Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI

PEMERIKSAAN ASTO

PROBANDUS
Nama : Sampel no.1
Nama : Aurora Dewani W
Jenis Sampel : Serum Kelas : 2A.1
METODE : Latex Aglutinasi
(Kualitatif dan Semi Kuantitatif)

I. TUJUAN :
Untuk determinasi kualitatif dan semi kuantitatif adanya ASTO dalam serumsecara
aglutinasi latex.

II. PRINSIP :
Test ASO-Latex adalah test aglutinasi slide cepat untuk deteksi langsung dan semi
kuantisasi anti-streptolisin (ASO). Antigen suatu suspensi latex partikulat yang
dilapisi dengan streptolisin O mengaglutinasi dengan adanya antibodi spesifik
yang ada dalam serum pasien dengan infeksi p-hemolitik Streptococcal (grup A dan
C).

III. ALAT dan BAHAN :


Alat :
1. Lempeng penguji
2. Stopwatch
3. Dropper pipet
4. Mikropipet
5. Y ellow tip
6. Lidi
7. Rotator.
Bahan :
1. Sampel serum
2. Reagen latex
3. NaCl.

IV. CARA KERJA :


Cara Kualitatif :

| Laporan Imunoserologi |
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI
1. Ambil reagen dan sampel ke suhu kamar.
2. Tempatkan 50 µl sampel dan 1 tetes kontrol ke dalam lingkaran pada lempeng
penguji.
3. Resuspensi lateks dengan lembut.
4. Tambahkan 1 tetes reagen lateks ke setiap lingkaran di sebelah sampel yang
akan diuji.
5. Campur dengan pipet / pengaduk sekali pakai dan ratakan ke seluruh area yang
tertutup ring. Gunakan pengaduk baru untuk setiap sampel.
6. Putar lempeng penguji pada 100 rpm selama 2 menit di atas rotator.
7. Baca hasil tepat pada 2 menit.

Cara Semi Kuantitatif :


1. Gunakan pipet semi-otomatis, tambahkan 50μL 9g/L saline ke lingkaran 2,3,4,
dan 5. Jangan sampai menyebar.
2. Tambahkan 50μL sampel pasien ke lingkaran 1 dan 2.
3. Campur salin dan sampel dalam lingkaran 2 dengan menarik campuran ke atas
dan ke bawah dengan hati-hati untuk menghindari gelembung.
4. Pindahkan 50μL dari lingkaran 2 ke salin dalam lingkaran 3.
5. Lakukan serial dilusi dengan cara yang sama sampai lingkaran terakhir dan
membuangnya 50 μL.
6. Dengan menggunakan pipet/pengaduk, sebarkan sampel yang telah diencerkan
ke seluruh area masing-masing lingkaran mulai dari lingkaran 5 dan kerjakan
mundur hingga sampel rapi di lingkaran 1.
7. Lanjutkan sebagai tes uji kualitatif dari langkah 3.

V. INTERPRETASI :
(+) : Positif terjadi aglutinasi dalam waktu 2 menit
(-) : Negatif tidak terjadi aglutinasi dalam waktu 2 menit
Bacaan dan Interpretasi
Periksa secara makroskopik untuk ada tidaknya gumpalan atau aglutinasi dalam
waktu 1 menit setelah mengeluarkan slide aglutinasi dari rotator.

VI. HASIL :
- Kualitatif : (+) terjadi aglutinasi
- Semi Kuantitatif

| Laporan Imunoserologi |
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI

1/2 1/4 1/8 1/16


+ - - -

(+) : Terjadi aglutinasi


(-) : Tidak terjadi aglutinasi

VII. KESIMPULAN :
Dari hasil yang diperoleh pada pemeriksaan test rheumatoid factor, dapat disimpulkan
bahwa dalam sampel serum pasien terdeteksi adanya rheumatoid faktor dengan titer
menunjukkan positif terjadi aglutinasi sampai pengenceran 1: 2 atau dengan kadar
ASTO 400 iu/mL.

VIII. PEMBAHASAN :
ASTO adalah pemeriksaan laboratorium Anti-Streptolisin Titer O yang mana
berfungsi untuk mengetahui keberadaan infeksi dari bakteri
jenis Streptococcus khususnya Strepptococcusgrup A. Sehingga jika dirujuk kembali
dari pengertiannya, maka ASTO bukanlah sebuah diagnosis penyakit, melainkan suatu
pemeriksaan penunjang.
Bakteri Strepptococcus pada umumnya adalah bakteri yang sering menjadi
penyebab dari penyakit radang tenggorokan, tetapi saat tidak diobati dengan baik dan
tuntas, bakteri ini dapat menjadi penyebab dari penyakit demam rematik. Dan ketika
di lakukan tes menggunakan ASTO dan hasilnya positif berarti tubuh terdeteksi
memiliki antibodi terhadap bakteri Streptococcus, yang menandakan bahwa bakteri
tersebut lebih dulu menginfeksi tubuh sebelum demam rematik ditemukan.Nilai
rujukan ASTO adalah jika ditemukan hasilnya diatas 166 todd atau lebih dari 200 IU
maka dianggap bahwa tubuh sedang mengallami infeksi atau sedang sakit. Tetapi, jika
nilai yang didapat dibawah dari nilai rujukan maka perlu dilakukan pemeriksaan
tambahan serta observasi lebih lanjut.
Streptolysin O merupakan suatu toksin yang dihasilkan oleh beberapa kuman
Streptococcus yang berperan dalam proses hemolisis sel darah merah. Streptolysin O
berkombinasi dengan anti streptolisin O, yaitu suatu antibodi yang muncul karena
infeksi dari kuman Streptococcus. Antibodi ini menghambat hemolisis dengan
streptolisin O (Jawetz dkk, 2005). Uji anti – streptolysin O (anti-streptolysin O test,
ASOT) merupakan uji laboratorium yang sering dikerjakan pasca-infeksi streptokokal
(demam reumatik dan glumerulonefritis pasca-streptokokal akut) (WHO, 2011).
| Laporan Imunoserologi |
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI
Pemeriksaan Antistreptolysin O digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
infeksi group A Streptococcus sebagaipenyebab terjadinya glomerulonephritis, atau
rheumatic fever (kondisi yangdiakibatkan karena terapi infeksi bakteri yang tidak
tepat atau tidak dilakukan bisamengakibatkan kerusakan serius terhadap katup jantung
menyebabkan pembengkakandan nyeri pada sendi, peradangan jantung (carditis),
nodul kulit, Sydenham's chorea,dan ruam kulit) (Mindarti dkk, 2010).
Penyakit jantung terdiri dari Penyakit jantung koroner dan penyakit jantung
rematik. Penyakit jantung rematik dan Demam rematik akut dapat menyebabkan
respon imflamasi umum dan penyakit yang mengenai jantung. Penyakit Jantung
rematik adalah lanjutan dari demam rematik akut. (Shiba dan Rukmi, 2017). Kejadian
deman rematik dan penyakit jantung rematik disebabkan oleh Infeksi Streptococus β
hemlitikus Gruf A (GAS) (Hasnul, 2015).
Tes serologi untuk konfirmasi infeksi Streptococcus β hemlitikus Gruf A
(GAS) dapat dilakukan dengan menggunakan Anti- streptolisin O (ASTO). ASTO
adalah respon antibodi yang paling sering diperiksa untuk membantu dalam diagnosis
demam rematik pada penderita penyakit jantung rematik. ASTO tetap berguna dalam
diagnosis infeksi dan komplikasi Streptococcus sebagai tindak lanjut dalam
mengevaluasi efektivitas perawatan. ASTO berguna ketika teknik kultur tenggorokan
tidak efektif atau ketika pasien sudah meminum antibiotik. Streptolisin O dihasilkan
oleh antigen yang dapat menghasilkan berbagai produk ekstraseluler yang mampu
merangsang antibodi. Antibodi itu tidak merusak kuman dan tidak mempunyai
dampak perlindungan, tetapi adanya antibodi itu dalam serum menunjukkan bahwa di
dalam tubuh baru saja terdapat Streptococcus yang aktif. Antibodi yang
dibentuk adalah Anti Streptolisin O (ASTO) (Bisno,1991).
Penentuan ASTO dapat dilakukan dengan mengguakan metode Slide
Aglutination lateks ASTO. Metode slide aglutination tetap menjadi metode efektif
untuk mendiagnosis infeksi Streptococcus, namun ASTO tetap menjadi metode
diagnosis yang lebih mudah, murah dan dapat memberikan informasi dasar untuk
digunakan dalam dignosis (Bisno, 1996).
Pada hasil pemeriksaan ASTO lebih dari 400 IU/mL, selalu terdapat kuman
Streptococcus β hemolyticus grup A, baik di dalam maupun di permukaan tonsil.
Penilaian terhadap penderita tonsil terdiri atas adanya riwayat demam, terdapat
pembesaran tonsil/eksudat pada tonsil, pembesaran kelenjar servikal anterior, dan
tidak ada batuk. Bila terdapat lebih dari 3 gejala, dan pasien memerlukan pengobatan

| Laporan Imunoserologi |
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI
antibiotik. Berdasarkan penelitian Mindarti (2010) bahwa terdapat hubungan antara
Anti Streptolisin O (ASTO) dan gejala klinis pada penderita tonsilitis (Mindarti
F,2010).

IX. DAFTAR PUSTAKA :


Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. 2005. Mikrobilogi Kedokteran. Jakarta:
Salemba Medika.
Mindarti, F. 2010. Hubungan antara Anti streptolisisn O dan gejala klinis
pada penderita tonsillitis kronis, 18 2(9) 122-123.
World Health Organization (WHO). 2011. Noncommunicable Diseases in the South
East Asia Region. http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/
B4793.pdf?ua=1 16 November 2016.
Bisno AL. Medical progress: group A streptococcal infections and acute
rheumatic fever. N. Engl. J. Med. 1991;325:783–793.
Hasnul M. 2015. Karasteristik Pasien Penyakit Jantung Rematik yang Dirawat Inap
di RSUP Dr.M.Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3): 894- 900.

| Laporan Imunoserologi |

Anda mungkin juga menyukai