BAB I
PENDAHULUAN
mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental di
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
dan negara. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.12.
2
karena mencakup tidak hanya proses belajar juga proses pembelajaran, dan
dan mengajar merupakan dua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu kegiatan
di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa
mengambil dan mempelajari sejarah, asal usul, cara, prakteknya, kebiasaan, dan
hambatan-hambatan yang ada. Tahap ini menuntut daya kerja, daya tempur,
daya juang yang tak kenal lelah. Tahap kreativitas-ide inovatif gagasan segar,
pemecahan jitu, penyelesaian fantastis, cara kerja baru ke masa depan yang akan
menciptakan sejarah.4
2
Rusmaini, Imu Pendidikan Islam, (Palembang: Grafika Terendo Press, 2016), hal.3.
3
Ahamad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenamedia
Group, 2013), hal.1.
4
David Campbell, Mengembangkan Kreativitas, (Yogyakarta : Kanisius, 1986), hal. 75
3
Dasar yang terkadang cendrung ingin belajar sambil bermain agar tidak ada
pembelajaran tematik.
baik karena dalam proses pembelajaran kurangnya media yang tidak mendukung
dan disini juga guru berusaha membuat siswa aktif dalam pembelajaran
berlangsung dan guru menggunakan media yang ada sebagai bahan dalam proses
tematik yang sudah diterapkan menurut penulis peserta didik kelas IV sudah
mulai mengerti, aktif dan sudah bisa membaca semua karena saja masalah yang
Dengan itu kreativitas guru juga menjadi motivasi siswa agar semangat
dalam proses pembelajaran, aktif dalam proses pembelajaran, dan tidak mudah
menyiapkan metode dan bahan ajar dalam pembelajaran sesuai dengan materi
5
Observasi awal, tanggal 27 Juni 2019 di MI Mahad Islamy Palembang, pukul 10:00 WIB.
4
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih lanjut tentang “Kreativitas Guru dalam Mengelola Kelas pada
untuk mengetahui cara guru mengelola kelas pada Tema 4 di kelas IV dengan
baik sesuai dengan tujuan dan kurikulum 2013 dengan menggunakan berbagai
tema dalam proses pembelajaran. Disini upaya apa agar proses pembelajaran
agar menyenangkan bagi peserta didik agar peserta didik mudah mengerti apa
yang kita sampaikan dan kita sebagai guru harus mempunyai kreativitas alam
sebaik mungkin.
B. Rumusan Masalah
Islamy Palembang?
Palembang?
5
C. Batasan Masalah
belajar seperti media, alat dan metode yang dipakai sesuai dengan materi
D. Tujuan Penelitian
Islamy Palembang.
6
Islamy Palembang.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian akan lebih baik jika tidak hanya bermanfaat bagi peneliti saja,
tetapi bermanfaat juga bagu pihak lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Berikut ini akan
a) Bagi Siswa
b) Bagi Guru
c) Bagi Sekolah
d) Bagi Peneliti
diajarkan.
F. Tinjauan Kepustakaan
ulang agar mengetahui apakah permasalahan yang akan diteliti sudah ada atau
belum yang membahasanya. Setelah saya teliti ternyata belum ada yang
membahas permasalahan yang saya bahas. Walaupun ada hanya sedikit yang
8
berkaitan tetapi tidak secara keseluruhan judul pokok pada permasalahan yang
akan penulis bahas. Oleh sebab itu, saya berminat membahas tentang Kreativitas
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang saya bahas
hubungan positif dan siswa aktif. Teknik pembinaan dan penerapan disiplin
berupa bintang prestasi bahkan guru juga memberikan pin atau bingkisan.
9
menggeser kekanan dan kekiri agar siswa selalu berganti pasangan duduk.
siswa untuk melaksanakan piket setiap hari setelah pulang sekolah sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat dan memasang gambar atau hasil karya
dan mengganggu temannya, hal itu menghambat guru dalam proses belajar
kelas dan ada juga perbedaannya, saudari Lely juga membahas strategi dalam
jambi 2014.
44/I Padang Kelapo Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang Hari.
Dimana dengan pengelolaan kelas yang baik dapat merangsang minat belajar
siswa serta memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
6
Esti, “Pengelolaan Kelas Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta”
(Yogyajakarta: Skripsi : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,2016), hal.64.
7
Lely Afifaturohmah, “Strategi Pengelolaan Kelas Di Sdn Gumulan Dan Sdn Pojokkulon
Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang”, (Malang: Skripsi : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang 2016), hal. 43.
11
Dari siswa yang kurang disiplin dalam belajar dengan kemampuan dan
keuletan guru menggunakan metode dan teknik mengajar dapat mengubah siswa
kelas dalam proses belajar mengajar. Artinya terdapat perbedaan yaitu penelitian
yang belum penulis bahas diteliti oleh orang lain. Hal ini lah yang membuat
penulis tertarik dan melanjutkan penelitian lebih luas lagi dengan kreativitas
guru dalam mengelola kelas pada Tema 4 di Madrasah Ibtidaiyah Mahad Islamy
Palembang.
8
Dewi Sartika, “Peran guru dalam pengelolaan kelas di sd negeri 44/1 padang kelapo
kecamatan marose boulu kabupaten batang hari”, (Jambi: Skripsi: Fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas jambi 2014), hal.12
12
BAB II
A. Kreativitas Guru
meanarik, aneh, dan mengejutkan. Kedua, berguna (useful) lebih enak, lebih
kesulitan, mendatangkan hasil yang lebih baik atau banyak. Ketiga, dapat
dibuat di lain waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak daapt
dimengerti, tak dapat diramalkan, tak dapat di ulangi mungkin saja baru dan
kreativitas.9
sosialnya. Selain itu, setiap anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam
belajar yang inheren (telah ada) dalam dirinya untuk dapat berpikir kreatif
dan produktif. Anak akan beraktivitas sesuai dengan minat dan potensi yang
dari mulai usia dini, sehingga anak akan terasa untuk berpikir kreatif, karena
9
David Campbell, Mengembangkan Kreativitas, (Yogyakarta : Kanisius, 1986), hal. 11
13
pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong individu
kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas atau daya kreasi itu
mengembangkannya.10
Ada lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yakni :
dengan cara-cara yang asli tidak klise. Keempat, eloborasi atau penguraian
10
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hal.
112
14
terbebas dari ejekan dan kritik yang seirng kali dilonntarkan pada
f) Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif. Orangtua yang
yang kreatif.
hambatan, kendala atau rintangan yang dapat merusak dan bahkan dapat
masing-masing orang tersebut dalam bidang dan kadar yang berbeda-beda sesuai
12
Ibid, hal.125
16
makanya perlu dipupuk sejak dini, yang diperlukan sekarang bagaimanakah cara
tinggi itu ditandai dengan ciri-ciri kreativitas sebagai berikut, antara lain: a)
selalu ingin tahu; b) memiliki percaya diri yang kuat; c) memiliki sifat mandiri;
dan diarahkan oleh suatu wawasan, sedangkan aplikasinya terjadi sangat unik
sumber belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan. untuk itu diperlukan
17
guru yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dan memadai, mutu
kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa produk
atau gagasan baru yang diterapkan dalam memecahkan masalah, atau sebagai
tertinggi dalam hidup manusia dan juga guru mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menata interaksi peserta didik dengan sumber belajar untuk
2. Ciri-ciri Kreativitas
dikelompokkan menjadi 3 yaitu : a) ciri-ciri pokok yang terdiri dari kunci untuk
sekali sudah ditemukan tetap hidup, c) ciri-ciri sampingan yaitu tidak langsung
13
Karmono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Depok: Raja Walipres, 2018), hal.2-
3.
14
Yuyun Annafia, Skripsi : “Kreativitas Guru dalam Menciptakan Gerak Tari Bertema”,
(Semarang, UNNES,2016), hal.41-42
18
sebagai ciri tingkah laku orang-orang kreatif yaitu a) orisinilitas, keiginan tahu,
ketahanan, dan ketetapan hati (keyakinan), f) jujur dalam keputusan pribadi, dan
bahwa ciri orang yang kreatif adalah ide gagasan yang diungkapkan orisinil
dengan rasa ingin tahu yang tinggi, dari keyakinan sendiri dapat mengevaluasi
diri dengan baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap orang
memiliki daya kreativitas masing-masing dengan kadar yang berbeda. Jika ingin
berkembang dengan baik maka harus dilatih agar kemampuannya dapat terasah
dengan maksimal. Kreativitas lahir dari orang-orang yang memiliki pribadi yang
positif. Namun, pada kenyataanya banyak yang tidak menyadari bahwa potensi
kreatif semakin berkurang setiap hari apabila tidak diasah sebaik mungkin.
menjadi lebih baik, sehingga dapat menjadi manusia dewaa yang bisa
pengetahuan, seni dan teknologi yang semakin canggih. Kreativitas dapat dilihat
c) Proses kreatif, teori Wallas (1926) dalam Piirto (1992) yang menyatakan
iluminasi, 4) verifikasi.
d) Produk keratif, yaitu hasil yang diperoleh dari pemikiran atau ide yang
merupakan hal yang baru dan bisa diterima oleh orang banyak.
melalui empat aspek pendekatan yaitu aspek pribadi orang tersebut, aspek
pendorong atau motivasi, aspek penciptaan ide, dan aspek hasil produk sendiri.
15
Ibid, hal. 43-45
20
kreativitas.
belajar adalah alat bantu atau benda yang dapat mendukung proses
pembelajaran di kelas.16
tematik
16
Ifni Oktiani, Kreativitas Guru dalam Memotivasi Belajar Peserta Didik, Purwokerto, Vol.5,
No.2, 2017, hal.228
21
kebutuhan
B. Pengeloaan Kelas
namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda.
orang (dalam hal ini terutama peserta didik) maupun pengaturan fasilitas.
tepat.
menangani suatu kasus pengelolaan kelas alternatif yang terbaik sesuai dengan
guru yang akan berhasil setiap kali ia menangani kasus pengelolaan kelas.
ulang terhadap situasi untuk kemudian tiba pada altenatif pendekatan yang
atau pandangan permisif yang memusatkan pada perhatian pada usaha untuk
penelitian-penelitian.
pendidikan;
c) Masalah yang ada di luar wewenang guru bidang studi dan sekolah.18
kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicaapi
diharapkan.
sengan dasar filosofis dari pendidikan di dalam kelas. Fungsi-fungsi yang harus
a) Merencanakan
b) Mengorganisasikan
c) Memimpin
18
Ibid, hal.178
19
Ayu Nur Wahyuni, “Implementasi pengelolaan kelas dalam meningkatkan efektifitas”, Vol.4,
No.2. 2015,hal.5.
24
d) Mengendalikan
e) Mengevaluasi
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah mempunyai tujuan. Guru
menyadari bahwa sepenuhnya bahwa tanpa mengelola kelas secara efektif maka
kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan akan sulit untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan yakni ada perubahan baik sisi kognitif, afektif dan
psikomotoriknya atau ada perubahan tingkah laku dari siswa dari tidak tahu
menjadi tahu dan mengerti, dari tidak baik menjadi baik dan sebagainya.
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosial dan intelektual
25
dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan
perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. Tujuan
tujuan untuk menata atau merubah baik dari sisi afektif, kognitif dan
psikomotoriknya peserta didik dan menjadikan peserta didik dari yang tidak
tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.
a. Pendekatan Kekuasaan
kelas.
b. Pendekatan Ancaman
c. Pendekatan Kebebasan
d. Pendekatan Konsep
apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam
e. Pendekatan Pengajaran
diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku siswa dalam
kelas.
tercapai secara optimal apabila hubungan antar pribadi yang baik dan
hubungan inter personal yang harmonis antar guru dengan guru, guru
28
kelas.
menekankan pada potensi, kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas
pendekatan dan sebagai guru harus memilih pendekatan yang sesuai dengan
21
Ibid, hal.30-33
29
penataan kalas yang nyaman dan tidak menetap atau perlu terus
dikembangkan.
berikut :22
mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan peserta didik selalu
belajar.
mengajar guru, pola interaksi antara guru dengan peserta didik akan
peserta didik.
22
Siti Rizqia Nurmala, Skripsi : “Pengelolaan kelas dalam pembelajaran Tematik pada peserta
kelas II”, ( Jakarta: UIN,2018), hal. 15-16
30
guru.
disiplin dalam segala hal bila ingin peserta didik disiplin dalam
segala hal.
yang terjadi antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan
peserta didik dapat berjalan dengan baik. Selain itu, berbagai prinsip
membuat suasana kelas serta interaksi antara guru dan siswa serta siswa
dengan siswa berjalan dengan baik dengan menggunakan prinsip dalam proses
berlangsung.
dan mempertahankan suasana yang diliputi oleh motivasi belajar atas dasar
kelas yang bersifat preventif ini dapat berupa tindakan, contoh atau
yang baik itu tidak akan ditandai oleh tindakan peserta didik yang
tidak. Dar sorot mata atau gerak-gerik peserta didik dapat diketahui
dua jenis yaitu pengelolaan kelas bersifat preventif dan pengelolaan kelas
bersifat kuratif. Kedua jenis pengelolaan kelas ini mempunyai upaya yang
proses pembelajaran.
rutinitas kelas
23
Ibid, hal.19-20
33
belajar
i. Lakukan penilaian yang berbeda dari setiap siswa mulai dari aspek
Pembelajaran tersebut diterapkan dari kelas 1-6 khusus untuk mata pelajaran
selain mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Dengan kata lain,
b) Perkembangan Teknologi
c) Perubahan alam
d) Peduli lingkungan
e) Permaianan tradisonal
f) Indahnya persahabatan
a) Mengamati
25
Ibid, hal.130.
35
b) Menanya
c) Mengasosiasi
dan wawancara.
d) Mengkomunikasikan
pembelajaran, kegiatan ini bisa di lakukan satu arah, dua arah, atau
menjadi tema.
pengalaman bermakna bagi siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
sama
berkesan
3. Menentukan tema
27
Retno Widyaningrum, Model Pembelajaran Tematik di MI/SD, Ponorogo, Vol. 10, No.1,
2012, hal.109
37
kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran yang cocok dengan tema
prinsip :28
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak perlu luas atau
terlalu sempit. Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema
atau subtema yang sifatnya lebih spesifik dan lebih kongkret. Anak tema atau
subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi atau
isi pembelajaran.
28
Ibid, hal.114
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
39
berseberangan dengan Masjid Al-Kautsar dan Puskesmas 1 Ulu, dan subjek pada
Palembang.
tematik yaitu kurikulum 2013 baru diterapkan untuk beberapa kelas saja dan
semua mata pelajaran menjadi tema, subtema dan pembelajaran. Oleh karena itu
akan diamati proses pembelajaran tematik dan kreativitas guru dalam mengelola
kelas pada tema 4 dan untuk mengetahui cara guru dalam mengelola kelas baik
proses pembelajaran yang baik dan tidak membosankan pada siswa kelas 4 di
penelitian deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-
kata atau gambar dari pada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-
40
dokumen. Data merupakan hasil pencatatan baik yang berupa fakta maupun
angka. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif, yaitu data yang tidak
dapat diukur secara langsung. Seperti kreativitas guru dalam mengelola kelas
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan
tertentu.29
metode aristik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan
disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
29
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2018), hal.3
41
data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
sebagai berikut :
pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini peneliti menyortir data
dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna dan
baru.
3. Tahap Selection
30
Ibid, hal.13-29
42
a. Jenis Data
ini adalah jenis data kualitatif yaitu jenis data yang berupa non
31
Eka Iswandy, Sistem penunjang keputusan untuk menentukan penerimaan dana santunan
sosial anak nagari dan penyalurannya bagi mahasiswa dan pelajar kurang mampu, Padang, Vol.3, No.2,
hal.73
43
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
yaitu :
adalah :
Palembang
pelajaran, jumlah siwa, visi dan misi sarana dan prasarana dan
c. Informan data
bersifat sementara.
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural setting). Bila dilihat dari sumber datanya, maka
Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
45
ketiganya.34
utama dalam penetian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
sumber, berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan
dengan dengan berbagai responden, pada seminar, diskusi, di jalan dan lain-
lain.35 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
1. Metode Wawancara
berhadapan muka dengan tujuan hasil tes belajar yang telah ditentukan
34
Ibid,hal.308
35
Sugiono, Op.,Cit, hal.308-310
36
Fajri Ismail, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Palembang: Karya Sukses Mandiri,
2016),hal.155.
46
Islamy Palembang.
2. Metode Observasi
37
Ridwan Abdullah Sani, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Pengembangan Refleksi Guru,
(Tangerang: Tsmart Printing, 2017), hal.71
47
3. Metode Dokumentasi
menyeluruh. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang
wawancara dengan cara menuliskan kata-kata yang sesuai dengan apa yang ada.
38
Natalia Nilamsari, “Memahami Studi Dokumen dalam Penelitian Kuantitatif”, Vol. XIII, No.2,
2014,hal.178.
48
membuat reduksi data dengan cara abstraksi, yaitu mengambil data yang sesuai
sebagai berikut :
39
Aan Praboowo, dkk, Analisis pemanfaatan buku elektronik e-book, Vol.2, No.2, 2013, hal.5-6
49
a) Reduksi Data
b) Penyajian Data
dipahami.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,hal.336-341
51
yang telah peneliti rumuskan pada Bab I, maka dalam data ini peneliti membagi
berikut yang sesuai dengan hasil data telah dikumpulkan dari lapangan.
kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
guru dalam kegiatan belajar mengajar agar tercapai kondisi optimal dapat
wawancara peneliti dengan Wali kelas IV Ibu Wahyuni, S.Pd.I tentang cara
“Cara saya dalam mengelola kelas pastinya saya memiliki tujuan atau
rencana apa yang harus diajarkan dan perencanaan apa yang harus
disiapkan. Dalam perencanaan pembelajaran tentunya saya menyiapkan
RPP, metode, media dan cara menerapkan hal tersebut. Terutama RPP
karena RPP merupakan rencana pelaksaan pembelajaran yang harus
dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan sistematis dan
mencapai tujuan pembelajaran dan metode, media disesuaikan dengan
materi pembelajaran tetapi dalam proses pembelajaran tentunya
menggunakan metode belajar sambil bermain dan media yang ada di
sekitar”41
Guru juga harus menyusun rancangan perencanaan pembelajaran (RPP),
untuk hal itu rata-rata guru Madrasah Ibtidaiyah Mahad Islamy Palembang
kelas IV yang saya teliti sudah menerapakan RPP saat mengajar dan pada
dalam tema 4 terdapat tiga subtema yang mencakup mata pelajaran Bahasa
Mahad Islamy Palembang sesuai dengan indikator, tujuan, materi, dan penilaian
apa yang telah disusun dan sesuai dengan apa yang telah dibuat dalam proses
41
Wawancara dengan Ibu Wahyuni, S.Pd.I, sebagai wali kelas IV MI Mahad Islamy Palembang,
tanggal 22 November 2019
54
yang berbeda, disini selaku wali kelas IV Ibu Wahyuni, S.Pd.I sudah
Proses pelaksanaan pembelajaran dikelas tidak lepas dari apa yang telah
peserta didik mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Proses
pembelajaran yang dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti serta penutup jangan
sampai membuat peserta didik tertekan dan merasa takut dengan aktivitas di
bahwa :
Gambar 4.2
Wawancara dengan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Mahad Islamy
Palembang
menciptakan belajar yang kondusif, dalam hal ini yang dilakukan guru dalam
upaya menciptakan belajar yang kondusif dengan cara memahami kondisi siswa
dan juga materi yang akan dijabarkan, dengan itu guru dapat menciptakan
diharapkan telah memahami tentang materi dan metode yang akan digunakan,
serta urutan dalam pembelajaran juga harus dipahami agar bisa menciptakan
telah disampaikan oleh Ibu Vera Wali Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mahad
Ga
mbar 4.3 Wawancara dengan Ibu Vera Wali Kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Mahad Islamy Palembang
dan hasil belajar yang sesuai dengan karakteristik. Cara yang dilakukan guru
menentukan aspek-aspek dan proses hasil belajar sesuai dengan tema dan
Wawancara dengan Ibu Vera, sebagai wali kelas III MI Mahad Islamy Palembang, tanggal 22
42
November 2019
57
subtema yang akan diajarkan. Yang dimana aspek-aspek tersebut diambil dari
bagaimana guru tersebut bisa mengetahui hasil belajar baik secara keseluruhan
43
Wawancara dengan Tomi Ali, sebagai siswa kelas IV MI Mahad Islamy Palembang, pada
tanggal 25 November 2019
58
suasana kelas.
Palembang
dirinya.
59
Ga
mbar 4.5
Proses Pembelajaran di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Mahad Islamy
cara sesuai dengan kebutuhan peserta diidk dalam proses pembelajaran dengan
“Iya selaku ibu wali kelas IV mata pelajaran tematik cendrung membuat
siswa lebih aktif dari pada ibu, memahami peserta didik secara
mendalam, merancang pembelajaran termasuk memahami landasan
kepentingan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan disini ibu
hanya berperan sebagai pendidik membantu agar siswa mudah mengerti
apa yang sudah dipelajari. Dengan itu ibu menyiapkan pembelajaran
dengan baik, media yang ada, dan berbagai metode dalam proses
pembelajaran sesuai dengan materi atau di setiap tema dalam
pembelajaran tematik. Dengan itu ibu untuk meningkatkan kreativitas
dalam pengelolaan kelas dengan menerapkan beberapa strategi
pembelajaran yang menarik, menggunakan alat peraga, buku siswa tema
4 dan buku guru tema 4, mengajak siswa menghafal, menganalisis
60
sudah termasuk kelas galongan tinggi yang sudah bisa berpikir logis, namun
buku, media, dan metode belajar. Dengan demikian seorang guru memahami
seorang guru harus mempunyai bekal awal mengajar, hal tersebut bertujuan agar
pembelajaran lebih terarah dan membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif
dan menyenangkan agar membuat siswa tidak mudah bosan dalam proses
mengajar di kelas agar proses pembelajaran lebih teratur dan kondusif. Akan
44
Wawancara dengan Ibu Wahyuni, S.Pd.I, sebagai wali kelas IV MI Mahad Islamy Palembang,
tanggal 25 November 2019
61
mereka hanya memanfaatkan buku guru dan buku siswa tanpa adanya media
45
Wawancara dengan Ibu Munawwarah, S.Ag, sebagai Kepala MI Mahad Islamy Palembang,
tanggal 6 November 2019
62
Gam
bar 4.6 Siswa Kelas IV Aktif dalam Mengikuti Proses
Pembelajaran
Mahad Islamy diatas saya juga mewawancarai Ibu Vera selaku Wali Kelas III,
Wawancara dengan Ibu Vera, sebagai wali kelas III MI Mahad Islamy Palembang, tanggal 25
46
November 2019
63
proses belajar mengajar sehingga siswa mudah menerima materi secara optimal,
pengaturan tempat duduk yang nyaman untuk siswa yang memudahkan siswa
siswa misalnya dengan mengajak siswa belajar sambil bermain, guru juga harus
misalnya memberikan reward kepada peserta didik yang sudah bisa menjawab
Gam
bar 4.7 Wawancara dengan Siswa Kelas IV
Islamy diatas, menurut Rena sebagai murid di kelas IV, menyatakan bahwa :
belajar sambil bermain, dengan itu membuat kami tidak mudah jenuh
dalam proses pembelajaran, selalu memberikan tepuk tangan setiap kami
benar menjawab pertanyaan dengan itu membuat kami giat untuk
menjawab pertanyaan ataupun bertanya.”47
Palembang
penghambat dalam pengelolaan kelas baik dari dalam kelas maupun di luar
bahwa :
Ibtidaiyah Mahad Islamy diatas, menurut Ibu Wahyuni sebagai Wali Kelas
B. Pembahasan
melakukan analisa data untuk menjelaskan lebih lanjut dari hasil penelitian.
Sesuai teknik analisa data yang dipilih oleh peneliti yaitu peneliti menggunakan
yang telah diperoleh dan dipaparkan oleh peneliti akan dianalisa sesuai dengan
pelaksanaan kreativitas guru mengelola kelas sudah dikatakn sudah baik jika
Palembang.
49
Wawancara dengan Ibu Wahyuni, S.Pd.I, sebagai wali kelas IV MI Mahad Islamy Palembang,
tanggal 6 November 2019
66
Di bawah ini adalah hasil dari analisa peneliti tentang kreativitas guru
Islamy Palembang :
dalam pengelolaan kelas dan dikitahui pula kapan dan masalah mana suatu
pendekatan digunakan.
dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik. Kondisi yang
Ulu I yang terletak di Jalan Faqih Usman yang mudah diakses siswa dalam
generasi penerus bangsa yang baik dan cerdas di masa yang akan datang.
Cara saya dalam mengelola kelas pastinya saya memiliki tujuan atau rencana
apa yang harus diajarkan dan perencanaan apa yang harus disiapkan.
metode, media dan cara menerapkan hal tersebut. Terutama RPP karena RPP
dengan menyiapkan RPP, metode, media yang akan diterapkan dalam proses
perkerjaan sudah sesuai denngan apa yang direncanakan dengan baik dengan
51
Wawancara dengan Ibu Wahyuni, S.Pd.I, sebagai wali kelas IV MI Mahad Islamy Palembang,
Tanggal 22 November 2019
68
inti, penutup dan penilaian. Nilai-nilai yang dapat dikuatkan dalam RPP
integritas.
Selain RPP guru juga menyiapkan metode dan media yang akan dipakai
Palembang hanya menggunakan buku cetak yaitu buku guru dan buku siswa
saat saya melakukan observasi pertama. Jika adanya fasilitas lain akan
yang ada seperti papan tulis. Guru juga harus memahami permasalahan yang
ada di dalam kelas melihat siswa yang nakal dan malas, siswa yang kurang
aman, fasilitas belajar siswa yang tidak mampu membeli buku paket dengan
itu guru harus melakukan pendekatan kepada siswa, konsul secara pribadi
kepada anak, siswa yang malas harus diperhatikan dan diberikan motivasi
dan untuk siswa yang nakal adalah siswa yang tidak terkontrol dengan cara
52
Wawancara dengan Ibu Munawwarah, S.Ag, sebagai Kepala MI Mahad Islamy Palembang,
tanggal 6 November 2019
70
yang dimiliki oleh peserta didik. Berdasarkan observasi dan wawancara yang
penilaian dari itulah selanjutnya didapatkan hasil sesuiai dengan tujuan yang
ditetapkan.
Palembang
didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
didik. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Wahyuni selaku Wali Kelas IV
dalam kegiatan belajar mengajar misalnya membaca doa masuk dan keluar,
melihat siswa yang nakal dan malas, siswa yang kurang perhatian terhadap
belajar siswa yang tidak mampu membeli buku paket dengan itu guru harus
siswa yang malas harus diperhatikan dan diberikan motivasi dan untuk siswa
yang nakal adalah siswa yang tidak terkontrol dengan cara melakukan
ruangan, perabotan, dan perlengkapan dalam ruangan seperti meja guru dan
siswa. Selain itu sebagai guru harus memperhatikan kebutuhan siswa saat
53
Wawancara dengan ibu Munawwarah, S.Ag, Sebagai Kepala MI Mahad Islamy Palembang,
Tanggal 6 November 2019
72
belajar di dalam kelas dan membuat bahan ajar sesuai dengan kurikulum
kalaupun tidak atau sulit diperoleh maka membuat bahan ajar sendiri
sendiri, dari guru lain, internet, buku, majalah, dan sebagainya disesuaikan
IV Madrasah Ibtidaiyah Mahad Islamy Palembang, Iya selaku ibu wali kelas
IV mata pelajaran tematik cendrung membuat siswa lebih aktif dari pada ibu,
agar siswa mudah mengerti apa yang sudah dipelajari. Dengan itu ibu
metode dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi atau di setiap tema
yang menarik, menggunakan alat peraga, buku siswa tema 4 dan buku guru
Selain itu, peran guru ialah memahami peserta didik secara mendalam
54
Wawancara dengan Ibu Wahyuni, sebagai Wali Kelas IV MI Mahad Islamy Palembang,
Tanggal 25 November 2019
73
tutur kata siswa. Ketiga indikasi tersebut dapat mengambarkan secara jelas
mendalam guru juga dapat mengetahui potensi yang dimiliki peserta didik
Palembang peran guru sudah sangat baik dan berjalan dengan baik guru
sambil belajar dengan menerapkan berbagai metode yang ada sesuai dengan
materi yang diajarkan. Selain itu juga guru melakukan penilaian atau
evaluasi dengan menilai siswa mulai dari aspek afektif menggunakan metode
kelas.
74
Palembang
kurikulum, sarana dan prasarana yang ada dan faktor penghambat dalam
mengelola kelas pada tema 4 kelas IV terdapat tiga macam yaitu faktor guru,
kurikulum dan sarana prasarana kelas. Pertama kurikulum 2013 ini sangat
faktor guru dan faktor peserta didik dimana keduanya memiliki peranan
75
yang sedang belajar, tidak membuat tugas atau pr, dan murid yang
mempunyai masalah.55
menjadi dua yaitu murid dan guru. Murid merupakan unsur kelas dan guru
misalnya kebiasaan yang kurang baik, tidak patuh atau tidak disiplin,
55
Wawancara dengan Ibu Munawwarah, S.Ag, sebagai Kepala MI Mahad Islamy Palembang,
Tanggal 6 November 2019
56
Wawancara dengan Ibu Wahyuni, S.Pd.I, sebagai Wali Kelas IV MI Mahad Islamy
Palembang, Tanggal 6 November 2019
76
1) Kurikulum
(a) Tujuan yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh
57
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Kencana, 2016), hal.121
77
daripada guru dan disini guru memang membuat siswa lebih aktif
praktek.
nyaman, buku cetak seperti buku guru dan buku siswa, hiasan
78
merasa bosan, dan kelas yang sejuk tidak panas membuat siswa
Tabel 4.1
Keadaan Sarana dan Prasarana Kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Mahad Islamy Palembang
Keadaan
pembelajaran seperti: meja, kursi, papan tulis, mistar, buku tulis, pensil, dan
lain sebagainya. Karena dengan adanya sarana dann prasarana yang cukup
menambah nilai siswa dengan itu pengelolaan kelas yang baik dan menarik
79
terjadinya hasil yang baik pula dan meningkatkan mutu pendidikan secara
maksimal.
1) Faktor Guru
didik.
2) Faktor Siswa
Dengan RPP membantu guru agar mengelola kelas dengan baik dengan adanya
inti dan penutup. Selain itu juga guru harus menyiapkan berbagai macam metode
81
agar pembelajaran berlangsung sesuai dengan tujuan dan juga dalam proses
pembelajaran guru juga menerapkan rasa empatik kepada peserta didik dan
siswa agar memudahkan guru untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang harus
berbagai cara seperti penggunaan metode, memahami karakter siswa mulai dari
sikap dan tutur katanya sebagai guru berperan sebagai mediator, fasilitator,
pendukung dan penghambat yang terjadi saat proses pembelajaran. Pada faktor
pendukung adalah kurikulum dan sarana prasarana yang ada di sekolah karena
kurikulum dan sarana prasarana sangat menjadi faktor pendukung agar dalam
pengelolaan kelas berjalan sesuai dengan tujuan yang menjadi dasar agar
siswa itu sendiri, guru mengalami kesulitan untuk menciptakan suasana belajar
orang dan membuat guru sulit untuk memahami karakter siswa tersebut dan
BAB V
83
A. Simpulan
pembelajaran di kelas.
B. Saran
sebagai berikut :
kelas.