Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
su
ketika anda menggunakan user biasa lalu ingin masuk ke Superuser untuk mendapatkan akses
root.
// contoh penggunanaan
su
cd
ls
Melihat isi file dan folder dari suatu direktori yang sudah aktif.
# contoh penggunaan :cd /etc
ls# atau :ls /etc
cp
mv
Memindahkan suatu file dari sumber ke tujuan lain, misa juga digunakan untuk mengubah nama
# contoh penggunaan :mv <file_sumber> <tujuan>
mv /home/arafat/Downloads/onmyway.mp3 /musik/onmyway.mp3
mkdir
rmdir
Menghapus directori / folder yang telah kosong. (hanya untuk folder yang kosong atau tidak ada
isi)
# contoh penggunaan :rmdir /home/arafat/music
rm -r
Menghapus suatu file, atau suatu directori secara keseluruhan. (menghapus folder / directori
ip address
exit
clear
membersihkan semua histori text yang ada di layar
# contoh penggunaan :
clear
free -m
reboot
untuk merestart atau memulai ulang mesin, pastikan untuk menjalankan perintah ini dengan
login shell sebagai Superuser, jika anda dalam user biasa gunakan perintah su -l terlebih dahulu
poweroff
Mematikan mesin, sama seperti perintah reboot dimana anda harus menggunakan shell login
superuser atau jika masih dalam user biasa gunakan perintah su -l terlebih dahulu.
# contoh penggunaan// jika sudah dalam superuser :
poweroff// jika dalam user biasa
su -l
poweroff
ping
touch
nano
aplikasi Text Editor yang umumnya sudah terpasang di beberapa distro linux, berfungsi untuk
untuk menyimpan perubahan atau N untuk keluar tapi tidak menyimpan perubahan. Untuk
cat
Untuk dapat mengoperasikan Linux, Anda perlu mengakses shell—s ebuah interface berbasis teks untuk menulis
sebuah perintah (command) dan menginstruksikan komputer untuk melakukan tasks tertentu.
Shell atau terminal ini umumnya terdapat dalam menu Utilities pada perangkat. Namun, Anda juga bisa
mengaksesnya dengan menekan tombol Ctrl+Alt+T.
Nah setelah shell/terminal berhasil dibuka, yuk langsung cari tahu beberapa perintah dasar Linux yang paling sering
digunakan!
Perlu diingat, semua commands harus ditulis dalam huruf kecil atau lowercase ya Golden friends!
1. pwd
Ketika Anda ingin membuat, melihat, atau menghapus files, Anda tentunya perlu memastikan terlebih dahulu kalau
Anda sudah berada di direktori yang tepat bukan?
Nah, pwd atau print working directory akan memberikan informasi mengenai direktori aktif yang sedang Anda
akses. Hasil dari command adalah seperti /home/arafat.
2. cd
Jika direktori yang Anda akses saat itu ternyata belum tepat, Anda bisa memanfaatkan perintah cd (change
directory) untuk mengubah atau membuka direktori tertentu.
Contohnya, Anda sedang berada di direktori Home dan ingin mengakses folder Downloads. Nah, Anda hanya perlu
menulis perintah cd Downloads.
3. mkdir
Perintah mkdir (make directory) berfungsi untuk membuat folder atau direktori baru. Untuk menambah direktori
Movies, misalnya, Anda bisa menulis mkdir Movies.
Selain itu, Anda juga bisa membuat direktori dalam direktori lain yang sudah ada. Caranya, ketik nama direktori
lama diikuti dengan direktori baru, seperti mkdir Movies/Actions.
4. rmdir
Jika Anda ingin menghapus direktori, Anda bisa menggunakan perintah rmdir. Namun perlu diketahui, perintah ini
hanya bisa menghapus direktori yang masih kosong.
Sebagai alternatif, Anda juga bisa menulis rm -r untuk mendapatkan fungsi yang sama seperti rmdir.
Namun harus diingat, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan rm -r. Pastikan Anda telah menulis nama
folder/file setelah perintah rm -r (contohnya seperti: rm -r Movies/Actions).
Jika Anda lupa mencantumkan nama folder/file tersebut, maka yang terjadi adalah Anda akan menghapus seluruh
direktori pada server.
5. rm
Kalau Anda ingin menghapus direktori beserta seluruh files yang ada di dalamnya, Anda bisa memanfaatkan
perintah rm.
Sedangkan bagi Anda yang ingin menghapus satu file secara khusus, Anda bisa menambahkan nama file tersebut
setelah perintah rm (contoh: rm filename).
Tidak hanya itu, Anda juga bisa menghapus banyak files dalam waktu bersamaan dengan menulis rm filename1
filename2 filename3.
6. cat
Di samping itu, cat juga menawarkan beberapa fungsi lain, seperti mengetahui konten suatu file (contoh: cat
file.txt) dan membuat file baru (contoh: cat > newfile).
7. echo
Perintah echo menawarkan banyak fungsi, salah satunya adalah untuk memasukkan data (yang biasanya berbentuk
teks) ke dalam file.
Sebagai contoh, Anda ingin menambah teks hello there, welcome! ke file bernama sample.txt. Nah untuk
melakukannya, Anda bisa menulis echo hello there welcome! >> sample.txt.
8. ls
Bagi Anda yang ingin mengetahui konten apa saja yang terdapat dalam working directory atau direktori aktif, Anda
bisa menggunakan perintah ls.
Selain itu, Anda juga bisa melihat hidden files dengan perintah ls -a, atau melihat konten di direktori lain dengan
menulis nama direktorinya seperti ls /home/arafat/Documents.
9. locate
Anda merasa bingung di mana suatu file tersimpan? Tenang, Anda bisa memanfaatkan perintah locate.
Jika Anda lupa dengan nama file tersebut, Anda bisa menambahkan -i, sehingga perintahnya menjadi locate -i
filename.
Sedangkan jika nama file yang dicari lebih dari satu kata, Anda perlu menambahkan asterisk (*) ke dalam
perintahnya (contoh: locate -i data*sekolah).
10. find
Anda juga bisa menggunakan find command untuk menemukan suatu file atau direktori. Bedanya, pencarian
dengan perintah ini hanya akan difokuskan ke direktori tertentu.
Misalnya Anda menulis find /nama direktori/ -name sample.txt, maka pencarian tersebut hanya dilakukan pada
direktori home yang dituliskan.
11. touch
Perintah touch bisa digunakan untuk membuat file baru dengan berbagai jenis format; seperti txt, zip, maupun html.
Untuk membuat file dengan format teks di direktori Documents, misalnya, Anda dapat menulis
perintah touch /home/arafat/Documents/sample.txt,.
12. sudo
Singkatan dari SuperUser Do; sudo adalah sebuah perintah dasar Linux yang memungkinkan Anda menjalankan
berbagai macam tasks yang memerlukan root atau administrative permissions.
Contoh perintahnya adalah sudo visudo, yang berfungsi untuk mengedit file konfigurasi atau sudoers.
13. cp
Perintah cp digunakan untuk menyalin file dari direktori aktif ke direktori lain. Contohnya, Anda ingin
menyalin sample.txt ke direktori Documents.
14. mv
Di sistem operasi Linux, Anda juga dapat memindahkan file ke direktori lain dengan bantuan perintah mv.
Tidak hanya itu, mv juga bisa dimanfaatkan untuk mengubah nama file. Sebagai contoh, Anda ingin mengganti
nama file txt Anda, maka perintahnya akan menjadi mv oldsample.txt newsample.txt.
15. ping
Sering mendengar ping command? Atau malah sering menggunakannya? Perintah dasar Linux yang satu ini
menawarkan fungsi untuk mengetahui atau mengecek koneksi Anda ke server.
Jika Anda menulis ping google.com, contohnya, Anda nantinya akan memperoleh detail informasi mengenai
koneksi Anda ke Google.
17. hostname
Ada beberapa informasi yang bisa Anda dapatkan dari perintah hostname ini. Salah satunya adalah mengenai nama
DNS (Domain Name System).
Di samping itu, Anda juga bisa mengetahui IP address Anda dengan menambahkan -i atau -I, sehingga perintahnya
menjadi hostname -i atau hostname -I.
18. chown
Tahukah Anda kalau setiap file dalam Linux dibekali dengan keamanan dan proteksi berupa access permissions?
Artinya, setiap file dan direktori hanya bisa diakses oleh pengguna tertentu saja.
Lalu, bagaimana jika Anda ingin mengubah atau mentransfer kepemilikan suatu file? Caranya mudah, yakni dengan
menggunakan perintah chown.
Misalnya jika Anda menulis chown user2 sample.txt, Anda berarti telah menjadikan user2 sebagai pemilik
file sample.txt.
Selain itu, chown juga bisa digunakan untuk mengganti kepemilikan suatu grup (contoh: chown :group1
sample.txt).
19. chmod
Perintah chmod (change mode) berfungsi untuk mengganti izin akses terhadap suatu file atau direktori. Urutan
perintahnya adalah chmod [opsi izin akses] [nama file].
20. uname
Perintah uname atau Unix Name digunakan untuk mengetahui informasi dasar mengenai sistem Linux yang Anda
gunakan— versi kernel, tanggal rilis, tipe prosesor, nama sistem operasi, dan sebagainya.
Pola perintahnya adalah uname [opsi]. Nantinya, anda akan mengganti [opsi] sesuai dengan informasi yang ingin
Anda cari. Misalnya untuk mengetahui nama sistem operasi yang digunakan, Anda dapat menulis uname -o.
21. df
Gunakan perintah df untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan disk space sistem Anda, serta mengetahui
berapa banyak kapasitas yang tersisa.
Nantinya, detail tersebut akan disajikan dalam persentase dan kilobytes. Namun jika Anda ingin melihatnya
dalam megabytes, maka tuliskan perintah df -m.
22. diff
Perintah diff (singkatan dari difference) digunakan untuk membandingkan konten antar file, baris per baris.
Menariknya, Anda akan mendapatkan informasi mengenai baris mana saja yang perlu diubah agar files tersebut
menjadi sama.
Untuk menjalankan perintah ini, Anda hanya perlu menulis diff diikuti dengan nama file yang akan dibandingkan
(contoh: diff file1.txt file2.txt).
Sebagai output, Anda akan memperoleh simbol yang berisi instruksi bagaimana mengubah file pertama agar bisa
menyerupai file kedua.
23. du
Anda bisa melacak atau mengecek seberapa banyak kapasitas disk yang digunakan oleh suatu file dan direktori
dengan bantuan perintah du (disk usage).
Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui penggunaan disk dari direktori /home/arafat. Nah, Anda cukup menulis du
/home/arafat.
24. tar
Pola perintahnya adalah tar [opsi] [nama arsip] [file atau directory yang akan diarsip].
Sebagai contoh, Anda menulis perintah tar -czvf filename.tar.gz /home/arafat/. Di sini, opsi yang Anda gunakan
adalah czvf, yang berarti:
c = create/membuat arsip .tar baru
z = membuat arsip dengan kompresi gzip
v = verbose/perlihatkan progress pembuatan file tar
f = buat arsip tar sesuai dengan nama yang diberikan, yang dalam contoh ini adalah filename.tar.gz
25. grep
grep merupakan salah satu perintah dasar Linux yang paling sering digunakan. Fungsinya adalah untuk mencari teks
atau pattern di dalam suatu file. Pola perintahnya yakni grep [opsi] text/pattern [files].
Sebagai contoh, Anda menulis perintah grep -i UNix sample.txt. Artinya, Anda sedang mencari kata UNix dalam
file sample.txt.
Adapun opsi -i berarti pencarian tersebut akan menampilkan semua baris yang mengandung kata UNix dengan
mode case insensitive— tanpa memperdulikan apakah kata tersebut ditulis dalam huruf besar atau kecil. Sehingga
kata UNIX, Unix, atau unix pun nantinya akan ditampilkan dalam hasil pencarian.
26. kill
Jika suatu program yang Anda jalankan di Linux tidak responsif atau kedapatan menggunakan kapasitas sumber
daya sistem yang berlebih, mengapa tidak menghentikan prosesnya saja. Untuk melakukannya, Anda bisa
memanfaatkan perintah kill.
Yang menarik, ada lebih dari 60 signals yang bisa digunakan dalam command ini. Untuk mengetahuinya, Anda bisa
menulis perintah kill -l.
Di antara signals tersebut, dua opsi yang paling banyak digunakan adalah: (15) SIGTERM (menghentikan program
dan memberikan waktu untuk menyimpan progress-nya) dan (9) SIGKILL (mematikan program secara paksa tanpa
perlu merekam progress yang belum disimpan).
Contoh perintahnya adalah kill -9 1223. Di sini, 1223 adalah PID (Process ID) yang hendak di-kill. Anda dapat
menemukan PID dari proses yang hendak Anda kill pada command top atau ps (contoh: ps -A | grep ‘firefox’)
27. man
Anda masih bingung dengan beberapa perintah/commands dan ingin mempelajari fungsinya lebih lanjut?
Tak usah khawatir! Linux juga menyediakan man command—sebuah perintah yang akan menampilkan halaman
manual berisi instruksi atau deskripsi mengenai command tertentu.
Caranya, cukup tulis perintah man diikuti dengan nama command yang ingin Anda ketahui (contoh: man rmdir).
Kesimpulan
Dalam artikel ini, Anda sudah mempelajari 27 perintah dasar Linux yang paling sering digunakan.
Seluruh commands tersebut tentunya akan sangat membantu Anda mengoperasikan suatu tasks di Linux dengan
mudah.
Selanjutnya jika sudah memahami dan terbiasa dengan perintah dasar Linux tersebut, Anda bisa mempelajari
perintah-perintah Linux lainnya agar bisa menjalankan sistem operasi tersebut dengan lebih efisien.
Cal
Cal -y
Last
Adduser
locate
Contoh : debian:#man ls
2. ls : melihat isi direktori yang aktif
contoh : debian:# cd /root
debian:/root# ls –a menampilkan isi direktori root
3. ls –la : melihat semua file yang disembunyikan
contoh: debian:# ls -la
4. cat : melihat isi file secara keseluruhan
contoh : debian:# cat [nama_file]
5. more : menampilkan isi file per layer
contoh : debian:#more [nama_file]
6. tail : menampilkan sepuluh baris terakhir
contoh: debian:#tail [nama_file]
7. less : melihat isi file tetapi yang bisa discroll
contoh: debian:#less [nama_file]
8. cp : mengkopi file
contoh: debian:#cp file1 /home —a mengkopi file1 dari root ke direktori
home
9. mv : memindahkan file
contoh: debian:#mv file1 /home
10. mkdir : membuat direktori
contoh: debian:#mkdir [nama_direktori]
11. rmdir : menghapus direktori
contoh: debian:#rmdir [nama_direktori]
12. cd : pindah direktori
contoh: debian:#cd root —a pindah ke direktori root
13. adduser/useradd : menambah user
contoh: debian:#adduser [nama user]
14. userdel : menghapus user
contoh: debian:#userdel [nama user]
15. cat : membaca file secara lengkap dari awal sampai akhir
contoh: debian:#cat [nama file]
16. tail : membaca file dengan menampilkan bagian akhir
contoh: debian:#tail [nama file]
17. more : membaca file per halaman
contoh: debian:#more [nama file]
18. head
Fungsi : perintah head digunakan untuk menampilkan 10 baris pertama dari
suatu file
teks. Jika ingin menampilkan hanya 4 baris pertama maka digunakan perintah
:
debian:# head –4 coba.txt
19. pico/nano : mengedit suatu text file
contoh: debian:#pico [nama file]
20. pwd : melihat direktori kerja saat ini
contoh: debian:#pwd
21. clear : membersihkan layer
contoh: debian:#clear
22. ifconfig : melihat konfigurasi IP
contoh: debian:#ifconfig
23. ping : mengetes koneksi
contoh: debian:#ping [nomor IP]
24. apt-cache search : mencari suatu file
contoh: debian:# apt-cache search [nama file]
25. apt-get install : menginstall suatu program
contoh: debian:# apt-get install [nama program]
26. apt-get update : mengupdate file yang telah diedit
contoh: debian:# apt-get update [nama file]
27. & : Perintah & digunakan untuk menjalan perintah di belakang
(background)
contoh : debian:#ping yahoo.com &
28. alias : Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah
contoh : debian:# alias dir=ls
debian:# alias dir="ls --color "
29. bg : Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend)
agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah
perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda
membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara
perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian ketikan perintah bg untuk
menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan
shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background.
30. fg : Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar
berjalan kembali di foreground
31. find : Untuk menemukan dimana letak sebuah file
contoh : debian:# find . -name *.doc –print
32. grep : Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk
mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda
tentukan
contoh : debian:# grep [teks] [file]
debian:# grep aditio [file]
33. gzip : Ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk
mengkompresi sebuah file
Contoh : debian:# gzip [namafile]
34. halt : Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus
login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan
sistem atau shutdown
35. logout : Untuk keluar dari system
36. passwd : Digunakan untuk mengganti password user
Contoh : debian:# passwd [namauser]
37. rm : Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus
direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r
yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file
Contoh : debian:# rm [namafile]
debian:# rm –r [namadirektori]
38. shutdown / init 0 : Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah
halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan
perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r
now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del
39. su : Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan
maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user
atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka
Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah
root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui
password user tersebut
40. tar : Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau
hard disk. File arsip tersebut sering disebut sebagai file tar
Contoh : debian:# tar [aksi] [option] [file atau direktori]
debian:# tar -czvf namaFile.tar.gz /nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan semua isi direktori, lalu
dikompres dengan format tar lalu di zip dengan gzip, sehingga menghasilkan
sebuah file bernama namaFile.tar.gz
Contoh : debian:# tar -xzvf namaFile.tar.gz
41. unalias : Kebalikan dari perintah alias
42. unzip : Digunakan untuk mengekstrak atau menguraikan file yang
dikompres dengan zip
Contoh : debian:# unzip [namafile]
43. zip : Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip
zip
44. chown : Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
contoh : debian:# chown [user id] [file]
45. chgrp : Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file
atau direktori
contoh : debian:# chgrp [grup baru] [file]
46. chmod : Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk
mengakses file atau direktori. Kita dapat menggunakan sistem numeric
coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang
dapat dirubah yaitu:
1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas
untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya
memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk
mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner
dan group, perintahnya adalah:
# chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
# chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan
menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya
adalah:
# chmod 700 coba2
Selain itu ada juga perintah dengan menggunakan keyboard short cut
antara lain:
1. Ctrl+D = untuk logout
2. Ctrl+l = untuk membersihkan layar
3. Ctrl+u = untuk menghapus command
4. Tab = untuk melengkapi perintah
5. Ctrl+e = Memindahkan kursor ke posisi akhir