Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ika Dwifajriyati

Npm : 209110309

Kelas :2C

Mata Kuliah : Opini Publik

1. Kelompok merupakan kumpulan manusia dalam lapisan masyarakat yang mempunyai ciri atau
atribut yang sama dan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi yang memiliki sedikit
partisipan. Secara karakteristik kelompok bersifat terbuka dan tertutup, secara interaksinya
bersifat primer dan sekunder, sedangkan secara regulasinya bersifat formal dan informal. Contoh
komunikasi kelompok dalam kehidupan sehari-sehari sering kita temui. Dalam masyarakat sudah
pasti terjadi komunikasi kelompok, misalnya saat rapat pemilihan ketua RT. Terjadi komunikasi
kelompok yang bersifat formal dan berkomunikasi secara tatap muka. Crowd sama hal nya
dengan kelompok yang merupakan kumpulan individu-individu yang memiliki ketertarikan yang
sama terhadap sesuatu. Namun bedanya crowd berkumpul secara kebetulan disuatu tempat pada
waktu yang bersamaan. Contohnya saat melakukan unjuk rasa, disana terjadi komunikasi crowd
yang menyebabkan berkumpulnya individu-individu yang memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk melakukan unjuk rasa yang termasuk kedalam bentuk manifestasi umum atau unjuk rasa.
Publik berjumlah relatif besar, tersebar, stabil dan tetap yang dihadapkan pada suatu
permasalahan dan berbagi pendapat mengenai cara pemecahan persoalan tersebut melalui media,
contohnya adalah rakyat dengan media televisi yang sama-sama memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk mendapatkan dan menerima informasi. Sedangkan massa berjumlah besar, tidak dapat
dibeda-bedakan, umumnya bercitra negatif, tidak terorganisasi dan merupakan refleksi dari
masyarakat massa. Contohnya saat aksi demonstrasi, massa berunjuk rassa menyampaikan
aspirasi nya yang sering kali berujung ricuh karena tidak terorganisir. Audience sendiri mengacu
kesituasi kontak lansung, contohnya saat konfrensi pers dalam menyelesaikan suatu masalah.

5. Kegiatan public relation dengan opini public sangatlah erat kaitannya satu sama lain.
Keduanya tak dapat dipisahkan begitu saja. Ada opini public kaarena ada kegiatan
kehumasan begitu juga sebaliknya, ada kegiatan PR yang akhirnya menciptakan opini public
terutama opini yang baik bagi perusahaan atau instansi.
Kegiatan PR pada awalnya hanyalah berfungsi memberikan informasi kepada public internal
ke publik eksternal, kemudian berubah menjadi bagian dari strategi untuk membentuk opini
publicyang baik untuk mengangkat citra perusahaan dimata public. Sehingga pada saat ini
kegiatan PR menjadi senjata ampuh untuk mempengaruhi opini public kepada perusahaan.
Fungsi PR juga sebagai agen pembentuk opini publik.
2. hukum-hukum OP adalah:
1. OP sangat peka terhadap peristiwa-peristiwa penting.
Peristiwanya: bisa apa saja
Penting: bagi tiap orang/ banyak orang
2. Peristiwa-peristiwa yang bersifat luar biasa dapat menggeser Opini Publik seketika.
Biasanya terjadi ketika perusahaan mengalami sebuah masalah , mungkin karena produk
yang dijualnya mengalami cacat dam membuat opini publik menjadi negatif sehingga
perusahaan tersebut mengalami kemunduran
3. Opini publik pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwa-peristiwa daripada
kata-kata, kecuali kata-kata itu sendiri suatu peristiwa. Kata-kata yang menjadi peristiwa
ini biasanya di lakukan ketika ada omongan yang blunder dari kalangan atas
4. Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi. Yang
dimaksud disini opini emang didasarkan pada kepentingan pribadi tetapi opini itu sendiri
bisa membuat suatu organisasi atau orang-orang disekitarnya terpengaruhi.
5. Opini tidaklah menetap lama. Opini dapat berubah. Yang dimaksud disini yaitu opini
seseorang bisa saja berubah tergantung situasi dan kondisi yang terjadi.

3. a. Tahap I stage of brain storming adalah dimana anda menciptakan berbagai alternatif desain
atau metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dan mengeluarkan ide
dari setiap anggota yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Contohnya pada saat
Presiden RI ke dua Suharto meninggal
b. Tahap II yaitu the stage of consolidation adalah tahap pembicara mulai terarah mulai
membentuk pikiran yang jelas dan menyatu. Contohnya pendapat para mahasiswa mulai
menjadi satu, dimana para mahasiswa berpendapat pengawasan dari orang tua dan
pemahaman akan sebuah sistem rating orang tua
c. Tahap III yaitu the solid stage adalah hasil diskusi tidak dipertentangkan lagi terutama
kelompok yang hadir dalam diskusi, kemudian mereka bubar, dan membicarkan masalah
lainContohnya: ada perbedaan pendapat tetapi mereka tidak mempermasalahkan lebih jauh
lagi dan memilih pembahasan baru.

Anda mungkin juga menyukai