Aspek Hukum
Aspek Hukum
NPM : 193110617
Kelas : 6C
Aspek Hukum Dalam Pembangunan
Tugas 1
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kontrak (tambahkan selain yang telah dijelaskan pada Perpres No.16
Tahun 2018)!
Ketentuan/
No Jenis Kontrak Definisi/Pengertian Karakteristik Contohnya
kontrak
Berdasarkan Pasal
1319 KUHPerdata
A. dan Artikel 1355
NBW (kontrak
menurut namanya)
1. Kontrak Nominaat Kontrak yang dikenal dalam BW Kontrak nya Apabila seseorang ingin
(Bernama). misalnya sewa menyewa, dilakukan meminjamkan sesuatu
persekutuan perdata, hibah, berdasarkan kepada orang lain dalam
penitipan barang, pinjam pakai, hasil tenggat waktu tertentu
pinjam meminjam, pemberian kesepakatan
kuasa, penanggungan utang, dan bersama.
perdamaian.
2. Kontrak Kontrak yang timbul, tumbuh, Kongsi dalam suatu
Innominaat (Tidak dan berkembang dalam usaha
Bernama). masyarakat. Yang termasuk
dalam kontrak innominaat
adalah leasing, beli sewa,
franchise, joint venture, kontrak
karya, keagenan, production
sharing, dan lain-lain.
Berdasarkan kontrak merupakan penggolongan Perjanjian yang
menurut aspek perjanjian dari aspek tidak tujuannya bukan untuk
larangannya diperkenankannya para pihak kriminal
B. untuk membuat perjanjian yang
bertentangan dengan Undang-
undang, kesusilaan, dan
ketertiban umum.
Berdasarkan Perpres
C. no 70 tahun 2012
pasal 54 ayat 1-2
1. Kontrak pengadaan kontrak pengadaan barang/jasa Pihak penyedia jasa
pekerjaan tunggal yang hanya terdiri dari 1(satu) memberikan kontrak
pekerjaan perencanaan, pekerjaan kepada
pelaksanaan atau pengawasan. konsultan perencana
untuk melakukan
perencanaan
2. Kontrak pengadaan merupakan kontrak pengadaan Penyedia jasa
pekerjaan pekerjaan konstruksi yang memberikan pekerjaan
terintegrasi. bersifat kompleks dengan untuk melakukan
menggabungkan kegiatan perencanaan,
perencanaan, pelaksanaan pelaksanaan, dan
dan/atau pengawasan. pengawasan kepada PT.
Waskita Karya
Berdasarkan Kontrak
D. Menurut Sumber
Hukumnya (Sudikno
Mertokusumo)
1. Perjanjian/kontrak Suatu kontrak yang dimana Contohnya yaitu ikatan
yang bersumber dari merupakan hukum keluarga. pernikahan
hukum keluarga
2. Perjanjian/kontrak Suatu kontrak yang Contohnya seperti
yang bersumber dari berhubungan dengan peralihan membeli tanah dengan
kebendaan hukum benda, misalnya sistem kontrak pada
peralihan hak milik. pihak yang ingin
menjual tanah tersebut.
3. Perjanjian/kontrak
yang bersumber dari
hukum acara
4. Perjanjian/kontrak
yang bersumber dari
hukum publik
5. Perjanjian Suatu kontrak perjanjian yang Yaitu apabila kita sudah
obligatoir menimbulkan kewajiban menyetujui kontrak kerja
maka kita wajib
melaksanakan pekerjaan
kita pada pihak terkait
tersebut.
Berdasarkan Kontrak
E.
Menurut Sifatnya
1. Kontrak/perjanjian Suatu kontrak/perjanjian yang Perjanjian pembebanan
kebendaan ditimbulkan hak kebendaan, jaminan dan penyerahan
diubah atau dilenyapkan hal ini hak milik.
untuk memenuhi perikatan.
2. Kontrak obligatoir Suatu kontrak/perjanjian yang Kontrak pekerjaan di
menimbulkan kewajiban bagi sebuah perusahaan
para pihak yang terlibat.
Berdasarkan Kontrak
F.
Menurut Bentuknya
1. Kontrak lisan Suatu kontrak dimana kontrak - Pak Heri berjanji akan
tersebut hanya berdasarkan memberikan upah per
kesepakatan antar pihak hari sebesar Rp.150.000
kepada tukang
dirumahnya
2. Kontrak tertulis Suatu kontrak yang dibuat oleh Akta tanah yang ditanda
para pihak dalam bentuk tangan oleh para pihak
tulisan. yang terkait.
2. Jelaskan perbandingan terkait sanksi/hukuman pada UUJK No.18 tahun 1999 dengan UUJK No. 2
Tahun 2017 !
No UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017 Keterangan
1. Sistematika Undang – Undang
Terdiri dari 12 Bab dan 46 Pasal Terdiri dari 14 Bab dan 106 Pasal Perubahan dari segi
BAB I Ketentuan Umum BAB I Ketentuan Umum sistematika Undang
BAB II Asas Dan Tujuan BAB II Asas Dan Tujuan – Undang, dengan
BAB III Usaha Jasa BAB III Tanggung Jawab penambahan 2 bab
Konstruksi Dan Kewenangan dan 60 pasal
BAB IV Pengikatan Pekerjaan BAB IV Usaha Jasa
Konstruksi Konstruksi
BAB V Penyelenggaraan BAB V Penyelenggaraan
Pekerjaan Konstruksi Jasa Konstruksi
BAB VI Kegagalan Bangunan BAB VI Keamanan,
BAB VII Peran Masyarakat Keselamatan, Kesehatan, Dan
BAB VIII Pembinaan Keberlanjutan Konstruksi
BAB IX Penyelesaian BAB VII Tenaga Kerja
Sengketa Konstruksi
BAB X Sanksi BAB VIII Pembinaan
BAB XI Ketentuan Peralihan BAB IX Sistem Informasi
BAB XII Ketentuan Penutup Jasa Konstruksi
BAB X Peran Masyarakat
BAB XI Penyelesaian
Sengketa
BAB XII Sanksi
Administratif
BAB XIII Ketentuan
Peralihan
BAB XIV Ketentuan Penutup
2. Asas Jasa Konstruksi
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pada Undang–Undang Nomor 2 Penambahan
yang pada awalnya sebagaimana Tahun 2017 ditambah dengan asas beberapa poin
tercantum dalam Undang-Undang kesetaraan, profesionalitas, mengenai asas jasa
Nomor 18 Tahun 1999 berlandaskan kebebasan, pembangunan konstruksi
asas kejujuran dan keadilan, manfaat, berkelanjutan dan wawasan
keserasian, keseimbangan, lingkungan.
kemandirian, keterbukaan, kemitraan,
keamanan, dan keselamatan demi
kepentingan masyarakat, bangsa, dan
negara
No UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017 Keterangan
3. Tujuan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Pengaturan jasa konstruksi bertujuan Penyelenggaraan jasa konstruksi
untuk : bertujuan untuk :
a. Memberikan arah a. Memberikan arah
pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan jasa konstruksi perkembangan jasakonstruksi
untuk mewujudkan struktur untuk mewujudkan struktur
usaha yang kokoh, handal, usaha yang kokoh, handal,
berdaya saing tinggi, dan hasil berdaya saing tinggi, dan hasil
pekerjaan jasa konstruksi yang pekerjaan jasa konstruksi
berkualitas yang berkualitas
b. Mewujudkan tertib b. Mewujudkan ketertiban
penyelenggaraan pekerjaan penyelenggaraan jasa
konstruksi yang menjamin konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara kesetaraan kedudukan antara
pengguna jasa dan penyedia pengguna jasa dan penyedia
jasa dalam hak dan kewajiban, jasa dalam menjalankan hak
serta meningkatkan kepatuhan dan kewajiban, serta
pada ketentuan peraturan meningkatkan kepatuhan
perundang – undangan yang sesuai dengan ketentuan
berlaku peraturan perundang –
c. Mewujudkan peningkatan undangan
peran masyarakat di bidang c. Mewujudkan peningkatan
jasa konstruksi partisipasi masyarakat di
bidang jasa konstruksi
d. Menata system Jasa
Konstruksi yang mampu
mewujudkan keselamatan
public dan menciptakan
kenyamanan lingkungan
terbangun
e. Menjamin tata kelola
penyelenggaraan jasa
konstruksi yang baik
f. Menciptakan integrasi nilai
tambah dari sepuluh tahapan
penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
26 Sanksi
Tidak diatur secara spesifik Mengatur secara spesifik Perbedaan judul
tentang sanski pihak-pihak yang tentang sanksi pihak-pihak bab
terlibat dalam pekerjaan yang terlibat dalam pekerjaan
konstruksi konstruksi
Menjelaskan tentang akibat, Tidak menjelaskan tentang
hukuman, dan denda akibat akibat, hukuman,
sanksi dan denda akibat sanksi
27 Ketentuan Peralihan
Ketentuan peraturan perundang- Lembaga yang dibentuk
undangan yang berdasarkan peraturan
mengatur kegiatan jasa konstruksi pelaksanaan dari Undang-
yang telah ada sepanjang tidak Undang Nomor 18 Tahun
bertentangan dengan UU ini 1999 tentang Jasa Konstruksi
dinyatakan tetap berlaku sampai (Lembaran Negara Republik
diadakali peratuan pelaksanaan Indonesia Tahun 1999 Nomor
yang baru UU ini. 54, Tambahan Lembaran
Penyedia jasa yang telah Negara Republik Indonesia
memperoleh perizinan sesuai Nomor 3833), tetap
dengan bidang usahanya dalam menjalankan tugas sertifikasi
waktu 1 (satu) tahun dan registrasi badan usaha dan
menyesuaikan dengan tenaga kerja konstruksi
ketentuan UU ini, terhitung sampai dengan terbentuknya
sejak diundangkannya. lembaga sebagaimana
dimaksud dalam UU ini.
28 Ketentuan Penutup
Penyedia jasa yang telah Undang-Undang Nomor
memperoleh perizinan sesuai 18 Tahun 1999 tentang
dengan bidang usahanya JasaKonstruksi (Lembaran
dalam waktu 1 (satu) tahun NegaraRepublik Indonesia
menyesuaikan dengan Tahun 1999 Nomor 54,
ketentuan dalam UU ini, Tambahan Lembaran
terhitung sejak Negara Republik Indonesia
diundangkannya. Nomor 3833), dicabut dan
UU ini mulai berlaku 1 (satu) dinyatakan tidak berlaku.
tahun terhitung sejak Peraturan pelaksanaan dari
diundangkannya. Undang-Undang ini harus
ditetapkan paling lama 2
(dua) tahun terhitung sejak
UU ini diundangkan. UU ini
mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.
3. Apa maksud/tujuan jaminan pekerjaan proyek konstruksi secara umum? Jelaskan tentang
jenis- jenis jaminan pada proyek konstruksi (dalam bentuk tabel)!
Maksud/tujuan
yaitu agar dalam melakukan pekerjaan tersebut pelaksana mengerjakan suatu pekerjaan
konstruksi tersebut dengan serius dan agar tidak ada kesalahpahaman diantara kedua belah
pihak apabila terjadi kecacatan/cidera dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut dan juga
dengan menggunakan jaminan juga sudah termasuk ke dalam peraturan-peraturan
konstruksi yang berlaku.
Risiko yang Besarnya
No. Jenis Jaminan Definisi
dijamin jaminan
1. Jaminan Merupakan jaminan yang mengundurkan diri setelah Bank Garansi sebesar
Penawaran (Bid secara khusus dipersyaratkan memasukan penawaran. nilai jaminan.
Bond) oleh Panitia Tender untuk
melihat keseriusan dari masing- tidak menyerahkan jaminan Surety Bond :
masing Peserta Tender untuk pelaksanaan setelah besarnya ganti rugi
mengikuti jalannya proses dinyatakan sebagai sebesar selisih
tender, besarya nilai jaminan pemenang tender oleh jumlah harga
sebesar 1% sampai dengan 5% obligee. penawaran pemenang
dari nilai penawaran. pertama dengan
tidak bersedia jumlah penawaran
menandatangani kontrak pemenang kedua
setelah dinyatakan sebagai dengan
pemenang tender oleh maksimum sebesar
obligee. nilai jaminan.
2. Jaminan Merupakan jaminan atas Principal Wanprestasi Bank Garansi :
Pelaksanaan kesanggupan principal untuk (gagal melaksanakan sebesar nilai jaminan.
(Performance melaksanakan pekerjaan secara kewajiban-kewajiban yang
Bond) fisik sesuai dengan ketentuan seharusnya dilaksanakan Surety Bond :
yang diperjanjikan dalam sebagaimana diatur dalam kerugian dihitung
kontrak. Besarnya nilai jaminan kontrak). dengan cara
sesuai dengan ketentuan dalam menunjuk pihak
kontrak, biasanya sebesar 5% Principal tidak ketiga untuk
sampai dengan 10% dari nilai memperpanjang jaminan meneruskan
kontrak dengan periode jaminan pelaksanaan apabila jangka pekerjaan yang
sesuai dengan jangka waktu waktu pelaksanaan belum selesai.
kontrak. pekerjaan telah
diperpanjang sesuai dengan besarnya ganti rugi
kesepakatan antara sebesar selisih antara
principal dan obligee. nilai kontrak
principal dengan
obligee dibandingkan
dengan nilai kontrak
principal pengganti
dengan obligee
dengan maksimum
sebesar nilai jaminan.
3 Jaminan Uang Merupakan jaminan atas Principal tidak Bank Garansi :
Muka kesanggupan principal untuk melaksanakan sebesar nilai jaminan
(Advance mengembalikan uang muka kewajibannya sesuai
Payment Bond) yang telah diterimanya dari dengan kontrak. Surety Bond : surety
obligee sesuai dengan ketentuan akan mengembalikan
yang diperjanjikan dalam Uang muka tidak / belum uang muka kepada
kontrak. Besarnya nilai jaminan dikembalikan sampai obligee maksimum
sesuai dengan jumlah uang dengan batas waktu yang sebesar nilai uang
muka yang diterima dengan diperjanjikan. muka dengan
periode jaminan sesuai dengan ketentuan jumlahnya
jangka waktu kontrak. akan diperhitungkan
dengan tingkat
prestasi kerja yang
telah dilaksanakan
oleh principal
(dikurangi dengan
jumlah pengembalian
uang muka yang
telah diangsur oleh
principal).
4. Jaminan Merupakan jaminan atas Principal tidak Bank Garansi :
Pemeliharaan kesanggupan principal untuk memperbaiki kerusakan- sebesar nilai jaminan.
(Maintenance
Bond) memperbaiki kerusakan- kerusakan yang terjadi
kerusakan pekerjaan setelah selama masa pemeliharaan. Surety Bond : sebesar
pelaksanaan pekerjaan selesai biaya yang
sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan untuk
diperjanjikan dalam kontrak. memperbaiki
Jaminan ini diterbitkan sebagai kerusakan-kerusakan
pengganti dari nilai retensi tersebut, maksimum
(jumlah uang yang ditahan oleh sebesar nilai jaminan.
obligee pada masa
pemeliharaan maksimal sebesar
5% dari nilai kontrak).
5 Jaminan Merupakan jaminan yang biasa Resiko jaminan terlalu sebesar nilai jaminan
Pembayaran digunakan dalam bentuk besar apabila terjadi
(Payment
Guarantee) kontrak Pra Pendanaan Penuh kecacatan pada konstruksi
dari Penyedia Jasa (Contractor's
Full Prefinance) dimana seluruh
pekerjaan dibiayai terlebih
dahulu oleh penyedia jasa, masa
untuk menjamin penyedia jasa
mendapatkan pembayaran atas
pekerjaannya maka pengguna
jasa harus memberikan jaminan
pembayaran kepada penyedia
jasa.
Ruang lingkup FHO dan juga PHO mencakup mutu dalam hal administrasi, visual dan
kuantitas. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) yang bertugas memeriksa administrasi
hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa mulai dari identifikasi kebutuhan hingga serah terima
pembayaran.
5. Apa perbedaan CCO (Contract Change Order), Adendum dan Amandemen. Jelaskan!
CCO (Contract Change Oreder) adalah proses perhitungan tambah atau kurang dalam suatu
pekerjaan dengan tanpa merubah isi dari kontrak dan nilai jumlah kontrak.
Adendum adalah sesuatu yang ditambahkan ke dokumen tertulis yang sudah ada sebelumnya
dan biasanya berupa sebuah kontrak. Biasanya, ini berupa penjelasan yang lebih rinci tentang
sesuatu yang telah dicatat dalam kontrak.
Amandemen adalah perubahan pada suatu undang-undang atau dasar hukum tertulis.
Perbedaan
No.
CCO Adendum Amandemen
Biasanya menyangkut - Perubahan biasanya - Perubahan pada pasal-
perubahan penambahan menyangkut perubahan pasal dalam pokok
ataupun pengurangan dokumen DKH, SSUK, pekerjaan
1 dalam lingkup dan item SSKK, spesifikasi , gambar - Merupakan kelanjutan
pekerjaan. dan dokumen lain CCO
- Merupakan kelanjutan
CCO
Digunakan dalam Digunakan dalam kontrak Digunakan dalam bidang
2
kontrak pekerjaan pekerjaan hukum