Abdi 0404192026 Mid Sosiologi Politik
Abdi 0404192026 Mid Sosiologi Politik
Dosen Pengampu
Dr.H.Wirman Tobing,M.Ag
Abdi (0404192026)
Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas
mata kuliah Sosiologi Politik. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
yang saya miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat
makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga Allah SWT. Mencatat semua amal yang besar maupun yang
kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik serta buah amal yang ikhlas
semata-mata karena Allah SWT., semoga Allah SWT. menerima do’a dan harapan
ini. Aamiin.
ABDI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 5
A. Kesimpulan ................................................................................................ 9
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Selain itu, Faktor SARA, suku, agaa, ras, dan antar anggota golongan
selama masa reformasi muncul kembali dengan memanfaatkan suasana kebebasan
yang disalah gunanakan oleh orang atau golongan untuk kepentingnya sendiri-
sendiri dan menurut tafsirannya masing-masing. Intoleransi antar umat beragama
masih saja meresahkan, terkait dengan kasus tersebut pengendalian diri sangat
penting agar suasana negara tetap kondusif. Jika kasus intoleransi masih terjadi
maka akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Negara menjadi keruh dan
memalukan bagi bangsa yang sudah terkenal menjadi bangsa yang menjunjung
tinggi pluralisme beragama ini.
Secara sosiologis terdapat dua fungsi yaitu fungsi manifest dan laten.
Fungsi manifest itu sendiri tertuju pada tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku-
pelaku ajaran agama. Sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang tersembunyi dan
kurang disadari oleh pelakanya. Fungsi ini tidak terfokus pada tujuan utama tetapi
hanya sekedr akibat sampingan. Dari kedua fungsi tersebut fungsi laten lah yang
menjadi fokus dalam sosiologi agama Menurut konsep Emile Durkhem agama
hanya dpat dibahas dalam kaitannya dengan institusi masyarakat, karena agama
sebagai produk yang menjawab kebutuan kusus yang bersifat sosial. Durkheim
mendefinisikan agama sebagai, “satu sistem solidaritas keyakinan dan praktek
yang berubungan dengan hal yang suci” maksudnya adalah hal itu berarti
menyangkut hal-hal yang bersifat terlarang ataupun rahasia, menyangkut
keyakinan dan praktek. Keyakinan meliputi unsur-unsur imaginasi dan pikiran,
sementara praktek mencakup jalannya perbuatan dan ritus.
Kesimpulan
https://e-resources.perpusnas.go.id:2217/publications/177787/relevansi-
sosiologiagama-dalam-kemasyarakatanl
https://doaj.org/article/9c17bd161bd740e0a5971cb7d844e89c
https://doaj.org/article/e197a20564c649b2bcc65a33159c237e
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html
Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
DEWANTARA, A. W. (2016). GOTONG-ROYONG MENURUT SOEKARNO
DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX SCHELER, DAN SUMBANGANNYA
BAGI NASIONALISME INDONESIA (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah
Mada).