Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
UNTUNG SUKAMTO
Tanur Busur Listrik atau Electric Arc furnance (EAF) adalah
peralatan / alat yang digunakan untuk proses pembuatan logam /
peleburan logam, dimana besi bekas dipanaskan dan dicairkan
dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke besi bekas di
dalam tanur.
A schematic cross-section through an EAF. Three electrodes
(yellow), molten bath (gold), tapping spout at left, refractory
brick movable roof, brick shell, and a refractory-lined bowl-
shaped hearth.
Daftar isi
1. Pendahuluan
2. Deskripsi
3. Tanur Busur Api (Arc Furnace)
4. Prinsip Dasar Pemanasan Material Pada Tanur Busur Api
4.1. Elektroda
4.2. Proses Pemuatan
5. Proses Peleburan
5.1. Tahap Pencairan
5.2. Tahap Pembersihan
5.3. Tahap Penyelesaian
6. Peralatan Pendukung Pada Tanur Busur Listrik
7. Referensi
1. Pendahuluan
Ada dua macam arus listrik yang bisa digunakan dalam proses
peleburan dengan EAF, yaitu arus searah (direct current ) dan arus bolak
– balik ( alternating current). Dan yang biasa digunakan dalam proses
peleburan adalah arus bolak-balik dengan 3 fase menggunakan electroda
graphite.
Salah satu kelebihan EAF dari basic oxygen furnance adalah
kemampuan EAF untuk mengolah scrap menjadi 100 % baja cair.
Menurut survei sebanyak 33% dari produksi baja kasar (crude steel)
diproduksi menggunakan Tanur busur listrik (EAF). Sedangkan
kapasitas porduksi dari EAF bisa mencapai 400 ton. Kelebihan lain dari
EAF ini adalah energi yang dikeluarkan busur listrik terhadap logam
bahan baku sangant besar, menyebabkan terjadinya okisdasi besar pada
logam cair. Hal ini menyebabkan karbon yang terkandung di dalam
logam bahan baku teroksidasi sehingga kadar karbon dalam logam
tersebut menjadi berkurang. Bentuk fisik dari dapur (EAF) ini cukup
rendah sehingga dalam hal pengisian bahan bakunya pun sangat mudah.
Dalam hal pengoperasiannya pun EAF juga tidak terlalu sulit karena
hanya memerlukan beberapa orang operator yang memantau proses
peleburan dan penggunaan listrik pada dapur tersebut.
2. Deskripsi
Struktur dari Tanur busur listrik adalah Tungku oval (bagian
bawah), dinding tanur yang berbentuk selinder, dan tutup tanur yang
bisa bergerak menutup dan membuka untuk proses pengisian. Pada
tutup tanur terdapat 3 buah lubang yang merupakan dudukan elektroda
grafit, yang terdiri dari mekanisme penjepit elektroda. Sedangkan
elektroda tidak bertopang pada tutup tanur melainkan bertopang pada
rangka tersendiri dan rangka tersebut memiliki mekanisme pengangkat
dan untuk menurunkan elektroda pada posisi – posisi yang dapat
diatur pada waktu pengoperasian. Untuk mengurangi rugi kalor (heat
loses) pada tutup tanur, maka tutup tanur dilapis dengan isolator
panas.
Pada dinding pelindung tanur terdapat batu tahan api sebagai
isolator panas bagian dalam yang dihasilkan tanur tersbut. Pada
dinding tanur ini tidak diperlukan lagi lining karena pada bagian ini
tidak lagi bersentuhan dengan cairan. Sedangkan kotruksi luar dari
dinding di tutupi oleh pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada
dinding bagian luar ini juga terdapat sistem pendingin yang
menggunakan fluida air sebagai media pendinginan.
Deskripsi
Pada bagian tungku oval (spherical hearth) terdapat 3
lapisan yaitu lapisan lining kemudian lapisan batu tahan api
dan sebagai kontruksi bagian luar digunakan pelat baja
dengan ketebalan tertentu. Pada bagian ini juga terdapat
tapping spout atau yang lebih dikenal dengan istilah saluran
penuangan, yang digunakan untuk proses penungan cairan
yang akan di cetak atau diatur komposisinya di ladle
furnance. Pada bagian yang berhadapan dengan tapping
spout adalah slaging door atau yang lebih dikenal dengan
pintu slag, yang digunakan untuk mengeluarkan slag. Untuk
mengatur posisi penuangan dan pengeluaran slag, terdapat
mekanisme pada dasar bagian luar tanur yang berbentuk
roda gigi berpasangan yang digerakkan oleh screw bar.
Deskripsi
Banyak tipe dapur listrik yang digunakan, tetapi secara
praktik hanya tipe berikut yang digunakan dalam industry pembuatan
baja :
AC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik – arus bolak
balik)
DC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik – arus searah )
Induction electric furnace (dapur induksi)
Pada dapur busur listrik – arus bolak balik, arus melewati
suatu elektroda turun ke bahan logam melalui suatu busur listrik,
kemudian arus tersebut dari bahan logam mengalir keatas melalui
busur listrik melalui busur listrik menuju elektroda lainnya. Untuk
peleburan baja dapat dilakukan arus satu, dua atau tiga fasa.
Umumnya digunakan arus 3 fasa.
Dalam dapur listrik – arus searah, arus listrik melewati satu
elektroda turun kebahan yang akan dilebur melelui busur listrik, yang
kemudian mengalir menuju elektroda pasangannya yang berada
dibawah dapur.
Deskripsi
Dapur listrik ini dikembangkan oleh Dr. Paul Heroult (
USA ). Dapur busur listrik Heroult yang pertama dibuat untuk
memproduksi baja, dibangun oleh Halcomb steel company di
Syracuse, New York pada tahun 1906.
Pada dapur induksi, arus listrik diinduksikan kedalam
baja dengan osilasi medan magnet. Berdasarkan frekwensinya,
dapur induksi dikelompokkan sebagai berikut:
Dapur induksi frekwensi rendah. Menggunakan prinsip trafo,
dimana bahan logam yang akan dilebur bertindak sebagai
kumparan sekunder, sedang gulungan dengan inti besi
bertindak sebagai kumparan primer.
Dapur induksi frekwensi medium atau tinggi. Arus dengan
frekwensi mediumatau tinggi dilewatkan kumparan yang
meliliti bejana ( crucible ) yang berisi bahan logam yang akan
dilebur.
Deskripsi
Dapur listrik dapat digunakan untuk pembuatan baja,
baik dengan proses asam maupun basa. Hampir semua dapur
listrik yang digunakan untuk melayani produksi ingot baja,
baja cetak kontinya dan industry pengecoran saat ini
menggunakan pelapis bata tahan api basa.
Dapur listrik dapat digunakan untuk memproduksi
hampir semua jenis baja. Untuk kapasitas dibawah
1.500.000 ton/tahun, dapur listrik lebih ekonomis digunakan
daripada kombinasi blast furnace dan proses oxygen steel
making basa. Hal tersebut khususnya berlaku pada daerah
dimana tersedia banyak scrap dan harga tenaga listrik yang
murah. Dapur listrik lebuh fleksibel untuk melayani operasi
produksi yang intermittent ( misal, akibat permintaan pasar
yang fluktuatif ).
Deskripsi
Dapur listrik mempunyai keterbatasan antara lain
sebagai berikut :
Tidak mampu memproduksi baja dengan kandungan
unsure residual rendah dari scrap yang mempunyai
unsure residual yang tinggi.
Satu dapur listrik tidak dapat melayani secara kontinyu
dan berurutan satu mesin cetak kontinyu ( minimum
diperlukan 2 dapur listrik )
Dapur listrik tidak ekonomis digunakan untuk produksi
melebihi 1.500.000 ton baja/tahun, pada satu daerah.
Kandungan nitrogen dalam baja biasanya dua kali
lebih tinggi daripada baja yang dihasilkan oleh proses
oxygen steel making, baik basa maupun asam.
3. Tanur Busur Api (Arc Furnace)
Tanur ini digunakan untuk proses peleburan, pemurnian
dan untuk proses penahanan cairan logam pada temperatur
tertentu (holding furnace). Tanur ini biasanya memiliki kapasitas
untuk menampung cairan logam sebanyak 5 – 25 ton.
Keuntungan dari penggunaan tanur busur api adalah:
busur api yang terbentuk merupakan sumber panas tanpa risiko
terkena kontaminasi, sehingga kemurnian cairan logam dapat
terjaga.
penggunan panas dapat dikendalikan dengan mudah
efisiensi panas sangat baik sekitar 70%, disamping muncul
biaya yang tinggi akibat kebutuhan listrik merupakan kerugian
dari penggunaan tanur jenis ini.
lapisan udara diatas cairan logam mudah untuk dikendalikan
kehilangan (losses) bahan paduan seperti crom, nikel, dan
tungsten yang rendah.
Tanur Busur Api
Material logam dapat mencair karena adanya elektroda yang
dihubungkan dengan rangkaian listrik (electrical circuit) yang akan
membentuk suatu busur api yang akan mencairkan logam. Electric arc-
furnace menggunakan tiga buah elektrode yaitu sesuai dengan jumlah
phase dari aliran listrik yang digunakan. Arus yang digunakan adalah
arus bolak-balik 3 phase ( 3 alternating current). Pada electric arc-
furnace ini bahan isian akan dipanaskan dan dicairkan oleh adanya
radiasi dari busur listrik (electric arc) yang terjadi antara electrode-
electrode yang digunakan. Pada instalasi electric arc furnace ini
digunakan step-down transformer yang berguna menurunkan tegangan
(voltage) aliran listrik yang tinggi yang akan digunakan memanaskan
dan mencairkan bahan isian.
Tanur busur api memiliki lapisan baja berbentuk silinder
dengan landasan berbentuk lengkung atau datar yang ditopang rol
penahan yang memungkinkan tanur untuk dimiringkan. Sebagai
gambaran, tanur busur api yang memiliki kapasitas 10 ton memiliki
diameter luar sebesar 3 meter, diameter dalam bahan tahan api sebesar
2,4 meter, tinggi 2,25 meter dan memiliki lapisan baja setebal 25 mm ,
sedangkan power input sebesar 850 kva sampai dengan 30.000 kva.
4. Prinsip Dasar Pemanasan Material
Pada Tanur Busur Api
Prinsip timbulnya panas pada tanur busur api adalah
panas timbul akibat adanya tahanan (resistansi) saat arus
listrik mengalir. Dalam hal ini, logam yang dimuatkan dalam
tanur yang akan memberikan tahanan terhadap arus listrik.
Saat logam mencair, terak akan memberikan tahanan pada
aliran arus listrik. Untuk mempertahankan pemberian panas
saat logam telah mencair, elektroda harus diangkat sehinnga
elektroda tersebut hanya menyentuh permukaan lapisan
terak.
Panas dihasilkan oleh loncatan electron (busur api)
dengan aliran listrik dengan adanya aliran listrik ini maka,
akan menimbulkan aliran induksi dalam cairan yang akan
menyebabkan terjadinya gerak cairan,sehingga
homogenisasi cairan dapat terjadi.
4.1. Elektroda
Elektodenya dibuat dari bahan Carbon atau grafit dimana
elektrode dari bahan grafit lebih menguntungkan sebab lebih tahan
terhadap temperatur tinggi. Ketiga elektrode yang digunakan,
semakin lama akan semakin pendek di bagian ujung bawahnya
disebabkan panas yang terjadi pada ujung tersebut. Pada saat
operasi/bekerja, ketiga elektrode diturunkan secara bersama-sama
hingga menyinggung bahan isian.
Agar terbentuk busur api, tiga elektroda dipasang secara
vertical dalam formasi segitiga. Elektroda dikelilingi pendingin dan
penutup untuk mendinginkan dan mengurangi gas yang keluar lewat
elektroda. Ketiga elektroda yang digunakan dapat dinaikan atau
diturunkan secara otomatis dengan menggunakan perangkat
pengendali listrik atau hidrolik. Sistem kendali manual dan otomatis
digunakan untuk menaikkan, menurunkan, dan menggeser elektroda
saat proses peleburan berlangsung. Jika elektrode tersebut sudah
pendek, perlu diganti yang baru.
4.2. Proses Pemuatan
Saat proses pemuatan penutup tanur dibuka, dan
setelah material dimuatkan kedalam tanur, kemudian penutup
ditutup kembali, elektroda diturunkan , dan aliran listrik
diberikan. Elektroda diturunkan sampai dasar sampai cairan
logam mulai terkumpul dan mulai naik. Elektroda kemudian
dinaikan secara bertahap seiring dengan kenaikan permukaan
cairan logam.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari proses
peleburan dengan menggunakan tanur busur api dapat dicapai
dengan melakukan proses perencanaan dan pengendalian
pemuatan yang baik. Secara umum komposisi pemuatan adalah
sebagai berikut :
bahan baku dengan ukuran besar/tebal sebanyak 40%
bahan baku dengan ukuran medium sebanyak 40%
bahan baku dengan ukuran kecil sebanyak 20%
Proses Pemuatan
Penggunaan sistem saluran dengan ukuran yang
besar ( tebal ) akan mengakibatkan proses peleburan
menjadi semakin lama. Pemuatan bahan baku dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
distribusikan bahan baku pada seluruh permukaan
tanur
hindari bahan baku yang terkumpul dibawah
elektroda
akan lebih mudah apabila bahan baku dengan ukuran
kecil diletakan diatas bahan baku yang besar/tebal.
5. Proses peleburan
Proses peleburan baja dengan tanur busur api
terbagi menjadi dua proses, yaitu :
Proses terak asam
Proses terak basa
Terak asam pada dasarnya mengandung Silika
yang terdapat dalam ikatan ikatan kimia FeMnS (iron
manganese silicate).Terak ini terbentuk akibat reaksi
oksidasi. Pada tahapan ini terjadi proses pemurnian dari
cairan logam yang dilakukan dengan pengendalian
dalam penghilangan (reduksi) beberapa unsur seperti
carbon, mangan dan silicon melalui proses oksidasi.
Proses peleburan