Anda di halaman 1dari 48

MPI.

3
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PADA KASUS POTENSIAL KEJADIAN LUAR BIASA
( KLB ) DAN WABAH

dr. Al Anshari
RSUP DR.M.Djamil Padang
Sumatera Barat
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR : INDIKATOR HASIL BELAJAR :
▸ Mampu melakukan 1. Menjelaskan Konsep Dasar Penyakit Infeksi
Pencegahan dan 2. Menjelaskan Pemulasaran jenazah
Pengendalian Infeksi
3. Menjelaskan Protokol Kesehatan di
pada kasus potensial
masyarakat
Kejadian Luar Biasa (
KLB ) dan Wabah sesuai 4. Melakukan Kewaspadaan Isolasi
pedoman PPI baik di 5. Melakukan Kewaspadaan Standar
Puskesmas dan 6. Melakukan Kewaspadaan Transmisi
masyarakat 2
MATERI POKOK
1. Konsep Dasar Penyakit Infeksi
2. Protokol Kesehatan di masyarakat
3. Pemulasaran jenazah
4. Kewaspadaan Isolasi
5. Kewaspadaan Standar
6. Kewaspadaan Transmisi
3
17++

4

Perkembangan jenis penyakit baru
yang berpotensi menjadi KLB dan atau
Wabah

5
6
Panduan dan Pedoman

7
Tempat pelayanan pasien: Rumah sakit, Puskesmas, rumah
atau di masyarakat

PPI pada kasus potensial KLB dan atau wabah sangat penting
• ➔mampu mencegah penyebaran dan pengendalian penyakit

Kejadian penyakit infeksi yang menular dapat terjadi di rumah


sakit, fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan di
masyarakat

Kegiatan utama PPI


➔menerapkan Kewaspadaan Isolasi (Standar dan Transmisi)
Dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh tim
yang terlibat dalam pelayanan kesehatan
8
KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI
LINGKUNGAN
Tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh dan
berkembang biak dan siap untuk ditularkan ke orang lain

AGEN . PEJAMU
Mikrorganisme orang yang menjadi
penyebab infeksi tempat atau proses
seperti bakteri, virus, terjadi infeksi
jamur, dan parasite ( usia, status gizi,
pengaruh dari adaptasi status imunisasi,
terhadap lingkungan penyakit kronis, jenis
dan penjamu kelamin, ekonomi,
9
herediter )
Mata Rantai Penularan

10

Protokol Kesehatan di tempat Kerja dan Masyarakat

11
PROTOKOL KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
▸ Pengukuran suhu ▸ Bersihkan meja / area kerja sebelum
▸ Skrining tanda gejala dan setelah digunakan

▸ Lakukan kebersihan tangan ▸ Menjaga jarak dengan rekan kerja


minimal 1 meter
▸ Gunakan siku atau alat utk
menyentuh tombol lift ▸ Usahakan aliran udara dan sinar
matahari masuk ke ruang kerja
▸ Gunakan masker kecuali makan
dan minum ▸ Hindari kontak fisik seperti
bersalaman dan berpelukan
▸ Tidak berkerumunan, jaga jarak
saat absensi 12
PROTOKOL KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
Penguk
.

Gunakp
.

13
Saat makan Saat Ibadah Penggunaan toilet
bersama

14
Protokol Kesehatan Di Masyarakat
PERLINDUNGAN INDIVIDU PERLINDUNGAN
▸ APD MASYARAKAT
▸ Kebersihan Tangan ➢ Edukasi Kesehatan
▸ Jaga jarak > 1 M ➢ Sarana Cuci tangan
▸ Meningkatkan Daya ➢ Pengaturan jarak
tahan tubuh ➢ Desinfeksi permukaan
▸ Edukasi Isolasi Mandiri ➢ Gunakan masker

15
PEMULASARAN JENAZAH
▸ Kategori 1 (label ▸ Kategori 2 (label ▸ Kategori 3 (Label
biru) Kuning) Merah)

▸ Bukan penyakit ▸ Penyakit HIV, ▸ Penyakit Anthrax,


kategori 2 dan 3 Hepatitis, SARS, Plaque, rabies, viral
avian influenza hemorrhagic fever.

16
Pemulasaran Jenazah
Petugas harus divaksinasi hepatitis B,

Terlatih dalam PPI dasar,

Paham menggunakan APD sesuai pola transmisi penyakit.

Kantong Jenazah: kantong plastik dengan ukuran 195 cm x 95 cm dan harus


berresleting/ tertutup dengan ketat, bagian luar kantong harus bisa didesinfeksi.

Linen habis dipakai direndam dengan larutan desinfekstant selama 30 menit.

17
Pemulasaran Jenazah
Jenazah diperlakukan sesuai dengan agama dan keyakinan yang berduka

Pemulasaran jenazah dilakukan oleh petugas yang terlatih

Jenazah tidak boleh disentuh secara langsung

Petugas/keluarga yang menangani pemulasaran jenazah menggunakan APD

Pemindahan jenazah dari ruangan ke kamar jenazah sesegera mungkin menggunakan kantong jenazah yang
kedap air

Melakukan kebersihan tangan (hand hygiene) sesuai ketentuan menggunakan air mengalir dan sabun anti
septik.

18
https://covid19.go.id/p/protokol/kemenag-protokol- https://drive.google.com/uc?export=download&id=1_- 19
pengurusan-jenazah-pasien-covid-19 pdSicz0HPvxI-bydPB9C2iK6aknSLW

Kewaspadaan Isolasi

20
KEWASPADAAN ISOLASI
Pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan di rumah sakit,
Puskesmas dan masyarakat
• upaya untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada petugas, pasien
pengunjung dan masyarakat.

Kewaspadaan Standar harus diterapkan oleh petugas dan


masyarakat secara rutin dan konsisten di pelayanan fasilitas
kesehatan dan masyarakat

Kewaspadaan berdasarkan transmisi terdiri dari kontak, droplet,


airborne, vehikulum (vehicle), dan vektor

21
KEWASPADAAN STANDAR
▸ Kebersihan tangan (hand ▸ Kesehatan karyawan
hygiene) ▸ Penempatan pasien
▸ Alat pelindung diri ▸ Hygiene respirasi/Etika batuk
▸ Peralatan perawatan pasien ▸ Praktek menyuntik yang aman
▸ Pengendalian lingkungan ▸ Praktek pencegahan untuk
▸ Penatalaksanaan linen prosedur lumbal punksi
▸ Pengelolaan Limbah dan
benda tajam
22
HAND HYGIENE

5 MOMENT FOR
HAND HYGIENE

ENAM
LANGKAH
KEBERSIHAN TANGAN

CARA
HAND RUB HAND WASH
( berbasis alkohol) ( dengan air mengalir dan antiseptik)
Jika tangan tidak terlihat kotor Jika tangan terlihat kotor

WAKTU
20 – 30 detik 40 – 60 detik

LANGKAH
6 LANGKAH

MOMENT
5 MOMEN
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
▸ Merupakan Alat Pelindung yang dipakai
petugas untuk melindungi kulit , mukosa
mata, hidung dan mulut terhadap darah
dan cairan tubuh infeksius
▸ Perhatikan cara memakai dan melepas APD
▸ Lakukan fit tes dan tes segel pada
pemakaian masker respirator partikulat
Pedoman APD Pandemi

26
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI :
▸ Sarung tangan
▸ Masker
▸ Gown/coverall
▸ Goggles/ Visor
▸ Sepatu boot/shoe cover
▸ Pelindung kepala
PERALATAN PERAWATAN PASIEN
▸ Peralatan sebaiknya single
use/tersendiri
▸ Bila akan dipakai kembali
untuk pasien yang lain harus
dilakukan pembersihan atau
dekontaminasi sesuai kaidah
PPI
28
PRINSIP DEKONTAMINASI
▸ Pembersihan : mengangkat kotoran dari
benda atau permukaan.
▸ Disinfeksi : suatu proses membunuh
mikroorganisme tetapi tidak membunuh
spora.
▸ Catatan: kegagalan mengangkat kotoran
dari benda/permukaan dapat menyebabkan
proses desinfeksi tidak efektif x
DEKONTAMINASI
Indikasi:
▪ Alat medis habis pakai,
▪ Permukaan meja/ permukaan lain yang tercemar/tumpahan
darah atau cairan tubuh pasien
▪ Linen bekas pakai yang tercemar darah/atau cairan tubuh
pasien

Komite PPI
PROSEDUR DEKONTAMINASI ALAT HABIS PAKAI
▪ Cuci tangan
▪ Pakai alat pelindung diri (sarung tangan, apron, masker,goggles)
▪ Rendam peralatan spt goggles setelah dipakai dalam larutan
detergen
▪ Masukan alat kedalam larutan klorin 0.5 % selama 15 menit.
▪ Lanjutkan dengan pembilasan dibawah air mengalir
▪ Tiriskan
▪ Buka sarung tangan
▪ Cuci tangan
Komite PPI
RUMUS PENGENCERAN HIPOKLORIT (Klorin)
JUMLAH % HIPOKLORIT YANG TERSEDIA -1(SATU)
JUMLAH % HIPOKLORIT YANG DIINGINKAN
Misalnya :Tersedia hipoklorit = 5,25%
Diinginkan hipoklorit = 0,5%
5,25 - 1 = 52,5 - 1 =9
0,5 5
Keterangan :
Hipoklorit : air = 1: 9
TATA LAKSANA LINEN
1. Semua linen pasien PIE➔ infeksius
2. Dibagi menjadi linen kotor bernoda dan tidak
3. Ganti linen tiap hari, atau jika kotor➔ sesuai SOP
4. Gunakan APD saat penanganan linen
5. Pengiriman linen kotor gunakan troli tertutup
6. Tempatkan linen bersih dalam lemari tertutup dan tidak
tercampur dengan alat lain

Komite PPI
KESEHATAN KARYAWAN
▸ Nutrisi / gizi adekuat
▸ Lakukan pemeriksaan berkala
▸ Monitoring suhu pada saat datang dan pulang bekerja
▸ Imunisasi/vaksinasi
▸ Fasilitasi Alat Pelindung Diri
▸ Monitor Kepatuhan karyawan
▸ Tatalaksana pajananan
▸ No Presenteeism
34
PENEMPATAN PASIEN
▸ Terpisah antar Pasien Infeksius dengan Non Infeksius
▸ Sesuaikan dengan pola transmisi infeksi
▸ Single room atau kohorting
▸ Tekanan negatif atau natural air flow
▸ ACH 12 kali/jam

35
Komite PPI
PENATALAKSANAAN LIMBAH

Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
WADAH
Tahan bocor dan tusukan
Ada pegangan
Ada tutup
Dibuang setelah terisi 2/3
bagian
PRAKTEK PROSEDUR LUMBAL PUNGSI
▸ Gunakan APD ( masker, gaun, sarung tangan
bersih)
▸ Gunakan jarum steril
▸ Lakukan kebersihan tangan

38
PENYUNTIKAN AMAN

39
KEWASPADAAN TRANSMISI
▸ Transmisi kontak
▸ Transmisi droplet
▸ Transmisi air borne
▸ Transmisi vehicle
▸ Transmisi vector

40
TRANSMISI KONTAK
▸ Cara transmisi yang terpenting dan tersering menimbulkan infeksi di
Puskesmas dan masyarakat
▸ Kontak langsung meliputi kontak permukaan kulit terluka/abrasi,
petugas dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi
▸ Kontak tidak langsung melalui perantaraan benda terutama yang sering
disentuh
▸ Cegah dengan Kebersihan Tangan
▸ APD : sarung tangan dan gaun
41
TRANSMISI DROPLET
▸ Percikan dahak ukuran > 5 mikron
▸ Jatuh ke tanah dalam jarak 1 m
▸ Perlu Jaga Jarak > 1 meter
▸ Lindungi mukosa mata, mulut dan hidung
▸ Kebersihan tangan
▸ APD (sarung tangan, masker bedah,gaun )
42
TRANSMISI AIR BORNE
▸ Penularan melalui Udara
▸ Berasal dari droplet dg ukuran partikel < 5 mikron
▸ APD ( masker respiratori partikulat dg fit test)
▸ Kebersihan tangan

43
Transmisi vehicle
▸ Penularan benda mati yang terkontaminasi oleh kuman
▸ Dapat menyebabkan penyakit lebih dari satu penjamu.
▸ Jenis-jenis common vehicle : darah/produk darah, cairan intra
vena, obat-obatan, dan sebagainya.

44
TRANSMISI VECTOR
▸ Transmisi terjadi ketika vektor seperti nyamuk, lalat, kutu,
kutu, tikus, dan hama lainnya menjadi sumber penularan.
▸ Beberapa cara penularan dengan transmisi kontak tidak
langsung dengan material ekskresi dan sekresi, material
yang keluar dari vektor atau gigitan langsung.

45
EVALUASI MANDIRI
1. Jelaskan tentang dasar penyakit infeksi
2. Jelaskan tentang dasar PPI
3. Bagaimana cara pengelolaan limbah kasus infeksi
4. Sebutkan langkah hand hygiene pada kewaspadaan
standar
5. Bagaimana cara pencegahan saat pemulasaran jenazah
kasus dengan infeksi. 46
REFERENSI
1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya (KemKes, 2017)
2. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Covid 19 revisi 5
(KemKes, 2020)
3. Pedoman Alat Pelindung Diri (Kemkes, 2020)
4. Pedoman Pemulasaran Dan Penguburan Jenazah Covid-19 Di
Masyarakat, (Kemenkes 2020)
5. Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan kejadian luar Biasa Penyakit
Menular dan Keracunan Pangan, Edisi Revisi (Kemenkes 2017)
6. Modul Pencegahan dan pengendalian infeksi Pada kasus potensial kejadian
luar biasa ( KLB ) dan wabah

47

TERIMA KASIH

48

Anda mungkin juga menyukai