1 SM
1 SM
Abstrak. Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Parameter dalam penilaian rumah sehat meliputi: komponen
rumah, sarana sanitasi dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi permukiman di Kota
Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik multi-stage random
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 597 kepala keluarga di Kota Yogyakarta. Data kondisi sanitasi rumah yang terdiri
dari komponen rumah, sarana sanitasi, perilaku dan keberadaan vektor, diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Sementara,
data lingkungan fisik rumah dikumpulkan dengan cara pengukuran, yaitu suhu dan kelembaban menggunakan
thermohygrometer, pencahayaan menggunakan lux meter dan kebisingan menggunakan sound level meter). Hasil penelitian
pada penilaian sanitasi rumah, prosentase rumah sehat sebesar 30,49% dan rumah kurang sehat 69,51%. Kesimpulan
penelitian, yaitu kondisi sanitasi permukiman di Kota Yogyakarta termasuk kategori rendah.
29
29
Jurnal EKOSAINS / Volume 10 (3) / Desember 2018
manipulasi terhadap variabel yang diteliti, tetapi hanya (2015) jumlah Kepala Keluarga di Kota Yogyakarta
melakukan pengamatan terhadap variabel seperti apa sebanyak 104.227 KK. Uukuran sampel ditentukan
adanya kemudian menganalisis menggunakan frekuensi berdasarkan Tabel Cohen Manion dan Marison (2007)
(Notoatmodjo, 2003) Pengumpulan data mengenai jumlah sampel untuk derajad kepercayaan 95% dengan
penilaian lingkungan permukiman menggunakan signifikansi Alpha 0,05 adalah sebanyak 597 sampel,
kuesioner, pengukuran faktor lingkungan fisik seperti dengan kriteria antara lain: Responden adalah Kepala
pencahayaan menggunakan lux meter, suhu dan Keluarga (KK) dan merupakan warga Kota Yogyakarta
kelembaban menggunakan thermohygrometer dan atau warga pendatang yang bertempat tinggal di Kota
kebisingan menggunakan Sound Level Meter. Populasi Yogyakarta minimal selama 3 Tahun berturut-turut.
dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga di
Kota Yogyakarta berdasarkan data Puskesmas. Unit HASIL DAN PEMBAHASAN
populasi adalah rumah tangga. Unit sampel dalam
penelitian ini adalah kepala keluarga. Desain sampling 1. Penilaian sanitasi permukiman
menggunakan multistage random sampling. a. Penilaian lingkungan fisik rumah
Jumlah responden ditentukan atau ditetapkan secara Hasil penilaian komponen fisik rumah
cluster yaitu Kepala Keluarga (KK) pada RT terpilih dalam penelitian ini terdistribusi sebagai
yang dipilih dengan undian. Berdasarkan data BKKBN berikut
Tabel 1 . Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan Penilaian Komponen Rumah Tahun 2015
No Komponen Rumah Kriteria Frekuensi Presentase
(%)
30
30
Jurnal EKOSAINS / Volume 10 (3) / Desember 2018
c. Terang, enak untuk membaca dan tidak silau 378 63.32
(Sumber: Data Primer Terolah, 2015)
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar atau 69,35% memiliki ruang keluarga tersendiri
rumah responden telah memiliki komponen dasar yang fungsinya terpisah dengan ruang lainnya.
untuk rumah walaupun dengan kondisi yang tidak 7) Pada pengamatan dan penilaian komponen
seluruhnya memenuhi syarat rumah sehat. Hal ini dapat ventilasi rumah sebanyak 246 rumah atau
dilihat dari penilaian komponen rumah yang telah 41,21% memiliki ventilasi dengan luasan 10%
dilakukan berikut ini: dari luas lantai akan tetapi tidak dipasang kasa.
1) Pada pengamatan dan penilaian komponen 8) Pada pengamatan dan penilaian komponen
langit-langit rumah sebanyak 337 rumah atau lubang asap dapur dirumah sebanyak 259
56,45% memiliki langit-langit yang bersih, kuat rumah atau 43,38% tidak memiliki lubang
dengan tinggi minimal 2,75m. asap dapur. Hal ini dikarenakan pembuangan
2) Pada pengamatan dan penilaian komponen atau sirkulasi udara di dapur menjadi satu
dinding rumah responden sebanyak 461 rumah dengan pintu atau jendela rumah.
atau 77,22% memiliki dinding yang permanen 9) Pada pengamatan dan penilaian komponen
dan kedap air. pencahayaan alami yang masuk ke rumah
3) Pada pengamatan dan penilaian komponen sebanyak 378 rumah atau 63,32% memiliki
lantai rumah sebanyak 272 rumah atau 45,56% sistem pencahayaan yang baik sehingga
memiliki lantai yang seluruhnya dipasang cahaya alami yang masuk menjadikan rumah
keramik, walaupun masih ditemukan juga menjadi terang, enak untuk membaca dan
rumah yang masih menggunakan lantai tanah tidak silau.
sebanyak 1,01% di Kelurahan Patehan,
Kelurahan Sosromenduran, Kelurahan d. Penilaian lingkungan fisik rumah
Demangan dan Kelurahan Gowongan. Pada saat penelitian ini berlangsung
4) Pada pengamatan dan penilaian komponen pintu kondisi cuaca di Kota Yogyakarta panas,
ruang tidur sebanyak 443 rumah atau 74,20% menurut catatan BMKG DIY suhu udara bisa
rumah responden memiliki pintu yang terpasang mencapai 37℃ dengan kelembaban udara
di setiap ruang tidur. mencapai 40% padahal suhu normal rata-rata
5) Pada pengamatan dan penilaian komponen di DIY sendiri berkisar 32℃ dengan
jendela kamar tidur sebanyak 478 rumah atau kelembaban udara 80%. Hasil penilaian
80,07% memiliki jendela kamar tidur. lingkungan fisik rumah dalam penelitian ini
6) Pada pengamatan dan penilaian komponen terdistribusi sebagai berikut:
ruang keluarga dirumah sebanyak 414 rumah
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan Pengukuran Lingkungan Fisik Rumah Tahun 2015
No Pengukuran Lingkungan Fisik Kriteria Frekuensi Presentase
31
31
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan Penilaian Sarana Sanitasi yang Dimiliki Tahun 2015
32
32
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan Penilaian Perilaku Tahun 2015
33
33
34
34
35
35
36
36