Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN


PT. MARUKI INTERNASIONAL INDONESIA

Faradillah Ramadhany1, Yahya Thamrin2, Arman3


1
Universitas Muslim Indonesia
2
Universitas Muslim Indonesia
3
Universitas Muslim Indonesia

Alamat korespondensi : (dilsramadhany@gmail.com/08114449901)

ABSTRAK

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah tingkat
pemenuhan kebutuhan akan rasa aman, keselamatan (safety) dan kesehatan yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya. Peningkatan produktivitas tidak akan tercapai jika dalam proses
kerjanya terjadi kecelakaan atau kerusakan yang dapat mengakibatkan kualitas menurun dan
kapasitas produksi tidak tercapai. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Maruki Internasional
Indonesia.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional Analitik
dengan pendekatan Cross Sectional Study.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 84 responden
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.Variabel independen yaitu komitmen dan
kebijakan K3, pelaksanaan K3, sedangkan variabel dependen yaitu produktivitas kerja.Data yang
diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan Regresi
Logistik dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil analisis data berdasarkan Regresi Logistik
diperoleh nilai komitmen dan kebijakan K3 terhadap produktivitas kerja yaitu p=0,000<0,05,
pelaksanaan K3 terhadap produktivitas kerja yaitu p=0,000<0,05, yang dapat disimpulkan bahwa dari
hasil analisis multivariat pelaksanaan K3 merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Maruki Internasional Indonesia dengan nilai OR Exp(B) 6,424.Saran
saya sebagai peneliti sebaiknya pihak perusahaan PT. Maruki Internasional Indonesia lebih
memperhatikan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.

Kata Kunci : Sistem Manajemen K3, Komitmen dan Kebijakan K3, Pelaksanaan K3 dan Produktivitas
Kerja

PENDAHULUAN kasus.Sementara itu, untuk kasus kecelakaan


Sistem manajemen K3 merupakan berat yang mengakibatkan kematian tercatat
konseppengelolaan K3 secara sistematis sebanyak 2.375 kasus dari jumlah kecelakaan
dankomprehensif dalam suatu kerja.Data dari BPJS (2017), menyatakan
sistemmanajemen yang utuh melalui proses bahwa angka kecelakaan kerja dari tahun
perencanaan, penerapan, pengukuran, 2016 hingga 2017 meningkat 20%.Ada
danpengawasan. Keselamatan dan kesehatan sebanyak 125.000 kasus kecelakaan kerja.
kerja berperan menjamin keamanan proses Dinas Tenaga Kerja Makassar pada
produksisehingga produktivitasnya dapat tahun 2016 telah berhasil melampaui target
tercapai.(Ramli, 2013). penurunan jumlah kecelakaan kerja yang
Secara global, ILO memperkirakan direalisasikan sebesar 8,57% dari target 5%
sekitar 337 juta kecelakaan kerja terjadi dengan presentase capaian sebesar 171,43%.
setiaptahunnya yang mengakibatkan 2,3 juta Dari jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2015
pekerja kehilangan nyawa. Sementara itu,data sebanyak 35 kasus mengalami penurunan
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) pada tahun 2016 menjadi 32 kasus
menunjukkan bahwa sekitar 0,7persen pekerja (Ketenagakerjaan, 2018).
Indonesia mengalami kecelakaan kerja. Berdasarkan data yang diperoleh di PT.
Data dari BPJS (2016), menyatakan Maruki Internasional Indonesia menunjukan
bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia bahwa jumlah seluruh karyawan adalah
masih tinggi.Mengutip data Badan sebanyak 250 orang yang terdiri dari 174
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) orang laki-laki dan 76 orang perempuan.
Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah Data sekunder yang diperoleh dari klinik
terjadi kecelakaan kerja sebanyak 105.182 perusahaan PT. Maruki International

26
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 1 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
Indonesia menunjukan bahwa penerapan 2. Coding
Manajemen K3 belum mencapai Zero Coding merupakan tahapan untuk
Accident.Hal dapat dilihat dari laporan kasus pemberian kode pada setiap jawaban,
kecelakaan kerja. Pada tahun 2014 terdapat kemudian diklasifikasikan dalam kelompok-
21 kasus kecelakaan kerja, pada tahun 2015 kelompok dengan kode yang sama.
terdapat 20 kasus kecelakaan kerja, pada 3. Entry Data
tahun 2016 terdapat 10 kasus kecelakaan Setelah data lengkap dan diberi
kerja serta pada tahun 2017 terdapat 12 kasus kode maka kemudian data diproses agar
kecelakaan kerja. bisa dianalisis. Proses ini dilakukan dengan
Berdasarkan latar belakang diatas, memasukkan data dari kuesioner ke dalam
maka peneliti tertarik melakukan penelitian program computer SPSS 17.
tentang pengaruh sistem manajemen 4. Cleaning
kesehatan dan keselamatan kerja terhadap Pada tahap ini setelah semua data
produktivitas kerja karyawan PT. Maruki darikuesioner di-entry, kemudian dicek
Internasional Indonesia. kembali untuk mengetahui adanya
kesalahan yang mungkin terjadi ketika
BAHAN DAN METODE proses meng-entry data dan selanjutnya
Lokasi, Populasi, Sampel dilakukan koreksi.
Penelitian ini dilakukan di PT. Maruki
Internasional Indonesia pada bulan Oktober Analisis Data
2018.Populasi pada penelitian ini adalah 1. Analisis Univariat
semua semua karyawan factory 1, 2, dan 3 di Analisis ini digunakan terhadap tiap
PT. Maruki Internasional Indonesia.Jumlah variabel dari hasil penelitian pada
populasi pada tahun 2018 sebanyak 106 umumnya dalam analisis ini hanya
karyawan di PT. Maruki Internasional menghasilkan distribusi dan presentase
Indonesia.Teknik pengambilan sampel pada dari tiap variabel.Data hasil penelitian ini
penelitian ini menggunakan purposive dideskripsikan dalam bentuk tabel, grafik
sampling sebanyak 84 orang dengan dan narasi.Untuk mengevaluasi besarnya
menggunakan rumus slovin proporsi masing-masing faktor yang
1. kriteria inklusi: meningkatkan resiko yang ditemukan untuk
a. Bersedia menjadi responden. masing-masing variabel yang
b. Masa kerja minimal 1 tahun. diteliti.Analisis univariat bermanfaat untuk
c. Mampu membaca dan menulis melihat apakah data sudah layak untuk
2. kriteria eksklusi: dilakukan analisis, melihat gambaran data
a. Karyawan yang sedang dalam keadaan yang dikumpulkan dan apakah data sudah
sakit atau cuti optimal untuk analisis lebih lanjut.
b. Responden tidak hadir saat 2. Analisis Bivariat
penelitian dilakukan. Analisis bivariat dalam penelitian ini
digunakan untuk mencari hubungan antara
Pengumpulan Data variabel bebas dan variabel terikat dengan
1. Data Primer uji statistik yang disesuaikan dengan skala
Pengambilan data primer dilakukan dengan data yang ada.Uji statistik yang digunakan
observasi lingkungan kerja dan hasil adalah regresi logistik.
koesioner. 3. Analisis Multivariat
2. Data Sekunder Analisis bivariat hanya akan
Data sekunder dalam penelitian ini menghasilkan hubungan antara dua
diperoleh dari PT. Maruki Internasional variable yang bersangkutan (variable
Indonesia dengan cara studi dokumen. independen dan variable dependen). Untuk
Data sekunder meliputi gambaran umum mengetahui hubungan lebih dari satu
lokasi penelitian, jumlah tenaga kerja, dan variable dependen, maka harus dilanjutkan
pembagian jam kerja. dengan melakukan analisis multivariate. Uji
statistiik yang biasa digunakan yaitu uji
Pengolahan Data regresi,logistic dimana nilai p <0,25 untuk
1. Editing mengetahui variabel independen yang
Editing merupakan kegiatan yang mana yang lebih erat hubungannya dengan
dilakukan setelah kuesioner dikumpulkan variabel dependen.
kembali dari responden untuk melakukan
pemeriksaan kelengkapan data, kejelasan
dan konsistensi jawaban.

27
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 1 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
HASIL PENELITIAN nilai probabilitas (p=0,000), yang berarti
1. Analisis Univariat jika nilai (p=0,000) > α 0,05 dimana Ho
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan diterima, maka ada hubungan antara
Karakteristik Responden Di PT. Maruki komitmen dan kebijakan K3
Internasional Indonesia Tahun 2018 denganproduktivitas kerja karyawan PT.
Karakteristik Maruki Internasional Indonesia
n Presentase
Responden
Umur Tabel 3 Hubungan Pelaksanaan K3
20-35 tahun 46 54,8 Dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT.
36-50 tahun 38 45,2 Maruki Internasional Indonesia
Tingkat Pendidikan Produktivitas Kerja
Pelaksa Total
SMP 8 9,5 Baik Kurang
naan K3
SMA 56 66,7 n % n % n %
D3 14 16,7 Baik 49 72,1 19 27,9 68 100
S1 6 7,1 Kurang 4 25,0 12 75,0 16 100
Masa Kerja p=0,000
<5 tahun 46 54,8
≥ 5 tahun 23 27,4 Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa
pelaksanaan K3 yang baik
Berdasarkan data tabel 1, responden memilikiproduktivitas baik yaitu sebanyak
lebih banyak responden yang berada pada 49 (72,1%), dan pelaksanaan K3 yang baik
rentang usia 20-35 tahun, yaitu sebanyak memilikiproduktivitas kurang yaitu
46 orang (54,8%), yang berusia antara 36- sebanyak 19 (27,9%). Sedangkan
50 tahun yaitu sebanyak 38 orang (45,2%). pelaksanaan K3 yang kurang
Berdasarkan tingkat pendidikan yang memilikiproduktivitas baik yaitu sebanyak 4
paling banyak adalah pendidikan SMA, (25,0%), dan pelaksanaan K3 yang kurang
yaitu dengan jumlah 56 orang (66,7%), dan memilikiproduktivitas kurang yaitu
yang paling kurang adalah pendidikan S1, sebanyak 12 (75,0%).
yaitu sebanyak 6 orang (7,1%). Hasil analisis statistik menunjukkan
Berdasarkan masa kerjaResponden paling nilai probabilitas (p=0,000), yang berarti
banyak masa kerja <5 tahun yang jika nilai (p=0,000) > α 0,05 dimana Ho
berjumlah 46 orang (54,8%), responden diterima, maka ada hubungan antara
yang masa kerja ≥ 5 tahun berjumlah 23 pelaksanaan K3 denganproduktivitas kerja
orang (27,4%). karyawan PT. Maruki Internasional
2. Analisis Bivariat Indonesia.
Tabel 2 Hubungan Komitmen dan 3. Analisis Multivariat
Kebijakan K3 Dengan Produktivitas Kerja Tabel 3 Pengaruh Komitmen dan
Karyawan PT. Maruki Internasional Kebijakan K3, Pelaksanaan K3 Terhadap
Indonesia Produktivitas Kerja Karyawan PT. Maruki
Komitmen Produkytivitas Kerja Internasional Indonesia
Total 95%
dan Baik Kurang Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp C.I.for
Kebijakan (B) EXP(B)
n % n % n % Lo Up per
K3 wer
Baik 43 68,8 24 31,2 77 100 Komitmen 21,420 ,889 ,000 1 ,999 2,007 ,000 .
dan
Kurang 0 0 7 100,0 7 100 Kebijakan K3
P value 0,000 Pelaksanaan 1,860 ,694 7,186 1 ,007 6,424 1,649 25,
K3 027
Constant -47,232 ,778 ,000 1 ,999 ,000
Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa
komitmen dan kebijakan K3 yang baik
Berdasarkan analisis multivariat
memilikiproduktivitas baik yaitu sebanyak
yang dilakukan dengan menggunakan uji
53 (68,8%), dan komitmen dan kebijakan
regresi logistic, maka dapat dijelaskan
K3 yang baik memilikiproduktivitas kurang
bahwa variabel yang sangat signifikan atau
yaitu sebanyak 24 (31,2%). Sedangkan
yang mempunyai pengaruh kuat terhadap
komitmen dan kebijakan K3 yang kurang
produktivitas kerja karyawan adalah
memilikiproduktivitas baik yaitu sebanyak 0
pelaksanaan K3 dengan nilai sig. 0,007
(,0%), dan komitmen dan kebijakan K3
dan nilai wald 7,18.
yang kurang memilikiproduktivitas kurang
yaitu sebanyak 7 (100,0%).
Hasil analisis statistik menunjukkan

28
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 1 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
PEMBAHASAN akibat kerja atau akibat dari lingkungan
1. Hubungan Komitmen dan Kebijakan K3 kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan
Dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT. agar karyawan merasa aman dan nyaman
Maruki Internasional Indonesia dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang Tenaga kerja yang sehat akan bekerja
diperoleh peneliti, bahwa komitmen dan produktif, sehingga diharapkan
kebijakan K3 berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan meningkat.
produktivitas kerja karyawan PT. Maruki 2. Hubungan Pelaksanaan K3 Dengan
Internasional Indonesia.Dapat dilihat dari Produktivitas Kerja Karyawan PT. Maruki
peraturan dan prosedur K3 tidaklah terlalu Internasional Indonesia
rumit sehingga mudah untuk dipahami, Berdasarkan hasil penelitian yang
mudah diterapkan dengan benar, diperoleh peneliti, bahwa pelaksanaan K3
Diberlakukan sanksi jika ada pelanggaran berhubungan dengan produktivitas kerja
dan perlu adanya perbaikan secara karyawan PT. Maruki Internasional
berkala.Pihak perusahaan juga Indonesia. Dapat dilihat dari pelaksanaan
memberikan beban kerja yang proporsional K3 yang dilakukan berupa sosialisasi hal-
kepada karyawan. hal yang berkaitan dengan SMK3, seperti
Penelitian ini sejalan dengan sosialisasi program K3, penggunaan APD,
penelitian yang dilakukan oleh Christina alat pemadam kebakaran, dan safety
dkk (2012), Sebuah kebijakan K3 harus talksmempengaruhi tingkat produktivitas
dimulai dari top management, diwujudkan kerja karyawan. Pelaksanaan K3 yang
dengan perhatian terhadap K3 dan diadakan perusahaan bertujuan untuk
perhatian terhadap tindakan-tindakan meningkatkan produktivitas karyawan dan
bahaya yang mengancam K3. Peraturan melatih karyawan dalam menghindari
dan prosedur K3 yang mudah dimengerti, terjadinya kecelakaan kerja dan melindungi
dimana dengan mensosialisasikan semua diri apabila terjadi kecelakaan kerja.
peraturan yang dibuat oleh manajemen Penelitian ini sejalan dengan
mengenai masalah K3 dengan bahasa penelitian yang dilakukan oleh Kusuma
yang mudah dimengerti oleh para pekerja (2017).Keselamatan kerja yang ada di
sehingga mempermudah pekerja untuk perusahaan telah dimaksimalkan
melaksanakan peraturan dan prosedur penerapannya, baik sarana dan prasarana
tersebut. Peraturan dan prosedur K3 yang diberikan perusahaan guna
sangat diperlukan, dimana para pekerja menunjang keselamatan kerja
akan melakukan pekerjaannya dengan karyawannya dan produktivitas kerja.
maksimal karena merasa terlindungi Sarana dan prasarana penunjang K3
dengan adanya peraturan dan prosedur tersebut seperti APAR yang harus tersedia
tersebut sehingga mampu meningkatkan disetiap lantai gedung, safety helmet,
produktivitas kerja karyawan. safety shoes, ear plug, sarung tangan
Berdasarkan hasil penelitian yang tangan, dan masker yang harus selalu
dilakukan oleh Kusuma (2017), Peraturan dipakai pada saat melakukan pekerjaannya
keselamatan kerja yang selalu khususnya karyawan bagian lapangan.
dilaksanakan oleh semua karyawan juga Pemasangan rambu-rambu K3
menjadi acuan penting bagi penerapan seperti rambu-rambu tegangan tinggi,
keselamatan kerja yang maksimal. mudah terbakar, dan larangan merokok, dll.
Karyawan telah memiliki kesadaran akan SOP K3 yang jelas, seperti SOP
pentingnya keselamatan dalam bekerja. penggunaan perancah yang baik dan
Dengan mematuhi peraturan keselamatan benar, cara penggunaan cheater yang
kerja yang telah dibuat oleh perusahaan, benar. Pemasangan sign board K3 berupa
maka produktivitas kerja karyawan akan slogan-slogan yang mengingatkan akan
meningkat karena resiko kecelakaan kerja perlunya bekerja dengan selamat.
maupun kerugian dapat ditekan. Berdasarkan penelitian yang
Hasil penelitian Busyairi dkk (2014) dilakukan Busyairi dkk (2014). Perusahaan
mengemukakan bahwa perusahaan yang harus mengerti bahwa keselamatan kerja
baik adalah perusahaan yang benar -benar yang baik adalah dengan memberikan
menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan alat pelindung diri,
karyawannya dengan membuat aturan memperhatikan kondisi alat kerja,
tentang keselamatan dan kesehatan kerja melakukan perawatan alat, menyediakan
yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan bahan baku yang baik, memberikan
dan pimpinan perusahaan.Perlindungan penerangan/pencahayaan yang baik di
tenaga kerja dari bahaya dan penyakit lokasi kerja, serta kebersihan dan

29
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 1 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
ketertiban yang terjaga. Jika perusahaan SARAN
dapat memenuhi hal- hal tersebut maka 1. Diharapkan pihak perusahaan PT. Maruki
karyawan akan bekerja dengan lebih Internasional Indonesia meningkatkan
nyaman tanpa ada rasa khawatir akan pelaksanaan K3 di tempat kerja untuk
terjadi kecelakaan kerja, sehingga meningkatkan produktivitas kerja
karyawan lebih produktif lagi dalam karyawan.
bekerja. 2. Diharapkan pihak perusahaan PT. Maruki
Internasional Indonesia meningkatkan
KESIMPULAN komitmen dan kebijakan K3 untuk
1. Ada hubungan komitmen dan kebijakan K3 meningkatkan produktivitas kerja karyawan
dengan produktivitas kerja karyawan PT. 3. Diharapkan pihak perusahaan PT. Maruki
Maruki Internasional Indonesia Internasional Indonesia meningkatkan
2. Ada hubungan pelaksanaan K3 dengan pelaksanaan K3 untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan PT. Maruki produktivitas karyawan.
Internasional Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Busyairi, M., Tosungku, L. O. A. S., & Oktaviani, A. (2014). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Produktivitas Karyawan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 13(2), 112–124.
https://doi.org/10.23917/jiti.v16i1.3862

Korry Apriandi , Evi Widowati S.KM, M. K. (2014). Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (Smk3) Berdasarkan Ohsas 1800: 2007 Pada Unit Spinning V Pt. Sinar Pantja Djaja (Pt. Spd) Di
Semarang Tahun 2014. Unnes Journal of Public Health, 3(1), 1–9

Ramli, S. (2010) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Dian Rakyat

Ramli, S. (2013) Smart Safety Panduan SMK3 Yang Efektif. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

30
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 1 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531

Anda mungkin juga menyukai