PENGEMBANGAN KURIKULUM
DI PERGURUAN TINGGI
Oleh: Prof. Dr. Anik Ghufron
1
Prof. Dr. Anik Gufron
A. Capaian Pembelajaran
1. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian kurikulum dari
beberapa sudut pandang para ahli,
2. Peserta diklat mampu menganalisis kedudukan kurikulum dalam
system pendidikan Indonesia,
3. Peserta diklat mampu mensintesis komponen esensial kurikulum
pendidikan tinggi
B. PENGERTIAN KURIKULUM
Pengertian kurikulum dapat diuraikan dalam dua aspek, yaitu
pengertian asal kata (etimologi) dan pengertian menurut ahli
(epistemologi). Kedua pengertian ini diharapkan dapat memperluas
wawasan kita tentang pengertian kurikulum secara lebih komprehensif.
2
Kurikulum Perguruan Tinggi
INSTRUMENTAL INPUTS
1. Curriculum
2. Facilitator (capacity & integrity)
3. Audiovisual Aids
4. Facilities
ENVIRONMENTAL INPUTS
1. Regulation & Policy
2. Demography
3. Political, economic, social change
4. Science & technology development
5. Etc
Dwi Heru Sukoco (2010)
6
Kurikulum Perguruan Tinggi
7
Prof. Dr. Anik Gufron
TUJUAN
(KOMPETENSI)
EVALUASI MATERI
PEMBELAJARAN
9
Prof. Dr. Anik Gufron
10
Kurikulum Perguruan Tinggi
G. DESAIN KURIKULUM
11
Prof. Dr. Anik Gufron
1. Makna desain
Makna desain kurikulum dapat dikaji dalam dua sudut
pandang, yaitu makna asal kata (etimologi) dan makna istilah
(epistemologi). Secara etimologi, kata “desain” berasal dari kata
bahasa Inggris “design”, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia berarti rancangan, gambar denah. Di dalam rancangan,
gambar denah yang memuat serangkaian aspek-aspek atau unsur
yang menggambarkan secara konseptual keberadaan sesuatu. Jika
kata desain dikaitkan dengan kata kurikulum, maka desain
kurikulum akan menggambarkan rancangan, gambar denah, dan
pola bangun kurikulum yang memuat aspek-aspek atau unsur-
unsur utama kurikulum.
Secara epistemologi, desain kurikulum memiliki makna yang
beragam sebagaimana pandangan para ahli kurikulum. Namun
demikian, walaupun beragam maknanya tetapi tetap menunjukkan
kepada pola, bangun, dan rancangan kurikulum memuat aspek-
aspek utama kurikulum yang bersifat konseptual atau teoritik.
12
Kurikulum Perguruan Tinggi
16
Kurikulum Perguruan Tinggi
Desain kurikulum
Kurikulu
Model Kurikulu
No m Kurikulu
pengembang m Kurikulum
. subject m
an kurikulum berbasis rekonstru
matter humanist
kompeten ksi sosial
academi ik
si
c
1. Ralph Tyler
2. Hilda Taba
3. Research
and
Development
4. Action
research
5. Dan lain-lain
17
Prof. Dr. Anik Gufron
18
Kurikulum Perguruan Tinggi
3. Saylor Desentralisasi
4. Oliva Otonomi
5. Dan lain-lain
19
Prof. Dr. Anik Gufron
I. PENGEMBANGAN KURIKULUM
Mengacu pada pengertian pengembangan kurikulum sebagai “…
the process of planning, implementing, and evaluating learning
opportunities intended to produce desired changes in learners” (Murray
Print, 1993), maka secara umum kegiatan pengembangan kurikulum
memiliki tiga tahap, yaitu merancang, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi. Dengan demikian, setelah diketahui rumusan
kompetensi lulusan program studi maka langkah kegiatan berikutnya
adalah mendesain kurikulumnya dalam bentuk silabus,
mengimplementasikannya dalam bentuk kegiatan pembelajaran, dan
diakhiri dengan melakukan evaluasi.
1. Merancang
Kegiatan pokok yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah
merancang dan mengembangkan silabus yang merupakan
panduan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Oliva (1992)
menyatakan bahwa “a syllabus is an outline of topics to be covered
in a single course or grade level”. Di sini, yang perlu dijabarkan
dan dikembangkan adalah aspek-aspek yang tercakup di dalam
silabus tersebut, yang akan direalisasikan dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang dipakai untuk mengembangkan silabus
tak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
pada umumnya. Hal ini dikarenakan silabus merupakan salah satu
produk kurikulum. Beberapa prinsip umum yang dipakai dalam
pengembangan silabus, antara lain; relevansi, fleksibel,
kontinuitas, praktis, dan efektivitas.
20
Kurikulum Perguruan Tinggi
22
Kurikulum Perguruan Tinggi
digunakan.
23
Prof. Dr. Anik Gufron
25
Prof. Dr. Anik Gufron
1. Perancangan kurikulum
a. Perumusan CPL
Merumuskan capaian pembelajaran lulusan (CPL)
merupakan kegiatan awal dalam merancang kurikulum.
Capaian pembelajaran lulusan merupakan komponen esensial
dan menjadi titik tolak dari pengembangan elemen-elemen
26
Kurikulum Perguruan Tinggi
27
Prof. Dr. Anik Gufron
28
Kurikulum Perguruan Tinggi
3) Perumusan CPL
29
Prof. Dr. Anik Gufron
30
Kurikulum Perguruan Tinggi
32
Kurikulum Perguruan Tinggi
33
Prof. Dr. Anik Gufron
34
Kurikulum Perguruan Tinggi
35
Prof. Dr. Anik Gufron
2. Perancangan pembelajaran
a. Perumusan CPMK
36
Kurikulum Perguruan Tinggi
37
Prof. Dr. Anik Gufron
b. Penyusunan RPS
3) Prinsip penyusunan
38
Kurikulum Perguruan Tinggi
39
Prof. Dr. Anik Gufron
c. Proses pembelajaran
41
Prof. Dr. Anik Gufron
keterampilan.
d. Penilaian pembelajaran
Prinsip
No Pengertian
Penilaian merupakan penilaian yang memotivasi
1 Edukatif
mahasiswa agar mampu:
42
Kurikulum Perguruan Tinggi
44
Kurikulum Perguruan Tinggi
Tabel 4. Kategori
Penilaian
∑𝑛
𝑖=1(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 × 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝐾𝑆 𝑀𝐾)
IPS = ∑𝑛
𝑖=1(𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝐾𝑆 𝑀𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟)
IPK =
∑𝑛
𝑖=1(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 × 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝐾𝑆 𝑀𝐾)
∑𝑛
𝑖=1(𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝐾𝑆 𝑀𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚)
45
Prof. Dr. Anik Gufron
6) Kelulusan Mahasiswa
3,00-3,50 Memuaskan
3,51-3,75 Sangat
>3,75 Memuaskan
Pujian
Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah,
gelar atau sebutan, dan surat keterangan pendamping ijazah
sesuai dengan peraturan perundangan.
K. PENUTUP
Dengan adanya otonomi perguruan tinggi maka perguruan
tinggi memiliki kewenangan yang penuh dalam kegiatan
pengembangan kurikulum yang berlaku di lingkungannya. Apalagi
diikuti dengan kebijakan kampus merdeka maka mau tak mau atau
suka tak suka, semua program studi di lingkungan perguruan tinggi
harus melaksanakannya. Pengembangan kurikulum merupakan
sebuah kegiatan yang sangat esensial bagi upaya pemberdayaan
kurikulum sebagai instrumen untuk pencapai tujuan pendidikan. Oleh
karena itu, apabila saat ini perguruan tinggi menggunakan desain
kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan penguasaan
seperangkat kompetensi tertentu maka perlu didesain,
diimplementasikan, dan dievaluasi secara konsekuen dan profesional.
L. DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2005. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
47
Prof. Dr. Anik Gufron
48
Kurikulum Perguruan Tinggi
49