Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam Kehidupan manusia ,karena pendidikan
bertujuan untuk membantu setiap individu mengembangkan semua potensinya,jika dilaksanakan secara
mendidik dan dialogis. Hal ini sesuai dengan Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2
Tahun 203 pada pasal 1 ayat 1 yaitu:

Penddikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didk secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta ketrampilan yang di
perlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara.

Salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah dasar adalah PA. Dalam Kurikulum
2004(Depdiknas,204:75) dijelaskan bahwa IPA merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek
abstrak dan di bangun melalui proses penalaran deduktif,yaitu kebenaran suatu konsep di peroleh
sebagai suatu akibat logis dari kebenaran sebelumnya,sehingga keterkaitan antar konsep dalam IPA
bersifat sangat kuat dan jelas. Mata pelajaran IPA penting sehingga perlu di ajarkan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar karena bertujuan untuk membekali peserta didik berkemampuan
berpikir logis,analitis,sistimnatis,kritis,dan kreatif,serta kemampuanbekerjasama.

IPA diajarkan di sekolah dasar mempunyai sifat deduktif dan objek kajiannya abstrak.Jika sifat
IPA ini di kaitkan dengan taraf berpikir siswa sekolah dasar yang masih berada dalam tahap berpikir
konkrit,maka akan terjadi kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan dalam mempelajarinya.
Kegagalan yang dimaksud salah satunya berupa hasil belajar yang rendah,seperti yang terjadi di SD N 1
Somopuro Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten pada siswa kelas IV dengan materi pokok Sumber
Daya Alam dan Teknologi.

Berdasarkan data kemampuan awal tentang Sumber Daya Alam dan Teknologi,hasil belajar
siswa yang dicapai siswa masih jauh dari harapan,yaitu dari 19 siswa hanya 8 siswa saja yang mendapat
nilai 6 ke atas sedangkan 11 siswa mendapat nilai di bawah 60 atau di bawah KKM yang di tentukan
sekolah,yakni 60. Rendahnya hasil belajar siswa SD N 1 Somopuro Kecamatan Jogonalan Kabupaten
Klaten dalam materi pokok Sumber Daya Alam dan Teknologi di sebabkan oleh 2 faktor, yaitu factor
pertama dalam diri siswa (internal) dan factor kedua berasal dari luar siswa (eksternal ). Faktor dalam
diri siswa yaitu kurangnya perhatian siswa terhadap materi Sumber Daya Alam dan Teknologi yang di
sampaikan guru karena siswa belum memahami konsep Sumber Daya Alam dan Teknologi.Faktor dari
luar siswa ,salah satunya yaitu situasi belajar di dalam kelas itu sendiri. Belajar konstruktivisme
memandang siswa sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksikan ilmu pengetahuan melalui
interaksi dengan lingkungannya.
Salah satu pembelajaran yang beracuan pada konstruktivisme yaitu belajar kooperatif ,Belajar
kooperatif selain membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit berguna juga untuk membantu
siswa menumbuhkan ketrampilan kerjasama dalam kelompoknya dan melatih siswa dalam berpikir kritis
sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang di sampaikan dapat meningkat.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yakni Diskusi Kelompok. Belajar dengan menggunakan
metode Diskusi Kelompok merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok
-kelompok kecil yang heterogen. Pembelajaran melalui metode Diskusi Kelompok mengutamakan kerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Slavin ( dalam Isjoni,209:15) mengemukakan bahwa Diskusi
Kelompok adalah suatu pembelajaran yang sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
yang berjumlah 4-5 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar.

Pembelajaran Metode Diskusi Kelompok merupakan pembelajaran yang sangat menarik untuk
di terapkan karena merupakan gabungan dari dua hal,yakni belajar dengan kemapuan masing-masing
individu dan belajar kelompok sehingg siswa dapat saling bertukar pengetahuan yang di miliki untuk
menyelesaikan masalah.

Jadi dengan memilih pembelajaran dengan metode Diskusi Kelompok agar kemampuan dalam
pemecahan masalah siswa dapat meningkat. Pokok bahasan Sumber Daya Alam dan Teknologi
merupakan salah satu materi pelajaran IPA Kelas IV SD semester 2 yang cocok menggunakan metode
Diskusi Kelompok.Siswa di harapkan mampu menerapkan konsep Sumber Daya Alam dan Teknologi
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga saya merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul. “Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Sumber Daya Alam dan Teknologi dengan Metode Diskusi Kelompok bagi siswa Kelas IV SD
Negeri 1 Somopuro semester 2 Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten Tahun Peajaran 2021/2022".

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan Latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya,maka rumusan masalah yang di
ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. "Apakah metode Diskusi
Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar tentang Sumber Daya Alam dan Teknologi siswa kelas IV
SD Negeri 1 Somopuro?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikan

Berdasarkan atas permasalah di atas maka tujuan perbaikan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
tentang Sumber Daya Alam dan Teknologi pada siswa kelas IV SD N 1 Somopuro semester 2 tahun
pelajaran 2021/2022.

belajar siswa, sedangkan ranah afektif diukur dengan lembar observasi sikap siswa,ranah psikomotor
diukur menggunakan laporan kegiatan dan lembar observasi diskusi presentasi.
Dari permasalahan yang relatif komplek tersebut perlu untuk mencari suatu strategi pembelajaran
yang sinergis sebagai solusi yang akurat dan komprehensif memecahkan masalah pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Salah satu solusi yang diduga secara teoritis dan empiris sebagai solusi
masalah-masalah tersebut adalah pembelajaran Diskusi Kelompok. Melalui pembelajaran Diskusi
Kelompok akan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam(Kognitif,afektif dan
psikomotor) secara komprehensif.

C.Kerangka Berpikir

Uraian tentang belajar dari pendapat para ahli dapat melandasi pemikiran peneliti untuk dijadikan
acuan dalam melaksanakan perbaikan. Belajar yang diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah
laku dilakukan secara sadar oleh tiap individu. Dalam perjalanan proses belajar dengan keaktifan siswa
dalam belajar akan didapat sebuah prestasi belajar yaitu prestasi belajar itu sendiri akhirnya menjadi
sebuah hasil yang menjadi tujuan akhir dari proses belajar.

Efektivitas belajar IPA di sekolah dasar masih banyak menemui hambatan. Prestasi yang kurang
memuaskan jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain menunjukan bahwa keaktifan siswa
dalam proses belajar mengajar masih sangat kurang. Dari keseluruhan materi pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas IV SD Negeri 1 Somopuro peneliti mengangkat satu pokok bahasan untuk
dijadikan obyek perbaikan.Pokok bahasan tersebut adalah penggunaan Metode Pembelajaran Diskusi
Kelompok.

Mengingat bahwa siswa malas mengikuti proses pembelajaran dan malas mengerjakan
tugas,peneliti ingin menyajikan pembelajaran dalam bentuk pembelajaran yang dapat mengaktifkan
semua siswa, yakni pembelajaran yang menggunakan metode Diskusi Kelompok dianggap akan.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Mata Pelajaran dan Kelas

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada pelajaran IPA khususnya pada Sumber Daya Alam bagi
siswa kelas IV SD Negeri 1 Somopuro semester 2 tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa
sebanyak 19 siswa.

SD Negeri 1 Somopuro terletak di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. SD N


1 Somopuro terletak di tengah desa. Sebagian wali muridnya merantau ke Jakarta untuk mencari
nafkah sehingga anak-anaknya dititipkan ke neneknya di rumah yang menyebabkan si anak kurang
mendapat perhatian dan kasih sayang.

2. Lokasi dan Waktu

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 1 Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten


Klaten. Perbaikan ini di laksanakan dalam 2 tahap yaitu :Siklus I di laksanakan hari Senin 1 November
2021, sedangkan Siklus II di laksanakan hari Selasa, 9 November 2021.

3. Karakteristik Siswa

Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka diperoleh kesimpulan tentang karakteristik
siswa, yaitu: minat belajar siswa kurang, perhatian orang tua terhadap pelajaran sangat minim terbukti
dengan banyaknya anak yang tidak mengerjakan PR, wakktu belajar di rumah kurang disebabkan banyak
anak yang suka bermain dan tidak mengenal waktu, kurangnya kesadaran orang tua terhadap
pendidikan formal.

4. Pihak yang membantu

1. SD Negeri 1 Somopuro yang telah memberikan fasilitas dan tempat peneliti,

2. Supervisor 2 selaku Kepala Sekolah yang telah memberi arahan dalam penelitian,

3. Teman sejawat yang bersedia menjadi Observer,

4. Dosen Pembimbing yang selalu memberikan masukan.

Anda mungkin juga menyukai