Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN DERMAGA 2021

TUGAS A
Rencanakan Dermaga laut yang terletak di lokasi sesuai peta sebagai Dermaga baru.

PENENTUAN LOKASI DERMAGA

Lokasi Dermaga ditetapkan dengan memperhatikan:

a. Arah angin
b. Keadaan tinggi gelombang
c. Perbedaan pasang surut
d. Kemungkinan adanya perluasan Dermaga
e. Luas perairan di muka Dermaga untuk memutar kapal
f. Keamanan terhadap kebakaran
g. Strategi
h. Pemeriksaan keadaan tanah
1. Arah Angin

Dalam perencanaan sesungguhnya, arah angin ditentukan dengan melakukan


survey menggunakan alat anemometer sehingga nantinya bisa didapat arah angin dominan
bnbdan besarannya. Dalam tugas ini arah angin dominan, durasi dan kecepatannya sudah
ditentukan sebagai berikut:
 arah angin : 25˚ dari arah utara
 durasi : 2 jam
 kecepatan : 20 km/jam

Arah angin diukur 25o dari arah utara searah jarum jam. Arah angin laut yang
digunakan adalah angin dari arah laut pada titik yang direncanakan akan dibangun
Dermaga seperti pada gambar Peta pada Lampiran.

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

Gambar - Menentukan arah angin pada Peta

2. Keadaan Tinggi Gelombang

Ini penting karena sangat menentukan dan dapat menyebabkan kapal tidak
melakukan bongkar muat.
Gelombang/ombak dapat terjadi jika keadaan yang seimbang dari permukaan air
laut mengalami perubahan yang disebabkan karena:
 Gerakan kapal
 Gempa bumi
 Letusan gunung berapi
 Tiupan angin
Gelombang yang disebabkan oleh tiupan angin sangat penting untuk diketahui agar
dalam kolam Dermaga dapat diusahakan air berada dalam kondisi tenang.Tinggi
gelombang yang terjadi dalam kolam disyaratkan melebihi 30 cm atau tergantung kapal
yang berlabuh.

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

Berikut ini adalah tabel kriteria besar gelombang yang cukup agar suatu jenis kapal
dapat melakukan bongkar muat dengan aman

Tabel 1 - Tinggi gelombang yang diperkenankan dikaitkan dengan besar ukuran dan

jeniskapal
Ukuran Kapal Ukuran Tinggi Gelombang
Kapal : 1000 DWT Maks. 0,2 m
Barang Kapal : (1000-3000) DWT Maks. 0,6 m
padat umum Kapal : (1300-15000)DWT Maks. 0,8 m
Kapal Ro/Ro (Roll on/Roll off) Maks. 0,2 m
Barang
Kapal Tanker (uk. 50.000 DWT) Maks. 1,2 m
Cair/gas
LASH (Lighter Aboard Ship)
Barang Kapal Peti Kemas
Maks 0,6
Khusus BACAT (Barge Aboard
Catamaran)
Sumber : “Perencanaan Dermaga” oleh Soedjono Kramadibrata, hal 144
Untuk tinggi gelombang yang terjadi pada suatu titik P dalam kolam Dermaga
dapat juga dihitung dengan rumus (formula Stevenson).

Hp=H [√ b
B ( √ )]
−0.027 4 √ D 1+
b
B
… … … … … … … … … … … … … … … ….(1)

(Pers 2.1 hal 63 “Perencanaan Dermaga“ oleh Bambang Triatmodjo)

dimana:
HP = tinggi gelombang di titik P di dalam Dermaga (m)
H = tinggi gelombang di mulut Dermaga (m)
b = lebar mulut (m)
B = lebar kolam Dermaga di titik P, yaitu panjang busur lingkaran dengan
jari-jari Ddan pada pusat titik tengah mulut (m)
D = jarak dari mulut ke titik P (m)

Catatan: Persamaan diatas tidak berlaku untuk titik yang berjarak kurang dari 15 m
dari mulut.

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

H Breakwater

Hp Kolam Dermaga
P
B

Dermaga

Gambar – Penjelasan Persamaan (1)

Bila ternyata dalam perhitungan HP> Hizin = 0.2 m, maka perlu dipasang
“Breakwater” agar air dalam kolam Dermaga lebih tenang. Breakwater dipengaruhi
olehombak, berupa:

 Gaya tekan hidrostatik, yang besarnya tergantung dari naik dan turunnya ombak.
 Gaya tekan dinamis, yang menjelma dengan pecahnya ombak.

3. Perbedaan Pasang Surut

Terjadinya pasang surut disebabkan oleh gaya tarik pergerakan deklinasi dari
benda-benda angkasa dari suatu sistem tata surya. Akibat terjadinya pasang surut ini,
terjadi ketidak-tetapan ketinggian muka air terhadap suatu posisi di daratan.Dalam
menentukan lokasi perlabuhan perlu diperhatikan arus pasang surutnya karena dapat
merusak dasar dan konstruksi breakwater.

4. Kemungkinan Perluasan Dermaga

Dalam merencanakan suatu Dermaga, maka kemungkinan perluasan Dermaga


perlu dipikirkan untuk rencana jangka panjang, apalagi kalau yang direncanakan adalah
Dermaga umum.
Perlu diperhatikan tersedianya ruang untuk:

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

 Perencanaan dermaga
 Penambahan bangunan-bangunan sipil
 Perluasan Dermaga
 Kemungkinan pembangunan dock untuk perbaikan, perawatan untuk pembuatan kapal,
dll.

5. Luas Daerah Perairan di Muka Dermaga Untuk Memutar Kapal

Untuk memutar kapal, diperlukan diameter minimum 20% lebih panjang dari
panjang kapal terbesar yang menggunakannya. (sumber : ”Perencanaan Dermaga” hal 37
oleh Bambang Triatmodjo)
Jadi,
D=20 % L+ L… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .. … … … … … … . ( 2 )

dimana:

L = Panjang kapal

Dalam perencanaan tugas ini, dipakai ukuran kapal yang terbesar yaitu
TANKER/LIQUID CARRIER :70000DWT dengan L = 244 m, jadi:

(Sumber : “Perencanaan Dermaga” olehBambang Triatmodjo, tabel hal 37)

D = 20% L + L

20
D = (244 m) + 244 m
100
= 292,8 m

Rmin =½.D
Rmin = ½ (292,8 m)
= 146,4m

Rmin

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

Gambar –Menentukan Luas Daerah Perairan untuk Memutar Kapal

6. Keamanan Terhadap Kebakaran

Dalam perencanaan Dermaga, kemungkinan kebakaran harus dihindari antara lain


dengan menempatkan unit-unit kebakaran pada tempat tempat yang diperkirakan mudah
terbakar.

7. Strategi

Pada perencanan Dermaga, tidak hanya diperlukan strategi ekonomi, tapi perlu
pula strategi pertahanan dan keamanan.Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kita
dapat membuat beberapa sketsa rencana penempatan Dermaga yang tepat dan mendekati
sempurna.Perlu pula diperhatikan jaringan lalu lintas yang sudah ada agar tidak terganggu.

8. Pemeriksaan Keadaan Tanah

Pemeriksaan keadaan tanah sangat penting, terutama untuk keperluan:


 Perencanaan konstruksi pondasi
Penyelidikan tanah yang dilakukan bisa dengan beberapa cara:
 Pengambilan contoh tanah tidak terganggu
 Pengambilan contoh tanah terganggu

Untuk mendapatkan parameter tanah c, γ, dan φ perlu diambil contoh tanah asli dan
diuji di laboratorium dengan menggunakan Triaxial Test. Contoh tanah tidak terganggu
harus mewakili dengan baik tanah di kedalaman tempat asalnya. Untuk
mempertahankan kondisi tersebut harus dilakukan teknik tertentu, seperti boring.

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

Setelah didapat parameter tanahnya, maka dapat ditentukan jenis konstruksi pondasi yang
akan digunakan.
 Penentuan jenis kapal keruk yang dipakai

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

PERHITUNGAN GELOMBANG
Pada perencanaan Dermaga ini, data mengenai gelombang tidak diperoleh.
Untuk itu diperlukan menghitung “fetch efektif” guna memperoleh data tersebut. Fetch
adalah jarak antara terjadinya angin sampai lokasi gelombang tersebut. Dengan
diperolehnya fetch efektif, ditambah data mengenai kecepatan angin berhembus, maka
dapat diketahui tinggi gelombang pada lokasi Dermaga dengan menggunakan grafik
(terlampir).
Cara perhitungan/pembuatan fetch efektif yaitu:
a. Dari lokasi yang akan direncanakan dibuat Dermaga, ditarik garis lurus yang sejajar
arah angin yang ada.
b. Dari garis tersebut, dapat dilihat 2 kemungkinan:
 Garis tersebut akan mengenai daratan
 Garis tersebut tidak akan mengenai daratan
c. Selanjutnya buat garis lurus yang membentuk sudut 45˚ dengan garis sejajar arah angin
tersebut, kearah kiri dan kanan.
d. Sudut 45˚ tersebut kemudian dibagi dalam beberapa segmen yang sudutnya 5˚
sehingga terdapat beberapa garis lurus.
e. Apabila dari garis-garis lurus tersebut ada garis yang tidak mengenai daratan/pulau,
diganti dengan garis yang baru dengan sudut tertentu dengan arah kedaratan/pulau.
f. Ukur panjang garis dari lokasi Dermaga sampai ke ujung seberang yang berpotongan
tegak lurus dari arah angin (Xi).
g. Hitung cosinus sudut tersebut.
h. Buat dalam bentuk tabel.
Catatan:
 Garis yang mengenai daratan adalah garis dimana jika mengena daratan maka arah
anginnya akan kembali.
 Garis yang tidak mengenai daratan adalah garis dimana jika tidak mengena daratan
maka arah angin akan terus.
 Peta yang digunakan untuk menghitung fetch efektif perlu diperhatikan skalanya.
Dalam tugas ini, peta yang digunakan dicetak sehingga skalanya menjadi 1:15000 (1
cm pada peta = 1500 meter di lapangan). Hal ini dapat diperiksa pada skala batang
yangada pada peta seperti pada Gambar 3.

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

Contoh perhitungan Fetch untuk R2:


Data didapat dari peta seperti pada Gambar.
R1 = 1.6 cm (pada peta)
Skala peta 1:150000, sehingga untuk
R1 = 1.6 . 150000
= 240000 cm
= 2.4 km
Α1 = 45o

maka panjang fetchnya:


R1 cos ∝=1.6 . 45
R1 cos ∝=0.8405 km

Perhitungan selanjutnya dibuat dalam bentuk tabel seperti pada tabel 2.1.

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

Tabel 2 - Menghitung Fetch Efektif

Ri Ri . Cos
No. Α Cos α
cm Km α

1 45 0.7071 1.1 1.65 1.16673


2 40 0.7660 0.5 0.75 0.57453
3 35 0.8192 0.45 0.675 0.55293
4 30 0.8660 0.4 0.6 0.51962
5 25 0.9063 0.39 0.585 0.53019
6 20 0.9397 0.43 0.645 0.6061
7 15 0.9659 0.4 0.6 0.57956
8 10 0.9848 0.4 0.6 0.59088
9 5 0.9962 0.41 0.615 0.61266
10 0 1.0000 0.45 0.675 0.675
11 5 0.9962 1.6 2.4 2.39087
12 10 0.9848 1.5 2.25 2.21582
13 15 0.9659 2.4 3.6 3.47733
14 20 0.9397 2.35 3.525 3.31242
15 25 0.9063 2.2 3.3 2.99082
16 30 0.8660 2.25 3.375 2.92284
17 35 0.8192 2.56 3.84 3.14554
18 40 0.7660 2.3 3.45 2.64285
19 45 0.7071 2.2 3.3 2.33345
JUMLAH 16.9024     31.84

Fetch Efektif =
∑ Ri cos α
∑ cos α

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PERENCANAAN DERMAGA 2021

31,84
=
16,9024
= 1.8838 km

YALDIE EKO PUTRA 16021101057| UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Anda mungkin juga menyukai