Anda di halaman 1dari 15

A. Definisi Narkoba dan Golongan/ Jenis Narkoba Sebagai Zat terlarang.

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan,
pikiran, suasana hati, serta perilaku jika masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara
dimakan, diminum, dihirup, suntikan, intravena, dll.
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :

1. Narkotika, untuk menurunkan kesadaran atau rasa.

2. Psikotropika, mempengaruhi psikis dari pengaruh selektif sususnan saraf pusat otak.

3. Obat atau zat berbahaya.

B. Tanda-tanda sederhana yang dapat dikenali jika kecanduan narkoba.

1. Perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi
pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas.

2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun, dan tidak memperdulikan kebersihan
atau penampilan diri.

3. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik dirumah maupun disekolah.

4. Nilai rapor atau prestasi lainnya turun.

5. bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang.

6. Lebih memilih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri
seperti tanda-tanda diatas.

7. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli minuman atau obat-
obatan terlarang.

8. Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur.

9. Pelupa, seperti orang bego atau pikun.

10. Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kecamata hitam.

Apabila kita atau teman kita menggunakan secara terus menerus selama satu bulan
atau lebih maka akan menjurus pada gejala :

1. Malas makan, sehingga fisik lemah dan kekurangan gizi.

2. Hidup jorok, sehingga terkena ekzim, penyakit kelamin, lebih lanjut paru-paru, hepatitis.

3. Sering sakit kepala mual-mual, muntah, murus-murus dan sulit tidur.

4. Gangguan otot jantung dan TD tinggi.

5. G3 gerak dan keseimbangan tubuh.

6. Lambat kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


7. Hilang kepercayaan diri, apatis, penghayal, penuh curiga.

8. Cenderung menyakiti diri bahkan bunuh diri.

Menggunakan narkoba dapat berakibat buruk bagi kelangsungan hidup kita dan
keturunan kita, diantaranya:

1. Pola hidup yang jorok dan merupakan norma susila, sering mengakibatkan tertular
penyakit kelamin (PMS, HIV/AIDS) yang menularkan kepada pasangan dan dapat pula
secara langsung menular pada bayi yang dikandung atau bayi lahir cacat.

2. Wanita-wanita pemakai mempunyai sikap hidup yang malas dan kekurangan gizi
sehingga mengakibatkan bayi dalam kandungan gugur, berat rendah atau cacat.

B. Pencegahan.

Pencegahan adalah suatu bagian dari proses menyeluruh dengan target masyarakat
secara meluas agar mampu mengurangi berbagai peristiwa yang diakibatkan oleh penyalah
gunaan narkotika dan zat adektif. Menawarkan kepada masyarakat untuk menghindari
masalah narkotika dan zat adiktif sebelum mereka menggunakan, memberikan harapan
kepada kelompok masyarakat tertentu melalui kegiatan/ latihan untuk mengarahkan
kepembiasaan tingkah laku yang sehat.
Cara pencegahannya yaitu :

1. Beri anak tanggung jawab, anak-anak akan merasa berarti dan bernilai untuk keluarga
dan masyarakat.

2. Support, berikan support ketika membutuhkan.

3. Peduli, tunjukkan bahwa anak anda begitu berarti buat anda.

4. Paparkan bukan perintahkan, paparkan perasaan anda tentang nilai-nilai dan latar
belakang yang berhubungan dengan nilai-nilai dan alasan-alasan sehingga anda
memutuskan dan menerima nilai-nilai tersebut.

5. Sediakan waktu, lakukan kegiatan yang menyenangkan perasaan anak.

6. Jangan memojokkan, Diskusikan atau komentari suatu persoalan tanpa memojokkan


atau menghubungkan dengan karakter anak.

7. Pujian meningkatkan harga diri, jangan pelit untuk memuji atau mengungkapkan terima
kasih.
DEFINISI DRUGS WHO 1969 Drugs adalah: Setiap zat yang jika masuk kedalam
organisme hidup akan mengadakan perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi
organ tubuh.

3 Kategori obat :

- Obat Medis
- Obat Legal

- Obat Illegal

NAPSA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA) ADALAH:


Bahan/Zat/Obat yang bila masuk tubuh manusia bisa mempengaruhi otak, terutama
Susunan Saraf Pusat.
Menyebabkan :

 gangguan kesehatan: fisik, dan psikis.


 gangguan fungsi sosial karena terjadi: kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.

Tiga Kategori NAPZA :

1. Stimulant (perangsang)- Meningkatkan aktivitas susunan syaraf pusat.

 Meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan pernafasan.

 Menekan selera makan dan menjaga pemakainya terbangun.Contoh: Sabu,


Kopi, XTC, Rokok, Kokain

2. Depressant (penenang)

 Memperlambat aktivitas susunan syaraf pusat

 Penurunan detak jantung dan pernafasan

 Membebaskan dari kegelisahan Contoh: Alcohol, Putaw, Analgesic, Pil Koplo

3. Hallucinogen

 Mengakibatkan gangguan penglihatan

 Mengubah suasana hati dan pikiran Contoh : Ganja, Jamur, LSD

NARKOTIKA
Adalah Zat atau bahan berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis, yang dapat menyebabkan:

 Penurunan / perubahan kesadaran


 Hilang rasa
 Menghilangkan rasa nyeri

 Timbulkan ketergantungan Contoh Narkotika:


- Golongan I    : heroin, candu, ganja, marihuana,  kokain.
- Golongan II   : morphin, pethidin.
- Golongan III  : kodein

PSIKOTROPIKA
Zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

 Golongan I : Berpotensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan


Contoh : Ekstasi, Lysergic acid diethylamide (LSD)
 Golongan II : Digunakan untuk terapi, berpotensi kuat mengakibatkan
ketergantungan
Contoh : amfetamin, metilfenidat atau ritalin

 Psikotoprika Golongan III : Digunakan untuk terapi, berpotensi sedang


mengakibatkan ketergantungan
Contoh : pentobarbital, flunitrazepam

 Psikotropika Golongan IV : Digunakan untuk terapi, berpotensi ringan


mengakibatkan ketergantungan
Contoh : diazepam, pil koplo, nitrazepam (pil BK), fenobarbital, dll

ZAT ADITIF LAIN


Bahan lain selain narkotika dan psikotropika, yang berpengaruh menimbulkan
ketergantungan.
Contoh zat adiktif:

 minuman beralkohol
  inhalasia (gas yang dihirup): lem, thinner,penghapus cat kuku, bensin.

 Tembakau: sebagai pintu masuk penyalahgunaan NAPZA pada remaja.


Sebaiknya ada batas umur dalam penggunaannya.

PENYALAHGUNAAN NAPZA
Yaitu penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala/teratur
diluar indikasi medis (kesehatan), sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan gangguan fungsi sosial.

KETERGANTUNGAN NAPZA
Keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh
memerlukan jumlah NAPZA yang semakin bertambah (toleransi). Bila pemakaian
dikurangi, timbul gejala putus zat (withdrawal symptoms).

TAHAPAN PEMAKAIAN NAPZA

1. Use (menggunakan)
Tahap awal dalam pemakaian Narkoba dimana yg bersangkutan hanya sekedar
iseng, coba-coba, ingin tahu rasanya, ikut-ikutan dan menganggap memakai
narkoba hanya sekedar untuk fun.

2. Abuse (menyalahgunakan)

Dalam tahapan ini sipemakai sudah bisa merasakan efek dari pemakaian
Narkoba, frekwensi pemakaiannya bertambah (1 atau 2 kali seminggu). Yang
bersangkutan lebih cenderung untuk berkumpul dengan teman yang pakai,
mulai berani beli narkoba meskipun dengan cara patungan, kalau ada masalah
lari ke pemakaian.

3. Addict/user (pengguna)

Di tahapan ini Narkoba sudah menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari


sipemakai.  Hidupnya dikendalikan oleh narkoba, cara apapun akan ditempuh
untuk mencukupi kebutuhan pemakaian narkoba (bohong,   mencuri, merampok
dll)

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

1. FAKTOR INDIVIDU
2. FAKTOR LINGKUNGAN

3. FAKTOR TERSEDIANYA ZAT NAPZA.

1. FAKTOR INDIVIDU

 Banyak terjadi pada remaja karena sedang mengalami perubahan biologis,


psikologis, sosial.

 Remaja merupakan individu yang rentan dan beresiko tinggi terhadap


penyalahgunaan NAPZA.

2. LINGKUNGAN KELUARGA

 Lingkungan keluarga (orangtua)

 Komunikasi orangtua dan anak kurang baik.

 Hubungan dalam keluarga kurang harmonis

 Ortu bercerai, selingkuh, kawin lagi

 Ortu terlalu sibuk atau tidak acuh

 Ortu otoriter atau serba melarang

 Ortu yang serba membolehkan/permisif.


 Kurangnya orang yang dijadikan teladan

 Ortu tidak tahu masalah NAPZA

  Disiplin keluarga yang berubah-ubah

  Kurangnya kehidupan beragama

 Ortu yang juga menjadi penyalahguna narkoba.

 Kurangnya orang yang dijadikan teladan

 Ortu tidak tahu masalah NAPZA

 Disiplin keluarga yang berubah-ubah

 Kurangnya kehidupan beragama

 Ortu yang juga menjadi penyalahguna narkoba.

3. LINGKUNGAN SEKOLAH

 Sekolah yang kurang disiplin

 Sekolah dekat tempat hiburan dan penjualan NAPZA

 Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berkreatifitas

 Adanya murid pengguna NAPZA di sekolah.

4. LINGKUNGAN MASYARAKAT/SOSIAL

 Lemahnya penegakan hukum

 Situasi politik, sosial, dan ekonomi yang kurang mendukung.

5. ADDICTION / KECANDUAN

Definisi Kecanduan, NIDA (National Institute of Drugs Abuse)


Kecanduan adalah sebuah penyakit kronis kambuhan yang ditandai oleh
penyalahgunaan dan pencarian narkoba berulang-ulang kali serta perubahan
susunan kimia otak yang bertahan lama

GEJALA DARI PENYALAHGUNAAN NAPZA

1. Perubahan fisik

Pada saat penggunaan NAPZA:

- Jalan sempoyongan, bicara cadel, cuek, mengantuk, agresif, curiga


- Bila over/kelebihan dosis: nafas cepat, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, meninggal.
- Bila sedang ketagihan (sakau): mata dan hidung berair, menguap
terus, diare, sakit seluruh tubuh, takut air sehingga jarang mandi,
kejang, kesadaran menurun.

- Pengaruh jangka panjang: tidak peduli terhadap kesehatan dan


kebersihan, gigi tidak terawat dan keropos, terdapat suntikan pada
lengan atau bagian tubuh lain.

2. Perubahan Sikap dan Perilaku

- Prestasi sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas, bolos, pemalas,


kurang bertangung jawab.

- Pola tidur berubah, sering begadang, sulit bangun pagi hari,


mengantuk di kelas.

- Sering bepergian sampai larut malam tanpa memberi tahu lebih dulu.

- Sering mengurung diri, lama di kamar mandi, menghindar bertemu


keluarga.

- Sering mendapat telepon dan didatangi orang tak dikenal.

- Sering berbohong, minta banyak uang dgn banyak alasan, bahkan


mencuri.

- Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, marah, kasar, sikap


bermusuhan, curiga, penuh rahasia.

METHODE TERAPI KECANDUAN

 TC (Therapeutic Community)
 12 Steps NA (Narcotic Anonymous)

 CBT (Cognitive Behavior Therapy

 Detoxification (rapid detox)

 Spiritual religius

 Bio,psiko,sosial,spiritual  

KEGIATAN PENANGGULANGAN MASALAH PEMAKAIAN NARKOBA

1. Supply Reduction (pengurangan pasokan)

b. Pembatasan akses narkoba legal berdasarkan:

- Ketentuan umur

- Pembatasan tempat pemakaian


- Pembatasan tempat pembelian

c. Pemberantasan narkoba ilegal:

- Produksi narkoba

- Impor narkoba

- Peredaran narkoba

2. Demand Reduction (pengurangan permintaan)

- Pencegahan narkoba dan pendidikan penanggulangan narkoba

- Perawatan ketergantungan narkoba

3. Harm Reduction (pengurangan dampak buruk)

Bertujuan untuk:

- Menurunkan angka kriminalitas (menjadi pemakai narkoba legal)


- Menyediakan bimbingan, rujukan, dan perawatan

- Mengurangi resiko penularan penyakit

- Mengurangi resiko over dosis

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

HIV  adalah virus yang menyebabkan AIDS, yang menyerang sistem kekebalan tubuh
pada manusia.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang muncul akibat melemahnya sistem
kekebalan tubuh dan dapat mengakibatkan kematian

MEDIA DAN CARA PENULARAN HIV

1. Darah

- Jarum suntik
- Jarum tatto

2. Cairan Kelamin : hubungan seks yang tidak aman


3. Air Susu Ibu

HIV tidak menular melalui :


- Jabatan tangan
- Alat makan bersama

- Gigitan nyamuk

- Closet bersama

SIAPA RAWAN TERTULAR HIV?

- Pengguna Jarum Suntik dan Pasangannya


- WPS

- LSL/ MSM/ PPS

- Pelanggan

- Pasangan Pelanggan

PENCEGAHAN HIV / AIDS


A = Abstinent/berpantang penuh
B = Be faithful/Setia
C = Condom
D = Don’t inject/tidak menyuntik
E = Education/pendidikan

SAY NO TO DRUGS

SAY;

Sayangi diri sendiri, teman, dan keluarga dari   bahaya NAPZA.

NO;

Norma Agama diterapkan agar tidak salah jalan.

TO,DRUGS;

Tolak semua rayuan yang mengajak untuk memakai dan menyalahgunakan DRUGS

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Istilah ini lazimnya di lingkungan masyarakat disebut NARKOBA (Narkotika  dan


bahan/ obat berbahaya).

1. NAPZA/NARKOBA meliputi:
b. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan  dapat menimbulkan ketergantungan.

Contoh: Ganja/ Cimeng/ Gele, Heroin/Putaw, Opium, Kokain, Metadon.

c. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat yang bukan narkotika, yang  


mempengaruhi susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas  mental dan perilaku.

Contoh: Amfetamin/ Ekstasi, Shabu, Inex, Obat penenang/obat tidur

d. Zat adiktif lainnya.

Zat adiktif lainnya adalah bahan lain atau obat bukan narkotik atau
psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

         Contoh:

Tembakau/Rokok, Alkohol/ Miras (minuman keras), Inhalansia (Lem, Tinner).

Jenis-jenis NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah:

Putaw, Ekstasi, Shabu, Pil BK/ Pil koplo, Ganja. Alkohol, Rokok, Lem, Tinner

e. Asal Narkoba/Napza

    Narkoba berasal dari tanaman dan bukan tanaman

1. Yang berasal dari tanaman adalah ganja dan nikotin


2. Yang berasal dari tanaman dan diolah secara kimia yang disebut semi
sintetis. Contoh : putaw yang berasal dari tanaman candu, alkohol

3. Yang berasal dari bahan kimia murni (sintetis) adalah ektasi, shabu dan
obat penenang/tidur

f. Pengaruh Narkoba/Napza

Menurut pengaruhnya pada otak, napza dapat pula dibagi menjadi 3 (tiga)
golongan, yaitu :

1. Memacu kerja otak, disebut stimulans. Dapat menimbulkan rasa riang


dan sulit tidur.

Contoh : ektasi, shabu, nikotin


2. Menghambat kerja otak, disebut depresan. Dapat menimbulkan kantuk,
rasa tenang/rileks.

Contoh : putaw, obat penenag/tidur dan alkohol

3. Menyebabkan khayal atau halusinasi, disebut halusinogen.

Contoh : ganja

2. DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA/NAPZA PADA UMUMNYA

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba/napza bukan untuk


tujuan pengobatan, melainkan untuk dapat menikmati pengaruhnya. Namun
pengaruh itu hanya sementara.Jika pemakaiannya dihentikan, pengaruh itu
hilang. Setelah itu muncul rasa tidak enak. Untuk menghilangkan rasa tidak enak,
lalu ia menakai lagi narkoba. Demikian seterusnya, akhirnya menjadi kecanduan
atau ketergantungan. Karena cukup sering disalahgunakan, timbul gangguan
kesehatan.

a. Gangguan kesehatan fisik

1. Kerusakan organ vital, termasuk otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan
organ reproduksi .

2. Keracunan dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah,


pusing, kejang, gemetar, jantung berdebar, nyeri dada, denyut jantung
meningkat, suhu badan naik, tekanan darah tinggi,  pupil melebar,
sampai koma (setiap jenis narkoba dan dosis yang digunakan mempunyai
dampak keracunan berbeda).

3. Gejala putus obat (withdrawal syndrome), seperti antara lain mual,


muntah, diare, mengantuk, pilek, bersin, mata berair, pupil melebar,
tekanan darah naik, ritme pernafasan meningkat, suhu badan naik,
gemetar, hilang selera makan, sulit tidur, Jantung berdebar, lemas,
kejang lambung, impotensi, gangguan jantung dan ginjal, gangguan paru-
paru dan saluran nafas, (setiap jenis narkoba menimbulkan gejala putus
obat yang berbeda).

4. Gejala Putus Obat dikalangan pengguna narkoba disebut "sakauw",


singkatan dari "sakit sekali karena putauw". Sakauw digambarkan oleh
penderitanya sebagai keadaan penderitaan sakit sekujur tubuh,
gabungan dari semua rasa sakit/nyeri yang hebat

b. Gangguan kesehatan psikis

Selain dari dampak terhadap kesehatan fisik, keracunan dan gejala


putus narkoba juga menimbulkan gangguan psikis, seperti antara lain gelisah,
cemas, takut, curiga dan waspada berlebihan, ketakutan berlebihan, panik, ,
bingung, mudah tersingung, depresi,  kegembiraan yang berlebihan, agresif,
gangguan daya ingat (mudah lupa), gangguan nalar dan konsentrasi,  banyak
bicara, gangguan kesadaran dan perilaku.

c. Memburuknya kehidupan sosial

Pemakaian napza/narkoba yang lama menyebabkan prestasi sekolah


mundur bahkan berhenti sekolah. Hubungan dengan keluarga menjadi buruk,
karena ketagihan pemakai NAPZA  mulai menjual barang, berbohong dan
mencuri untuk membeli karena harganya mahal.

3. PENGENALAN DINI DAN CIRI PENYALAHGUNAAN NAPZA/NARKOBA

Deteksi dini penyalahgunaan NAPZA bukanlah hal yang mudah, tapi sangat
penting artinya untuk mencegah masalah tersebut. Beberapa kedaan yang patut
dikenali atau diwaspadai adalah : KELOMPOK RISIKO TINGGI

Kelompok Risiko Tinggi adalah orang yang belum menjadi pemakai atau
terlibat dalam pengunaan NAPZA tetapi mempunyai risiko untuk terlibat hal
tersebut. Mereka disebut juga Potential User (calon pemakai, golongan rentan)

                      Mereka mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. ANAK

Ciri-ciri anak yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakan   NAPZA


antara lain:

  Sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan atau tidak tekun


  Sering sakit

  Mudah kecewa

  Mudah murung

  Sudah merokok sejak sekolah dasar

  Agresif dan destruktif

  Sering berbohong, mencuri atau melawan tata tertib

  IQ taraf perbatasan (IQ 70-90)

b. REMAJA

Ciri-ciri remaja yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakan NAPZA


adalah:

 Mempunyai rasa rendah diri, kurang percaya diri dan mempunyai citra
diri    negatif
  Sifat sangat tidak sabar

  Diliputi rasa sedih atau cemas

  Cenderung melakukan sesuatu yang mengandung risiko tinggi bahaya

  Cenderung memberontak

  Tidak mau mengikuti peraturan/tata nilai yang berlaku

  Kurang taat beragama

  Berkawan dengan penyalahguna NAPZA

  Motivasi belajar rendah

  Adanya hambatan atau penyimpangan dalam perkembangan


psikoseksual (pemalu, sulit bergaul, sering masturbasi, suka menyendiri,
kurang bergaul dengan lawan jenis).

  Mudah menjadi bosan, jenuh, murung.

  Cenderung merusak diri sendiri

  Cara Pencegahan / menangkal penyalahgunaan narkoba

a. Memahami diri sendiri :

 memahami diri sendiri dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan

 bersikap positif terhadap keberadaan dirinya dan orang


lain/mengembangkan citra diri yang positif  yaitu :

- merasa puas dengan dirinya

- dapat menjalin hubungan akrab dengan keluarga dan teman-


temannya

- dapat menetapkan tujuan atau cita-citanya dan berusaha


mencapainya

- dapat menghadapi kenyataan

- yakin dapat menyelesaikan masalah

 menghargai diri sendiri dan sesama

 memupuk kebiasaan yang baik seperti : menjaga kesehatan, mematuhi orang


tua dan guru, jujur, adil dan sopan

b. Mengembangkan rasa percaya diri


Percaya diri adalah kemampuan mengenal diri dan mengerti bagaimana menghargai
diri sendiri.

 Mampu menyatakan hak-haknya dan menghargai hak-hak orang lain.


 Berani menyatakan pendapat, berbicara jelas dan tenang

 Tidak mudah dipengaruhi orang lain dan tidak membiarkan orang lain memaksa
melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya

c. Mengembangkan kemampuan mengelola pikiran, emosi/perasaan dan perilaku.

Perasaan atau emosi adalah reaksi dalam diri seseorang terhadap peristiwa di
sekelilingnya, contoh : perasaan bahagia, gembira, tenang, sedih, kecewa, marah,
cemas. Karena peristiwa di sekeliling selalu berubah, perasaan pun sering berubah.  

Mengelola perasaan artinya melakukan sesuatu terhadap perasaan setelah


dipikir, agar hal itu tidak merugikan dirimu dan orang lain. Jika belajar mengelola
perasaan kamu akan lebih mudah mengatur hidupmu, lebih terkendali dan emosimu
akan lebih tenang.

Ada beberapa cara mengelola perasaan, yaitu :

 membiarkan saja
 mencari penyebabnya dan menimbang perasaannu

 menarik napas panjang

 memaafkan

 mencurahkan isi hati pada teman atau seseorang yang dapat dipercaya

 menuliskan dalam buku harian

 mengalihkan perhatian dari perasaaan yang menggangu dengan melakukan


kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan seperti berolah raga, bermain
musik.

d. Mengembangkan kemampuan mengelola stres

Stres adalah reaksi seseorang baik secara jasmani maupun kejiwaan, ketika
ada tuntutan atau tekanan dirinya. Tuntutan itu dapat berasal dari dirinya atau
lingkungannya. Ada beberapa macam penyebab stres, contoh : suara bising, rasa
nyeri, kelelahan, iri hati, kegagalan, permusuhan, dikucilkan. Stres tidak selalu
merugikan atau berakibat buruk. Stres menyebabkan kamu menyesuaikan diri
terhadap tekanan.
Mengelola stres artinya menjadikan stres berakibat positif dan tidak
merugikan dirimu dan orang lain. Ada beberapa cara mengelola stres :

 Hidup tertib dan teratur untuk mencegah stres


 Mendahulukan mana yang penting untuk dikerjakan dan mana yang dapat
ditunda

 Menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan membuang waktu atau


mengisinya dengan hal-hal yang tidak berguna

 Menyelesaikan tugas-tugasmu. Menunda tugas menyebabkan stres

 Menerima dirimu dan lingkunganmu sebagaimana adanya, serta mengucap


syukurlah senantiasa.

 Berbuat sesuai kemampuan dan minatmu

 Berpikirlah positif, dengan melihat segaal sesuatu dari sisi baiknya dan
manfaatnya bagimu.

 Membicarakan persoalanmu dengan orang yang dapat kamu percayai dan dapat
menolongmu

 Menjaga kesehatan, jangan merokok atau memakai narkoba

 Belajar dan berdoa selalu, menghormati orang tua dan guru.

e. Memiliki dan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah

Setiap orang pasti memiliki masalah dan menghadapi masalah dalam


kehidupan sehari-hari. Masalah timbul, jika apa yang kita inginkan atau harapkan
tidak tercapai, atau tidak sesuai dengan kenyataan. Masalah pada anak usia SD
biasanya berhubungan dengan perkembangan diri, keluarga, sekolah dan teman-
teman. 

Anda mungkin juga menyukai