BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di lakukan
bagianak sejak lahir sampai dengan anak usia enam tahun yang di lakukan melalui
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
No.20 tahun 2003. Taman kanak-kanak merupakan salah satu dari bentuk
pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Tujuan taman kanak-
pengetahuan, daya cipta yang di perlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan
pendidikan yang di desain sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Anak usia
dini adalak sosok individu yang menjazlani suatu proses perkembangan dengan
karakteristik yang jauh berbeda dengan orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis,
antusias, dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengar, seolah-olah tak
berhenti belajar. Anak juga bersifat egosentris, memiliki rassa ingin tahu secara
alamiah, merupakan mahluk sosial, unik, kaya dengan fantasi memiliki daya
merupakan lembaga yang memberikan layanan pendidikan kepada anak usia dini
pada rentang usia 4-6 tahun, dimana lembaga ini harus dapat memberikan layanan
secara professional kepada anak didiknya dalam rangka peletakan dasar kearah
pendidikan lebih lanjut. Menyikapi hal itu perkembangan anak usia dini, perlu
perkembangan anak, dimana pada usia prasekolah merupakan usia yang efektif
itu, setiap orang tua senang melihatan aknya yang memiliki kecerdasan yang baik.
Kecerdasan pada anak salah satunya dapat dilihat dari kemampuan berhitungya itu
pendidikan anak usia dini adalah rendahnya hasil belajar anak. Hal ini disebabkan
karena hasil belajar anak merupakan indicator tinggi, serta rendahnya mutu
belajar anak.
Pada dasarnya pendidikan anak usia dini sangat diperlukan untuk anak-
anak, karna akan melatih kemampuan komunikasi dan cara berfikir anak dengan
3
baik, dan tergantung didikan orang tua. Sehinggah sangat di perlukan dalam
pembelajaran area balok untuk meningkatkan daya fikir anak secara simbolis. Hal
ini merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
kemampuan ini. Serta untuk memberikan penekanan pada makna dan pemahaman
lebih tinggi, maka pemecahan suatu masala tidak hanya merupakan bagian yang
terintegrasi dalam pembelajaran, melainkan harus menjadi dasar atau inti dari
kegiatan.
Kendari yang telah di kutip dari peneliti sebelumnya pada kelas B terdapat
beberapa siswa yang masih kurang dalam simbolis berfikir anak. Dimana TK
beberapa anak yang kemampuan berfikir simbolisnya masih sangat kurang. Hal
dikatakan kemampuan berfikirnya baik. untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
dapat meningkatkan kekampuan berfikir simbolis anak usia dini agar anak
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai bahan dan media guru untuk
ketikan turun langsung di lapangan dalam untuk mengajar dan dapat di jadikan
dalam menyelesaikan suatu masalah apabila ada anak yang masih belum
E. Defenisi Oprasional
sebegai berikut: