Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN HOMECARE PADA Tn.

DENGAN LUKA ULKUS DIABETES MELITUS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Homecare

DISUSUN OLEH:

Galih Setiyo Adi P07120420026

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2021

TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari/tanggal : Senin, 23 September 2018
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : IGD Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
Metode : Wawancara, observasi dan studi dokumen
Sumber : Klien dan keluarga klien

1. Identitas
a. Klien
Nama : Tn. S
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Margo Agung, Seyegan
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Diagnosa medis : Ulkus diabetikum
Tanggal masuk RS : 23 September 2018
b. Penanggungjawab
Nama : Ny. Y
Umur : 48 tahun
Hub dengan klien : Istri
Alamat : Margo Agung, Seyegan

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasein datang dengan keluhan luka DM di kaki kanan rembes, keluar cairan
berwarna kuning.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
Kurang lebih 5 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit klien
terdiagnosa menderita DM. kemudian klien kontrol rutin setiap bulannya
ke dokter spesialis dengan mendapatkan terapi insulin 12-0-12. Anak klien
mengatakan selama klien kontrol kadar gula klien antara 200-250 mg/dL.
Tiga bulan yang lalu terdapat luka kecil di kaki danum semakin hari
semakin membesar dan membusuk karena tidak dilakukan perawatan.
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit pasien dilakukan tindakan operasi
Debridemen dan amputasi jari kelingking kaki kanan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien menyatakan beberapa saudara nya juga menderita penyakit
DM. Orang tua menderita hipertensi dan meninggal karena stroke.

3. Pola kebiasan klien


a. Aspek fisik biologis
1) Pola nutrisi
a) Sebelum dirawat
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi sedang. Keluarga klien
mengatakan makan habis satu porsi dengan nasi, lauk dan sayur. Minum
4-7 gelas air putih per hari. Klien mempunyai kebiasaan merokok dan
minum kopi.
2) Pola eliminasi
a) Sebelum dirawat
Keluarga klien mengatakan klien BAK teratur 4-6 kali (900 cc) sehari
dengan konsistensi urine berwarna kuning jernih bau khas urine. Tidak
ada keluhan berkemih. BAB 1-2 hari sekali dengan konsistensi warna
feses coklat, lunak, bau khas feses.
3) Pola aktifitas,istirahat dan tidur
a) Sebelum dirawat
(1) Kebutuhan aktifitas sehari-hari
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan dan minum ü - - - -
Mandi ü - - - -
Toiletting ü - - - -
Berpakaian ü - - - -
Mobilitas di tempat tidur ü - - - -
Berpindah ü - - - -
ROM ü - - - -

Keterangan :
0 : Mandiri
1: Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 :Dibantu orang lain dan alat
4 :Tergantung total
Kesimpulan : klien mandiri dalam melaksanakan aktivitasnya makan
minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di tempat tidur,
berpindah dan ROM.
(2) Kebutuhan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien biasa tidur malam
sekitar 6-7 jam semalam. Klien juga tidak menggunakan alat atau
obat-obatan untuk membantu tidur.
4) Pola kebersihan diri
a) Sebelum dirawat
Keluarga klien mengatakan klien mandi dan menggosok gigi 2 kali
sehari, keramas kadang 2 hari sekali Keluarga klien mengatakan klien
biasanya memotong kuku ketika kuku sudah terlihat panjang.
b) Selama dirawat
Klien dibantu oleh perawat untuk merawat dirinya. Klien dimandikan
oleh perawat sehari sekali pada pagi hari dengan cairan dettol. Kuku klien
tampak panjang.
2. Aspek mental- intelektual- sosial- spiritual
a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Keluarga klien mengatakan klien adalah orang yang rajin, menyadari
semakin bertambah usia dan pernah mengalami penyakit DM namun
klien tetap menekuni pekerjaannya.
2) Peran Diri
Keluarga klien mengatakan bahwa di rumah, klien berperan sebagai
seorang ayah yang mempunyai dua anak. Sebelum sakit klien sehari-hari
bekerja sebagai petani.
3) Identitas Diri
Keluarga klien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan. Keluarga
klien mengatakan bahwa pandidikan terakhir klien adalah lulus SD.
4) Harga Diri
Keluarga mengatakan dalam keluarga klien yang paling di hormati.
Hubungan klien dengan keluarga sangat dekat.
5) Iideal Diri
Keluarga menyatakan harapan agar pasien segera lekas sembuh dan
dapat kembali ke rumah.

b. Intelektual
Klien mengatakan dapat memahami informasi-informasi yang diberikan oleh
tenaga kesehatan.
c. Hubungan interpersonal
Keluarga pasien menyatakan orang terdekat klien adalah istrinya. Klien
berhubungan baik dengan keluarga dan tetangga-tetangganya.
d. Mekanisme koping
Keluarga klien mengatakan, jika sakit klien tidak pernah mengeluh maupun
bercerita kepada siapapun, klien hanya beristirahat saat merasa sedang sakit.
e. Support system
Keluarga klien selalu mensupport klien baik material maupun spiritual, seperti
memberi semangat, dan mendoakan klien.
f. Aspek mental/emosional
Tidak terkaji.
g. Aspek sosial
Keluarga klien menyatakan klien mempunyai hubungan baik dengan tetangga
di sekitar tempat tinggalnya.. Klien sering mengikutio kegiatan yang ada di
lingkungan tempat tempat tinggalnya.
h. Aspek spiritual
Keluarga klien mengatakan klien kadang tidak rutin menjalankan shalat 5
waktu. Saat di rumah sakit, klien tidak melakukan kegiatan ibadah.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
1. Kesadaran :
CM, GCS : E4V5M6
2. Tanda vital
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 148 kali / menit
Respirasi : 36 kali / menit
Suhu : 36,2°C
3. Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala
1) Kepala
Bentuk kepala mecochepal, kulit kepala tampak kotor, rambut kusut.
2) Mata
Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, terdapat secret,
3) Telinga
Tidak terdapat cairan/seruman pada telinga. tidak berbau,
4) Hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung, bersih, tidak ada sekret, tidak ada
serumen dan cairan yang keluar.

5) Mulut
Tampak kotor, mukosa bibir kering, gigi tampak kotor,
6) Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening di leher, tidak ada lesi.
7) Dada
a) Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada penggunaan
otot-otot bantu pernapasan. Tidak terdapat retraksi dada.
b) Palpasi : Kulit hangat, tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan,
expansi dada tidak maksimal, taktil fremitus tidak terkaji.
c) Perkusi : Dihasilkan suara redup pada dada sebelah kanan dan
suara redup pada intercosta 4-7 dada sebelah kiri.
d) Auskultasi : Suara pernafasan ronchi, tidak terdapat suara nafas
tambahan bunyi jantung S1 dan S2 normal
8) Abdomen
a) Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada asites,perut datar. warna
sawo matang sama dengan sekitarnya
b) Auskultasi : Terdengar bunyi bising usus 8x permenit
c) Perkusi :
Pada kuadran I terdengar redup hati,
kuadran II terdengar timpani lambung,
kuadran III terdengar timpani usus,
kuadran IV terdengar redup usus
d) Palpasi : Pasien tidak merespon nyeri tekan. tidak teraba
adanya masa, tidak ditemukan adanya benjolan.
9) Kulit
Kulit bersih, kulit sawo matang, turgor kulit baik, capilary refilling <2
detik,kulit nampak kering.
10) Genetalia
Tidak Terkaji
11) Ekstremitas atas dan bawah
Anggota gerak atas dan bawah lengkap. Klien mampu menggerakkan
ekstremitas secara mandiri. Pasien mengatakan Kaki kanan tidak terasa.
Terdapat Luka Ulkus DM pada kaki kanan. Luka Korot, muncul puss
berwarna kuning, bau menyengat.
- Kekuatan otot
5 5

5 5

B. Analisa Data
N Data Masalah Penyebab
O
1. DS: Resiko Infeksi Penyakit Diabetes
- Pasien mengatakan Melitus
sudah 5 tahun
terdiagnosa menderita
penyakit DM
- Pasien mengatakan Kaki
kanan tidak terasa
DO :
- Terdapat Luka Ulkus DM
pada kaki kanan. Luka
Kotor, muncul puss
berwarna kuning, bau
menyengat.

C. Diagnosa
1. Resiko Infeksi berhubungan dengan Penyakit Diabetes Melitus ditandai dengan:
DS:
a. Pasien mengatakan sudah 5 tahun terdiagnosa menderita penyakit DM
b. Pasien mengatakan Kaki kanan tidak terasa
DO :
a. Terdapat Luka Ulkus DM pada kaki kanan. Luka Kotor, muncul puss berwarna
kuning, bau menyengat
D. Perencanaan
Nama :Tn . S Dx : Ulkus Pedis Dextra

Perencanaan
NO Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional

Resiko Infeksi Pasien bebas dari 1. Pantau keadaan 1. Mengidentifikasi


berhubungan infeksi dengan luka indikasi-indikasi
dengan Penyakit kriteria evaluasi: kemajuan atau
Diabetes Melitus 1. Tak ada demam penyimpangan
2. Puss berkurang dari hasil yang
3. Pembentukan diharapkan
jaringan 2. Observasi 2. Melihat adanya
granulasi baik. adanya tanda- tanda tanda
tanda infeksi infeksi

3. Bersihkan area 3. Pembersihan


luka setiap hari dan pelepasan
dan lepaskan jaringan nekrotik
jaringan nekrotik meningkatkan
(debridemen) pembentukan
granulasi.

4. Ambil kultur luka 4. Kultur membantu


5. Kolaborasi mengidentifikasi

pemberian patogen

antibiotik penyebab
sehingga terapi
antibiotika yang
tepat dapat
diresepkan

E. Penatalaksanaan
Pasein dilakukan perawatan luka ulkus DM dengan Modern dressing di IGD dan
direncanakan untuk perawatan luka setiap hari, bisa melalui poliklinik atau
homecare dirumah.
F. Evaluasi
Pasien sudah dilakukan home care oleh perawat RSA UGM kurang lebih 2 bulan.
Perwatan luka dilakukan awalnya dilakukan setiap hari, kemudian puss sudah
hilang dilakukan 2 hari sekali, setelah agak mengering dan muncul granulasi
dilakukan setiap 3 hari.
Pasien juga diberikan edukasi untuk mengontrol gula darah dan diit makanan yang
sesuai

Anda mungkin juga menyukai