Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.

id) p-ISSN 2655-7533


Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

SOSIALISASI ZERO WASTE DI DESA KEDIRI


KABUPATEN LOMBOK BARAT
Wahyudi Zulfikar1*), Ida Ayu Widhiantari, Guyup Mahardian Dwi Putra, Surya Abdul
Muttalib, Agriananta Fahmi Hidayat, Zulhan Widya Baskara
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Tekologi Pangan dan Agroindustri, Universitas
Mataram, Jl.Majapahit No. 62, Mataram NTB

*)Korenpondensi: wahyudi.Z@unram.ac.id

Diterima 12 November 2020 / Disetujui 13 Desember 2020

ABSTRAK

Sampah menjadi persoalan tersendiri di desa Kediri Kecamatan Kediri, kabupaten Lombok
Barat. Hal ini dikarenakan tiap harinya di Lomboka Barat mencapai 175, 4 ton produksi
sampah, namun kemampuan pengelolaan hanya ada 60.83%, Sebanyak 101,76 ton atau
58,01% diangkut diangkut ke tempat pembuangn akhir. Kemudain 2,82% diolah dengan
pola 3R. Dari sekian banyak di antaranya merupakan sampah Organik, Sampah Anorganik
dan sampah 9,95% sampah yang sulit terurai berupa sampah plastic dan sampah B3. Adanya
peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam pengelolaan sampah maka pembekalan
pengetahuan mengenai pengelolaan sampah perlu digalakkan. Berdasarkan analisis situasi,
permasalahan yang dihadapi diwilayah tersebut belum sepenuhnya memiliki pengetahuan
mengenai konsep Zero Waste serta minimnya ketrampilan dalam pengelolaan sampah
Organik, sampah Anorganik, dan Sampah B3, sehingga pengelolaan sampah tidak maksimal.
Adapun tujuan dari pelaksanaan program pengabdian ini adalah (1) Membekali
pengetahuan masyarakat umumnya mengenai konsep Zero Waste dengan penerapan
prinsip 5R (Refuse, Reduse, Reuse, Recycle, Rot). (2) Memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai bahaya dari sampah, (3) Meningkatkan keterampilan masyarakat
dalam memanfaatan sampah. Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian kepada
masyarakat dengan materi berupa; (1)Pengenalan tentang zerowaste (2) Pengenalan Produk
Hasil dengan 5R (3) Pengenalan peralatan untuk pengolahan sampah dengan Prinsip
5R.Hasil kegitan menunjukkan bahwa masyarakat yang hadir telah mendapat pengetahuan
dan wawasan tentang Zero Watse, Pengolahan sampah dengan prinsip 5R yang dapat
mengatasi masalah limbah rumah tangga dan mengubah limbahh tersebut menjadi berbagai
produk yang mempunyai nilai ekonomi. Sehinga secara luas dapat mengatasi masalah
sampah di Desa Kediri, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Kata Kunci: Zero Waste, sampah organiK, sampah anorganic dan sampah B3

PENDAHULUAN Indonesia banyak diproduksi oleh kota-


kota besar. Untuk produksi sampah per
Pertumbuhan penduduk di orangnya relatif kecil, yaitu 2–3 liter, jika
Indonesia saat ini semakin pesat. Hal ini diasumsikan setiap keluarga (rumah
berpengaruh pada sampah yang tangga) terdiri dari 4,5 jiwa, maka
dihasilkan tiap orang. Sampah di maksimal produksi sampah tiap rumah

15
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

tangga adalah 13,5 liter. Berdasarkan Data berada di jalan raya dan gang-gang
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan perkampungan warga. Sampah ini pun
NTB, Kota Mataram menghasilkan 314 ton menimbulkan bau tak sedap. khawatir,
sampah per hari, 273 ton diantaranya tumpukan sampah ini akan memicu
masuk ke TPA. TPA Pengengat seluas 10 timbulnya penyakit. Langkah sementara
hektare di Lombok Tengah, TPA Ijo Balit yang dilakukan warga berinsiatif
dengan luas 8 hektare di Lombok Timur, membakar sampah di sekitar lokasi
TPA Jugil seluas delapan hektare di penampungan. Salah satu daerah
Lombok Utara. Sedangkan Kabupaten terdampak penumpukan sampah lumayan
Lombok Barat menghasilkan 175,4 parah, yakni Desa Rumak Kecamatan
ton/hari, 101,76 ton diantaranya masuk Kediri. Pantauan Sekda Lombok Barat
ke TPA Kebon Kongok seluas 8,41 hektare (Lobar) Dr. H. Baehaqi yang meninjau
untuk Kota Mataram dan Kabupaten tumpukan sampah di TPS Dusun Pelowok
Lombok Barat. Desa Kediri. Tumpukan sampah yang
Kabupaten Lombok Barat terdiri dari berada di pinggir jalan raya telah lama
10 Kecamatan, 3Kelurahan, dan 119 Desa. menjadi keluhan karna mengganggu
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan pengendara yang melalui jalur
Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup penghubung di perbatasan Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat, I Gusti Ayu dengan Lombok Tengah tersebut.
Swasti Astuti, menyebutkan produksi Tumpukan sampah yang meluber ke jalan
sampah di daerahnya mencapai 175,4 ton raya menimbulkan bau tak sedap.
per hari. Dari total produksi sampah Kurangnya pemahaman masyarakat
pemerintah hanya mampu menangani akan pengelolaan dan pemamfaatan
60,83 persen. Sebanyak 101,76 ton atau limbah sampah rumah tangga
58,01% bisa diangkut ke tempat menjadikannya sesuatu yang tidak
pembuangan akhir, sedangkan 4,95 ton memiliki nilai guna, membuat
atau 2,82 persen diolah dengan 3R. permasalahan sampah yang makin
kemudian 9,95 persen berbentuk sampah menumpuk, sehingga diperlukan
yang sulit terurai. Bentuknya lebih banyak pengenalan terhadap pengelolaan serta
sampah plastik dalam praktiknya, sampah pemanfaatan limbah tersebut menjadi
plastik tersebut harus mendapat suatu produk yang memiliki nilai guna.
perlakuan khusus karena membutuhkan Dengan adanya kegiatan pengabdian
waktu yang sangat lama untuk terurai. kepada masyarakat melalui kegiatan
Sampah menjadi salah satu hal yang perlu sosialisasi Zero Waste diharapkan dapat
diperhatikan saat ini karena bisa menjadikannya sebagai sarana atau solusi
menyebabkan banyak alternatif dari keberadaan limbah sampah
permasalahan. Sampah menyebabkan rumah tangga yang melimpah dan belum
bumi kita menjadi tercemar dan termanfaatkan sehingga dapat mengatasi
timbulnya berbagai persoalan lain. Setiap masalah pencemaran lingkungan serta
orang di bumi ini pastinya menghasilkan diharapkan mampu meningkatkan
sampah. Bila setiap orang tidak dapat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Zero
mengurangi sampah per harinya, maka hal Waste Lifestyle bukanlah suatu hal yang
buruk akan terjadi di kemudian hari. baru. Banyak negara sudah memulainya
Warga Lombok Barat mulai sejak lama. Beberapa negara seperti
mengeluhkan sampah yang menumpuk di Amerika, Australia, Swedia, Selandia Baru,
mana-mana, lantaran tak bisa dibawa ke dan beberapa negara Eropa lainnya sudah
TPA Kebon Kongok. Tumpukan sampah ini menerapkan konsep tersebut untuk

16
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

menjadi solusi konkret pengelolaan mempersiapkan kantung belanja


sampah. Di Indonesia kebijakan Zero sendiri dari rumah.
Waste Lifestyle belum dicanangkan secara 2. Reduce (Mengurangi), kita dapat
nasional, namun beberapa kota sudah menghindari pemakaian dan
memulainya dalam bentuk program Zero pembelian produk yang menghasilkan
Waste Cities. Sebagai contoh, di Provinsi sampah dalam jumlah besar. Selain
Jawa Barat ada 3 kota yang ditargetkan itu, kita bisa menggunakan produk
menjadi kota percontohan penerapan yang dapat diisi ulang.
konsep Zero Waste Cities, yaitu Kota 3. Reuse (Menggunakan kembali), kita
Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten dapat menggunakan kembali
Bandung. Yang terakhir adalah kebijakan wadah/kemasan dengan fungsi yang
Provinsi Bali yang menyatakan bahwa sama secara berulang-ulang.
mulai tahun 2019 Bali melarang Contohnya menggunakan baterai
penggunaan kantong plastik sekali pakai. recharge, menggunakan plastik bekas
sehimgga kita bisa memulainya dari diri minyak goreng sebagai pengganti
sendiri, keluarga dan lingkungan kita. polybag.
Untuk mendukung gerakan 5R dan 4. Recycle (Mendaur ulang), kita dapat
menumbuhkan Zero Waste Lifesyle ini menggunakan produk dan kemasan
perlu adanya kolaborasi dari semua yang dapat didaur ulang dan mudah
pihak, baik pemerintah, swasta, dan terurai. Selain itu, kita juga dapat
terutama masyarakat sebagai melakukan penanganan sampah
penyumbang dan penerima dampak organik menjadi pupuk kompos. Serta
negatif pencemaran. Namun, tanpa harus melakukan penanganan sampah
menunggu kita bisa menyadari arti anorganik menjadi barang yang
penting menjaga lingkungan dengan bermanfaat.
memulai Zero Waste Lifestyle dari diri 5. Rot (Membusukkan) Membusukkan
kita dan lingkungan terkecil. barang yang dikonsumsi, poin ini
Berdasarkan permasalahan yang hanya bisa diterapkan pada barang
telah dipaparkan, maka solusi yang dan sampah organik yang mudah
ditawarkan adalah dengan memberikan terurai, seperti membusukkan
pemahaman, keterampilan dalam sampah organik menjadi pupuk
mengolah limbah rumah tangga dengan kompos. Salah satunya dapat
prinsip 5R. singkatan dari Reduce, Reuse, dilakukan dengan cara membuat
Recycle. Menurut Bea Johnson dari Zero lubang biopori. Hal ini tentu saja
Waste, ada tambahan 2R, yakni Refuse dapat mengurangi beban TPA secara
dan Rot, Zero Waste Lifestyle melalui signifikan.
gerakan 5R yang dipopulerkan oleh Bea Dalam menerapkan Zero Waste
Johnson, yaitu Refuse, Reduce, Reuse, secara sungguh-sungguh, 3R saja tidak
Recycle dan Rot atau dalam Bahasa cukup, karena Zero Waste tidak hanya
Indonesia berarti Menolak, Mengurangi, sekadar mendaur ulang sebanyak
Menggunakan Kembali, Mendaur Ulang, mungkin, namun sebaliknya. 5R (Refuse,
dan Membusukkan. Reduce, Reuse, Recycle, Rot), bisa
1. Refuse (Menolak), menolak barang digunakan sebagai prinsip untuk
yang sekiranya akan menghasilkan mengarah pada cara hidup sehat tanpa
sampah, kita bisa menolak kantuk limbah, dan bisa diterapkan untuk
plastik nonbiodegradable saat gerakan gaya hidup ramah lingkungan.
berbelanja. Tentu kita pun harus Dengan memberikan pengetahuan

17
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

tentang Zero Waste dan pelatihan 5R memotivasi kelompok untuk terus


(Refuse, Reduce, Reuse, Recycle dan Rot) dapat memanfaatkan potensi limbah
kepada kelompok masyarakat setempat yang ada menjadi produk yang bernilai
diharapkan masyarakat khususnya di Desa ekonomi dengan prinsip 5R.
Kediri akan memiliki keahlian dalam 4. Evaluasi
megolah dan memanfaatkan limbah Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
rumah tangga guna tercapainya tujuan kemampuan dan keberhasilan
dari Zero Waste. kelompok dalam menyerap materi dan
melakukan praktek pengolahan limbah
Target Luaran rumah tangga dengan prinsip 5R.
Luaran yang diharapkan dari
program pengabdian ini antara lain HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok sasaran memiliki pemahaman
tentang zerowaste dan keterampilan Persiapan
dalam mengolah sampah rumah tangga Sebelum kegiatan pengabdian
dengan prinsip 5R. serta kegiatan ini juga dilaksanakan, tim pengabdian melakukan
akan dipublikasikan pada jurnal dan media persiapan terlebih dahulu agar kegiatan
massa elektronik. dapat berjalan dengan lancar. Persiapan
yang dilakukan mulai dari melakukan
METODE PELAKSANAAN survey untuk dapat melakukan koordinasi
dengan kepala desa dalam hal
Kegiatan pengabdian pada menentukan dan menyepakati jadwal
masyarakat ini akan dilaksanakan dalam penyuluhan di lokasi tersebut sesuai
beberapa tahapan. Adapun tahapan dengan kondisi peserta.
kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan survey
Kegiatan survey dilakukan untuk
mengetahui potensi limbah rumah
tangga baik sampah organic, anorganik,
dan B3
2. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan
oleh tim pengabdian merupakan suatu
bentuk pendampingan pembelajaran
prinsip 5R, Pemberian materi yang
terkait akan memberikan gambaran
bagi peserta atau kelompok untuk
tahapan kegiatan selanjutnya. Kegiatan Gambar 1: Peta Lokasi Kegiatan
penyuluhan ini nantinya akan diikuti Pengabdian di Desa Kediri
oleh kelompok dan masyarakat
setempat serta melibatkan pemuda Persiapan selanjutnya yaitu
desa di wilayah tersebut. menyiapkan materi untuk sosialisasi
zerowaste, menyiapkan daftar hadir
3. Pendampingan Pelatihan peserta, menyiapkan susunan acara, dan
Pendampingan pelatihan merupakan menyiapkan alat dan bahan yang
bentuk kegiatan praktek dari teori yang dibutuhkan untuk sosialisasi zerowaste.
telah diberikan sebelumnya. dapat Dari hasil koordinasi, maka disepakati
bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian
18
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

dilaksanakan pada tanggal 5 September penyampaian yang singkat padat dan jelas
2020 pukul 10.00 WITA. Kegiatan dan menarik untuk disimak seperti pada
pengabdian dilaksanakan di rumah gambar bawah ini.
seorang warga di Karang Kuripan Baru,
Kabupaten Lombok Barat yang dihadiri
oleh kepala Dusun Karang Kuripan
Baru,kepala desa kediri pada saat itu
sedang berhalangan hadir serta warga
sekitar yang sebagaian besar adalah
bapak-bapak dan ibu-ibu dari berbagai
kalangan profesi, dari wiraswasta sampai
ASN serta anak-anak usia kelas 5 sekolah
dasar.

Pelaksanaan Gambar 3: Contoh Materi Inti Zero Waste


Kegiatan diawali dengan acara yang disampaikan
sambutan dari wakil kepala Desa
setempat yang diwakilkan oleh kepala Dalam penyampaian materi Zero
dusun setempat, yang kemudian Waste, warga desa tersebut memang
dilanjutkan dengan penyampaian materi belum memahami manfaat yang diperoleh
sosialisasi oleh tim pengabdian, dari pengolahan limbah rumah tangga
pengenalan produk-produk hasil tersebut dengan prinsip 5R, yang mereka
zerowaste, diskusi, dan yang terakhir biasa lakukan adalah hanya membuang
penutupan. atau membakar limbah rumah tangga
tersebut tanpa adanya pengolahan
tertentu yang dapat meningkatkan nilai
ekonomi. Dengan pemaparan materi ini
majadikan warga Desa Karang Kuripan
Baru mendapatkan ilmu yang cukup luas
dalam memanfaatkan limbah rumah
tangga manjadi suatu produk baru yang
memiliki manfaat. Setelah penyampain
materi pengetahuan dasar tentang Zero
Waste berikut dengan prinsip-prinsip yang
Gambar 2: Penyampaian Materi Zero digunakan dalam mendukung terciptanya
Waste dengan 5R zerowaste dengan 5R pada masyarakat,
disajikan pula berbagai jenis produk-
Setelah salam perkenalan dari tim produk yang menarik yang dihasilkan dari
pengabdian, kami menyampaikan bebrapa limbah rumah tangga. sehingga informasi
materi sebagai pengetahuan dasar untuk ini sangat bermanfaat untuk peserta
membuka wawasan masyarakat mulai dari dengan harapan peserta mampu
sejarah Zero Waste, konsep dan tujuan mengembangkannya dikemudian hari.
Zero Waste, kemudian kami masuk ke Materi yang disampaikan meliputi
pemaparan tentang berbagai jenis pemanfaatan dan pengolahan limbah
sampah serta pemilahnnya, dan masa rumah tangga menjadi berbagai macam
penguraian oleh alam dan materi inti yaitu produk kerajinan.
konsep Zero Waste dengan 5R. dengan

19
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

Gambar 5: Tas Selempang Dari Jerigen


Bekas Penampung Air Radiator Motor

Gambar 4: Pengenalan Produk-Produk


dari Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

Produk-produk dari limbah rumah


tangga yang kami perkenalkan antara lain:
baju, rompi tas selempang, ransel untuk
laki-laki dan ransel untuk perempuan yang
terbuat limbah dari karung goni.
Kemudian ada wadah makan tradisional
(inke) dari gelas plastik, miniature vespa Gambar 6: Tas Selempang dengan
dari kaleng minuman, tas selempang dari Tambahan Senter LED dan Power Bank
jerigen kecil baik yang biasa sekaligus yang
include senter LED dan charger Hand
Phone. Dengan adanya produk-produk
dari limbah rumah tangga yang
mempunyai menarik baik dri segi bentuk,
warna dan corak serta pembuatan yang
sangat mudah serta bahan baku yang
sangat mudah didapatkan dari berbagai
jenis limbah rumah tangga dan yang
paling penting bernilai ekonomi. Dengan Gambar 7: Wadah Makan (Ingke) dari
adanya sosialisasi Zero Waste diharapkan Gelas Minuman
bisa menggugah semanagat masyarakat
untuk mulai bergerak dalam
memanfaatkan limbah rumah tangga
dengan prinsip 5R yang bemuara pada
terciptanya gaya hidup Zero
Waste.Berikut kami tampilkan bebrapa
produk-produk dari limbah:

Gambar 7. Miniatur Vespa Dari Kaleng


Minuman Aluminium

20
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

Gambar 10. Seragam, Tas Selempang dan


Rompi Dari Limbah Karung Goni

Ditengah sesi perkenalan produk-


produk yang dibuat dari limbah rumah
tangga, masyarakat cukup antusias
berdiskusi mengenai produk yang ada,
baik fungsi dan lain-lain, sekaligus
menjelaskan bagaimana cara pembuatan
bahan serta alat yang dignakan dalam
Gambar 8: Ransel Dari Limabah Serat pembuatan produk-produk tersebut,
Karung Goni dalam rangka menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta
sampai tahap akhir dari kegiatan
pengabdian melalui sesoliasi Zero Waste
dengan prinsip 5R tersebut.

Gambar 9: Cover Korek Api Dari Limbah


Karung Goni

Gambar 11: Foto Bersama Peserta


Sosialisasi

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Sosialisasi Zerowatse dengan 5R
yang diadakan Dusun Karang Kuripan Baru
kabupaten Lombok Barat berjalan dengan

21
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 3 Nomor 1 Januari 2021 (hal 15-22) e-ISSN 2656-3592

baik, dimana peserta sangat antusias http://thegreeningofwestford.com


dalam mengikuti seluruh rangkainan /2014/04/5-rs-refuse-reduce-
kegiatan Para peserta memiliki wawasan reuse-repurpose-recycle.html
yang lebih mengenai zerowaste dengan
prinsip 5R sebagai gaya hidup. Peserta Shia. 2015. The 5 R of Zero Waste. Dipetik
yang hadir menjadi mengetahui cara Maret 9, 2019, dari
pemanfaatan limbah rumah tangga wastelandrebel:
dengan prinsip 5R zerowaste menjadi https://wastelandrebel.com/en/au
berbagai produk yang bisa mempunyai thor/shia/
nilai ekonomi.
SuaraNTB, 2020 Sekda Lobar melarang
Saran warga Lombok tengah membuang
Saran yang dapat diberikan untuk sampah di TPS kediri. http://www-
perbaikan kegiatan pengabdian ini yaitu suarantb.com
sosialisasi-sosialisasi terkait zerowaste
agar terus bisa dilakukan secara Syahbani Tiara Syahra, 2020. Cara Pintar
berkelanjutan agar mindset gaya hidup Memilah Dan Mengolah Sampah:
sehat tanpa limbah dengan 5R bisa https://www.99.co/blog/indonesia
diterapkan dengan sutuhnya untuk /mengelola-sampah/
menuju kehidupan yang lebih baik.

UCAPAN TERIMA KASIH


Untuk terselenggaranya kegiatan ini
disampaikan terimakasih atas dukungan
biaya dari DIPA BLU Universitas Mataram
Tahun Anggaran 2019, dengan Surat
Perjanjian Nomor: 2255/UN18/
LPPM/2020 Tanggal 04 Mei 2020

DAFTAR PUSTAKA

Antara NTB, 2019. Buruknya Pengelolaan


Sampah Di Desa Kediri:
http://mataram-antaranews-com

Ayendra Dinda Naila, 2020, Yuk kita


Terapkan Zero Waste dengan 5R:
http://Kompasiana-com

Johnson, B. 2013. The 5R of Zero Waste:


The Ultimate Guide to Simplifying
Your Life by Reducing Your Waste.
New York: Simon and Schuster.

Kristina. 2014. The 5R (Refuse Reduce


Reuse Repurpose Recycle). Dipetik
Februari 17, 2019, dari
thegreeningofwestford:

22

Anda mungkin juga menyukai