Oleh:
Kelompok 6
Afifah Thaliah Tenrisau NIM. 200405500015
Mukhlisya Putri Ramadani Bahar 200405500018
Khaerani Awinar NIM. 200405500025
Nurhidayah Humairah NIM. 200405501039
Uti Sukmawati 200405502007
Raidrawati NIM. 200405502016
Irmawati 200405502023
Suhartina 200405501036
Penyusun
i
Daftar Isi
Sampul .............................................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Bab I : Pendahuluan ...................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................... 01
B. Rumusan Masalah .................................................................... 01
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 02
Bab II : Pembahasan ....................................................................................
A. Defenisi Anak Tunagrahita ...................................................... 03
B. Karakteristik Anak Tunagrahita ............................................... 03
C. Masalah masalah Yang Dihadapi Anak Tunagrahita ............... 04
D. Bagian Otak Yang Mengalami Gangguan dan
Menyebabkan Masalah Pada Anak Tunagrahita ...................... 05
Bab III : Penutup...........................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................. 07
Daftar Pustaka .................................................................................................. 08
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata yang
terjadi pada saat masa perkembangan dan memiliki hambatan dalam penilaian adaptif.
Secara harafiah kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita adalah pikiran, dengan
demikian ciri utama dari anak tunagrahita adalah lemah dalam berpikir atau bernalar.
Kurangnya kemampuan belajar dan adaptasi sosial berada di bawah rata-rata
(Mulyono Abdulrachman, 1994 : 19). Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut,
anak tunagrahita diberikan cara pelayanan pendidikan yang berbeda dengan anak
normal dan harus disesuaikan dengan taraf kelainannya. American Association On
Mental Deliciency (AAMD) dalam Mumpuniarti (2007 : 13) mengatakan klasifikasi
tunagrahita adalah tunagrahita ringan dengan IQ berkisar 50-70, tunagrahita sedang
dengan IQ berkisar 30-50 dan tunagrahita berat dan sangat berat dengan IQ berkisar <
30.
Dari ketiga jenis taraf ketunagrahitaan tersebut, yang diungkap dalam penelitian ini
adalah kelompok tunagrahita ringan. Anak tunagrahita ringan adalah anak yang
mengalami hambatan dalam berbagai aspek, diantaranya dalam kemampuan mental,
bahasa, motorik, emosi dan social. Menurut Edgar Dole dalam Moh Efendi (2006 :
89) mengatakan bahwa sesorang dikatakan tunagrahita jika (1) secara social tidak
cakap, (2) secara mental di bawah anak normal sebayanya, (3) Kecerdasannya
terhambat sejak lahir atau pada usia muda dan (4) kematangannya terhambat.
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang diatas mana rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Defenisi anak tunagrahita
2. Karakteristik anak tunagrahita
3. Masalah-masalah yang dihadapi anak tunagrahita
4. Bagian otak yang menyebabkan gangguan pada anak tunagrahita
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Mengetahui apa itu anak tunagrahita
2. Mengetahui karakteristik anak tunagrahita
3. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak tunagrahita
4. Mengetahui bagian otak mana yang bermasalah dan menyebabkan masalah pada
anak tunagrahita.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, anak tunagrahita dikenali memiliki keterbatasan dalam dua hal utama,
pertama adalah keterbatasan fungsi intelektual (IQ), yaitu kemampuan untuk belajar,
membuat keputusan, menemukan alasan dan memecahkan persoalan. Kedua adalah
keterbatasan pada kemampuan beradaptasi, seperti kesulitan berkomunikasi secara
efektif, menjaga diri dan berinteraksi.
B. Karakteristik
Anak tunagrahita tidak memiliki perkembangan intelektual yang baik. Gejala dari
anak tuna grahita tidak selalu diindikasikan dengan IQ di bawah rata-rata,
3
ketidakmampuan dalam belajar, ataupun kesulitan untuk melakukan hal-hal mendasar.
Masih ada ciri-ciri tunagrahita lain yang perlu diperhatikan, seperti:
Bisa merangkak, berjalan, atau duduk lebih lambat dari sebayanya
Kurangnya rasa ingin tahu
Tidak dapat berpikir secara logis
Gangguan pada memori
Kesulitan dalam berbicara
Tidak memiliki perkembangan intelektual yang baik
Tidak dapat memahami konsekuensi dari perilakunya
Kesulitan mengatur diri sendiri, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang lain
Tidak berperilaku seperti teman sebayanya atau bertingkah laku tidak sesuai
usianya.
Tanda-tanda anak tunagrahita dapat dikenali sejak dari dalam kandungan hingga saat
memasuki masa sekolah. Beberapa tanda yang paling sering muncul adalah:
4
Kedua, kesulitan dalam belajar. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa mereka sudah
tentu mengalami kesulitan belajar, terutama dalam bidang pengajaran akademik
(misalnya matematika, IPA, bahasa).
Terakhir, terkait penyaluran tempat kerja. Secara empirik dapat dilihat bahwa
kehidupan anak tunagrahita cenderung banyak bergantung pada orang lain, terutama
keluarga (orangtua). Masalah kelima yaitu dalam hal pemanfaatan waktu luang. Wajar
bagi anak tunagrahita dalam tingkah lakunya sering menampilkan pelaku nakal.
Mereka bepotensi untuk menggangu ketenangan.
5
terhadap fungsi sulit dalam berkomunikasi
pendengaran, memori, dan dan berinteraksi dengan
emosi. orang lain.
Hipotalamus Fungsinya untuk Terkadang emosi anak
mengendalikan suhu tuna grahita tidak
tubuh, sistem reproduksi, terkendali.
tekanan darah, emosi,
nafsu makan, pola tidur,
dan produksi hormon.
Sistem limbik Sistem ini berperan dalam Emosi anak tuna grahita
mengendalikan amarah dan tidak terkendali, dan
rasa takut serta gangguan dalam
memengaruhi daya ingat. mengingat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak tunagrahita dapat mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan
lingkungannya. Selain itu, penderita tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata
dibandingkan anak normal, mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-
harinya, seperti berinteraksi dengan orang lain dan mengatur diri sendiri.
Anak tunagrahita mengami ganguan prilaku dan emosi tidak terkendali, kemampuan
intelektual dan IQ anak tunagrahita umumnya berkisar di bawah 70, yang mana rata-
rata anak normal berada pada kisaran 85 sampai 115, sulit berpikir logis, anak
tunagrahita tidak berperilaku seperti teman sebayanya atau bertingkah laku tidak
sesuai usianya, gangguan pada memori, kesulitan dalam berbicara, sulit dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
7
Daftar Pustaka
Dr. Kevin Adrian, “Mengenal Bagian Otak dan Fungsinya Bagi Tubuh”,
https://www.alodokter.com/mengenal-bagian-otak-dan-fungsinya-bagi-tubuh diakses
pada tanggal 17 November 2021
Rafik, “Masalah dan Solusi Anak Tunagrahita”, Masalah dan Solusi Anak Tunagrahita
(kartunet.com), diakses pada tanggal 17 November 2021