KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 2
B. DESKRIPSI SINGKAT..................................................................................... 2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................ 3
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ................................................. 3
E. ESTIMASI WAKTU........................................................................................ 3
BAB 2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN ................. 4
Indikator keberhasilan ..................................................................................... 5
A. UMUM ........................................................................................................ 5
B. PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN ................. 7
C. LATIHAN ...................................................................................................... 9
D. RANGKUMAN............................................................................................ 10
BAB 3 PENGISIAN FORMULIR STANDAR ............................................................. 11
Indikator keberhasilan ................................................................................... 12
A. DATA UMUM ............................................................................................ 12
B. DATA TEKNIS ............................................................................................. 21
C. DATA PELENGKAP ..................................................................................... 32
D. LATIHAN .................................................................................................... 33
B. RANGKUMAN............................................................................................ 33
BAB 4 PENUTUP .................................................................................................. 35
A. EVALUASI KEGIATAN BELAJAR .................................................................. 36
A. LATAR BELAKANG
Jembatan merupakan bagian yang penting dalam suatu sistem jaringan jalan
karena pengaruhnya yang sangat penting dan berpengaruh terhadap fungsi ruas
jalan. Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu
lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan menghambat arus lalu lintas,
yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan
terganggunya hubungan kelancaran arus barang dan jasa.
Maksud dari pemeriksaan jembatan adalah untuk meyakinkan bahwa jembatan
berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan nilai
investasi jembatan. Pemeriksaan inventarisasi jembatan merupakan suatu
proses pengumpulan data fisik struktur jembatan.
Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk merencanakan suatu
program penanganan jembatan yang terdiri atas pemeliharaan, rehabilitasi,
perkuatan dan penggantian jembatan. Pemeriksaan jembatan dilaksanakan di
bawah sistem manajemen jembatan.
Sebagai data awal proses pemeriksaan jembatan, perlu dilakukan pemeriksaan
inventarisasi sebagai data base untuk kegiatan pemeriksaan selanjutnya.
Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada jembatan yang baru selesai dibangun,
jembatan pengganti atau jembatan yang selesai dilebarkan.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang pemeriksaan inventarisasi jembatan
sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen Jembatan. Dengan proses
pelatihan, kajian teori, praktek, simulasi dan kasus lapangan, ketercapaian
kompetensi akan dinilai berdasarkan penguasaaan kognitif maupun psikomotor.
1. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami
prosedur pemeriksaan inventarisasi jembatan secara baik berdasarkan standar
yang ditentukan, sehingga memberikan manfaat bagi peningkatan sumber daya
manusia dibidang jalan dan jembatan di instansinya masing-masing.
E. ESTIMASI WAKTU
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan pemeriksaan inventarisasi jembatan pada peserta pelatihan ini
adalah 6 jam pelajaran (JP).
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat
menerapkan pengkodean komponen, elemen utama dan elemen jembatan pada
pemeriksaan inventarisasi jembatan.
A. UMUM
C. LATIHAN
1. Jelaskan jenis – jenis lintasan jembatan serta kodenya.
2. Jelaskan pengelompokan komponen dan elemen utama jembatan serta
kodenya.
3. Jelaskan rincian tipe bangunan atas serta kodenya
4. Jelaskan rincian jenis-jenis bahan jembatan serta kodenya
5. Jelaskan rincian macam-macam sifat bangunan atas serta kodenya
6. Jelaskan rincian tipe fondasi jembatan serta kodenya
7. Jelaskan rincian jenis-jenis kepala jembatan dan pilar serta serta kodenya
D. RANGKUMAN
Sebagai awal dari kegiatan dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan, harus
dilakukan pengumpulan informasi seluruh data sebuah jembatan dengan apa
yang disebut pemeriksaan inventarisasi jembatan. Informasi data tersebut akan
menjadi data base untuk jenis-jenis kegiatan pemeriksaan selanjutnya sebagai
bagian dari Sistem Manajemen Jembatan. Data yang dicatat dalam pemeriksaan
ini adalah informasi rinci tentang data umum, data teknis dan data pelengkap
sebuah jembatan.
Untuk pengisian formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan, pemeriksa
jembatan harus mengetahui sistem pengkodean komponen dan elemen utama
jembatan, dengan memperhatikan tipe bangunan atas jembatan (TBA), jenis
bahan jembatan (BHN) dan sifat bangunan atas jembatan (SBA), serta tipe
sandaran. Selain itu harus dipahami juga tipe dan bahan pada bangunan bawah,
baik itu fondasi maupun kepala jembatan atau pilar.
Seluruh data yang diperiksa harus dituliskan ke dalam formulir pemeriksaan
inventarisasi standar, seperti yang dilampirkan (Formulir Inventarisasi Halaman 1
s/d 4)
A. DATA UMUM
1. NOMOR JEMBATAN
Nomor jembatan pada umumnya terdiri atas 14 (emat belas) karakter
angka/huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk setiap jembatan. Contoh
dapat dilihat pada Gambar 5.
Pada ruas-ruas jalan tertentu nomor jembatan mempunyai nomor tambahan
(suffix). Nomor tambahan ini dipakai bilamana ruas jalan telah dibagi dalam
Sistem Manajemen Jalan Antarkota atau Interurban Road Management System
(IRMS), sehingga jumlah lalu-Iintas dapat dihitung dengan lebih teliti untuk setiap
bagian atau sub link.
1 Nasional
2 Provinsi
3 Kabupaten/Kota
4 Desa
0 Non Status
c) Tiga angka yang menunjukkan nomor ruas jalan (disesuaikan dengan nomor
ruas jalan pada sistem jaringan jalan).
d) D – Dua angka yang menunjukkan nomor ruas tambahan (link suffix – sesuai
dengan data IRMS/RAMS)
e) E - Tiga angka yang menunjukkan nomor urut jembatan (sesuai dengan
urutan jembatan pada ruas jalan tersebut mulai dari km (kilometer) kecil ke
km (kilometer) besar).
f) F - Satu angka yang menunjukkan nomor tambahan jembatan.
No. Provinsi 24
No. Ruas jalan 026
Ruas 026 12 K
Kab/Kota
an
Kereta api
Sungai
012
dua
Sunga
Sungai
awal ruas
Jalan besar
012 an
Jal
Lintasan
Jalan
4 Km
10 Km
4. JEMBATAN GANDA
Bila suatu jalan digandakan, sehingga badan jalan menjadi ganda, maka dibangun
jembatan yang terpisah pada setiap badan jalan di atas sungai atau jalur kereta
api. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 6.
Jembatan yang digandakan diberi tanda dengan suatu akhiran berupa huruf
abjad secara berurutan.
Akhiran A digunakan untuk jembatan di jalur paling kiri dari km (kilometer)
kecil lokasi jembatan
Akhiran B digunakan untuk jembatan di jalur sebelah kanan
Jalan lama
JBT 22.016.00.001.00 JBT 22.016.00.002.0A
5. LINTASAN ATAS
Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalur kereta api dicatat seperti biasa.
Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalan (fly-over) dicatat pada ruas jalan
yang berada di atas jalan.
Jembatan kereta api yang melintas di atas jalan biasanya merupakan tanggung
jawab PT. Kereta Api Indonesia (Persero), tidak dicatat ke dalam database. Bila
terdapat keraguan mengenai tanggung jawab akan suatu jembatan termasuk
lintas atas kereta api, pemeriksa jembatan harus berkonsultasi dengan
penanggung jawab Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ)
Data administrasi dicatat pada halaman 1 dan 3 dari formulir pemeriksaan
inventarisasi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 (untuk selengkapnya lihat
Lampiran Formulir Inventarisasi halaman 1 dan 3 ).
6. NAMA JEMBATAN
Nama jembatan tertera pada suatu pelat nama atau diperoleh dari survei-survei
sebelumnya. Bila tidak diketahui, nama jembatan dapat ditentukan dengan
mengacu pada nama sungai dan desa setempat atau menanyakannya pada
penduduk setempat.
7. KABUPATEN/KOTA
Nama Kabupaten/Kota dimana lokasi jembatan berada
8. LOKASI JEMBATAN
Tahun jembatan tersebut dibangun. Informasi tahun pembangunan jembatan
mungkin tertera pada papan nama. Bila tidak ada, bisa meminta bantuan
informasi dari pengelola jembatan atau pada penduduk setempat.
KE KM KECIL
KE KM BESAR
B1 B2 B3
A1 P1 P2 A2
9. TAHUN PEMBANGUNAN
Tahun jembatan tersebut dibangun. Informasi tahun pembangunan jembatan
mungkin tertera pada papan nama. Bila tidak ada, bisa meminta bantuan
informasi dari pengelola jembatan atau pada penduduk setempat.
PEMBANGUNAN BARU
Penanggung Jawab Pembangunan
(Satker/PPK)
Biaya
Perencanaan
Pelaksanaan
Konsultan Pengawas
Muka air banjir terbesar Diatas lantai (m) Dibawah lantai (m)
pernah terjadi
Tanggal terjadinya banjir
terbesar (bulan/tahun)
Sumber keterangan dari
B. DATA TEKNIS
2. Jenis Lintasan
Jenis lintasan dicatat dengan menggunakan salah satu kode sebagai berikut :
JN adalah jenis lintasan Jalan
S adalah jenis lintasan Sungai
KA adalah jenis lintasan Kereta Api
3. Jumlah bentang
Banyaknya bentang pada suatu jembatan
Jembatan tipe pelengkung merupakan bentuk khusus dan diukur seperti terlihat
pada Gambar 9
7. Sudut (derajat ° )
Bila as melintang jembatan tidak tegak lurus terhadap as jalan, jembatan disebut
jembatan bersudut. Sudut adalah derajat sudut kemiringan antara as melintang
jembatan dan garis tegak lurus terhadap as jalan.
Sudut dapat bersifat positif atau negatif seperti terlihat dalam Gambar 10.
8. Jumlah gelagar
Apabila jenis jembatan merupakan jenis struktur gelagar, maka jumlah gelagar
utama dihitung dan dituliskan pada kolom yang disediakan.
f) Struktur utama
Jenis-jenis struktur bangunan atas dapat dilihat pada Gambar 14 di bawah ini.
LL – Untuk
jenis
sandaran
yang tidak
tersedia
kode nya
DB – Sandaran
KK – Sandaran pada jembatan
dengan dinding
TB – Tiang sandaran kayu, tiang dan sandaran dari
bawah beton atau
beton dengan sandaran kayu
lainnya, dengan
baja
sandaran baja
BB – Tiang sandaran dan
sandaran baja
Gambar 15 Sandaran
j) Landasan
Kode bahan untuk landasan dicatat dalam kolom “landasan”
k) Siar muai
Kode bahan untuk siar muai dicatat dalam kolom “siar muai”
1. Batasan Fungsional
Batasan fungsional pada jembatan mempunyai hubungan dengan batas beban.
Setiap batasan beban kendaraan atau Muatan Sumbu Terberat (MST) yang ada
di lapangan harus dicatat pada formulir pemeriksaan inventarisasi. Batasan
lainnya, seperti batasan muatan gandar, batasan lebar jalan dan batasan lainnya.
3. Data Banjir
Ketinggian muka air banjir tertinggi yang diketahui berhubungan dengan elevasi
permukaan komponen paling bawah dari bangunan atas jembatan, sedangkan
untuk muka air banjir yang melebihi lantai kendaraan maka pengukuran tinggi
muka air banjir diukur dari permukaan lantai. Sumber informasi harus dicatat
seperti terlihat pada Tabel 3 di atas. Data ini dapat digunakan untuk menentukan
ketinggian permukaan lantai jembatan dari suatu jembatan baru.
D. LATIHAN
1. Jelaskan data umum apa saja yang harus diisikan pada formulir standar
pemeriksaan inventarisasi jembatan.
2. Jelaskan data teknik apa saja yang harus diisikan pada formulir standar
pemeriksaan inventarisasi jembatan
3. Jelaskan data pelengkap apa saja yang harus diisikan pada formulir standar
pemeriksaan inventarisasi jembatan.
4. Bagaimana caranya kita mendapatkan data – data di atas? Uraikan secara
singkat dan lengkap.
B. RANGKUMAN
Data yang dituliskan dalam formulir standar untuk pemeriksaan inventarisasi
jembatan adalah : data umum, data teknik dan data pelengkap.
Secara rinci, data umum diisi : nomor jembatan, nomor tambahan ruas jalan (link
sffix), jembatan tambahan/jembatan yang belum tercatat sebelumnya, jembatan
ganda, lintasan atas, nama jembatan, provinsi/kabypaten/kota, lokasi jembatan,
tahun pembangunan, tanggal pemeriksaan, nama pemeriksa, kronologis
jembatan, batasan fungsional, lebar jembatan, data banjir.
Hasil latihan diberitahukan kepada siswa dan diikuti dengan penjelasan tentang
hasil kemajuan siswa. Kegiatan memberitahukan hasil tes tersebut dinamakan
umpan balik. Hal ini penting artinya bagi siswa agar proses belajar menjadi efektif,
efisien, dan menyenangkan. Umpan balik merupakan salah satu kegiatan
instruksional yang sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan siswa setelah melakukan tes
formatif dan mendapatkan umpan balik. Siswa yang telah mencapai hasil baik
dalam tes formatif dapat meneruskan ke bagian pelajaran selanjutnya atau
mempelajari bahan tambahan untuk memperdalam pengetauan yang telah
dipelajarinya. Siswa yang mendapatkan hasil kurang dalam tes formatif harus
mengulang isi pelajaran tersebut dengan menggunakan bahan instruksional yang
sama atau berbeda. Petunjuk dari pengajar tentang apa yang harus dilakukan
siswa merupakan salah satu bentuk pemberian tanda dan bantuan kepada siswa
untuk memperlancar kegiatan belajar selanjutnya.
C. KUNCI JAWABAN
BAB 2
1. Jelaskan jenis – jenis lintasan jembatan serta kodenya.
Jawaban : Lihat Tabel 1.
Jalan (JN)
Sungai (S)
Kereta api (KA)
Selat/Teluk (ST)
Lain-lain (L)
2. Jelaskan pengelompokan bagian-bagian jembatan serta kodenya.
Jawaban : Lihat Tabel 1.
Tipe bangunan atas (TBA)
Tipe fondasi (TF)
Tipe kepala jembatan/pilar (KJP)