)
UNTUK MEMENUHI TARGET PASAR BALI
PAPER
Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Manajemen
Agribisnis
Oleh:
Siti Kurnia 361941311004
Laila Firdaus 361941311005
Rema Rizki Margarani 361941311006
Yunita Nurcahyani 361941311008
Siti Maisaroh 361941311019
Rizky Amalia 361941311029
2.1 Modal
A. Pengertian Modal
1) Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara mengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan perusahaan dapat dilakukan
secara tertutup atau terbuka.keuntungan menggunakan modal sendiri untuk
membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, tetapi hanya akan
membayar deviden. Pembayaran deviden dilakukan apabila perusahaan memperoleh
keuntungan dan besarnya deviden tergantung dari keuntungan perusahaan.
Kemudian, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan.
Kerugian menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas dan relatif
sulit untuk memperolehnya.
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak
luar peusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Penggunaan modal pinjaman
untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban biaya bunga, biaya
administrasi, serta biaya provisi dan komisi yang besarnya relatif. Penggunaan modal
pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah jangka waktu tertentu.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan usaha
dengan sungguh sungguh.
a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta, pemerintah, maupun
perbankan asing.
Menurut Moh. Hatta dalam bukunya beberapa fatsal ekonomi dan koperasi,
menyatakan bahwa dalam bahasa sehari hari hampir tiap orang tahu apa yang disebut
kapital/modal. Tetapi dalam ilmu ekonomi pengertian tentang kapital itu masih
kusut. Kapital asalnya dari perkataan latin caput artinya kepala atau induk.
Pada dasarnya, kebutuhan modal untuk melakukan usaha terdiri dari dua jenis yaitu :
1) Modal investasi
2) Modal Kerja
Modal kerja juga dapat diperoleh dari modal pinjaman bank (biasanya
maksimal setahun). Biasanya dunia perankan dapat membiayai modal investasi dan
modal kerja baik secara bersamaan maupun sendiri-sendiri (tergantung kebutuhan
dan permintaan nasabah).
Istilah modal selalu diasosiasikan atau dikaitkan dengan uang sehingga tidak
ada uang berarti tidak ada modal. Modal adalah segala sesuatu yag dapat digunakan
untuk menjalankan usaha. Dengan demikian, modal dapat berupa benda fisik ataupun
bukan fisik, kesempatan, waktu, pendidikan dan pengalaman adalah benda abstrak
yang sesungguhnya merupakan modal yang menilai pentingnya dan sangat
menentukan keberhasilan dalam berusaha.
Waktu adalah juga modal yang sangat berharga terutama dalam menentukan
laju dan efisiensi usaha seseorang, suatu masyarakat ataupun bangsa. Ada dua hal
penting yang berkaitan dengan waktu, yaitu kesempatan dan efisiensi. Faktor
kesempatan menentukan keberhasilan seseorang atau suatu perusahaan. Efisiensi
adalah ukuran atau keluaran (output) per satuan waktu tenaga dan daya. Makin
banyak barang dapat dihasilkan per satuan waktu, persatuan tenaga atau persatuan
biaya maka makin efisien dia bekerja.
Sumber modal yang utama adalah uang, tabungan, pinjaman, penjualan surat-
surat berharga, kedit perdagangan dan penanaman kembali laba. Sumber mana yang
akan ditarik tergantung pada banyak faktor. Beberapa adalah tepat bila usaha baru
dimulai, beberapa adalah lebih tepat beberapa waktu kemudian, dan beberapa adalah
tepat setiap waktu.
1) Uang tabungan.
2) Pinjaman.
3) Penjualan surat-surat berharga.
4) Kredit perdagangan.
5) Penanaman kembali laba.
B. Manajemen Produksi
C. Produksi Pisang
Jenis pisang yang diperdagangkan di pasar-pasar swalayan sebagian besar
adalah kelompok Cavendish, sedang di pasar - pasar lainnya (toko buah, kios, PKL,
tradisional) adalah kultivar Barangan, Ambon Hijau, Ambon Kuning, Mas, Raja
Bulu dan Raja Sere. Jenis pisang olahan unggulan adalah Kepok dan Tanduk dan
Agung Talun (Lumajang). Pengembangan jenis kelompok Cavendish ini menghadapi
kendala serangan penyakit layu Fusarium. Jenis pisang Raja Sere, Barangan Merah
dan Mas mempunyai peluang yang besar untuk menjadi komoditas unggulan.
Pengembangan pisang kelompok Cavendish baik untuk kebutuhan pasar
dilaksanakan melalui pengembangan kebun-kebun pisang yang dikelola secara
intensif di beberapa propinsi sentra produksi pisang di Indonesia yang telah ada
(Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Sulawesi Selatan) dan untuk sentra baru di Maluku (pulau Seram), Papua dan Riau,
Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur.
Tanaman pisang di Indonesia dapat beradaptasi dan tumbuh baik pada berbagai
tipe iklim, dataran rendah hingga dataran tinggi. Di Indonesia tersedia lebih dari 3
juta ha lahan dapat ditemukan di Kalimantan dan Papua, sedangkan lahan dengan
potensi yang sama seluas lebih dari 1 juta ha ditemukan di 5 propinsi di Riau,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan serta
beberapa daerah di propinsi lainnya.
2. Pembenihan
Seorang manajer keuangan harus mampu melihat tiga ruang lingkup bidang
manajemen keuangan (Irham Fahmi, 2014) :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sumber modal yang utama adalah uang, tabungan, pinjaman, penjualan surat-surat
berharga, kedit perdagangan dan penanaman kembali laba.
2. Kemampuan merespon komplain, memberikan informasi, merespon perubahan
waktu dan jumlah pengiriman memiliki hubungan yang sedang dengan melakukan
pelatihan pada SDM dan memberdayakan SDM.
3. Program pengembangan produksi pisang diawali dengan penentuan varietas pisang
yang akan ditanam. Varietas sangat menentukan kuantitas dan kualitas produksi serta
selera konsumen, oleh karena itu pemilihan varietas yang unggul dan disukai
konsumen adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai suatu
usahatani pisang. Pemilihan varietas sudah diterapkan sistem kendali mutu agar
varietas yang ditanam mempunyai tingkat kemurnian yang tinggi.
4. Berdasarkan data di lapangan diketahui bahwa pemasaran buah pisang ini memiliki
cukup banyak pesaing. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan tersebut harus
ditentukan strategi yang tepat agar bisa bertahan dan berkembang yaitu dengan
meningkatkan promosi tidak hanya di sekitar pulau Bali saja, namun melakukan
promosi di daerah lain berdasarkan karakteristik dan kebutuhannya, menetaptakan
targer pasar dan menempatkan produk yang dimiliki diantara produk para pesaing
yang ada.
5. Untuk menyederhanakan penguasaan dan penggunaan faktor-faktor produksi dalam
budidaya dan pemasaran hasil pisang serta menjamin keamanan kredit perbankan,
maka pola kemitraan yang dikembangkan dengan mekanisme closed system, akan
dapat saling menguntungkan antara pihak-pihak yang bermitra, yaitu koperasi dan
anggotanya (petani plasma) mitra usaha besar dan perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2019. Bali dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik. Bali
Saparyana, dkk. 2017. Analisis Permintaan Buah Pisang Di Kota Denpasar, Bali.
Jurnal Manajemen Agribisnis. Vol. 5, No. 1,