Anda di halaman 1dari 4

Pencabulan Saipul Jamil Terhadap Anak

1. KRONOLOGI KEJADIAN

31 Januari

Ipul mengenal korban untuk pertama kalinya di studio di sebuah stasiun televisi swasta. Korban
berkenalan dengan Ipul di belakang panggung.

Awal Februari

Korban bertemu untuk yang kedua kalinya dengan Ipul, masih di studio di sebuah stasiun televisi
swasta di kawasan Jakarta Barat. Korban kemudian diundang Ipul ke rumahnya di kawasan Kelapa
Gading.

Saat itu, korban bersama seorang temannya. Pertemuan korban, teman korban yang seusianya
dengan Ipul di rumahnya tersebut berlangsung seperti biasa seperti layaknya orang bertamu.

Kamis, 18 Februari

Pukul 01.00 WIB

Korban bertemu untuk kedua kalinya di studio sebuah stasiun televisi di Jakbar. Saat itu, Ipul
meminta asistennya seorang pria untuk mencari korban.

Korban kemudian dipertemukan dengan Ipul di belakang panggung. Korban kemudian diminta ikut
ke rumahnya dengan alasan meminta untuk memijat badannya yang pegal-pegal.

Sekitar pukul 02.00 WIB

Korban memijat Ipul di sebuah kamar. Saat itu belum terjadi apa-apa. Namun kemudian, korban
curiga karena Ipul mulai menunjukkan hal-hal yang ganjil. Ipul saat itu mencoba meraba bagian
tubuh korban yang privat.

Setelah selesai memijat, Ipul kemudian tiba-tiba mengajak korban untuk berbuat cabul saat itu
dengan iming-iming sejumlah uang. Namun korban menolaknya. Ipul masih mencoba membujuk
korban untuk mengajak korban berbuat mesum, tetapi korban menolak dan mengatakan hendak
salat tahajud.

Korban yang mulai curiga kemudian pamit untuk tidur seusai salat. Korban kemudian tidur di sebuah
kamar di lantai atas. Pada saat tertidur itulah, korban merasakan dicabuli oleh Ipul hingga korban
terbangun dan berteriak 'Astagfirullah'.

Setelah kejadian itu, korban kabur dari rumah Ipul dengan cara menyelinap diam-diam di kegelapan
malam.

Pukul 04.00 WIB

Korban melaporkan perbuatan Ipul ke Polsek Kelapa Gading. Ipul kemudian dijemput paksa dari
rumahnya di kawasan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Ipul kemudian diperiksa di Mapolsek Kelapa Gading. Awalnya, Ipul membantah perbuatan cabul itu,
tetapi kemudian ia akhirnya mengakui ketika polisi menyatakan akan melakukan swipe terhadap
korban dan dirinya untuk dites DNA.

2. PENYEBAB

Saipul Jamil dilaporkan ke polisi atas kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur bernama DS,
pelajar kelas III SMA berusia 17 tahun. Saipul disebut meminta DS untuk menginap di rumahnya dan
memijatnya. Pada saat DS tidur, Saipul melakukan tindakan tidak senonoh.

3. PASAL YANG DILANGGAR

Kamis (18/2) sore

Status Ipul ditetapkan sebagai tersangka. Penyanyi dangdut itu kemudian dijerat dengan Pasal 82
Undang-Undang Perlindungan anak.

4. PENYELESAIAN MASALAH

Dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.


Kepemilikan Psikotropika Vanessa Angel

1. KRONOLOGI KEJADIAN

Polisi menangkap Vanessa Angel bersama suaminya, Bibi Ardiansyah, dan seorang asistennya, CL,
pada 16 Maret 2020.

Ketiganya diamankan di kediaman Vanessa di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Polisi menggeledah kediaman Vanessa dan menemukan 20 butir pil xanax.

Dari total 20 butir pil, 15 butir ditemukan di laci meja televisi kamar Vanessa, sedangkan lima butir
lainnya ditemukan di dalam tas Vanessa.

Meski tes urine Vanessa menunjukkan hasil negatif mengonsumsi pil xanax, Vanessa tetap diproses
hukum sebab kepemilikan psikotropika xanax menyalahi aturan. Vanessa mengaku bahwa pil xanax
tersebut didapatkan dari mantan kuasa hukumnya, Abdul Malik.

Vanessa meminta pil tersebut ketika sedang menjalani proses persidangan kasus prostitusi online
pada awal 2019.

Abdul sendiri masih mengonsumsi xanax sebab memiliki riwayat penyakit jantung. Ia pun
menyatakan bahwa memiliki resep resmi untuk konsumsi obat tersebut.

Vanessa mengaku memiliki resep untuk sebagian pil xanax yang ia miliki.

Namun, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona
Siregar mengatakan, resep pil xanax yang diberikan dokter untuk Vanessa ialah seberat 0,5 miligram.
Sementara itu, pil xanax yang dimiliki oleh Vanessa seberat 1 miligram.

"Resep itu yang diberikan kepada saudari VA itu berbeda dengan yang diresepkan oleh dokter. Kalau
dokter resepnya 0,5 miligram, yang kami sita dari saudari VA itu 1 miligram," ujarnya.

Tak hanya itu, resep juga masih didapati polisi ada di tangan Vanessa. Padahal, secara prosedural,
resep harus diberikan kepada apotek.

"Apabila terdakwa mendapatkan obat dengan resep, maka resep itu akan ditahan atau disimpan
pihak apotek dan dilaporkan ke BPOM melalui Aplikasi Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika
(Sipnap). Akan tetapi, pada kenyataannya, resep tersebut masih pada terdakwa pada saat
penangkapan," demikian tulis Jaksa Penuntut Umum (JPU)

2. PENYEBAB
Penyebab terjadinya kasus dinyatakan oleh Abdul, Vanessa meminta obat tersebut sebab sedang
dalam tekanan ketika menjalani proses sidang tersebut.

"Waktu itu saya minum obat, kan cemas. Dia tahu, 'Obat apa, Pak? Xanax ya? Aku minta,' (saya
bilang), 'Jangan, ini obat penenang.' Dia bilang punya resep, ya sudah saya kasih kalau ada," kata
Abdul.

"Ya karena dia tegang, mau bunuh diri, cemas, namanya sidang, ramai. Iya (mau bunuh diri) dan itu
di media ada semua, dia ngomong (ingin bunuh diri)," ungkap Abdul.

3. HUKUM YANG DILANGGAR

UU No. 7 tahun 1997 diperbaharui dengan dibuat dan disahkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika.

4. PENYELESAIAN KASUS

Meski jadi tersangka, Vanessa tidak ditahan. Ia ditetapkan menjadi tahanan kota.

Selama 20 hari sejak ditetapkan sebagai tahanan kota, Vanessa wajib lapor ke Polres Jakarta Barat
hingga berkas kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.

Meski sedang hamil enam bulan dan berada di situasi pandemi Covid-19, Ronaldo menegaskan
bahwa proses hukum atas kasus Vanessa Angel harus tetap berjalan.

Sebab didapati memiliki pil xanax tersebut, Vanessa dituntut hukuman enam bulan penjara serta
denda sebesar Rp 10 juta. Meski mengajukan hukuman masa percobaan pada pledoi-nya, hakim
tetap menjatuhkan vonis hukuman penjara bagi Vanessa.

Dengan demikian, Vanessa tinggal menjalani sekitar 1,5 bulan masa tahanan penjara.

Anda mungkin juga menyukai