Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN PASCA MEDEKA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Islam Di Indonesia

Dosen Pengampu : Mushbihah Rodliyatun, S.Pd.I

Disusun oleh :
1. Siti Julaikah (23050200001)
2. Fadilla Prenadela W (23050200002)
3. Rahma Wahyuningsih (23050200003)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Esa. Atas rahmat dan karunia
waktu Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah pendidikan islam di
indonesia. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita tepat nantikan kelak. Penulisan makalah berjudul “ PENDIDIKAN PASCA MERDEKA “ .
" dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak, kami berharap makalah tentang Peserta Didik
dan Pendidik ini dapat menjadi referensi pembelajaran.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah
membaca makalah ini. Penulis menyadari makalah bertema pendidikan pasca merdeka ini masih
memerlukan penyempurnaan terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca dan penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami mohon maaf.
Sebagaimana kami hanya manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran pada semua pihak baik dari dosen
maupun dari teman-teman yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak .
Amin ya rabbal alamin.

Salatiga , 18 september 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1. latar belakang...................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
3. Tujuan Masalah...............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1. Pendidikan pasca kemerdekaan..........................................................................................................5
2. Pengertian Reformasi dan Pendidikan Islam Di Indonesia ......................................................................7
3.pendidikan islam sebelum kemerdekaan...................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1. latar belakang
Dewasa ini pendidikan menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam melakukan
pembangunan, yang mana pendidikan menjadi tonggak utama dalam kemajuan suatu
negeri. Tujuan dari pendidikan sendiri mengarah pada kemajuan kompetensi-kompetensi
yang dibutuhkan seiring dengan perkembangan zaman. Sebagai generasi penerus bangsa
tentu tidak lupa akan sejarah pendidikan mulai dari pendidikan orde lama hingga
pendidikan orde baru. Banyak kebijakan- kebijakan yang direncanakan pemerintah dari
tahun ke tahun untuk mengatur pendidikan.
Dalam makalah ini akan kita bahas lebih lanjut tentang pendidikan pasca
kemerdekaan dengan tujuan agar kita mengetahui perkembangan dan hambatan
pendidikan dari tahun ke tahun, selain itu sebagai perbandingan pendidikan yang terjadi
dari awal kemerdekaan hingga sekarang.

2. Rumusan Masalah
a. Apa itu pendidikan pasca kemeredekaan ?
b. Apa saja yang terjadi pada pendidikan pasca kemeredekaan ?
c. Apa saja karakteristik pendidikan pasca kemeredekaan ?

3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui perkembanganpendidikan pasca merdeka
b. Untuk mengetahui perbedaan pendidikan pasca meredeka dan sekarang
c. Untuk mengetahui karakteristik pendidikan pasca perekembangan

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pendidikan pasca kemerdekaan


Tingkatan Pendidikan paling rendah di Indonesia pada saat itu adalah Sekolah Rakyat,
dengan lama pendidikan selama enam tahun. Anak yang dapat diterima di SR adalah anak yang
sudah berumur 7 tahun. Setelah Tamat Sekolah Rakyat dapat Melanjutkan ke SLTP, Lalu
Pendidikan Menengah terbagi atas dua tingkat yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) lama pendidikan masing-masing tiga tahun. Tingkat
akhir sekolah ini dibagi atas 3 jenis yaitu Sekolah Menengah Umum, Kejuruan dan Keguruan,
setelah lulus SLTA dilanjutkan ke perguruan tinggi.1

Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke
Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta
NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke
Yogyakarta.

Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di
Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir.
Wreksodhiningrat.

Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan
Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20
September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi
Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer
dari Yogyakarta.

Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan
laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini
adalah Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama.
Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada
awal 1948.
1
Lubis, Nina.H, dkk. 2003. Sejarah Tatar Sunda Jilid 2. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Universitas
Padjadjaran.

5
Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan
Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-
calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen
Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi
ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948,
akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan sehingga
akademi ini ditutup.

Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta,
sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan
Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di
Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta
merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan
penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang
akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948.2

Perkembangan Islam Indonesia Pasca Kemerdekaan Sejarah kehidupan Islam di


Indonesia telah diakui sebagai kekuatan cultural, tetapi Islam dicegah untuk merumuskan bangsa
Indonesia menurut versi Islam. Sebagai kekuatan moral dan budaya, Islam diakui
keberadaannya, tetapi tidak pada kekuatan politik secara riil. Perkembangan selanjutnya pada
masa Orde Lama, Islam telah diberi tempat tertentu dalam konfigurasi yang paradoks, terutama
dalam dunia politik. Sedangkan Orde Baru, tampaknya Islam diakui sebatas sebagai landasan
moral bagi pembangunan bangsa dan Negara. Pendiskriminasian Islam tersebut memang sudah
diawali pada saat wajah (ideologi) Indonesia akan ditentukan sehingga muncullah berbagai
gerakangerakan dan pertentangan-pertentang Islam anti pemerintah akibat kekecewaan terhadap
pembentukan Negara Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Gerakan DI/TII di Indonesia
Negara Islam Indonesia (NII) yang kemunculannya oleh berbagai pihak dituding sebagai akibat
dari merasa sakit hatinya kalangan Islam, dan bersifat spontanitas, lahir pada saat terjadi vacum
of power di Republik Indonesia (RI).
2
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian, ed. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jilid 8 Jakarta: PT Ichtiar Baru van
Hoeve.

6
Sejak tahun 1926, telah berkumpul para ulama di Arab dari berbagai belahan dunia
termasuk H.O.S Tjokroaminoto guna membahas rekonstruksi khilafah Islam yang runtuh pada
tahun 1924 sayangnya, isyuro para ulama tersebut tidak membuahkan hasil dan tidak
berkelanjutan (Ira M. Lapidus, 2000: 340). Oleh karena itu, muncullah gerakan yang disebut
Darul Islam. Darul Islam secara harfiah berasal dari bahasa Arab dan AlIslam yang berarti rumah
atau keluarga Islam, dunia atau wilayah Islam. Pengertian secara istilah Darul Islam di Indonesia
digunakan untuk menyatakan gerakan-gerakan sesudah tahun 1945 yang berusaha dengan
kekerasan untuk merealisasikan cita-cita Negara Islam (C.Van Dijk, 1983: 1).

Gerakan kekerasan yang bernada Islam ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia di
antaranya Jawa Barat pada 1949-1962, Jawa Tengah pada 1965, Sulawesi berakhir 1965, di
Kalimantan berakhir 1963 dan di Aceh pada 1953 yang berakhir dengan kompromi pada tahun
1957. Gerakan-gerakan Islam tersebut mendapat perlawanan keras dari tentara republik
Indonesia karena mereka dianggap tidak patuh dan tunduk pada pemerintah serta melakukan
pemberontakan dimana-dimana di antaranya adalah Gerakan DI/TII Jawa Barat yang dipimpin
oleh Sekarmaji Kartosuwiryo, Gerakan DI/TII Jawa Tengah yang dipimpin oleh Amir Fattah,
Pemberontakan di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar, Pemberontakan di
Kalimantan Selatan yang dipimpin Ibnu Hadjar dan Pemberontakan di Aceh yang dipimpin

2. Pengertian Reformasi dan Pendidikan Islam Di Indonesia .


Reformasi Secara harfiah reformasi adalah membentuk atau menata kembali. Yakni
mengatur dan menertibkan ssesuatu yang kacau balau, yang di dalamnya terdapat kegiatan
menambah, mengganti, mengurangi, dan memperbarui. Sedangkan Pendidikan Islam, berarti
membuka suatu persoalan yang mempunyai ranah demikian luas. Pembicaraannya bisa
mengambil ranah filosofis, institusi serta perkembangannya dalam konteks sosio-historis, politis,
dan kultural. Ini semua mencerminkan bahwa pendidikan Islam merupakan topik klasik, tapi
sekaligus aktual untuk terus diperbincangkan.

Pendidikan sebagai aktivitas pengajaran yang berlangsung di mana pun dan kapan pun
serta mempunyai kedudukan yang sangat sentral dalam kehidupan manusia.

Islam termasuk salah satu agama yang sangat menekankan dan mengapresiasi tinggi
terhadap pendidikan. Dalam al-Qur’al banyak sekali ayat yang secara langsung maupun tidak

7
langsung berbicara tentang pendidikan. Wahyu yang diturunkan pertama pada Nabi saw. adalah
Q.S. al-'Alaq (96): 1-5, yang berbunyi :

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. (1) Dia Telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. (2) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, (3) Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(5)".3

Ayat tersebut penuh muatan pendidikan yang sangat mendasar. Dalam surat ini tampak
jelas, tegas, dan lugas perintah membawa (iqra') dari Allah kepada Nabi. Membaca secara
harfiah maupun maknawiyah merupakan aktivitas pendidikan yang sangat penting. Sementara
itu, dalam diri Nabi sendiri memberikan keteladanan yang demikian agung dalam pendidikan.
Nabi saw. dikenal sebagai manusia yang tak pernah henti melakukan perenungan terhadap situasi
kemanusiaan yang dijumpainya. Dalam diri Nabi juga terkandung nilai-nilai luhur dalam akhlak.
Penting juga dikemukakan bahwa Nabi merupakan contoh manusia yang mengalami proses
pendidikan dalam pengertian yang seluas-luasnya yaitu belajar di sekolah tanpa dinding.

3.pendidikan islam sebelum kemerdekaan


Pendidikan di Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan dapat digolongkan ke dalam
tiga periode, yaitu:Pendidikan yang berlandaskan ajaran keagamaan, Pendidikan yang
berlandaskan kepentingan penjajahan, dan Pendidikan dalam rangka perjuangan kemerdekaan.
Pendidikan berlandaskan ajaran Islam dimulai sejak datangnya para saudagar asal Gujarat India
ke Nusantara pada abad ke-13. Kehadiran mereka mula-mula terjalin melalui kontak teratur
dengan para pedagang asal Sumatra dan Jawa. Ajaran Islam mula-mula berkembang di kawasan
pesisir, sementara di pedalaman agama Hindu masih kuat.

Didapati pendidikan agama Islam di masa prakolonial dalam bentuk pengajian Al Qur’an
dan pengajian kitab yang di selenggarakan di rumah-rumah, surau, masjid, pesantren dan lain-
lain. Kitab. kitab ini adalah menjadi ukuran bagi tinggi rendahnya ilmu agama seseorang.
Pendidikan Islam yang sederhana ini sangat kontras dengan pendidikan barat yang dibangun oleh
pemerintah kolonial Belanda pada abad ketujuh belas. Pada perkembangan selanjutnya
pendidikan Islam mengalami perubahan bentuk baik dari segi kelembagaan, materi pengajaran,
3
RamaYulis, sejarah pendidikan islam . jakarta; Kalam mulia, 2012, hlm. 361-362

8
metode maupun struktur organisasinya sehingga melahirkan suatu betuk yang baru yang disebut
madrasah.

Pada awal perkembangan Islam di Indonesia, pendidikan Islam dilaksanakan secara


semaksimal, dan para muballiq ketika itu melaksanakan penyiaran agama Islam kapan dan
dimana saja pada setiap kesempatan dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat. Hampir
di setiap desa yang ditempati kaum muslimin, mereka mendirikan masjid sebagai tempat
beribadah dan mengerjakan shalat Jumat dan pada tiap-tiap kampung, mereka mendirikan Surau
(di Sumatera Barat) atau Langgar untuk mengaji dan membaca Alquran, dan sebagai tempat
untuk mendirikan shalat lima waktu.

4.Sistem persekolahan dan Kurikulum Pendidikan di era awal kemerdekaan.

Sistem susunan disekolah setelah Indonesia merdeka berdasarkan tingkat pendidikan


seperti di masa Jepang tetap diteruskan, sedangkan pelajaran tetap sama dan bahasa pengantar
yang telah ditetapkan ialah bahasa Indonesia. Buku-buku pelajaran yang digunakan adalah
merupakan buku terjemahan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia yang sudah dibuat
pada masa Jepang.

Dibawah ini merupakan susunan persekolahan dan kurikulum yang berlaku sejak tahun
1945-1950 yaitu:

Pendidikan Rendah, Dimulai dari pendidikan yang rendah di Indonesia dimulai pada awal
kemerdekaan disebut dengan Sekolah Rakyat (SR) masa pendidikannya awalnya 3 tahun
menjadi 6 tahun. Yang dimana kurikulum SR diatur sesuai dengan keputusan Menteri PKK pada
tanggal 19 November 1946 No. 1153/Bhg A yang menetapkan daftar pelajaran sekolah rakyat
dimana penekanannya di pelajaran bahasa dan berhitung. Hal ini dapat dilihat dari 38 jam
pelajaran seminggu, 8 jam digunakan untuk bahasa Indonesia, 4 jam digunakan untuk bahasa
daerah dan 17 jam digunakan untuk berhitung untuk kelas IV, V dan VI.

Pendidikan Guru, Pada periode diantara tahun 1945-1950 dikenal tiga jenis pendidikan
guru yaitu: Sekolah Guru B (SGB), masa pendidikan 4 tahun serta tujuan pendidikan guru adalah
untuk sekolah rakyat. Dan murid yang diterima adalah tamatan sekolah rakyat yang lulus dalam
ujian akan masuk kesekolah lanjutan. Pelajaran yang diberikan kepada murid bersifat umum
dimulai dari kelas I,II,III sedangkan pendidikan keguruan baru diberikan di kelas IV. Sekolah

9
Guru C (SGC), dikarenakan kebutuhan guru disekolah rakyat sangat mendesak maka perlu
melakukan pembukaan sekolah guru yang dalam waktu singkat. Dan didirikan sekolah guru
selama dua tahun setelah sekolah rakyat dan lebih dikenal dengan sebutan SGC tetapi dirasa
kurang bermanfaat kemudian ditutup kembali dan diantaranya dijadikan SGB. Sekolah guru A
(SGA), karena ada yang beranggapan bahwa pendidikan guru 4 selama tahun belum menjamin
pengetahuan yang cukup untuk tingkat pendidikan guru, maka dari itu dibukalah SGA yang
memberi pendidikan tiga tahun sesudah SMP. Mata pelajaran yang didapat di SGA sama dengan
mata pelajaran yang didapat di SGB hanya penjabarannya lebih luas dan mendalam.

Pendidikan Umum, Terdapat dua jenis pendidikan Umum yaitu Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan sekolah Menengah Tinggi (SMT).

Pendidikan Kejuruan, Merupakan pendidikan ekonomi dan pendidikan kewanitaan:


pendidikan ekonomi pendidikan 3 tahun sesudah sekolah rakyat. Yang dimana sekolah dagang
ini memiliki tujuan agar bisa memenuhi kebutuhan tenaga administrasi. Pendidikan kewanitaan,
sesudah kemerdekaan pemerintah, ahkirnya membuka sekolah kepandaian putri (SKP).

Pendidikan tinggi, merupakan sekolah progran lanjutan. Setelah bersekolah di pendidikan


kejuruan, ini bis menjadi lanjutan untuk memperdalam ilmu pada bidang yang telah di tekuni
pada masing-masing ilmu.4

4
Salsabila, pendidikan indonesia di era awal kemerdekaan sampai orde lama, indonesia vol 3 no 2 2021

10
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Perkembangan pendidikan islam pada masa reformasi sangat di pengaruhi oleh perubahan
konstitusi yang menjaddi salah satu agenda revormasi. Perubahan kurikulum juga mewarnai
pendidikan sejarah pendidika islam pada masa refoemasi. Pendidikan yang berbau keagamaan
juga mendapat perhatian secara khusus pada masa reformasi.
Kita harus bersyukur karena kita bisa menempuh pendidikan tanpa harus ada batasan dan
bisa sekolah setinggi mungkin sesuai apa yang kita harapkan dan tidak booleh melupakan jasa
para pahlawan , selain itu kita harus belajar dengan rajin dan terus berdoa .

11
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Rijal Fadli, Dyah Kumala Sari. 2019 Sistem Pendidikan Indinesia Pada Masa Orde
Lama. Jurnal Agastya Vol 9 No 2
Hasbullah. (1996) Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta Rajawali Pers.
Syahrudin, Heri Susanto.2019 Sejarah Pendidikan Indonesia, Banjarmasin
https://media.neliti.com/media/publications/90234-ID-perkembangan-islam-di-indonesia-pasca-
k,

12

Anda mungkin juga menyukai