http://www.simpopdf.com
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Di Bawah Bimbingan
Oleh:
Di Bawah Bimbingan
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
SITI
IZZATUL YAZIDAH
107054102584
Terapi Metode Ilahiah bagi Korban Penyalahguna Napza di Pondok
Pesantren Hikmah Syahadah Kp Kadongdong Tangerang
Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya), sudah tidak asing
lagi bagi remaja saat ini, mereka sangat mudah untuk mendapatkan barang haram
tersebut, maka tidak heran jika angka penyalahguna Napza dari tahun ke tahun
semakin meningkat, bahkan tidak ada satu kabupatenpun yang terhindar dari
masalah ini.
Pada umumnya sebagian besar penyalahguna Napza ini berasal dari kaum
remaja, karena kondisi psikologis mereka yang masih labil sehingga mudah
terpengaruh untuk melakukan sesuatu yang baru bagi mereka (ingin coba-coba).
Oleh karena itu masalah Napza ini adalah masalah yang sangat serius jika
dibiarkan akan merusak generasi pemuda bangsa Indonesia, berkaitan dengan hal
ini, Pondok Pesantren Napza Hikmah Syahadah diharapkan mampu membantu
meminimalisir angka penyalahguna Napza, dengan menggunakan pendekatan
religius dan terapi ilahiah sebagai pengobatannya.
i
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Maha suci Allah atas segala nikmat dan karunianya, yang telah
potensi yang beragam pula untuk menuju sebuah pintu kesuksesan. Maka dengan
ini penulis mengucapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya atas jalan yang
telah di berikan oleh Allah SWT, dimana penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini. Tuntunan sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada kekasih Allah
baginda Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita selalu menjadi pengikut
Alhamdulillah dengan penuh rasa suka cita akhirnya penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan, Skripsi ini berjudul Metode Terapi Ilahiah bagi Korban
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos. I) pada Fakultas Ilmu
Hidayatullah Jakarta.
penulisan skripsi ini, begitu besar dorongan dan motivasi dari orang-orang
ucapkan terima kasih khususnya kepada ayahanda dan ibunda tercinta, atas segala
nasehat, bimbingan serta kasih sayangnya. “may Allah always blessing u”.
ii
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
1. Kepada bapak Dr. Arief Subhan, M.A sebagai dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, kepada bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A
selaku Pudek I, bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku Pudek II, dan
6. Kepada keluarga tercinta, terutama adik-adik tersayang rizal, iftah dan ica.
tempat bersandar dikala suka maupun duka. They are Uul, Pipit, Sae,
Kiki, Uyuy, geng putra, Raissa and Ipit (no words can changes your
kindness)
2007.
iii
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Lintasan Kalam.
keluarga serta para sahabat atas segala perhatian, bimbingan serta motivasi yang
Penulis sadar dengan segala keterbatan ilmu yang penulis miliki, maka
untuk itu, besar harapan penulis untuk menerima saran maupun kritik dari
iv
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
D. Metodologi Penelitian.................................................................... 8
A. Terapi............................................................................................ 16
1. Pengertian Terapi..................................................................... 16
B. Ilahiah ........................................................................................... 27
C. NAPZA ........................................................................................ 27
2. Narkotika ................................................................................. 27
v
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
3. Psikotropika ............................................................................. 30
1. Spritual .................................................................................... 55
vi
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
2. Kesehatan ................................................................................ 57
3. Sosial....................................................................................... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 65
B. Saran-Saran ................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Daftar Table
Table 1. Pengambilan informan.............................................................. 11
viii
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai catatan, saat ini menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
BNN bahwa tercatat 1,5 persen populasi penduduk Indonesia yaitu sekitar 2,9
juta sampai 3,2 juta orang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Yang
sebagian besar korbannya adalah para remaja, ini adalah masalah sosial yang
pemerintah sudah berupaya mengenai hal ini, namun semuanya tidak akan
1
, Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. (Tangerang: 2009), h. 5-6.
1
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
ayat-ayatnya
`»Ü±9# @Jã `B §_ N»9{#r >$ÁR{#r £J9#r J:# $JR) #qYB#ä ûï%!# $k'»
ÇÊÒÎÈ
“dan jangan lah kamu menjerumuskan dirimu dengan tanganmu sendiri
ke dalam kebinasaan”. (Qs. Al-baqarah, ayat 195).3
yang mengeogoti kayu, Napza merusak psikis, fisik dan mental seseorang
maupun rohani
2
Departemen Sosial, Bimbingan Teknis Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
(Jakarta:2002), h. 4.
3
BNN RI, Modul Pelatihan Tokoh Masyarakat Sebagai Fasilitator Penyuluh (Jakarta:
2009), h. 62.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
penyebab AIDS.
perasaan dan perilaku maka, hal-hal yang dalam kondisi normal tidak
akan dilakukan oleh seseorang, setelah memakai Napza tidak ada yang
secara rasional.
NARKOTIKA
INDIVIDU LINGKUNGAN
SOSIAL
Keterangan:
1. Ketersediaan Napza
konsisten.
2. Faktor individu
b. Sifat memberontak
e. Mudah kecewa
3. Faktor lingkungan
hanya ada pada tataran tertentu serta minim dalam aplikasinya, sehingga
dan Napza.5
sang anak sudah terlanjur terbawa arus pergaulan yang salah sehingga
satunya yaitu terapi gurat telunjuk petir, dan berkeyakinan bahwa obat
Berkaitan dengan hal itu maka penulis tertarik untuk membahas terapi
1. Pembatasan Masalah
6
http:www.scribd.com/doc/5052714/faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyalahguna narkoba.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
terapi ilahiah serta hasil yang dicapai pada periode tahun 2011.
2. Perumusan Masalah
Napza?
a. Tujuan khusus
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Praktis
penyalahgunaan Napza.
b. Manfaat Akademis
D. Metodelogi Penelitian
Adapun data yang dikumpulkan dari metode deskriptif ini adalah berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya
7
Lexy, J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya,2007), Cet.Ke-
23,h.9-10.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
bertanya.8
tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan.
Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber
tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari
deskriptif tentang terapi metode ilahiah ini bersumber dari dari data
hikmah syahadah).
data. Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang
8
Ibid, h. 112
9
Ibid, h. 113
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
10
a. Observasi
selain panca indra lainya seperti telinga, mulut dan kulit. Yang
dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun
b. Wawancara
10
Burhan Bugin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media group, 2005), h.134.
11
Ibid,hal. 126
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
11
c. Dokumentasi
12
lembaga tersebut.
hal ini subyek penelitian bisa berupa lembaga, yaitu Pondok Pesantren
pelaksanaan terapi ilahiah bagi korban Napza dan hasil yang dicapai.
5. Pemilihan Utama
13
yaitu gangguan kejiwaan, korban Napza dan anak nakal, namun penulis
orang pasien hanya dua orang yang dinyatakan sembuh secara jasmani
6. Analisis Data
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan memaparkan tentang dasar pemikiran, latar
14
Dalam bab ini penulis akan mencoba memaparkan mengenai terapi, yang
pesantren yang mencangkup latar belakang berdirinya, visi dan misi. Sarana
Pada pada bab ini penulis menguraikan hasil analisis penelitian tentang
Bab V : Penutup
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan serta saran
F. Tinjauan Pustaka
15
Nurusyifa Kelapa Dua Jakarta Barat, yang ditulis oleh Tini Aulawiyah
dan Penyuluhan Islam. Di sini penulis dapat melihat bahwa metode yang
dipakai sebagai pengobatan korban Napza sama dengan metode yang penulis
teliti yaitu metode pendekatan religius atau pendekatan tradisional yang lebih
mengedepankan hal-hal yang bersifat ubudiyah seperti dzikir syifa, sholat lima
waktu dan terapi mandi, namun di ponpes hikmah syahadah ada satu langkah
lainnya yaitu terapi gurat telunjuk petir sebagai media utama dalam
pelaksanaan terapi.
RSKO, sampai pada metode pelaksanaan konseling bagi pasien Napza. Demi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Terapi
1. Pengertian Terapi
do’a dan zikir merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Sesuai
dengan firman Allah SWT surat Al-baqarah ayat 186 yang artinya: “aku
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan, kamus besar bahasa indonesia (kbbi),
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka, 1998). H, 935.
2
Ahmad Ramli. Kamus kedokteran (Jakarta: Djambatan, 1999) cet ke 23 h, 354.
3
J.P. Chaplin, kamus lengkap psikologi, penerjemah: Kartini Kartono (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2006). Ed. 1, h, 507.
16
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
17
kepadaKU”
ada obatnya, jika obat itu tepat mengenai sasarannya maka dengan izin
yang menyembuhkan”.
tidak lengkap tanpa do’a dan zikir begitupun sebaliknya, jika hanya do’a
2. Macam-Macam Terapi
4
Prof. Dr, dr, H. Dadang Hawari. “Terapi (detoksifikasi) dan Rehabilitasi Napza”. (UI
PRESS, Jakarta. 1999), h. 20.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
18
Qur’an dalam setiap sholat, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud
ÇËÑÈ >q=)9# ûõJÜ? !# 2/ w& 3 !# ./ Og/q=% ûõKÜ?r #qZB#ä ûï%!#
“ yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allhlah
hati menjadi tenteram”. (QS. Ar-Rad 13:28)
5
Ust. Mujaddidul Islam Mafa. “Menyibak Kedasyatan Dzikir”. (Lumbung Insani, 2009)
cet ke 1, h.120.
6
Musfir Bin said Az-zahrani, Konseling Terapi. Penerjemah Sari Nurlita, (Depok:Gema
Insani, 2005), cet ke-1. H. 500
7
Ibnu Qoyyim, Terapi Penyakit Dengan Al-qur’an dan Sunnah”, (Jakarta:
Pustaka:Amanah, 1991),h 9.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
19
dalam do’a ada kelapangan hati dan penawar bagi segala keresahan
#q6fG¡=ù ( b$ã #) í#$!# oqã =_& ( =% T*ù Ó_ã $6ã 79' #)r
endokrim.9
8
Az-Zahrani, Konseling Terapi, h. 508.
9
Ust. Mujaddidul Islam Mafa, Menyibak Kedasyatan Dzikir, h.121.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
20
Air adalah nikmat dan karunia Allah yang luar biasa bagi umat
Allah, “Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup” (QS
memiliki daya penyembuh entah itu dengan cara diminum atau untuk
heksagonal yang indah, seperti kata-kata “cinta dan terima kasih”, lalu
21
pesan atau informasi dari apa yang diberikan kepadanya. Bagi kaum
pijat memang erat kaitannya dengan akupuntur. Hal ini karena dengan
seluruh tubuh, mulai dari wajah, leher, dada, punggung, tangan, dan
kaki. Ada pula titik khusus yang berada di bawah telinga. Titik di
telinga ini adalah zona organ dalam tubuh, semua organ dalam
jaringan tubuh memiliki area di daun telinga ini. zona telinga berfungsi
12
Masaru Emoto, h.10.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
22
berikut pembahasannya:
a. Detoksifikasi
13
Iqra’ Al-Firdaus, Terapi Pijat untuk Kesehatan, & Kekuatan Daya Ingat”. (Jogjakarta:
Buku Biru, 2011) cet ke-1, h. 55.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
23
diperlukan.
sebanyak 50 cc.
tidak lama dari 4-6 jam, yang ekstrem sampai 12 jam. Waktu
24
lambung.
mula setiap 15 menit selama empat jam. Sesudah itu setiap 2-4
25
perlu.
14
Satya Joewana, Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Gangguan Psikoaktif, (Jakarta:
Buku Kedokteran EGC, 2004) hal 255-257.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
26
esensi diri, atau jati diri dan citra diri serta zat Yang Mahasuci yaitu
Allah SWT.15
15
M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, “Konseling dan Psikoterapi Islam Penerapan Metode
Sufistik”, (Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2004), h. 276-278.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
27
B. Ilahiah
memperuntukan kepada Allah saja segala macam ibadah yang lahir dan yang
dari segala sesuatu selain Allah, apapun wujudnya. Allah berfirman, “Dan
DIA...(Al-isra’:23)16
disembuhkan degan izin Allah SWT, melalui metode dzikir dan do’a atau hal-
hal yang bersifat ubudiyah. Karena dengan meningkatkan ibadah kita kepada
Allah SWT dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada-NYA, hanya
Dia-lah yang bisa menolong, Dia yang maha pengasih lagi maha penyayang,
16
Syekh Hafizh Hakami, “Tanya Jawab Akidah Islam”. JAKARTA: Gema Insan, 1998.
Hal 43
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
28
C. NAPZA
2. Narkotika
menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 pasal 1 adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis atau bukan
menimbulkan ketergantungan.
17
S. Warjowarsito dan Tito. W, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-indonesia, Indonesia-
Inggris, (Banung:1980), h. 122
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
29
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
lainnya.18
yaitu:
a. Alami yakni jenis obat/zat yang timbul dari alam tanpa adanya proses
opium, daun koka dan lain-berasal dari alam dan tidak boleh
3) Opium obat
18
Gatot Supramono, Hukum Narkoba Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 2007), h. 159.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
30
b. Semi sintesis yakni zat yang diproes sedemikian upa melaui pross
ekstraksi dan isolasi. Contohnya morfin, heroin kodein, dll’. Jenis obat
c. Sintesis. Jenis obat atau zat yang diproduksi secara sintesis atau
deksamfetamin, penthidin,methadone.
berlebihan.
c. Halusinogen: adalah zat kimia aktif atau obat yang dapat menimbulkan
3. Psikotropika
Tahun 1997 tentang psikotropika, Adalah zat atau obat baik alamiah
31
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk
32
drug, essence clarity, butterfly, black heart. Bentuk berupa tablet dan
ditelan.
Efeknya seperti, badannya merasa lebih kuat dan energik. Tidak mau
diam. Rasa percaya diri meningkat. Rasa ingin diperhatikan orang lain.
19
DR. Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunannya, (T. Tp. : LKP
Yayasan Karya Bahakti, 2004), h. 13-16
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
33
cairan.
4. Bahan Adiktif
a. Inhalen yakni zat yang terdapat pada lem dan pengencer cat (thiner).
dan memar. Kerusakan hati dan ginjal. Sakit mag. Sakit pada waktu
dan organ tubuh lain, dan jika pengguna melakukan aktifitas normal
gagal jantung.
34
dapat dilihat apabila digunkan dalam jumlah yang cukup banyak dan
waktu yang cukup lama, zat temabakau itu sendiri dapat menyebabkan
Nikotin adalah salah satu dari 4000 zat kimia pada tembakau.
5. Penyalahguna Napza
20
Ibid, h, 3-10
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
35
itu sendiri.
a. Faktor Individu
terdapat dua aspek faktor pemicu, pertama tingkah laku anti sosial
Lalu yang kedua adalah Kecemasan dan depresi antara lain: tidak
4) Faktor genetik.
b. Faktor Lingkungan/Sosial
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
36
masyarakat modern.
c. Faktor Ketersediaan
itu ia harus dapat mengambil keputusan yang baik atau buruk bagi
dirinya sendiri.
motivasi.
21
BNN RI, Pedoman Pelaksanaan P4GN Melalui Peran Serta Kepala Desa/Lurah,
(Jakarta: 2007), h. 30-31.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
37
gangguan jiwa.
b. Bagi keluarga
dan lain-lain.
3) Uang dan harta benda habis terjual, serta masa depan anak tidak
c. Bagi masyarakat
38
1) Jalan sempoyongan
dikenal
b. Perubahan psikologis.
kamar/tempat tertutup.
D. Pondok Pesantren
yang disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu, yang
berasal dari kata bahasa Arab fundug yang berarti hotel atau asrama.
Perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang di awali kata pe dan
39
pemondokan sebagai tempat tinggal para murid yang disebut santri. Dan
sosial ekonomis.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
40
pesantren.22
22
Amin Haedari, Masa Depan Pesantren:Dalam tantangan Modernitas dan Tantangan
Komplesitas Global. (Jakarta:IRD Press,2004), cet. Ke 1, h.25.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
BAB III
agama telah memiliki aturan yang jelas dan pasti yang tidak hanya
41
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
42
cukup sederhana berbahan bambu dan beratap sirap yang disebut kobong.
perguruan ilmu bela diri dimana telah banyak menarik pemuda pemudi
pemuda di negeri ini. Didasari oleh rasa keprihatinan terhadap para korban
43
izin Allah doa dan wasilah dalam pengobatan pasien yang ditangani
mengalami penyembuhan.
Rian terdiri dari 9 lokal, gedung Hj, Sa’adah yang terdiri dari 2 lokal.
b. Dua bangunan kobong dari bahan bambu yang saat ini berfungsi
d. Delapan toilet
44
4. Struktur Organisasi
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
45
TANGGAL MASUK
NO.
NAMA PASIEN
PONDOK PESANTREN
1 Rendy 23 Maret 2011
BAB IV
Pada Bab ini penulis akan membahas tentang Terapi metode Ilahiah
Seperti yang sudah dibahas pada bab II, terapi ilahiah yaitu pengobatan
seperti tes wawancara mengenai latar belakang keluarga dan riwayat penyakit
atau body check. Setelah melakukan beberapa tahapan barulah para santri di
upaya detoksifikasi.
pada saat itu pasien sudah tidak diperbolehkan lagi mengkonsumsi Napza.
Terapi ini bersifat sebagai pertolongan pertama bagi pasien untuk bisa pulih
kembali akibat pengaruh obat seperti muntah-muntah, hidung meler, tidak bisa
tidur dan lain sebagainya, Masa detoksifikasi di Ponpes Hikmah Syahadah ini
berlangsung 10 hari sampai 1 bulan lamanya, hal itu tergantung pada tingkat
46
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
47
menjalani terapi ilahiah dengan dibantu ramuan herbal, seperti air kelapa yang
mampu menetralisir obat-obatan, pada tahap ini pihak ponpes juga sama
mengalami sakau.1
dan sirkulasi organ-organ tubuh lainnya pada tubuh pencandu dari narkotika,
psikotropika atau zat adiktif lainnya, sehingga darah menjadi bersih dan sistem
metabolisme tubuh kembali normal. Proses ini dapat dilakukan melalui cara-
cara berikut :
CPZ, atau Clocaril yang dilakukan secara tap off (bertahap) selama 1 – 2
minggu.
dalam tubuh pasien di Ponpes rehabilitasi hikmah syahadah yang sama sekali
dosis yang sangat rendah (misalnya metadon), jadi begitu pasien masuk
1
Wawancara pribadi dengan Pak. Rhomdin (pimpinan pondok pesantren), tanggal 13
agustus 2011 pukul 10:30 WIB.
2
Sumber: Kapanlagi.com(http://gudang-info.com/gaya-hidup/kesehatan/pengobatan-dan-
terapi-narkoba.html)
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
48
hikmah syahadah karena pasien tidak merasakan efek kimia dari obat-obatan
medis.3
langkahnya.
Air do’a ini merupakan air khusus yang telah dibacakan ayat-ayat
syifa, ayat-ayat syifa tersebut yaitu surat al-Falaq, an-Nas, al-Ikhlas, al-
Fatihah, al-Baqarah ayat 1-7, ayat kursi dan at-Taubah. Minum air do’a ini
terapi telunjuk petir dengan tujuan agar air positif tersebut menjalar ke
peredaran darah, atau ibarat kata sambil disuntik di bantu dengan minum
obat.4
3
Wawancara pribadi dengan Pak. H. Rhomdin (pimpinan pondok pesantren), tanggal 13
agustus 2011 pukul 10:30 WIB.
4
Wawancara pribadi dengan Pak H.Rhomdin (Pemimpin Pondok pesantren), tanggal 20
juli Pukul 11:00 WIB
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
49
“Air do’a atau air khusus ini adalah air yang sudah dibacakan ayat-ayat
syifa oleh pemimpin ponpes, jika kita melihat keefektifannya kita bisa
melihat dari sebuah penelitian air yaitu the power of water”.5
dengan do’a dan dibasuhkan air do’a, sehingga adanya energi positif yang
“Terapi telunjuk petir yang dulu hanya disebut dengan terapi gurat
adalah terapi yang menggunakan jari dan air do’a sebagai medianya,
dan air do’a tersebut sudah dibacakan surat-surat yang terkandung di
dalam al-qur’an, seperti ayat kursi, surat al-falak, surat an-nas, dan surat
al-fatihah. Maka dari air do’a tersebut terdapat energi positif yang
masuk ke dalam tubuh pasien”. 7
seorang sesepuh yang bernama alm Ende Wirta, lalu diamalkan oleh pak
bagi korban NAPZA, dan penyakit non medis. Untuk mendapatkan ilmu
ini juga tidak mudah karena sangat banyak proses yang dilalui seperti
5
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhli (pengurus pondok pesantren), tanggal 20 Juli
2011 pukul 10:00 WIB
6
Wawancara pribadi dengan pak H. Rhomdin (pimpinan pondok pesantren ), tanggal 25
juli 2011 pukul 17:00 WIB.
7
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadly (selaku pengurus pondok pesantren), tanggal 20
Juli pukul 09:30 WIB.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
50
Hal ini diperkuat oleh pernyataan kak Fadhly, yaitu sebagai berikut
berikut:
b. Membaca syahadat
malam minggu, malam senin, mlam rabu dan malam jum’at. Jumlah
guratan tersebut harus ganjil yakni antara 7-11 kali guratan, apabila si
8
wawancara pribadi dengan pak H.Rhomdin (pemimpin pondok pesantren ), tanggal 20 juli
2011 pukul 20:00 WIB
9
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhli (pengurus pondok pesantren), tanggal 20 Juli
2011 pukul 10:00 WIB
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
51
Rendy pun mengalami rasa sakitnya terapi ini, berikut cerita rendy
“Waktu pertama mah memang sakit banget, tapi setelah itu badan
jadi terasa enteng, jadi nafsu makan dan tidur nyenyak, eh sekarang
mah saya jadi ketagihan pengen diterapi terus, jadi udah gak terlau sakit
kayak pas awal-awal aja”. 12
“Pas awal terapi ini saya sagat kaget karena emang sakit banget,
serasa ada yang nyetrum dari dalem, jadi rasanya perih sakit gitu, tapi
emang bener setelahnya badan jadi serasa enteng dan plong”.13
3. Mandi Malam
tersebut sudah dicampur dengan garam dan dibacakan do’a, Terapi mandi
malam ini dilaksanakan pada malam hari yaitu pada malam jum’at pada
pukul 24:00 WIB, atau menunggu sampai air tersebut benar-benar dingin
10
Hasil pengamatan pada tanggal 24 Juli 2011. Pukul 21:30 WIB
11
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadly (pengurus pondok Pesantren), tanggal 24 Juli
2011 pukul 20:00 WIB
12
Wawancara pribadi dengan Rendy (pasien Napza) pada tanggal 24 Juli Pukul 21:30 WIB.
13
Wawancara pribadi dengan Gilang (pasien Napza), tanggal 21 Juli pukul 11:00 WIB.
14
Wawancara pribadi dengan Pak H.Rhomdin (Pemimpin Pondok Pesantren), tanggal 20
juli Pukul 20:30 WIB
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
52
yaitu dengan cara berendam dan satu kulah biasanya digunakan untuk 1-3
orang.16
4. Dzikir Syifa
Dzikir syifa ini dilakukan setiap sehabis sholat lima waktu, dengan
ketenangan jiwa sehingga pasien menjadi tidak selalu merasa gelisah dan
kepada Allah SWT melalui dzikir dan do’a dengan menggunakan air dan
Syhab, bahwa do’a adalah merupakan sebagian dari zikir, do’a adalah
15
Kulah adalah bak penampungan air yang terbuat dari semen
16
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhly (pengurus pondok pesantren) tanggal 12
agustus pukul 11:00 WIB.
17
Wawancara pribadi dengan pak H.Rhomdin (pemimpin pondok pesantren) tanggal 12 juli
2011 pukul 11:00 WIB.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
53
permohonan, tetapi kerendahan hati dan rasa berhajat kepada Allah SWT
Sedangkan pada media air, karena adanya energi positif dari air
do’a tersebut, seperti apa yang dikatakan seorang ahli penelitian “Dr
Masaru Emuto” yaitu tentang the power of true water, bahwa air mampu
seharusnya diberikan informasi yang baik, jika kita melakukan hal ini
maka pikiran dan tubuh kita akan menjadi sehat, maka sebaliknya, jika kita
pemijatan ini sama halnya dengan terapi gurat telunjuk petir, karena
upaya penyembuhan yang aman, efektif dan tanpa efek samping. Terapi
sehingga terapi pijat diyakini sebagai salah satu cara paling jitu dan manjur
untuk menghilangkan rasa lelah, stres, otot kaku, dan pegal-pegal, hal itu
18
Ust Mujaddidul Islam Mafa, Menyibak Kedasyatan Dzikir (Lumbung Insani,2009), h. 34.
19
Masaru Emoto, The True Power Of Water. (Mq Publishing: cet ke-9 2007. Bandung),
h.19.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
54
beberapa bagian tubuh atau titik tubuh tertentu, hal itu karena organ di
akupuntur tubuh yang berada di bagian kepala, tangan, kaki, dan telinga.
mata, hidung tersumbat, sakit gigi, insomnia dan kaku di leher. Di bagian
Maka tidak heran jika terapi telunjuk petir ini sangat berkhasiat
mengobati berbagai penyakit medis, karena terapi ini mengikat pada dua
kekuatan yaitu adanya kekuatan do’a melalui air yang menyerap ke syaraf
55
guratan telunjuk petir pada titik syaraf atau titik-titik akupuntur pada tubuh
si pasien.20
menjalani proses rehabilitasi dengan terapi ilahiah. Adapun dampak real yang
nampak pada pasien ditinjau dari 3 (tiga) aspek yaitu spritual, kesehatan dan
sosial.
1. Spiritual
maka ketika awal menjalani rehabilitasi, bagi saya terapi dzikir yang paling
berat godaannya, karena terapi ini bersifat terapi pendekatan kepada Allah,
disitu kita akan merasa lebih tenang dan adanya keinginan untuk bertaubat,
20
Hasil pengamatan pada tanggal 24 Juli 2011. Pukul 20:30 WIB
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
56
pedoman hidup, jadi sekarang saya sudah mulai terbiasa dan tenang
menjalaninya.21
Hal ini juga sama dengan apa yang dikatakan ka Fadhly tentang
21
Wawancara pribadi dengan Gilang (pasien Napza) tanggal 21 Juli 2011. Pukul 20:00
WIB.
h22 Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhly (pengurus pondok pesantren), tanggal 12
agustus 2011. Pukul 11:00 WIB.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
57
e. Tidak membangkang 23
Hal ini juga diungkapkan oleh Rendy bahwa agama merupakan suatu
“Sekarang saya lebih merasa takut untuk make lagi, jadi inget dosa
“Tebelin iman di diri sendiri dulu deh, baru kita enggak akan
tergoda buat make lagi”25.
2. Kesehatan
23
Hasil pengamatan pada tanggal 25 Agustus pukul 14:00 WIB.
24
Wawancara pribadi dengan Rendy pada tanggal 21 Agustus pukul 20:00 WIB.
25
Wawancara pribadi dengan Gilang (pasien Napza), tanggal 21 Juli pukul 11:00 WIB.
26
Wawancara pribadi dengan pak H.Rhomdin (pemimpin pondok pesantren) tanggal 12 juli
2011 pukul 13:00 WIB
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
58
medis. Disini penulis dapat melihat konteks kesehatan bagi korban Napza
a. Kesehatan fisik
penyakit fisik yang cukup parah, bahkan pada pasien sakau sekalipun.
Pasien yang dianggap sembuh dari Napza berarti fisiknya sudah bersih
Pada aspek kesehatan fisik ini, terapi telunjuk petirlah yang sangat
bekerja efektif dalam memulihkan kondisi fisik pasien, mulai dari masa
Andy dan Gilang sebelum melakukan terapi ilahiah sangat jauh dari
dari pada terapi ilahiah ini, efek Napza yang mereka rasakan menjadi
lebih berkurang, mereka sudah tidak lagi merasa gelisah seperti tidak
27
ibid
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
59
nafsu makan, tidak nyenyak tidur, bahkan mereka merasa lebih sehat
dan bugar.28
tidak nampak pada Rendy dan Gilang, keduanya tampak terlihat sehat
untuk direhabilitasi dan diobati sampai bisa sembuh seperti saat ini.29
ini dikarenakan adanya kekuatan dzikir dan do’a yang dilantunkan oleh
sang terapis, maka dzikir dan do’a tersebut menjadi sugesti ke dalam
28
Wawancara pribadi dengan pak H.Rhomdin (pemimpin pondok pesantren) tanggal 12 juli
2011 pukul 15:00 WIB
29
Hasil pengamatan pada tanggal 25 Agustus pukul 16:00 WIB.
30
Wawancara pribadi dengan pak H.Rhomdin (pemimpin pondok pesantren) tanggal 12 juli
2011 pukul 14:00 WIB
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
60
b. Kesehatan psikologi
kondisi psikis pasien menjadi seperti sedia kala, berikut dampak psikis
segi perilaku dan sikap mereka masing-masing, hal ini dapat penulis
lebih dewasa, lebih matang dalam melihat masa depannya, dan sopan
dalam berbicara lain hal dengan Rendy, Rendy lebih terlihat seperti
31
Ust. Mujaddidul Islam Mafa. “Menyibak Kedasyatan Dzikir”. (Lumbung Insani, 2009)
cet ke 1, h 121
32
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhly (pengurus pondok pesantren), tanggal 15
agustus 2011. Pukul 09:00 WIB.
33
Hasil pengamatan pada tanggal 25 Agustus pukul 16:00 WIB.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
61
dirinya dengan gaya dan tutur bahasa yang lebih sopan terutama kepada
di luar nanti, salah satunya yaitu ingin bisa membantu mengobati orang
lain.35
suatu pencapaian yang sangat luar biasa, hal ini karena usaha pengurus
pondok pesantren yang tidak hanya sebagai terapis tetapi juga sebagai
34
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhly (pengurus pondok pesantren), tanggal 12
agustus 2011. Pukul 11:00 WIB.
35
Wawancara pribadi dengan Rendy pada tanggal 21 Agustus pukul 20:00 WIB.
36
Wawancara pribadi dengan Gilang pada tanggal 22 Agustus pukul 10:00 WIB.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
62
3. Sosial
Proses rehabilitasi dari aspek sosial diberikan dengan memberikan
bimbingan atau konsultasi kepada pasien, hal ini ditujukan agar pasien
b. Bertanggung jawab
dalam hal menyangkul, pak haji sambil berkata “sini coba ikut nyangkul,
apapun bahkan suatu pekerjaan yang belum pernah dilakukan oleh santri
tersebut.38
37
Wawancara pribadi dengan pak H.Rhomdin (pemimpin pondok pesantren) tanggal 12 juli
2011 pukul 13:00 WIB
38
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhly (pengurus pondok pesantren) tanggal 25
agustus pukul 11:00 WIB.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
63
dinyatakan sembuh atau bersih dari Napza, dan dengan adanya serifikat
yang perlu diingat, perhatian orang tua atau keluarga terhadap pasien
pasien merasa diperdulikan jadi perlu adanya kerja sama yang baik antara
baik lagi, hal ini dikarenakan adanya sentuhan spritualitas yang tinggi
ilahiah.40
pasien, selama ini banyak pasien yang mengeluh jika berobat ke dokter,
39
Wawancara pribadi dengan Rasyid Fadhly (pengurus pondok pesantren) tanggal 25
agustus pukul 11:00 WIB.
40
Hasil pengamatan langsung pada tanggal 27 Agustus 2011
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
64
pecandu. Maka prinsip terapi ilahiah di sini yaitu berobat dan bertaubat.42
41
Prof. Dr. Dr. Dadang Hawari, Psikiater. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan
Psikolog. (Jakarta:FKUI, 2002) h, 24
42
Prof. Dr, dr, H. Dadang Hawari. “Terapi (detoksifikasi) dan Rehabilitasi Napza”. (UI
PRESS, Jakarta. 1999), h. 20.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
do’a, artinya dari keseluruhan terapi yang dilakukan tidak terlepas dari
dzikir dan do’a. Tahapan dari terapi ilahiah itu adalah terapi mandi,
minum air do’a, terapi telunjuk petir dan terapi dzikir syifa’.
beberapa formulir seperti form riwayat penyakit, riwayat Napza dan tes
paling lama selama 10 hari. Terapi mandi dilakukan pada malam hari
dengan cara mencampurkan garam ke dalam Satu kulah dan air tersebut
telah melalui proses do’a oleh sang pemimpin pondok, terapi minum air
telunjuk petir dilakukan seminggu tiga kali, dan terapi dzikir syifa’
Mengulas sedikit tentang dzikir dan do’a, dzikir adalah suatu tarekat
agar manusia selalu mengingat Allah sedangkan do’a adalah suatu tata
65
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
66
cara atau jalan manusia untuk memohon dan berharap, maka dzikir dan
mengucap dzikir dan berdo’a setiap saat maka akan mempermudah proses
oleh sebab itu juga terapi ilahiah sangat diyakini mampu mengobati
yang sangat besar dalam melayani pasien Napza, karena tidak hanya bisa
Maka di sini lah pentingnya peran agama, hal tersebut juga dikemukakan
kekambuhan.1
1
Prof. Dr. Dr.H. Dadang Hawari, Psikiater. Dimensi Religi Dalam Praktek Pskiatri dan
Psikologi. (Jakarta: Gaya Baru. 2005) cet ke 1, h. 39.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
67
B. Saran-saran
1. Membangun kerja sama yang lebih baik dengan orang tua atau keluarga
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
PEDOMAN OBSERVASI
Tanggal Lahir :Tangerang, 20 januari 1995
Umur : 16 tahun
Pekerjaan Ibu : -
Andy adalah anak tunggal dari pasangan suami isteri yang bernama
tinggal di jakarta, akhirnya sejak balita Andy sudah dititipkan kepada sang
nenek, maka secara emosional Andy lebih dekat dengan sang nenek bahkan
hingga saat ini yang menjadi motivasinya untuk bisa sembuh adalah neneknya.
Penulis agak kerepotan ketika mewancarai tentang orang tua Andy, karena Andy
sangat acuh dan tidak memperdulikan keadaan orangtuanya, tempat tinggal serta
pekerjaan mereka pun Andy tidak mengetahuinya, dan saat ini Andy hanya
berfikir “yang penting w di kasih tempat tinggal dan masih dikirimin duit,
atau teman nongkrong. Faktor pemicu utama yang menyebabkan Andy menjadi
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
informasi yang diperoleh penulis dari seorang pengurus ponpes yaitu kak fadhly
kabur, namun Alhamdulillah selalu tertangkap oleh para pengurus, dan sempat
bagi dia ini sangat terasa asing, apalagi ketika melihat orang yang mengalami
kesakitan ketika pertama kali diterapi telunjuk petir, namun ia sangat merasakan
khasiatnya, ia jadi merasa lebih rileks, nafsu makan dan bisa tidur nyenyak,
bahkan Andy menjadi seperti ketagihan ingin terus diterapi telunjuk petir. Usia
Andy di ponpes rehabilitasi sudah berjalan hampir empat bulan, banyak sekali
perubahan yang terjadi pada dirinya, mulai dari segi sikap dan ibadah, ia
sekarang sudah mulai merasa betah tinggal di ponpes dan sudah rajin sholat lima
waktu bahkan sudah mulai mencoba berpuasa sunnah, saat ini tugas pengurus
ponpes terhadap Andy adalah memberikan bekal berupa pelajaran agama yang
mampu menjadi pondasi yang kuat bagi Andy untuk tidak kembali
mngkonsumsi NAPZA.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Umur : 23 tahun
meninggal ketika ia duduk di kelas tiga SD, Gilang dan keluarga tinggal di jl.
merasa kurang diperhatikan karena sang ibu sibuk bekerja dan mengurus kedua
adiknya, mulai saat itu juga rasa keingintahuan gilang dengan hal baru
bahwa hidup terus berjalan, dan kini saatnya ia harus bangkit untuk berubah demi
meraih masa depan. Kondisi ibadah Gilang sebelum masuk ke Ponpes sangat jauh
Bagi Gilang terapi yang paling berat adalah terapi dzikir, “karena sangat
berat melawan kantuk dan rasa malas, padahal kalau kita bisa khusyuk dan bisa
meresapi, dengan sendirinya kita akan merasakan flash back hingga meneteskan
terapi telunjuk petir, Gilang mengaku sangat kaget dan kesakitan, seperti ada yang
nyetrum dari dalam tubuh, tetapi setelahnya ia merasakan tenang, badan jadi
terasa enteng.
Gilang saat ini semakin dewasa dalam menyikapi hidup, ia ingin melakukan
terdahulu sebagai pecandu, karena tidak hanya merasakan efeknya bagi tubuh
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Pedoman Wawancara
B. Wawancara
kesurupan datang ke sni dan di terapi telunjuk petir, setelah sadar orang
yang kesurupan itu bilang “tadi kayak ada yang keluar dari badan saya
dengan badan luka goresan”, terus ada juga yang sakit turun bero itu bisa
sembuh di terapi selama satu bulan.
9. Apakah ada cara khusus yang menyebabkan terapi telunjuk petir ini
berbeda dengan terapi lainnya?
Jawab: iya pastinya ada, khususnya bagi si penerapi, sebelumnya si
penerapi harus puasa beberapa hari dan melakukan amalan-amalan serta
melewati beberapa pantangan diantaranya dilarang melakukan zina,
mencuri dan mengkonsumsi napza, kalo seandainya melanggar maka
akan sengsara seumur hidup, jadi buat ngedapetin ilmu ini enggak boleh
main-main mesti di pertimbangin dan kuat ngehindarin pantangannya.
10. Hambatan apa saja yang terjadi ketika pelaksanaan terapi telunjuk petir?
Jawab: engga ada sihh, palingan kalo si pasien ngamuk kita butuh orang
yang bantu buat ngerejang dia
11. Apakah ada batasan serta persyaratan bagi si pasien ketika hendak
melakukan terapi telunjuk petir?
Jawab: engga ada,,
12. Apakah ada sanksi khusus bagi pasien yang tidak disiplin?
Jawab: yahh tadi itu di shock terapi sampe dia bener-bener sadar
13. Perubahan seperti apa yang benar-benar meyakinkan bahwa si pasien
sudah dinyatakan sembuh dan bisa dipulangkan?
Jawab: biasanya dari sikap seperti sami’na wa ‘atho’na aja, artinya apa
yang didengar itu dilaksanain. Lalu dari segi ibadah ada peningkatan
seperti udah mau berpuasa dan sholat.
14. Demi meyakinkan bahwa si pasien tidak kembali mengkonsumsi
narkoba, apakah ada langkah terapi lagi bagi pasien yang sudah
dipulangkan?
Jawab: ada pendampingan secara kekeluargaan, artinya kita memberikan
sertifikat kalo si pasien sudah dinyatakan sembuh, lalu keluarga
menyerahkan kepada RT setempat, artinya membangun kepercayaan
kembali, dan memantau via telpon tentang perkembangan si mantan
pecandu.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Pedoman Wawancara
B. Wawancara
masuk?
tidak diinginkan.
tetap merawatnya.
pelaksanaannya?
ponpes.
pasien
sebagainya.
Jawab: jadi dulu itu ada pasien yang bernama fajar, ketika
menghadap kiblat
- Berdo’a
pemimpin ponpes
telunjuk petir?
12. Apakah ada sanksi khusus bagi pasien yang tidak disiplin?
Jawab: ya ada, yaitu terapi after care, adalah tindak lanjut dari
terlarang.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
TRANSKIP WAWANCARA
B. Riwayat Keluarga
Jawab: melajang
Jawab: kurang tau, dia mah tinggal di jakarta, saya dari kecil tinggal sama
Jawab: engga tau juga, ngapain juga saya tau pekerjaan mereka, yang penting
C. Wawancara
1. Riwayat Napza
b. Jenis narkoba apa yang kamu konsumsi dan dari mana kamu bisa
mendapatkannya?
Jawab: Alkohol, ganja sama polium
Dari temen, gampang sih ngedapetinnya, kadang kalo lagi diem aja
banyak banget yang nawarin
c. Sebenarnya faktor apa yang menjadi pemicu utama anda untuk
tertarik mengkonsumsi narkoba?
Jawab: sebenernya ada masalah keluarga juga sii,, masalah orang
tua.
d. Saat itu seberapa parahkah kondisi kamu sehingga mengharuskan
direhabilitasi?
Jawab: kalo sampai gangguan jiwa sih enggak, paling Cuma yah
itu aja kebetulan lagi ke gap nyembunyiin polium di lemari.
e. Bagaimana reaksi keluarga ketika tahu bahwa kamu pecandu?
Jawab: marah banged, waktu itu saya ketauannya sama kaka,
ketauan nyimpen di lemari, tapi enggak di apa-apain Cuma dikasih
waktu sebulan aja, tapi karena ketauan lagi saya make, langsung
dari situ enggak ada ampun lagi, kaka langsung seret saya ke
ponpes ini.
f. Siapa yang merujuk kamu untuk direhabilitasi ke tempat ini?
Jawab: kakak, karena saya ketauan make lagi, itu juga saya lagi
enak-enak makan langsung diseret di bawa ke sini.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
Pedoman Wawancara
B. Riwayat Keluarga
Jawab: kalo bapak sih udah meninggal dari saya kelas dua SD
C. Wawancara
1. Riwayat Napza
Kalau dari segi perilaku, mungkin sekarang saya jadi sedikit lebih
penyabar.
f. Bagaimana kedekatan anda dengan pengurus?
Jawab: pertama saya dekat dengan ahmad junaedi karena mungkin
umur kita enggak jauh beda, trus kedua sama pak haji, saya seneng
aja suka dikasih nasehat-nasehat, tapi pak haji sibuk jadi kita jarang
ketemu.
g. Bagaimana kondisi ibadah kamu yang dulu dibanding sekarang?
Jawab: dulu parah banget yang namanya sholat lima waktu itu
jarang banget, puasa juga kalo lagi keliatan sama mamah aja.
h. Apakah menurut anda agama merupakan pilar utama sebagai
penangkal untuk tidak kembali mengkonsumsi NAPZA?
Jawab:
i. Apakah anda sekarang merasa lebih rajin untuk melakukan ibadah?
Jawab:Alhamdulillah yah, walaupun mesti ada yang bolong-bolong
tapi insya Allah lah kedepannya tidak akan seperti ini lagi.
j. Apa yang anda rasakan ketika anda melakukan zikir?
Jawab: kalo lagi konsen mah biasanya sampai nangis juga pernah
karena flash back kesalahan-kesalahan yang dulu udah dilakuin.
k. Apa motivasi anda untuk bertaubat?
Jawab: pertama pasti karena orangtua terus karena bertambahnya
usia, pengetahuan dan pola fikir yang semakin berkembang, jadi
kalo kita enggak mau berubah kapan mau majunya sementara
jaman terus berkembang, kalo engga kayak begitu bisa-bisa kita
terelindas jaman.
l. Apa yang mampu meyakinkan kamu untuk tidak kembali
mengkonsumsi narkoba?dan usaha apa saja yang kamu lakukan?
Jawab: pertama saya udah ngerasain sendiri dampaknya, salah
satunya tidak dipercaya, sama orang tua sendiri aja engga di
percaya gimana di masyarakat.
Jawab: pertama di tebelin dulu imannya dan mungkin kita hindari
teman-teman kita yang dulu, saya sempat ditelpon sama temen dan
di ajak make lagi tapi saya tetep menolak walaupun di olok-olok
justru saya merasa beruntung bisa sampai di sini.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
m. Pelajaran apa saja yang anda dapatkan dari ponpes ini yang bisa
anda aplikasikan ketika anda sudah dipulangkan nanti?
Jawab: bagi saya sekecil apapun yang saya dapatkan di ponpes ini
apabila saya bisa mengaplikasikannya di luar itu akan menjadi luar
biasa, ibarat kata kalo kita dapat satu pentul korek tapi kalo kita
bisa kembangin, maka akan menjadi sesuatu yang lebih, sama
halnya saya di sini mendapatkan pelajaran mengenai agama, dan
cara terapi, bukan hanya terapi pengobatan yah, tapi terapi
berbicara, bagaimana kita bisa berbicara dengan sesama pecandu
dan kata-kata kita bisa di dengar sama mereka.