguasa daerah dan rakyatnya, antara lain sikap
yang mempersepsikan diri sebagai pihak yang harus dilayani oleh
rakyatnya, menciptakan raja-raja kecil didaerah, peraturan dibuat untuk
kepentingan dan keberlanjutan kursi kekuasaan.
b. Kewenangan pemerintah pusat-daerah, antara lain mengenai tugas
dan tanggung jawab ataupun mengenai penggalian sumber dana dan
pembiayaan pembangunan yang didukung oleh semangat desentralisasi
dan otonomi daerah.
c. Perolehan keuangan daerah, antara lain penguasa daerah membuat
peraturan yang memungkinkan memperoleh pendapatan asli daerah
dengan mengorbankan rakyatnya melalui berbagai pungutan pajak dan
pungutan retribusi lain yang memberatkan penduduk.
d. Aparatur pemerintahan daerah, antara lain rendahnya kualitas
aparatur pemerintahan daerah larena sistem rekrutmen yang kolusi dan
nepotisme mengabaikan kemampuan dan profesionalitas.2

b.5 Hubungan Geopolitik dengan Geostrategis

Geostrategi merupakan suatu strategi atau upaya atau metode dalam


memanfaatkan konstelasi geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan,
sarana-sarana, untuk mencapai tujuan nasional dan untuk mempertahankan konsep
geopolitik negara indonesia sebagai negara kepulauan sesuai dengan yang
diamanatkan dalam proklamasi, pancasila, sumpah pemuda, dan UUD 1945
melalui proses pembangunan yang terarah. Geostrategi Indonesia berawal dari
adanya kesadaran akan terbentuknya bangsa Indonesia yang majemuk dan
heterogen artinya setiap suku bangsa memiliki hubungan historis dan
pasalikologis dengan daerahnya.

2
Tri Dwi Sulisworo, Dikdik Wahyuningsih, Arif Baehaqi, Geopolitik Indonesia, (Universitas Ahmad
Dahlan)

10
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional.
Ketahanan nasional sangat penting bagi suatu bangsa dan negara karena
berhubungan erat dengan kelestarian hidup negara dan menjamin kelangsungan
perjuangan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Ketahanan nasional diperlukan untuk menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintah seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteraan
dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial serta adanya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasikan diri. 3

Ketahanan nasional merupakan suatu interaksi positif segenap unsur-unsur


(gatra) kehidupan nasional yang terkandung di dalam model atau konsepsi astra
gatra. Ada 3 aspek tri gatra kehidupan alamiah, antara lain : Gatra letak dari
kedudukan geografi, Gatra keadaan dan kekayaan alam, Gatra keadaan dan
kemampuan penduduk. Dari 5 aspek ( panca gatra ) kehidupan sosial yaitu : Gatra
ideologi, Gatra politik, Gatra ekonomi, Gatra sosial budaya, Gatra pertahanan dan
keamanan.

Geopolitik merupakan sistem politik atau peraturan yang berwujud


kebijaksanaan dan strategi nasional berdasarkan dorongan dari aspirasi nasional

3
Damanhuri. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan. Bekasi: Nurani

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang


berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik
internasional dalam variabel geografi. Geopolitik secara tradisional menunjukkan
hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis, dengan demikian
Geopolitik sebagai satu kesatuan adalah sebuah kebijakan politik suatu negara
yang memanfaatkan geografi sebagai basis penguasaan ruang lingkup demi
terjaminnya kelangsungan hidup dan pengembangan kehidupan negara yang
bersangkutan. Suatu negara pasti membutuhkan geopolitik dalam menentukan
pembinaan politik nasional yang didasarkan pada kondisi dan situasi geografis
untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan negara tersebut. Indonesia
yang merupakan negara kepulauan dan bangsa yang sangat majemuk punya
geopolitik tersendiri, yaitu wawasan nusantara.

Bangsa Indonesia menjadikan wawasan Indonesia ini sebagai visi dan


juga perwujudan dalam kebhinekaan (keberagaman) yang terdapat di Indonesia.
Hakikat dari wawasan nusantara sendiri yaitu menyatukan perbedaan dan juga
batasan wilayah dari Sabang sampai Merauke. Dengan begitu dapat terwujud
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersatu dan utuh untuk
mencapai tujuan yang sudah dicanangkan bangsa Indonesia. Asas wawasan
nusantara terdiri dari ; kepentingan yang sama, kejujuran, keadilan, solidaritas,
kerja sama dan kesetiaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan. Bekasi: Nurani

https://blog.elevenia.co.id/pengertian-wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-
indonesia/
Diakses pada 3 Maret 2020 pukul 14.30

http://jaifmanda.blogspot.com/2012/03/pengertian-wawasan-nusantara-unsur-
asas.html
Diakses pada 2 Maret 2020 pukul 16.50

https://niezarahmad.wordpress.com/2013/06/06/pengertian-unsur-asas-tujuan-
sosialisasi-wawasan-nusantara/
Diakses pada 1 Maret 2020 pukul 11.23

https://tonyahmad007.wordpress.com/2013/04/07/wawasan-nusantara-
landasanunsur-unsur-dan-hakekat-wawasan-nusantara
Diakses pada 29 Febuari 2020 pukul 17.45

Suradinata, Ermaya. 2005. Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategis dalam


Kerangka Keutuhan NKRI. Jakarta: Suara Bebas.
Diakses pada 1 Maret 2020 pukul 13.09

Tri Dwi Sulisworo, Dikdik Wahyuningsih, Arif Baehaqi, Geopolitik Indonesia,


(Universitas Ahmad Dahlan)

13

Anda mungkin juga menyukai