Anda di halaman 1dari 50

SURVEILANS PENYAKIT

MENULAR POTENSIAL
WABAH/KLB

Yudi Pradipta
Daftar Riwayat Hidup
• Nama : Yudi Pradipta, SKM, MPH

• Unit Kerja
Bidang Epidemiologi
Prodi S1 Kesmas
FKM Universitas Andalas

• Riwayat Pendidikan
S1 Kesehatan Masyarakat, Unand
(Epidemiologi)
S2 Kesehatan Masyarakat, UGM
(Epidemiologi Lapangan)

• Organisasi : PAEI SUMBAR

• Email : yudipradipta@ph.unand.ac.id
PENDAHULUAN
1. Pikiran terbuka dan niat yang baik adalah syarat
utama agar dapat memahami dan
mengimplementasikan Tentang Surveilans
Epidemiologi Kesehatan
2. Mari kita niatkan apa yang akan kita lakukan
bermanfaat dan menjadi nilai ibadah disisi Tuhan
YME, sehingga Saudara dapat mengikuti
pelatihan ini dengan senang dan ikhlas!
Hasil Belajar

Setelah mengikuti
pembelajaran ini peserta
mampu
Melakukan
surveilans penyakit
menular potensial KLB
dan Wabah
Indikator Hasil Belajar

IHB 1 IHB 2 IHB 3 IHB 4 IHB 4


M enjelaskan Menerapkan Menjelaskan Melakukan Melakukan
Dasar konsep jenis penyakit respon Deteksi Dini
Epidemiologi Surveilans menular Tindakan KLB
Epidemiologi dengan pola penanggulangan
penularannya
Pokok bahasan & Sub Pokok bahasan
PB 1. DASAR EPIDEMIOLOGI  Pengertian
 Riwayat Alamiah
Penyakit
 Ukur a n-ukura n
Epidemiologi

PB 2. KONSEP DASAR  Pengertian SE


SURVEILANS EPIDEMIOLOGI  Manfaat SE
 La ngkah-Langkah SE
 Sumber,Jenis,alur data
dan cara pelaporan
 Pulta-Lahta-Sista-
Diseminasi
PB 3. JENIS PENYAKIT MENULAR  Potensi Penularan
DAN POLA PENULARANNYA penyakit Potensial
KLB dan Wabah
 Mekanisme Penularan
penyakit Potensial KLB
dan Wabah

PB 4. RESPON TINDAKAN  Respon Tindakan


PENANGGULANGAN Penanggulangan

PB 5. DETEKSI DINI KLB  Konsep kewaspadaan


dini
 Kajian sistematis
berbagai penyakit
potensial
KLB/wabah
 Peringatan
kewaspadaan dini
jangka pendek dan
jangka panjang
PB 1: Dasar- dasar EPIDEMIOLOGI
 Pengertian Epidemiologi

Epi = atas
demos = masyarakat
Logos = ilmu
“Ilmu yg mempelajari ttg masyarakat”

Epidemiologi adalah ilmu yang


mempelajari kejadian dan penyebaran
penyakit atau masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya,
pada sekelompok manusia tertentu.
2. Faktor Penyebab penyakit

Faktor Agent. Faktor Host Faktor Lingkungan

Agent : . Lingkungan :
Karakteristik
 Biologi  Demografi  Fisik
 Nutrisi  Biologi  Biologi
 Fisik  Sosial ekonomi  Social
 Kimia
 Social
3. UKURAN DASAR
EPIDEMIOLOGI
Ukuran dalam Epidemiologi
Tipe Kuantitas Matematis
Ukuran dalam Epidemiologi
Ukuran Frekuensi Penyakit

Ukuran
Frekuensi
Penyakit
Proporsi : Ukuran perbandingan antara satu kondisi
/ kejadian kondisi dg keseluruhan kejadian
( proporsi penyakit, umur, sex, pekerjaan )

Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)

Proporsi BTA+ rawat inap


 Pdrt BTA +  Pdrt rwt inap %
di RS
Proporsi Balita Pnemonia di  Balita
 Pdrt Berobat %
Puskesmas Pnemonia
Proporsi pria pdrt HIV +  Pria HIV +  Kasus HIV+ %
Proporsi PNS pdrt TB yg  PNS pdrt  Semua Pdrt TB
%
diobati TB, diobati diobati
Rate : Ukuran perubahan kejadian (kesakitan/kematian) pd.
masyarakat selama kurun waktu tertentu dan
dalam satuan konstanta tertentu ( IR, PR, AR, CFR dll )

Denominator Konstanta
Ukuran Epid Numerator (X) Keterangan
(Y) (K)
Insidens Rate  Kasus Baru  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
 Semua Kasus
Prevalens Rate  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
(Baru +Lama)
Kesakitan
Attack Rate  Kasus Baru  Pddk Risiko % , ‰
(KLB/Wabah)

Case Fatality Rate  Kematian  Semua Kasus % Kematian

Crude Death Rate  Kematian  penduduk % , ‰ Kematian


Ratio : Ukuran perbandingan antara satu kejadian/
kondisi dengan kejadian lainya

Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)

Sex Ratio  Pddk Pria  Pddk Wanita 100

Ratio Puskesmas dg pddk  Puskesmas  Pddk 10.000

Ratio dokter dg pddk  dokter  Pddk 10.000

Ratio dokter dg Puskesmas  dokter  Puskesmas 10


Perbandingan Insidens dan Prevalens
INSIDENS PREVALENS
 Hanya menghitung kasus baru  Menghitung kasus yang ada
 Tingkat tidak bergantung durasi (kasus lama dan baru)
rata- rata penyakit  Bergantung pada rata- rata
 Dapat diukur sebagai rate atau (durasi) sakit
proporsi  Selalu diukur sebagai proporsi
 Merefleksikan kemungkinan  Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit sepanjang terjadi penyakit pada satu waktu
waktu tertentu
 Lebih disukai bila melakukan  Lebih disukai bila studi utilisasi
studi etiologi penyakitakit pelayanan kesehatan.
Definisi dan Ruang Lingkup
01 Sejarah 02 Surveilans
Perkembangan
Surveilans

Tujuan dan Kerangka


03 Manfaat 04 Konsep dan
Kegiatan
Surveilans
Latar Belakang

Intervensi
Masalah Kesehatan Respon Cepat Pengendalian,
Penanggulangan,
Eliminasi

Kebijakan
Penyelidikan Lapangan berbasis bukti
(Evidence based
Pengumpulan TEMPAT
Policy)
Data, Analisis dan ORANG
Pelaporan WAKTU

© Yudi Pradipta
01
Definisi Surveilans &
Here you could enter a

Sejarah Perkembangan
subtitle if you need it
6/14/2021
6/14/2021
Departemen Kesehatan RI (2003)
○ kegiatan analisis secara sistematis & terus
menerus terhadap masalah kesehatan & kondisi
yg mempengaruhi terjadinya peningkatan &
penularan masalah kesehatan tersebut,
○ Agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif & efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan & penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan
 “Sebuah Proses
 Berkelanjutan, rutin
 Sistematis
 Pengumpulan data
 Pengolahan data & Analisis
 Interpretasi
 Diseminasi data
 Dalam menentukan respons
—SOMEONE (upaya
FAMOUS
penanggulangan & kontrol)  Meningkatkan
derajat kesehatan.”
Sejarah Singkat

Abad 14-15 Abad 16 Abad 18 - 19 Abad 20


Epidemi PES Pencatatan Pencatatan Kasus Didirikan unit
Kematian Cacar di Rhode surveilans epid
Island -> WHO
John Graunt
Statistik Vital
(William Farr)

Surveilans Modern
Tujuan Surveilans

1. Memprediksi dan mendeteksi dini Epidemi/Outbreak


2. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program
pencegahan dan pengendalian penyakit.
3. Sumber informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan
kebijakan, perencanaan, implementasi, dan alokasi sumber
daya kesehatan.
4. Monitoring kecenderungan penyakit Endemis dan
mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut

(WHO, 2002 )
 Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan
penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan
keputusan;
 Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap
kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan
dampaknya;
 Terselenggaranya investigasi dan
penanggulangan KLB/Wabah; dan
 Dasar penyampaian informasi kesehatan
kepada para pihak yang berkepentingan sesuai dengan
pertimbangan kesehatan.
PB 3. Menjelaskan jenis
peny.menular dg pola
penularannya

 Potensi Penularan penyakit Potensial


KLB dan Wabah
 Mekanisme Penularan penyakit
Potensial KLB dan Wabah
POTENSI PENULARAN PENYAKIT POTENSIAL KLB/WABAH
34
Mekanisme Pemularan Penyakit Potensial
KLB/Wabah
D
I  Droplet
R  Sexual
Jalur E  Darah
Transmisi C  Kulit ke kulit,
T dll

VEKTOR Serangga, hewan


dll

LINGKUNGAN udara, air, debu,


partikel, makanan,
minuman, dll
PB. 4 Melakukan respon Tindakan
penanggulangan

 Respon Tindakan
penanggulangan
Respon Cepat

Tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara


cepat setelah mengetahui adanya sinyal bahaya
agar suatu keadaan tidak menjadi lebih buruk.
Tindakan yang dimaksud dapat berupa
pencegahan maupun pengendalian.
Metode penanggulangan
• Tim penanggulangan KLB adalah tim
fungsional lintas program maupun lintas sektor
yang selajutnya disebut sebagai tim gerak
cepat (TGC)
• Sarana : tenaga, alat, biaya dll
• Waktu : menyusun jadwal kegiatan
penanggulangan sesegera mungkin agar
KLB tidak cepat meluas
PB. 5 Melakukan Deteksi Dini
KLB

 Konsep kewaspadaan dini


 Kajian sistematis berbagai
penyakit potensial KLB dan
Wabah
 Peringatan Kewaspadaan Dini
Jangka Pendek dan jangka
Panjang
Sasaran :
Meliputi Penyakit berpotensi KLB dan
Kondisi rentan KLB.
Kegiatan SKD-KLB:
1. Kajian Epidemiologi utk identifikasi
ancaman KLB.
2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB.
3. Peningkatan Kewaspadaan dan kesiagaan
Thd KLB.
80
70
Kasus Pertama Tindakan Cepat
60
50 Deteksi Dini
40 Dengan
30 kewaspadaan
20
10
90
0
80 Tindakan Lambat Kasus potensial
70 Deteksi Lambat yang dapat
dicegah
60
50
40
Tanpa
30 kewaspadaan
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
Konsep dasar kewaspadaan dini & respon
PERINGATAN KEWASPADAAN DINI KLB

1. Dibuat utk jangka pendek (3-6 bln


akan datang) dan jangka panjang
(periode 5 tahun).
2. Disampaikan kpd semua unit terkait di
Dinkes Kab/Kota, Dinkes provinsi,
Kemenkes, sektor terkait dan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai