Anda di halaman 1dari 8

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No.

bidang
TEKNIK

ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG


YATNA SUPRIYATNA
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Komputer Indonesia

Pesatnya pembangunan gedung-gedung baru umumnya tidak disertai dengan


peningkatan kegiatan pemeliharaan, baik pada bangunan gedung yang bersifat
komersial maupun gedung untuk pelayanan masyarakat. Salah satu
penyebabnya adalah keterbatasan dana yang dialokasikan untuk
pemeliharaan. Sehingga perlu untuk memberikan gambaran perkiraan biaya
yang diperlukan dalam pemeliharaan bangunan gedung tersebut.

Kata Kunci : Pemeliharaan, Perkiraan biaya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Kondisi fisik/survey gedung

Tujuan dari bangunan yaitu untuk Owner/Pemakai


Tujuan Pemeliharaan
standar-standar

mendukung kegiatan atau sebagai prasara Pemeliharaan manual

bagi pemilik bangunan atau pengguna Finansial regulator Kontrol biaya


kualitas
Garansi dan
jaminan

bangunan dalam melaksanakan Ide/Konsep Perencanaan Konstruksi Demolisi/


Pemeliharaan
kegiatannya sehari—hari secara optimal. Identifikasi
kebutuhan dan
optimasi ruang
dan lingkungan
realisasi fisik
dan
sesuai
standar
dikembangkan
akhir dari

Bangunan diharapkan dapat bersifat kendala fisik perencanaan umur fisik

fleksibel mengikuti arus perbahan yang INFORMASI DAN PENELITIAN

terjadi dalam kegiatan pemilik atau


pengguna bangunan nantinya. Hal inilah Gambar 1. Peranan pemeliharaan dalam
yang mendasari perlu diadakan kegiatan proses pembangunan (Sumber : Building
pemeliharaan bangunan. Kurangnya Maintenance Management)
perhatian atau tidak sesuainya kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan akan Untuk mempertahankan fungsi dan
menyebabkan suatu kondisi atau dampak kegunaan bangunan secara utuh, maka
negatif, yaitu menurunnya tingkat upaya yang harus dilakukan adalah
produktifitas kegiatan—kegiatan yang melaksanakan kegiatan pemeliharaan
dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna bangunan yang dikelola secara baik dan
bangunan sebagai akibat dari kurang teratur. Pemeliharaan yang sesuai akan
terpeliharanya kondisi bangunan. menjadikan bangunan tersebut sebagai
tempat yang baik pula bagi pemilik atau
Berikut ini akan digambarkan peranan pengguna bangunan dalam berkegiatan.
pemeliharaan yang melatarbelakangi Kegiatan pemeliharaan bangunan yang
proses pembangunan, yaitu: memadai juga akan menghasilkan umur
bangunan yang panjang sesuai dengan

H a l a ma n 199
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Yatna Supriyatna

perencanaan, nilai ekonomis, serta disadari bahwa biaya yang dibutuhkan


kegunaan ekonomis dari bangunan dan untuk pemeliharaan bangunan sangatlah
komponen—komponen didalamnya. Tanpa besar, dilain hal pemeliharaan bangunan
adanya kegiatan pemeliharaan bangunan, memakan waktu yang sangat lama. Dalam
fungsi suatu bangunan akan mengalami sebuah artikel majalah konstruksi tahun
degradasi seiring berjalannya waktu. 1999 mengenai ”Ilmu ekonomi teknik bagi
optimasi perawatan gedung”, durasi
Faktor—faktor penyebab degradasi fungsi pemeliharaan bangunan meliputi 80.1%,
bangunan dikelompokkan sebagai berikut: pembuatan konsep 10%, perencanaan
1. Kondisi Lingkungan 6.6%, dan konstruksi 3.3 % dari umur total
Tingkat degradasi bergantung pada bangunan. Dari sana dapat dilihat bahwa
kondisi lingkungan daerah bangunan proses pemeliharaan bangunan
berada dan orientasi dari bangunan mempunyai durasi waktu yang paling lam
tersebut. yaitu 80.1% dari umur bangunan. Untuk
2. Aktifitas Pengguna itu perlu adanya suatu perencanaan
Tingkat degradasi bergantung pada pemeliharaan bangunan dengan
faktor manusia maupun mekanikal- mempertimbangkan semua komponen
elektrikal (M/E) baik untuk pengelolaan secara integral sehingga
penggunaan resmi atau tidak resmi. didapat suatu sistem yang efektif dan
3. Perubahan Standar efiien.
Tingkat degradasi bergantung pada
perubahan—perubahan konstruksi Tujuan Pemeliharaan
rencana berdasarkan kebutuhan dan
selera yang berkembang pada pemilik Secara umum, tujuan utama dari proses
atau pengguna. pemeliharaan adalah :
1. Untuk memperpanjang usia bangunan
Kasus lain yang menyulitkan pelaksanaan 2. Untuk menjamin ketersediaan
perawatan adalah rusaknya suatu elemen perlengkapan yang ada dan juga
yang menimbulkan kerusakan bagian lain, mendapatkan keuntungan dari
seperti yang ditunjukan pada gambar investasi yang maksimal
berikut: 3. Untuk menjamin keselamatan manusia
yang menggunakan bangunan
Hilangnya genteng
tersebut. Untuk menjamin kesiapan
Masuknya air hujan kebagian atap
4. Operasianal dari setiap peralatan atau
Busuknya kayu Kerusakan pada plester Bertambahnya Kemungkinan kerusakan
perlengkapan dalam menghadapi
atap dalam dan dekorasi kelembaban pada isolasi pada isi bangunan dan
mengakibatkan kesehatan
penghuni terganggu
situasi darurat seperti kebakaran

Gambar 2. Kerusakan satu elemen yang Hubungan antara proses pekerjaan, dan
menimbulkan kerusakan bagian lain (Sumber : pemeliharaan akan digambarkan oleh
Building Maintenance Management) gambar—gambar berikut:

Rangkaian kejadian—kejadian pada Penyesuaian operasi


contoh di atas dapat diantisipasi oleh Pengecekan kondisi
dan performa
perencanaan dengan memasang satu Operasi

lapisan genting agar air hujan dapat


mengalir menuju saluran yang tersedia. Pemeliharaan fasilitas Perbaikan fasilitas

Kegiatan pemeliharaan dalam Gambar 3. Hubungan antara operasi dan


pelaksanaan nya memiliki banyak sekali pemeliharaan (Sumber: Building
permasalahan. Masalh mulai timbul ketika Maintenance Management)

H a l a m a n 200
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Dalam buku Modern Maintenance Biasanya disebut sebagai


Managemant–Para ahli membagi kegiatan pemeliharaan harian.
pemeliharaan dalam 5 kategori , yaitu: 2. Rectification
1. Pemeliharaan Reguler Rectification merupakan kegiatan yang
Pemeliharaan ini dilaksanakan secara sering terjadi pada awal usia gedung
kontinu agar interval waktu tertentu yang diakibatkan oleh kesalahan
yang telah direncanakan tergantung ketidaksesuaian komponen, kerusakan
pada kualitas bahan dari komponen pada saat instalasi dan kesalahan
yang digunakan pemeliharaan ini pada saat pemasangan.
biasanya dilakukan secara harian 3. Replacement
2. Pemeliharaan Periodik Replacement merupakan kegiatan
Merupakan pemeliharaan terencana yang tidak dapat dihindari karena
untuk komponen yang masih kondisi layanan material yang menurun
digunakan, Pemeliharaan ini dilakukan pada tingkat
untuk komponen—komponen yang
mempunyai teknik pemeliharaan dan Kegiatan pemeliharaan juga dibedakan
keahlian khusus, seperti pembersihan dalam 3 tipe, yaitu:
dan pergantian saluran AC,
pemeriksaan pada sistem keamanan 1. Pemeliharaan terencana
terhadap kebakaran dan lain—lain. Pemeliharaan yang diorganisasi dan
3. Pemeliharaan Jangka Panjang direncanakan sebelumnya dikontrol
Pemeliharaan ini dalakuakan untuk dan menggunaka record untuk
memperpanjang usia ekonomis suatu menetapkan rencana selanjutnya
komponen dengan melakukan 2. Pemeliharaan Pencegahan
penggantian elemen dari komponen Pemeliharaan ini dilaksanakan pada
tersebut. Contoh : Penggantian kabel interval atau yang telah direncanakan
lift yang dilaksanakan 10—15 tahun. sebelumnya dan bertujuan untuk
4. Pemeliharaan Struktur Bangunan mengurangi kemungkinan adanya
Pemeliharaan ini dilakukan untuk elemen yang rusak.
mempertahankan suatu bangunan 3. Pemeliharaan Langsung
dari struktur bangunan. Pemeliharaan yang dilaksanakan
Contoh : memperbaiki korosi yang ketika suatu elemen atau komponen
terjadi pada permukaan beton pembangunan dalam keadaan rusak
bertulang. dan memerlukan perbaikan
5. Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan ini lakukan apabila Pemeliharaan pencegahan umunya
terjadi kerusakan pada komponen direncanakan karena itu disebut
yang tidak diperkirakan sebelumnya. pemeliharaan pencegahan terencana.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi Konsep ini lebih tepat diaplikasikan pada
sistem kerja komponen tersebut. peralatan yang menggunakan mesin tapi
Contoh : Kerusakan sistem elektrikal ada elemen bangunan tertentu bisa
akibat sambaran petir. mendapatkan perlakuan ini. Untuk
mengetahui beberapa sistem
Selanjutnya dapat dibagi kedalam 3 pemeliharaan ini diperlukan adanya daftar
kegiatan, yaitu: informasi mengenai setiap bagian
bangunan ruang, fungsi pelayanan tiap
1. Servicing ruang dst. Yang mana harus dirawat
Servicing merupakan pelayanan kemudian tentukan elemen mana yang
keberhasilan yang dilakukan secara termasuk harus diperlakukan dengan
teratur dengan interval waktu tertentu. pemeliharaan pencegahan dan frekuansi

H a l a ma n 201
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Yatna Supriyatna

elemen tersebut dirawat apakah per 2. Elemen—elemen yang kekuatan atau


minggu, per bulan ataukah per tahun. masa layannya dapat diperpanjang
Pemilihan ini berdasarkan sejauh mana dengan penggantian sebagian kecil
kerusakan dihubungkan dengan faktor elemen—elemennya pada jangka waktu
keamanan dan produktivitas. tertentu.
Contoh : Elemen seperti genteng
Pekerjaan yang perlu untuk menghambat 3. Elemen—elemen yang dipakai atau
kerusakan adalah sebagai berikut: ditentukan oleh manusia dan peralatan
 Tambalan, termasuk penggantian rutin mesin. Contoh : Elemen lantai, dimana
di suatu area usia layannnya tergantung pada
 Penggantian seluruh elemen dari kepadatan dan jenis lalulintas
komponen—komponen karena: diatasnya
 Fungsi tidak memuaskan 4. Elemen—elemen yang mudah kuno
 Menyebabkan pemeliharaan yang karena adanya teknologi baru atau
tinggi atau biaya pemeliharaan yang perubahn mode. Elemen seperti ini
sangat besar dimanfaatkan semaksimal mungkin
 Tidak memenuhi nilai estetika selama masih berfungsi dengan baik.
5. Elemen—elemen yang banyak
 Pemeliharaan dengan suatu lapisan
bersentuhan langsung dengan cuaca
yang dilakukan dengan tujuan baik
yang menyebabkan kerusakan atau
untuk maksud memperpanjang usia
perubahan bentuk dari semula. Dalam
dari material yang dijaga tersebut
hal ini kegiatan pemeliharaan dan
maupun untuk memelihara keindahan.
pembersihan yang teratur sangat
 Pembersihan, walaupun merupakan
diperlukan.
aktifitas terpisah, namun pembersihan Contoh: Pemeliharaan dengan pelapis
ini memiliki implikasi pemeliharaan
pada genting dan dinding luar.
yang penting dalam memperlambat 6. Elemen—elemen yang memerlukan
kerusakan dan memelihara keindahan.
lapisan pelindung. Untuk elemen
pengguna lapisan pelindung
Menurut Departemen Pekerjaan Umum memerlukan perhatian khusus.
Cipta Karya kegiatan pemeliharaan adalah Walaupun lapisan ini mungkin memiliki
kegiatan melakukan pengopersian, nilai eksentrik, tetapi tujuan utama dari
pembersihan, perapihan dan pengecekan pemeliharaan adalah untuk
berkala. memperpanjang usia layan elemen
yang dipelihara tersebut. Pastinya
Untuk memudahkan keperluan kegiatan ini memerlukan proporsi
perencanaan, kegiatan pemeliharaan
dapat dilakukan dengan mengelompokan pengeluaran yang sangat besar.
elemen—elemen bangunan sebelumnya :
1. Elemen—elemen yang didesain secara Kebijakan Pemeliharaan Bangunan
tepat masa layannya sesuai usai
rencana dari bangunan tanpa Kebijakan pemeliharaan adalah kebijakan
memerlukan perhatian dan yang dengan keputusan pemeliharaan
pemaliharaan khusus. diambil. Kebijakan ini dapat juga
Contoh : Pondasi, beberapa bagian didefinisikan sebagai peraturan dasar
seperti tiang penyokong, dimana untuk mengalokasikan sumber daya
habisnya masalah layan yang tidak meliputi man, materials and money
sesuai bangunan diakibatkan diantara alternatif tipe pemeliharaan yang
kesalahan desain atau adanya ada. Agar membuat pengalokasian
perubahan kondisi tanah yang tidak sumber daya yang rasional. Keuntungan
dapat diramalkan. dari kebijakan tersebut untuk organisasi

H a l a m a n 202
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

seluruhnya harus diidentifikasikan dan dan terefleksikan dalam rendah tingkat


dibandingkan dengan biaya. Berikut penggantian staf, dengan pengurangan
adalah pertanyaan penting yang perekrutan dan biaya training,
berkenaan dengan kebijakan perawatan hubungan dengan costomer yang lebih
tersebut baik dan peningkatan kesan publik.
Keuntungan—keuntungan ini sulit
1. Tujuan dikuantifikasi tapi beberapa usaha
Apa yang diperoleh dari harus dibuat untuk dikuantifikasikan
pemeliharaan? Tujuan harus dilihat dengan uang, jadi analisis ini menjadi
dari sudut pandang kebutuhan mungkin.
organisasi pengelolaan bangunan.
Seperti disebutkan pada ruang 3. Kebijakan
lingkup, pemeliharaan adalah hal Bagaimana kita memproses? Hal ini
penting dari pendekatan teknologi ternasuk melakukan operasional dan
yang telah didefinisikan sebagai biaya yang harus dikeluarkan
kombinasi dari manajemen, finansial, departemen perawatan yang dimulai
engineering, dan penggunaan praktis dengan pengindentifikasikan tugas
lain pada aset fisik dari segi economic perawatan, standar yang harus didapat
life cycle cost. Kebijakan perawatan ini dari limit biaya. Hal tersebut akan
membutuhkan kerja sama semua membawa kebijakan seimbang antara
departemen organisasi pengelola pemeliharaan pencegahan dan
gedung untuk menyakinkan bahwa perbaikan, sejauh mana pekerjaan
aset organisasi, direncanakan, akan diprogramkan dibanding dengan
disediakan, dipelihara, dioperasi dan didasarkan pada permintaan
diatur pada biaya total paling rendah. pengguna, prioritas yang disetujui
1 untuk tipe pekerja yang berbeda
2. Keuntungan apakah pekerja lebih baik dikerjakan
Apakah yang akan didapat? oleh pekerja langsung atau kontrak
Keuntungan bisa jangka panjang atau dan dari mana kebijakan harus
jangka pendek dan dapat disentralisasikan. Kebijakan-kebijakan
diklasifikasikan sebagai finansial ini akan menentukan struktur
teknik atau orang. Keuntungan organisasi pemeliharaan dan aturan
finansial terlihat dari lebih efektifnya serta tugas dari staf supervisi.
pengguna bangunan dan terefleksikan
pada produktifitasnya yang tinggi Biaya Pemeliharaan
sedikit material yang dihabiskan,
peningkatan daya jual, dan seterusnya. Keterbatasan dana yang tersedia
Faktor teknik dihubungkan dengan menyebabkan para pemilik bangunan/
pemeliharaan karakteristik bangunan gedung cenderung untuk mengabaikan
dan pelayanannya, dan terefleksikan untuk mengikutsertakan ahli
pada sedikitnya kerusakan dengan pemeliharaan bangunan dimulai sejak
pengurangan pada waktu pelaksanaan awal perencanaan pembangunannya.
perbaikan dan sedikitnya kerusakan Akibatnya, pada saat gedung yang
dengan pengurangan pada waktu bersangkutan mengalami masalah dalam
pelaksanaan perbaikan dan sedikitnya hal pemeliharaan, maka baru pemilik
permintaan perbaikan darurat, sedikit gedung itu berupaya mencari cara untuk
kecelakan, rendahnya biaya perawatan menyelenggarakan pemeliharaannya.
kedepan dst. Faktor manusia
dihubungkan dengan efek psikologi
dari kondisi bangunan pada pengguna

H a l a ma n 203
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Yatna Supriyatna

Padahal menurut Dinas Pekerjaan Umum Adapun standar harga bangunan yang
khusus bangunan negara, biaya dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum untuk
pemeliharaan yang dikeluarkan adalah : kawasan Bandung adalah sebagai berikut
Biaya pemeliharaan per m2 bangunan
gedung setiap tahun = 2% dari harga Tabel 2. Standar harga bangunan per meter
satuan per m2 tertinggi yang berlaku. persegi kawasan kota Bandung tahun 2008
(Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
Besarnya biaya pemeliharaan bangunan
gedung tergantung pada fungsi dan Standar Harga Bangunan
per m2 (Rp/m2)
klasifikasi bangunan. No.
Jenis
Bangunan Bertingkat Tidak
Tabel 1. Klasifikasi bangunan gedung menurut Bertingkat
Departemen Pekerjaan Umum (Sumber : Dinas 1 Bangunan
Sederhana 2.500.000 1.833.000
Pekerjaan Umum Cipta Karya)
Bangunan
1. BANGUNAN SEDERHANA 2 Tidak 3.500.000 2.566.000
 Gedung kantor yang sudah ada disain Sederhana
prototipenya, atau bangunan gedung
kantor dengan jumlah lantai s.d 2 lantai
dengan luas sampai dengan 500 m2 Untuk menghitung harga bangunan yang
 Bangunan rumah dinas tipe C, D dan E bertingkat, nilai harga satuan bangunan
yang tidak bertingkat per m2 seperti yang terdapat pada tabel 2
 Gedung pelayanan kesehatan ; perlu disesuaikan berdasarkan jumlah
Puskesmas lantai dari gedung tersebut. Adapun faktor
 Gedung pendidikan tingkat dasar dan/ penyesuaian nilai harga satuan bangunan
atau lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2 per m2 yang disebut juga faktor satuan
lantai
harga adalah sebagai berikut :
2. BANGUNAN TIDAK SEDERHANA
 Gedung kantor yang belum ada disain Tabel 3. Faktor satuan harga bangunan
propertinya, atau gedung kantor dengan
luas di atas dari 500 m2 atau gedung
(Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
kantor bertingkat di atas 2 lantai
 Bangunan rumah tipe A dan B atau rumah Jumlah Lantai Faktor satuan harga
dinas tipe C, D dan E yang bertingkat
 Gedung rumah sakit kelas A, B, C dan D 1 1,000 x
2 1,090 x
 Gedung pendidikan tinggi universitas/
akademi atau gedung pendidikan dasar/ 3 1,120 x
lanjutan bertingkat di atas 2 lantai 4 1,135 x
3. BANGUNAN KHUSUS 5 1,162 x
 Istana negara dan rumah jabatan 6 1,197 x
presiden dan wakil presiden 7 1,236 x
8 1,265 x
 Wisma negara
 Gedung instalasi nuklir
 Gedung laboratorium standar biaya tersebut di atas tidak
 Gedung terminal udara/laut/darat tersedia pada waktu tertentu, maka harga
 Stasiun kereta api satuan bangunan dapat dihitung dengan
 Stadion olah raga rumus Future Value (FV = Nilai uang yang
 Rumah tahanan akan datang), yaitu:
 Gudang benda berbahaya FV=M.(1+i)n ..................................... 1
 Gedung bersifat monumental
 Gedung pertahanan
 Gedung kantor perwakilan negara RI di
luar negeri

H a l a m a n 204
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Dimana: Pemukiman dan Prasarana Wilayah,


M = Standar harga satuan (2007), Pedoman Teknis
pembangunan ditahun sebelumnya Pembangunan Bangunan Gedung
i = Angka inflasi tahunan, angka ini Negara.
diasumsikan dari angka rata-rata
inflasi selama tiga tahun terakhir
yang diperoleh dari Biro Pusat
Statistik,
n = Jumlah tahun dari tahun
sebelumnya ke tahun n.

KESIMPULAN

Dari penulisan di atas maka dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian atau tidak
sesuainya kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan akan menyebabkan suatu
kondisi atau dampak negatif, yaitu
menurunnya tingkat produktifitas
kegiatan—kegiatan yang dilaksanakan
oleh pemilik atau pengguna bangunan
sebagai akibat dari kurang
terpeliharanya kondisi bangunan.
2. Dengan pemeliharaan bangunan
gedung yang baik maka akan
memperpanjang usia bangunan.
3. Mendapatkan keuntungan dari
investasi yang maksimal dikarenakan
bangunan gedung yang terawat juga
dengan meningkatnya usia pakai
gedung tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Lee, Reginald. (1987). Building


Maintenance Management, London:
Wiliams Collins Sons & Co.Ltd.
Majalah Konstruksi. Juli-Agustus. (1999).
Ilmu Ekonomi Teknik Bagi Operasi
Perawatan Bangunan.
Ervianto, Wulfram I. (2005). Manajemen
Proyek Konstruksi, Jogjakarta: Andi
Offset.
Royati, Erdwita. (2008). Manajemen
Pemeliharaan Bangunan Gedung
Pendidikan, Bandung : Universitas
Komputer Indonesia.
Dirjen Cipta Karya, Departemen

H a l a ma n 205
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

H a l a m a n 206

Anda mungkin juga menyukai