Anda di halaman 1dari 14

KEWIRAUSAHAAN

(MOTIVASI)

Kelompok 6:

ANDIKA PUTRA (50900121046)


IBNU ADAM (50900121050)
INDRAYANTI SYAM (50900121074)

KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anungrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Motivasi”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam dan menjadi anugrah bagi seluruh alam semesta.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Nani Hamdani Amir, SE., ME selaku dosen
prngampu mata kuliah kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini untuk memperdalam ilmu
dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih terdapat banyak kekurangan.

25 oktober 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI............................................................................................... 3
B. JENIS DAN TUJUAN MOTIVASI................................................................................... 3
C. TEORI MOTIVASI............................................................................................................ 4
D. MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN................................................. 5
E. SEBAB MEMULAI USAHA............................................................................................. 6
F. LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN .................................. 8
G. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEWIRAUSAHAAN ....................... 8

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 10
B. SARAN ............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata motivasi sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal yang
menyangkut pengembangan diri. Bila kita mempunyai keinginan, maka kita perlu motivasi untuk
memanifestasi keinginan tersebut. Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan
akan membantu dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Di sinilah
motivasi berperan membuat diri seseorang maju dan melangkah untuk mengambil langkah
selanjutnya demi merealisasikan apa yang diinginkan tersebut.
Fenomena banyaknya pengangguran yang semakin meningkat tiap harinya menjadi salah
satu masalah sosial yang membutuhkan penyelesaian. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada
saat ini, menjadi alasan utama bertambahnya angka pengangguran di negara ini. Untuk itu semua
masyarakat yang memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperoleh di dunia pendidikan,
sebaiknya memiliki mental untuk berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan berburu
pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari pekerjaan.
Banyak pihak yang menyelenggarakan seminar, workshop maupun pelatihan dan
pengembangan motivasi berwirausaha dengan tujuan mendorong masyarakat untuk berwirausaha.
Jika motivasi kerja tinggi maka semangat hidup pun akan tinggi. Untuk itu, kita perlu
menumbuhkan motivasi berwirausaha agar dapat mengubah pola pikir dari yang sebelumnya
pencari kerja menjadi penyedia lapangan kerja.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa hal pokok yang akan dibahas pada makalah
ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
2. Apa saja jenis dan tujuan motivasi?
3. Bagaimana teori tentang motivasi?
4. Bagaimana motif berprestasi dalam kewirausahaan?
5. Sebab memulai usaha?
6. Bagaimana langkah menuju keberhasilan kewirausahaan?
7. Apa saja faktor pendorong dan penghambat kewirausahaan.

1
C. TUJUAN
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan motivasi
2. Mengetahui Apa saja jenis dan tujuan motivasi
3. Mengetahui Bagaimana teori tentang motivasi
4. Mengetahui Bagaimana motif berprestasi dalam kewirausahaan
5. Mengetahui Sebab memulai usaha
6. Mengetahui Bagaimana langkah menuju keberhasilan kewirausahaan
7. Mengetahui Apa saja faktor pendorong dan penghambat kewirausahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak.
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil,
tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan,
jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan
ketermpilan yang dimiliknya.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau
bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
Motivasi menurut Drs. Malayu Hasibuan adalah sebuah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan
atau daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi
hal yang dibutuhkan atau diharapakan.

B. JENIS DAN TUJUAN MOTIVASI


Jenis-jenis motivasi diantaranya:
1. Motivasi Positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi baik.
2. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan
hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).
Tujuan Motivasi
1. Mendorong gairah dan semangat kerja
2. Meningkatkan kepuasan
3. Meningkatkan produktivitas kerja
4. Mempertahankan loyalitas
5. Efektifitas
6. Efisiensi
7. Meningkatkan kreativitas, dan lain-lain.

3
C. TEORI MOTIVASI
Beberapa Teori Motivasi

1. Teori Motivasi Klasik


Teori motivasi klasik (teori kebutuhan tunggal) dikemukakan oleh Frederick Winslow
Taylor. Menurut teori ini motivasi para pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
kepuasan biologis saja.

2. Maslow’s Need Hierarchy Theory


Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A theory of Human Motivation, dikemukakan oleh
A.H. Maslow tahun 1943. Teori ini merupakan kelanjutan dari “Human Science Theory” Elton
Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu
kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil dan non materiil.
Teori ini berdasakan pada :
a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan
b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunnya, hanya
kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.
c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy), sebagai berikut:
• Physiological Needs; yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan lainnya.
• Safety and Security Needs; adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni
merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan
pekerjaan.
• Affiliation or Acceptance Needs; adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai serta
diterima dalam pergaulan kelompok dan lingkungannya.
• Esteem or Status Needs; adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta
penghargaan prestise dari masyarakat dan lingkungannya.
• Self Actualization; adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai
prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.

3. Herzberg’s Two Factor Motivation Theory


Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu Maintenance Factors (faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan
hakikat manusia yang ingin memperoleh kententraman badaniah, misal orang yang lapar akan
makan) dan Motivation Factors (menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan
sempurna dalam melakukan pekerjaan, misal seseorang yang bekerja membutuhkan ruangan yang
nyaman).

4
4. Mc. Celland’s Achievement Motivation Theory
Teori ini dikemukakan oleh David Mc.Celland. teori ini berpendapat bahwa karyawan
mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung
pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Mc.Celland
mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu:
a. Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievement); kebutuhan ini akan mendorong
seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta
energy yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang optimal.
b. Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Afiliation); kebutuhan ini yang merangsang gairah
seseorang untuk bekerja seseorang karena setipa orang menginginkan kebutuhan akan
perasaan diterima oleh orang lain, dihormati, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak
gagal, dan kebutuhan akan perasaan ikut serta.
c. Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power); kebutuhan ini yang merangsang dan
memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi mencapai
kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.

D. MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN


Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan
pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.[5] Faktor dasarnya
adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan tentang
hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan manusia bertingkat sesuai
dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kebutuhan berprestasi wirausahawan terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausahawan yang memiliki motif
berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
• Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
• Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
• Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
• Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang, jika tugas yang diembannya
sangat ringan, wirausahawan merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu
menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian
keberhasilan sangat rendah.

5
E. SEBAB MEMULAI USAHA
Untuk memulai suatu usaha banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya. Sering kali
kagum menyaksikan kesuksesan seorang pengusaha. Kadang-kadang kita tidak tahu proses
keberhasilan pengusaha tersebut. Namun, jika kita telaah lika-liku sebelum sukses menjadi
pengusaha banyak cerita suka duka dibelakang kesuksesannya. Tidak sedikit cerita yang
menyedihkan dibalik suskses yang diraih pengusaha tersebut. Ada pengusaha yang memulai
usahanya dari nol dengan tertatih – tatih. Bahkan, seringkali penderita tersebut menderiat kerugian
dan nyaris bangkrut. Namun, karena keberanian, kesabaran, ketekunan, dan kepandaiannya
mengelola usaha dari waktu ke waktu selama bertahun – trahun akhirnay berhasil.
Dari hasil penelitian di lapangan terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha.
Ada lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintintis usahanya, yaitu :
1. Faktor keluarga pengusaha
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
3. Kerja sampingan (iseng)
4. Coba – coba
5. Terpaksa
Pengusaha yang memulai usaha karena faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya,
seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya.
Sengaja terjun menjadi pengusaha, artinya seseorang dengan sengaja mendirikan
usahanya. Biasanya mereka belajar dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh dari
pengusaha yang ada dengan mencari modal atau bermitra dengan orag lain. Model ini biasa
dilakukan oleh mereka yang berstatus pegawai, namun memiliki naluri bisnis. Tidak sedikit model
seperti ini mencapai kesuksesan. Kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi tuntunan dan
pedoman pengusaha ini dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Faktor berikutnya adalah melakukan usaha dengan tidak disengaja, biasanya dilakukan
secara iseng. Ini sering disebut sebagai usaha sampingan untuk tambah kegiatan. Usaha ini
biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memproduksi suatu skala kecil untuk
mengisi waktu luang. Akan tetapi, usaha ini ternayata terus meningkat. Meningkatnya pesanan
atau permintaan ini terus pula direspon oleh pemilik denagn menambahkan modal dan kapasitas
produksinya. Maka, kegiatan yang semula dilakukan hanta untuk mengisi wakttu senggang
menjadi kegaitan yang memberikan hasil yang luar biasa.
Memulai usagha dengan coba – coba cukup banyak dilakukan dan juga menunai
keuksesan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka
yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena Putus Hubungan Kerja (PHK).

6
Namun demikian tidak sedikit usaha yang diawali dengan coba – coba ini yang mencapai
kesuksesan.
Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun berdasarkan hasil penelitian
ternyata ada beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara
berkelompompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sbb :

1. Mendirikan usaha baru.


Artinya seseorang memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yangbaru. Dalam hal ini
yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha,
mulai dari akta notaris sampai ke pengadilan negeri (Departemen Kehakiman), kemudian
mengurus izin – izin yang dibutuhkan. Disamping itu tugas lain adalah mencari lokasi yang tepat
dan menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan usahanya.

2. Membeli perusahaan
Usaha ini dilakukan degan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau sudah berjalan
sebelumnya. Pembelian usaha ini dapat dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau
perusahaan yang tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha. Pembelian meliputi saham berikut
aset perusahaan yang dimiliki.

3. Kerja sama maajemen dengan sistem waralaba (Franchising)


Model ini dikembangkan dengan meakai nama dan manajemen perusahaan lain.
Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang
menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang diberikan oleh franchisor berupa:
a. Pemilihan lokasi usaha
b. Bentuk bangunan
c. Layout gedung dan ruangan
d. Peralatan yang diperlukan
e. Pemilihan karyawan
f. Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produksi
g. Iklan bersama.
Cara seperti ini sudah pernah dilakukan oleh McDonald, Indomart, Rumah makan
sederhana, dll.

7
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Artinya pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik
pengembangan berupa cabang ataupun penambahan kapasitas yang lebih besar. Biasanya kegiatan
seperti ini dilakukan oleh perusahaan keluarga.

F. LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN


Dun Steinhoff & John F. Burgess (1993) mengemukakan beberapa karakteristik yang
diperlukan untuk mencapai pengembangan dan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut :
1) Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi
bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa
waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko.
2) Bila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan
menjalankannya. Agar usaha tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai
dengan urgensinya, wiraushawan harus mampu mengembangkan hubungan, baik
dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan
Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara
kebetulan, tetapi dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki
keberanian secara bertanggung jawab.

G. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEWIRAUSAHAAN


1. Faktor Pendorong Kewirausahaan
Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-
hal berikut :
a) Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya
tidak akan menjadi wirausahaan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memilki kemauan
dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak
cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
b) Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi
memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yag suka bekerja keras, tetapi tidak
memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
c) Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan
ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari
atau menunggu peluang yang datang kepada kita.

8
2. Faktor-faktor Penghambat Kewirausahaan
Selain keberhasilan seorang wirausahawan juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan
yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Menurut
Zimmerer keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi
wirausahawan itu sendiri. Menurut Zimmerer ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan
wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
a. Tidak kompeten dalam hal menejerial
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi
perusahaan
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Kegagalan juga dapat ditimbulkan oleh dasar kelemahan yang bersumber pada sifat pribadi
yang penuh keraguan, dan hidup tanpa pedoman ataupun orientasi yang tegas, misalnya sebagai
berikut :
a. Suka meremehkan mutu
b. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas
c. Tidak memiliki kepercayaan diri
d. Tidak berdisiplin dan suka mengabaikan tanggung jawab.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan papanran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan
atau daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi
hal yang dibutuhkan atau diharapakan. Jenis motivasi adakalanya motivasi positif dan motivasi
negatif. Ada banyak teori tentang motivasi antara lain teori motivasi klasik, teori hierarki
kebutuhan Maslow, teori dua faktor Herzberg, teori motivasi Mc. Celland dan lainnya.
Tujuan motivasi di antaranya adalah Mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan
kepuasan, meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas, efektifitas, efisiensi,
meningkatkan kreativitas, dan lain-lain.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan
pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.
Ada banyak faktor yang mendorong dan menghambat kesuksesan dalam berwirausaha.
Tetapi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam berwirausaha sangat bergantung pada
kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan
makalah ini. Kami mohon kritik dan saran teman-teman semua serta masukan-masukan yang
bersifat membangun demi masa depannya. Semoga makalah yang kami sajikan dapat bermanfaat
bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

1) Fakhriyan Ardyanto. (2021). Motivasi adalah Keinginan Seseorang


untuk Mencapai Tujuan. Diakses pada 22 0ktober 2021, dari
https://m.liputan6.com/hot/read/4496782/motivasi-adalah-keinginan-
seseorang-untuk-mencapai-tujuan
2) Jenis-jenis Motivasi. (2011). Diakses pada 22 0ktober 2021, dari
http://pengertian-skripsi.blogspot.com/2011/02/jenis-jenis-
motivasi.html?m=1
3) Makalah Motivasi Berwirausaha. (2017). Diakses pada 20 Oktober
2021, dari http://nayarachma.blogspot.com/2017/05/makalah-motivasi-
berwirausaha_5.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai